Sepayung Berdua
.
.
.
Asa(Sr) x Asa(Jr)
OOC gak ketulungan
Bukan Humor kayanya
Ansatsu belong to Matsui Yuusei
Derap langkah sepasang kaki mungil menghampiri pria diujung sekolah yang sepertinya baru datang dengan sebuah payung merah tercengkram di tangan kanannya. Tak dihiraukannya suara pria itu berteriak memanggil namanya dan menyuruhnya untuk berhenti hujan-hujanan. Ketika sang pria berusaha mengurangi jarak dengan berlari tergopoh-gopoh penuh cemas. Sang pemilik sepasang kaki mungil itu semakin menambah kecepatannya,
Untuk berlari
Menubruk
dan Memeluk erat kaki jenjang pria tersebut
"Ayah!" serunya riang. Pria yang disebut ayah itu hanya mendesah gemas melihat melihat tingkah laku anak semata wayangnya. Mengusak surai senja sang anak, yang terasa basah
"Asano, lain kali jangan berlari-lari seperti itu kalau hujan" omelnya menyebut nama anak tersebut.
"Ayah tidak mau melihatmu sakit, lagipula-Ayah yang akan menghampiri dan memjemputmu. Kau tunggu saja di TK ne ?" Sang ayah berujar penuh kekhawatiran, berjongkok menyetarakan tinggi dengan sang anak. Asano kecil hanya merengut,
"Tidak mau" sambil merentangkan kedua tangannya lurus kedepan. Asano Gakuhou, ayah dari si kecil didepannya hanya memasang ekspresi heran dengan dahi berkerut
"Kenapa ?"
Si kecil hanya menggeleng-gelengkan kepalanya lucu. Merangsek ke pangkuan sang ayah, melingkarkan tangan mungilnya di leher jenjang Asano senior.
"Peluuk" ucapnya pelan
Otak Asano Gakuhou kemudian memproses cepat permintaan sang anak. Tersenyum gemas. Anaknya manja sekali hari itu. Manis sekali.
Hupla
Dipeluk sekaligus digendongnya sang anak dengan sebelah tangan kirinya, mengganti posisi berjongkok dengan berdiri seperti semula. Tangan kanannya masih setia memegang sebuah payung merah yang menaunginya dan sang anak dari bulir-bulir langit yang jatuh ke tanah kala itu. Sang anak menggeliat nyaman di pelukannya.
"Asano, dengar kata ayah. Kau jangan hujan-hujanan lagi" Asano Gakuhou memperingatkan sang anak, sembari berjalan menjauh dari TK
"Hngg.." Asano kecil mencengkram erat kain baju belakang ayahnya.
"Hei-hei, ayah tidak menerima jawaban 'hnng' seperti itu" Gakuhou memandang kepala anaknya yang berada di sekitar lehernya. Posisnya persis seperti anak koala.
"M-maaf ayah" cicitnya pelan, cengkraman pada kain baju Asano senior terasa semakin erat, pelampiasan rasa takut sang anak.
" Asano cuma mau mau memeluk ayah sesegela mungkin..Jadi..em.." si kecil melanjutkan omongannya dengan takut-takut. Gakuhou terdiam barang sebentar lalu menghembuskan nafasnya kasar.
"maa...maa..." tepuknya pelan pada punggung kecil si surai senja, menenangkan.
"Baiklah, ayo kita beli jas hujan untukmu"
"Yeaaay!" Asano kecil kegirangan. Sudah lama ia mendambakan dibelikan jas hujan. Namun ayahnya bersikeras berkata nanti saja, kalau memang sudah turun hujan dan ia masuk TK.
Asano kecil menciumi pipi kiri sang ayah berkali-kali.
"Asano sayaaang ayaaah~" pelukannya makin erat.
Gakuhou hanya terkekeh geli menerima perlakuan sang anak
"Ngomong-ngomong ayah..."
"Hm ?"
"Kenapa ayah tidak membelikanku payung juga?"
"Nanti saja, ayah sedang ingin menikmati masa-masa seperti ini"
"Masa-masa sepelti apa ?"
Gakuhou tersenyum lembut memandang wajah sang anak yang penuh tanda tanya
"Sepayung berdua dengan mu, Gakushuu"
.
.
.
"Taxi!" Ah suara itu membuat Asano Gakushuu kembali tersadar dari lamunan masa lalunya. Salahkan ia yang melihat seorang anak kecil digendong koala oleh orangtuanya dengan payung merah menaungi keduanya. Mau tidak mau otaknya memutar rekaman kenangan indah bersama ayahnya sepuluh tahun silam. Gakushuu menghembuskan nafasnya kasar. Entah kenapa ia ingin merasakannya lagi. Merasakan kehangatan kasih sayang dari ayahnya.
"Taxi!" lagi-lagi terdengar suara seseorang yang memanggil taxi, namun sepertinya tidak berhasil.'Kasihan juga' pikirnya
Gakushuu kembali melangkah dan suara seseorang yang memanggil-manggil taxi itu kian terdengar dekat. Dilihatnya punggung orang 'malang' tersebut yang gagal menghentikan taxi berkali-kali.
Tunggu- punggung ini
"Ayah..?" panggilnya ragu
Orang tersebut menoleh,
"Ah, Asano..?" ternyata benar itu ayahnya. Pakaian Ayahnya sebagian besar sudah basah terutama di bagian bahu. Gakushuu mendekat, meninggikan payung merah yang digenggamnya. Berusaha menaungi kepala sang ayah.
"Butuh payung ?" tanya Gakushuu dengan nada sarkastik
Dibalas senyuman Gakuhou dengan salah satu sudut bibir tertarik lebih tinggi, mendengus.
"Menurutmu ?" tanyanya balik seraya mengambil alih payung yang digenggam Gakushuu
Gakushuu menggendikan bahu sembari tersenyum, pengganti kalimat 'Mana kutahu'
Ditariknya, tangan Gakushuu mendekat. Supaya tidak terkena hujan.
"Kau tahu ? Kau masih sangat pendek- sini biar ayah yang memegangi payung untukmu. Pfft" Asano Gakuhou mendengus menahan tawanya yang penuh dengan nada ejekan. Gakushuu hanya mengumpat "Sialan!"
"Kau-tidak jadi naik taxi eh ? Tuan sempurna ternyata tak bisa menghentikan taxi barang sekalipun. Menyedihkan sekali" sindir Gakushuu puas. Setelah ia dan ayahnya berjalan berdua beriringan meninggalkan tempat mereka bertemu tadi.
"Hee...tak masalah"
"Kenapa?"
"Ayah berubah pikiran, sekarang ayah sedang ingin naik bus"
Pikiran konyol macam apa itu ? Untuk ke halte bus malah perlu berputar jalan dan menghabiskan waktu sekitar sepuluh menit dengan berjalan kaki. Pikir Asano muda.
Tapi, diam-diam dibalik surai senjanya ia tersenyum. Menangkap makna tersembunyi di balik kalimat ayahnya.
.
.
.
"Ayah berubah pikiran, sekarang ayah sedang ingin- berjalan sepayung berdua denganmu-
sampai halte bus"
.
.
Hahahah, dasar. Asano muda tak menyangka doa'nya dikabulkan Tuhan secepat ini.
Asano senior melihat sang anak terkekeh geli, entah karena apa.
"Hujan ternyata bisa menurunkan tingkat kognitif-mu ya Asano"
Yang diejek hanya memