So Hurt/HunKai/NC
Pairing :
Oh Sehun 'EXO'
Kim Jongin 'EXO'
Rated : MM++
Nb : Alur cepat, Typo's, dll.
Happy reading guys...
.
.
.
'BRUUUMMMMM' 'BRUUMMMMMM'
'TTIIIIIIIIIIINNNNNN' 'TIIIIIIINNNNNNNNN'
Suara bergemuruh terdengar disebuah pom bensin di pinggir kota seoul yang ramai dimalam hari. Mobil dan motor yang keluar masuk dari tempat pengisian bensin itu menambah keramaian malam hari dikota nan indah itu. Berbaris ingin mendapatkan beberapa liter bensin agar mereka bisa segera melanjutkan perjalanan mereka yang masih panjang.
Hari memang sudah malam, tapi antrian kendaraan yang ada masih saja panjang bahkan selalu bertambah setiap menitnya. Dan membuat karyawan di pom bensin itu kewalahan melayani kendaraan-kendaraan itu.
Namun itu tidak membuat salah satu karyawan disana mengeluh, dia tetap melayani pelanggannya dengan senyuman yang selalu menghiasi wajah manisnya. Meskipun kelelahan terpatri diwajah manis itu tapi dia tetap bersemangat melakukan pekerjaan mereka.
"Terimakasih Tuan.." Ujarnya sopan pada pelanggan yang baru saja dia isi mobil mewahnya. Berganti kemobil selanjutnya, dengan ekspresi yang sama, manis.
Kai, Kim Jongin, nama karyawan manis itu. Namja manis yang hidup mandiri dan memilih bekerja disebuah pom bensin diusianya yang masih muda, 19 tahun. Dia hidup sebatang kara di kota besar ini. Orang tuanya sudah meninggal beberapa tahun yang lalu. Dia punya seorang kakak yang sudah menikah dan dia tidak mungkin menumpang dan membebani kakak nya itu hingga akhirnya dia memilih untuk merantau ke kota seoul sehabis lulus sekolah beberapa tahun lalu. Dan berharap mendapatkan pekerjaan yang mampu menghidupinya setiap harinya. Dan disinilah dia berada, memberanikan diri melamar pekerjaan hanya dengan modal ijazah sekolah. Dan bersyukurlah dia karna dia langsung diterima. Dan karna itulah dia tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan itu.
Dia berusaha bekerja sebaik mungkin, bahkan meskipun dia lelah dia tetap melakukan pekerjaannya dengan baik. Dan itu membuat atasannya sangat menyukainya. Bahkan saat ada pengurangan karyawan dia yang paling diselamatkan.
Sudah dua tahun dia bekerja ditempat ini dan dia sangat menyukai pekerjaan ini.
"Terimakasih Tuan.." ujar Kai sopan pada pengemudi mobil yang baru saja memberikanya uang. Itu adalah mobil terakhir sampai saat ini.
"Kerja bagus Kai-ah.." ucap seorang namja yang baru saja merapikan selang pengisi bensin itu.
"Gomawo hyung.. Kau juga.." Balas Kai tidak lupa disertai senyum manisnya itu..
"Apa hari ini bagian kau lembur Kai-ah?"tanya nya.
"Iya hyung. Malam ini aku lembur bersama dengan Minseok hyung." Jawab Kai.
"Ohh.. Semangat yah Kai."
"Iya hyung.. Gomawo.. Chen hyung ingin segera pulang?" tanya Kai.
"Iya Kai, badanku sudah minta untuk diistirahatkan. Hehe.."jawab namja yang memiliki nama Chen itu.
"Heheh.. Arraseo hyung, hati-hati dijalan yah hyung.." pesan Kai.
"Siap Kai.. Hehehe.." Namja itu pun lalu meninggalkan Kai yang masih berdiri ditempatnya menunggu mobil selanjutnya yang ingin mengisi bensin.
Kai melirik jam tangannya yang sudah menunjukkan jam 1 malam waktu seoul.
Dan antrian kendaraan dibagian roda dua pun juga sudah sedikit berkurang, Kai pun akhirnya bisa bernafas lega.
Kai memilih untuk pergi ke ruang istirahat yang ada didalam minimarket.
"Kai-ah, makanlah ini, aku sudah membelikan mu makanan." Ujar Chen.
"Gomawo hyung.. Kau tahu saja kalau aku ini sedang lapar.." Jawab Kai seraya mendekati box nasi yang sudah disiapkan oleh Chen hyung diatas meja.
"Tentu saja, kau kan dari tadi sibuk pasti kau belum makan. Makanya aku membelikanmu makanan dulu sebelum aku pulang." Jawab Chen seraya memakai jaket kulitnya.
"Hehehe.. Gomawo hyung..."ujar Kai sambil memasukkan nasi hangat kedalam mulutnya.
"Ne, makanlah.. Aku pulang dulu yahh Kai.."
"Iya hyung. Hati-hati dijalan yahh hyung.."ucap Kai.
"Ne.." ujar Chen yang setelahnya dia pergi meninggalkan Kai sendiri diruangan itu.
Kai memakan makanannya dengan lahap dan sedikit cepat. Karna pekerjaannya masih harus dilanjutkan. Beruntunglah dia punya seorang hyung sebaik Chen yang selalu perhatian padanya. Selalu memperhatikannya, dan selalu peduli padanya. Chen adalah senior nya ditempat ini. dia yang mengajarinya melakukan pekerjaan ini dari awal pertama Kai masuk kesini. Sungguh, Kai sangat berterima kasih padanya.
Beberapa menit kemudian Kai sudah menyelesaikan makan malam mendadaknya. Dia menyeruput segelas cola yang ada dihadapannya.
"Ahh.. Kenyangnyaaa..." Kai mengusap perut ratanya yang kini sudah terisi penuh oleh makanan-makanan tadi.
Lalu Kai kembali ketempatnya untuk melanjutkan pekerjaannya.
"Hyung, istirahatlah.." Kai menghampiri Minseok yang masih berdiri ditempatnya.
"Tak apakah kau sendirian?" tanya Minseok.
"Gwaenchana hyung.. Lagipula ini kan sudah dini hari jadi tidak terlalu ramai. Hyung istirahat saja, aku tahu hyung pasti lelah, hyung kan sudah dari tadi sore." Jawab Kai.
"Gomawo Kai-ah. Aku istirahat sebentar yahh.. Nanti jika kau sudah lelah kau bisa bilang padaku." Ucap Minseok.
"Arraseo hyung. Istirahatlah.." ujar Kai.
Kai kini hanya sendirian disini, dia membiarkan teman kerjanya untuk istirahat terlebih dulu karena dia tahu kalau Minsek hyung pasti sangat lelah. Itu terlihat sekali dari wajah Minseok yang kelelahan dan mata yang sembab karena menahan kantuk. Walaupun Kai juga lelah tapi Kai masih bisa terjaga, karena dia sudah terbiasa dengan pekerjaan ini.
Waktu terus menunjukkan pukul 2 malam. Sebuah mobil berhenti tepat didepannya.
"Selamat malam Tuan..." Kai mencoba memberikan salam pada pengemudi mobil hitam itu. Kai bingung karena pengemudi mobil itu tidak menurunkan jendela mobilnya. Dan akhirnya Kai pun mengetuk kaca jendela mobil itu.
'Tokk Tokkk'
-Tak ada respon-
'Tok Tok Tok'
-Tidak ada respon-
'Tok Tok Tok Tok'
"YAKKKK"
Kai terlonjak kaget saat tiba-tiba kaca jendela itu terbuka dibarengi dengan suara tinggi yang menggelegar.
"WAE?" ujar orang itu masih dengan nada yang tinggi.
Kai kaget melihat orang itu. Sepertinya orang itu sedang mabuk berat. Itu dapat dilihat dari adanya banyak botol wine di jok sebelahnya.
"M-maaf tu-tuan, ingin diisi berapa?" tanya Kai, takut.
"Sampai penuh.." orang itu lalu menenggak minuman dari botol wine itu.
Kai pun dengan cepat mengisi tanki bensin mobil itu. Dia tidak ingin terlalu lama berurusan dengan orang yang sedang mabuk seperti ini.
Setelah selesai Kai mencoba meminta uang bayaran pada pria tampan didalam mobil itu.
"Sudah selesai tuan." Ujarnya.
Yang lagi-lagi diabaikan oleh orang itu yang kini masih sibuk dengan minumannya. Kini Kai benar-benar bingung harus bagaimana.
"Tuan, sudah selesai." Kai kini mencoba kembali. Kai melirik keseluruh isi mobil pria ini, dia melihat sebuah stiker bertuliskan Sehun di kaca depan mobil itu. Kai meyakini kalau itu pasti nama pria yang saat ini sedang mabuk itu.
"Maaf tuan, uangnya?" Kai mengingatkan orang itu.
Tapi yang terjadi adalah pria itu malah keluar dari dalam mobil mewahnya dan menutup pintu mobil itu dengan cara dibanting, menimbulkan suara kencang yang membuat Kai terkejut. Kai menelan salivanya takut, sangat takut.
"T-tuan.."
"Wae eoh? Kenapa kau menggangguku?" pria bernama Sehun itu berjalan mendekati Kai yang malah melangkah mundur menghindari langkah namja didepannya. Pria itu berjalan dengan sempoyongan, efek dari mabuk.
Kai kini sangat ketakutan melihat pria ini semakin dekat dengannya.
'BRUKKK'
Sial! Punggung Kai menyentuh mesin tangki bensin dibelakangnya yang membuat Kai sudah tidak bisa bergerak lagi sedangkan pria itu makin mendekat padanya.
God! Pria ini kini sudah tepat didepannya. Beberapa centi dihadapannya.
"Waeyo?"ujar pria itu.
"T-tu-tuan, a-ap-a yang ..." Kai gugup setengah mati.
"Kenapa? Apa kau takut?" jawab Sehun.
"T-tuan.."
"Bukankah tadi kau berani sekali menggangguku? Lalu kenapa sekarang kau ketakutan begini eoh?" pria ini mendekatkan wajanya pada Kai. Dan saat itu juga tercium aroma memualkan yang keluar dari mulut pria ini. Alkohol. Kai paling tidak suka dengan bau alkohol. Rasanya Kai ingin muntah saat ini juga.
Kai membuang wajahnya kesembarang arah, arah mana pun asal tidak menghadap pria didepannya, tidak ingin menghirup bau alkohol itu.
Sehun menyentuhkan tangan besarnya pada wajah pucat Kai. Dan itu sukses menambah level ketakutan Kai.
"Ternyata kau manis juga.." ucap pria itu.
"Ma-maaf tuan.." Kai menepis tangan pria itu, tapi sedetik kemudian pria itu kembali menyentuh wajahnya dan menahan tangan Kai dengan tangan satunya.
Kai mencoba menjauhi pria itu dari tubuhnya. Tapi sepertinya usahanya sia-sia karena pria itu malah semakin mendekatkan diri padanya. Meladeni orang mabuk sama saja cari mati, itulah yang saat ini mampir dipikiran Kai.
Sehun kembali mendekatkan wajahnya pada Kai, bahkan ini lebih dekat sehingga Kai bisa merasakan nafas berat pria ini diwajahnya.
Kai menutup matanya dengan erat, tidak bisa membayangkan apa yang akan terjadi pada dirinya.
"Akhhh.." Kai terperenjat kaget saat merasakan benda kenyal basah menyapu pipinya, yang tak lain adalah lidah dari pria mabuk ini.
Kai pun dengan sekuat tenaga mendorong tubuh pria ini, dan sukses. Dan itu tidak disia-siakan Kai untuk kabur dari kungkungan namja gila ini.
Kai menjauh dari namja itu namja gila itu malah mengejarnya..
"TOLOOOOOOOONNGGGGGG" Kai berteriak sekuat tenaga agar mendapatkan pertolongan. Berharap semoga Minseok hyung mendengarnya dan membantunya. Yang tanpa diketahui oleh Kai, Minseok saat ini sedang tertidur begitu pulasnya dengan headphone yang bertengger cantik ditelinganya, yang sudah pasti sedang melantunkan lagu-lagu indah yang semakin mengantarkannya pada mimpi indah yang tidak mungkin lagi bisa diganggu oleh Kai.
'BRUGHH'
"Sial!" Kai merutuki dirinya karena bisa-bisanya dia terjatuh disaat yang genting seperti ini.
"Kau mau kemana lagi eoh?" Namja mabuk ini terus saja mendekati Kai yang saat ini sudah tidak berkutik apa-apa. Kai hanya mampu berdoa semoga saja ada yang datang menolongnya saat ini.
"Tuan, maafkan saya.." Kai terus memundurkan tubuhnya menjauhi namja didepannya ini.
"Maaf? Untuk apa? Maaf mu saat ini sedang tidak berlaku manis.." Sehun kini sudah tepat berada didepan Kai.
Namja itu meraih tangan Kai, dan menarik Kai, memaksanya untuk bangkit dari duduknya.
"Kumohon lepaskan aku Tuan.." Kai berusaha melepaskan diri dari genggaman namja tak dikenalnya ini. Dia berusaha menepis tangan besar itu.
"DIAMLAH!"Sehun bukannya melepaskan Kai, dia malah menarik Kai lebih erat lagi, menimbulkan rasa nyeri dilengan Kai.
"Lepaskan aku, ku mohon.." Kai terus saja menitikkan air matanya karena rasa takut yang saat ini dia rasakan. Dia tidak tau lagi harus bagaimana, saat ini dia hanya mampu menangis dan berharap semoga tangisannya ini mampu meluluhkan namja seram yang ada didepannya ini.
"Diamlah sayang, nanti juga kau malah menyukainya.." Sehun membawa Kai kebelakang gedung pom bensin ini yang dijadikan pakiran kendaraan karyawan. Kai semakin takut dengan namja itu, apalagi namja itu kini membawa Kai ketempat yang dapat dikatakan gelap itu.
Sehun mendorong tubuh tinggi Kai ketembok yag ada dibelakangnya.
"Aww.." Kai merasakan nyeri pada punggungnya akibat benturan antara tulang belakangnya dengan tembok keras itu.
Lalu Sehun memenjarakan tubuh Kai dengan kedua tangannya. Dia mendekatkan tubuhnya hingga menempel pada tubuh Kai.
Dengan cepat Sehun melayangkan ciuman telak pada bibir tipis Kai. Dan itu sanggup membuat Kai terkesiap setengah mati. Dengan rasa amarah yang dia rasakan, Kai berusaha mendorong tubuh besar namja itu. namun sayang itu tak berhasil apapun karena kekuatan namja itu tak bisa dikalahkan. Kai hanya bisa pasrah saat Sehun memasukkan lidahnya kedalam rongga mulutnya. Dia terus saja meneteskan air matanya. Dia normal, sangat normal. Kai masih menyukai seorang wanita. Dia hanya tidak menyangka bahwa saat ini dia sedang berciuman dengan seorang pria. Ingat! Seorang pria! WTH!
Demi apapun dia ingin menyumpahi namja laknat yang sedang menciumnya ini.
"Nghh.." tanpa dia sadari satu desahan mampu lolos dari dalam mulutnya saat Sehun menyentuh langit-langit mulutnya.
Sehun terus saja mengeksplorasi goa hangat itu, mencari kenikmatannya sendiri. Tak hanya itu dia pun kini sudah bermain dengan dada Kai.
"Ughhh.." Sehun bahkan sudah menyentuh nipple Kai yang kini sudah mulai menegang akibat rangsangan yang diberikan olehnya.
Sehun dengan bringas mengalihkan ciumannya dari bibir merah Kai yang kini semakin tebal akibat hisapan Sehun ke leher jenjang Kai. Dia sudah menjilati leher putih itu, tak hanya dijilati Sehun juga menghisap beberapa bagian dileher itu hingga timbullah warna keunguan akibat hisapannya itu.
"Ngghhh.." Sehun menghisap dibagian perpotongan leher Kai, salah satu bagian sensitif Kai. Kai masih terus saja berusaha menjauhkan tubuhnya dari pria ini, walaupun dia tahu itu hanya sia-sia saja karena namja ini sudah dipenuhi oleh hawa nafsu,
"Ahhh.." Kai terkejut saat Sehun sudah menyentuh ke bagian private nya, bagian yang termasuk bagian tersensitif ditubuhnya. Bagian yang seharusnya tidak disentuh siapapun.
"Aniyaa jebhall.. ughhh.." Kai kembali memohon pada namja ini. namun namja ini malah semakin bersemangat meminkan benda panjang yang ada ndibagia selatannya itu.
"Sshh.." Kai menggelengka kepalanya, tangannya memegang tangan namja itu yang sedang menyentuh kemaluannya, menghentikan pergerakan tangan lelaki itu.
Namun Sehun malah menyeringgai setan menatap Kai.
Dia meraih tangan Kai yang sedang memegang tangannya, lalu mengarahkan tangan itu ke penis Kai sendiri. Dia menggerakkan tangan Kai maju mundur. Seolah-olah Kai lah yang menggerakkan penis nya sendiri.
"Aahhh sshhhh.." Kai menggigit bibir bawahnya untuk meredam suara menjijikan yang tiba-tiba keluar dari dalam mulutnya.
"Waeyo? Kau menikmatinya manis?" goda Sehun. Kai menggeleng-gelengkan matanya.
Sehun masih terus melakukan pekerjaannya mengerjai penis Kai. Sehun membantu merangsang Kai dengan cara memainkan nipple kecokelatan milik Kai. Sehun memelintir nipple mungil itu dan lagi-lagi berhasil menimbulkan suara merdu dari dalam bibir Kai.
Merasa kalau Kai menyukai pekerjaanya, Sehun semakin menggila mengerjai Kai. Sehun menyingkap kemeja seragam Kai keatas hingga memperlihatkan perut rata Kai sampai ke dada Kai.
Melihat benda mungil itu, Sehun langsung memasukkan benda itu kedalam mulutnya, memainkan benda kecil itu.
"Aaahhhh nngghhhh..." Kai membusungkan dadanya saat Sehun menghisap nipplenya dengan kuat. Seolah-oleh benda mungil itu dapat mengeluarkan susu. "Aasshhhhh..."
Sehun mengerjai nipple mungil Kai..
Digigit
Diemut
Dihisap
Sehun Mengulangi kegiatannya itu.
Digigit
Diemut
Dihisap
"Aaahhhh aaahhhhh sssshhh.."
Selain itu kegiatan Sehun mengocok penis Kai itu pun semakin gencar, bahkan semakin cepat..
"Ssshhhhh aaahhhh aaahhhhhh nngggghhhhh..."
Sehun dapat merasakan kalau penis yang sednag dikerjainya itu sudah membesar dan semakin tegang. Sepertinya Kai akan cum secepatnya. Sehun pun dengan berbaik hati membantu Kai untuk menyelesaikan urusannya. Sehun semakin cepat mengocok penis panjang Kai, dibantu dengan menghisap nipple itu lebih kuat dan kencang.
"Uuugghhhh sssshhhhh aaahhhh aaaAHHHHHHH..." tubuh Kai mengejang saat cairan mani nya berhasil keluar dari dalam penisnya. Mani yang keluar begitu banyak, muncrat sampai mengenai tangannya dan tangan Sehun bahkan sampai ke celana panjang seragamnya.
Sehun menyunggingkan senyum remehnya pada Kai. Dia lalu kembali menyium bibir merah Kai yang sebenarnya sedang menghirup udara sebanyak-banyaknya akibat kelelahan.
Sehun menindih tubuh Kai dan kembali mencium bibir tebal Kai. Namun ciuman ini lebih dalam dan sedikit kasar. Mungkin karna hawa nafsu yang semkain dirasakan oleh Sehun yang sepertinya sudah tidak bisa terbendung lagi.
"Eumhhhnnn..." Kai memiringkan kepalanya bermaksud untuk melepaskan ciuman itu, tapi ternyata itu salah besar karna itu malah membuat ciuman itu semakin dalam.
Bahkan Kai merasakan sedikit anyir di bagian bibirnya, sepertinya bibirnya sedikit berdarah akibat ciuman itu. ditambah dia merasa sedikit perih dibagian bawah lidahnya. Mungkin terluka akibat hisapan dalam yang dilakukan oleh Sehun.
Kai berusaha mendorong dada Sehun agar ciuman itu terlepas, sungguh rasanya dia akan kehabisan nafas beberapa detik lagi jika Sehun tidak melepaskan ciumannya . Tapi syukurlah Sehun segera melepaskan ciuman dahsyat itu.
Namun Sehun tak tinggal diam begitu saja, dia kembali bermain di bagian leher jenjang Kai. Dia kembali menjilati leher putih itu dengan salivanya, lalu menghisapnya bahkan terkadang dia menggigitnya. Dan lagi-lagi berhasil membuat tanda merah keunguan dileher itu.
"Nngghhh..." Kai mengerang saat Sehun menggigit perpotongan lehernya –lagi-
"Euummhhhh.." Sehun masih dengan semangat mengerjai leher itu.
Dan dirasa permainan dileher itu selesai akhirnya Sehun menurunkan target ciumannya. Dia semakin menyingkap kemeja seragam Kai keatas dan semakin mempertontonkan dada mulus Kai.
Dan kini nipple mungil itu yang menjadi target selanjutnya.
Sehun mula nya menjilat nipple mungil itu, bermaksud untuk menggoda Kai. Sehun memutari bagian kecokelatan nipple Kai. Terus menggoda benda mungil itu. Hingga akhirnya benda mungil itu terlihat semakin mengeras.
"Aaahhhh ssshhhh..." Kai membusungkan dadanya.
Berharap semoga mendapatkan perlakuan lebih pada nipple sensitifnya itu. Kai memejamkan matanya saat dirasa kalau Sehun tengah menjilati nipplenya, membasahi nipple itu dengan saliva hangat dari Sehun.
Tangan Sehun yang sudah tak sabaran pun kini beralih pada celana jeans yang dia kenakan. Sehun melepaskan celananya beserta dengan celana dalam yang terasa mengganggunya. Sehun membuang barang-barang itu kesembarang arah.
Setelah pekerjaannya selesai, dia kini melakukannya juga pada Kai. Dia juga membuka celana seragam Kai tanpa menghentikan kegiatannya memainkan nipple itu.
Sedangkan sang korban yang kini kehilangan akalnya karna perlakuan lelaki tampan itu, dia pun tak sadar apa yang dilakukan pria diatasnya ini.
Yang dia rasakan hanya hawa dingin yang kini menyentuh kulitnya, pahanya. Tentu saja, karena dengan sekejap celana panjang yang membungkus kaki jenjangnya kini sudah terlepas dari tempatnya, entah terlempar kemana.
Sehun menurunkan wilayah ciumannya terarah kebawah. Menciumi perut rata Kai, menjilatnya, melumurinya dengan saliva hangatnya. Kai merasakan geli saat seluruh bagian perutnya dimanja oleh Sehun ini.
Hingga sampailah ciuman itu bada bagian bawahnya. Tapi Sehun tak menghentikan ciuman itu, dia malah semakin gencar mengerjai paha Kai.
Sehun mengecup paha bagian luar itu.
"Kau sungguh haluss.." ucap Sehun saat mengecup paha Kai.
"Eungggghhh..." Desah Kai kembali saat ciuman itu beralih pada paha bagian dalamnya. Kai menggeliat ketika Sehun menjilat bagian itu lalu menghisapnmya. Yang lagi-lagi menimbulkan bercak merah disana.
Tangan Sehun kembali kreatif, jari jemari panjang itu merambat pada bagian belakang Kai. Meremas bongkahan kenyal pantant itu. Lalu jari tengahnya kini sudah menemukan sebuah lubang yang nantinya akan dimasuki itu,
Jari tengan Sehun sudah bermain di lubang manhole milik Kai.
"Uuugghhhh..." Kai mengangkat sedikit pantatnya saat dia merasakan geli dibagian itu.
Sepertinya Sehun sudah tak sabar untuk memasuki lubang itu. itu dapat dilihat karena sekarang dia sudah membuka kedua paha Kai, melebar. Dapat dia lihat penis Kai yang sudah mengacung akibat rangsangan demi rangsangan yang dia berikan. Sehun juga bisa lihat lubang kecil nan mungil itu.
"A-an-aniya... Jeb-jebal.." Kai tahu apa yang akan terjadi, dan dia tak ingin itu terjadi. Kai berusaha merapatkan kedua pahanya. Tapi ternyata kedua tangan Sehun sudah menahan kedua lututnya sehingga bagian itu masih saja terlihat.
"Diamm.." Sehun berusaha memperingati Kai.
"Jebal aniya.. Andwaeee.." Kai meneteskan air matanya kembali, berharap lelaki ini akan luluh.
"Kubilang diam! Nanti kau juga akan menikmatinya sayang.." Sehun mengocok penisnya didepan hole Kai.
"JEBAALLL hiksss hikksss... ANDWAEEEE..." Kai memukul tangan Sehun yang tengah memegangi lututnya.
"Diamlah jika kau tak ingin aku berbuat kasar!" ucap Sehun yang berhasil membuat Kai terdiam.
Sehun memasuki kepala penisnya kedalam hole Kai. Membuat Kai merinding karena merasakan ada benda asing yang memasuki tubuhnya.
"Ugghhh.." Sehun terus berusaha memasuki hole sempit itu secara perlahan. Dia mendorong penis besar itu, memaksa menerobos hole virgin Kai.
'JLEEBB'
"AARRRGGGGHHHHHH..." Kai mengangkat pantatnya ketika Sehun dengan kejamnya menyodokkan penis besar itu sekali hentak kedalam hole miliknya. "Hikss.. Sakittt.."
Sehun menyeringai setan saat melihat Kai meraung kesakitan. Dia bukanlah malaikat yang berhati baik, malah sebaliknya. Dia malah semakin mendorong penis itu semakin dalam membuat Kai sangat kesakitan.
"Aggghhhh.. Ku-kum-kumohon hent-tikan.. Jheb-bhaall.. hikksss..." Kai terus menitikkan air matanya karena rasa sakit yang begitu dia rasakan, terutama dibagian bokongnya.
"Ss-sakittt andwhaeee.."
Sehun seakan tuli mendengarnya, dia tak peduli dengan teriakan kesakitan yang Kai keluarkan. Dia tak peduli, sangat.
Dia menyodokkan penis nya lebih dalam dan lebih cepat. Membuat penis itu tenggelam didalamnya.
"Ugghhh..." Sehun menikmati pijatan dari hole sempit itu. semakin Kai kesakitan hole itu akan semakin menyempit. Dan itulah yang dia suka, rasanya seperti penisnya dipijat oleh dinding-dinding hole sempit itu.
Sehun menghujami hole itu dengan tusukan-tusukan dari benda tumpul kebanggaannya.
"Aaarrrgghhh aaahhhh..." Kai mencengkram lengan Sehun yang masih memegangi dengkulnya. Dapat diyakini jika lengan itu pasti terluka karena kuku-kuku tajam Kai yang menggores kulit lengan Sehun. Tapi bagi Sehun itu tak sebanding dengan rasa nikmat yang dia rasakan sekarang.
Jahat?
Siapa peduli?
Sehun tak peduli sedikitpun dengan lelaki yang ada dibawahnya ini. Yang dia inginkan saat ini hanyalah mengejar rasa nikmat saat ini.
Tak peduli jika namja dibawahnya ini kini tengah menahan sakit yang dia perbuat.
Kai menangis..
Menangisi nasib yang menimpanya malam ini. Dia bahkan tak pernah bermimpi akan terjadi hal seperti ini.
Dia mengutuki lelaki yang sedang menikmati tubuhnya ini. Dia dapat melihat lelaki diatasnya sangat menikmati permainannya. Sedangkan dirinya?
Sama sekali tak merasakan rasa nikmat dari kegiatan sex ini. Justru yang dia rasakan hanya rasa sakit dan perih yang dia dapati. Rasa sakit yang menyelimuti seluruh tubuhnya. Bahkan dia berpikir bahwa holenya mungkin sudah robek karena dimasuki paksa oleh penis besar milik pria brengsek ini.
Pergerakan Sehun semakin cepat, bahkan sangat cepat. Sepertinya dia sedang mengejar klimaks yang akan dia keluarkan sebentar lagi..
"Aargghhhh eeungghhh..."
"Uuuhhhh aahhhhsSSHHhhhh..."
Sehun memuncratkan sperma putih miliknya kedalam hole sempit Kai. Membiarkan cairan itu memasuki hole itu.
"Aagghhhh hikss hikss nghhh..." Kai dapat merasakan panas akibat sperma yang Sehun keluarkan didalam holenya. Kai bahkan merasa jika holenya sangat penuh sekarang.
Sehun mengeluarkan penis besar itu dari dalam hole Kai. Dapat dia lihat penisnya kini berlumuran cairan putih dari sperma yang baru saja dia keluarkan yang bercampur dengan darah milik Kai akibat sodokan paksa dari penisnya.
Sehun lalu berdiri dari posisinya, dan mengambil pakaiannya yang berserakan diaspal dan langsung memakainya.
Setelah selesai memakia celananya, Sehun lalu menghampiri Kai yang masih terbaring lemah di aspal hitam itu. Dia merogoh kantung belakang celananya dan mengeluarkan dompet berwarna hitam, setelah itu dia mengambil beberapa lembar uang dari dalam dompet mewah itu.
"Ini uang untuk bayar bensinmu dan tubuh mulusmu.." Sehun melemparkan lembaran-lembaran uang itu pada tubuh Kai.
Setelah itu langsung pergi dari sana dan hanya meninggalkan Kai sendirian.
"Hikss hiksss..." apa lagi yang kurang?
Kini dia merasa bahwa dirinya benar-benar kotor layaknya seorang pelacur yang sehabis melayani pelanggannya.
"Hikkss hikss hikss..." Kai berusaha bangakit dari posisinya.
"Awghh..." Sungguh, bokongnya sangat sakit sekarang.
Kai berusaha memunguti celana seragamnya yang tadi dilempar oleh pria terkutuk itu. Dia berusaha memakai celananya itu meskipun dia merasakan rasa sakit yang amat terasa sakit, sesakit hatinya saat ini.
Selesai memaki celananya Kai meyenderkan tubuhnya pada tembok dibelakangnya. Bahkan kakinya pun sudah tak kuat untuk berdiri. Tubuhnya sangat lemas hingga tak mampu lagi untuk berjalan.
"ARGGTTTHHHHHH..." Kai mengacak-acak rambutnya.
Frustasi!
.
.
.
END
.
.
.
Oke fix...
Please jangan bunuh saya setelah kalaian baca ff ini.. saya tidak tahu apa2 :p
Hehehe...
Ini adalah re-update dengan versi yang berbeda.. Versi original nya (?) itu NAP tapi aku ubah jadi HunKai..
Jangan bilang ini aneh, karna aku sudah tau.. :D
Jangan ada yang protes, karena typo yang bertebaran.. Aku males baca ulang... :P
Aku cuma menuangkan ide yang mengalir didalam kepalaku.. Kalau gak suka sama ceritanya yaudah gak usah baca, kalo udah kebaca yaudah jangan review.. :P
Hehehe...
Oke dehh.. sekarang cukup sampe disini dulu yah aku menemani kalian :P
Sampai ketemu di FF selanjutnya...
#Salam bibir Kai
:-*
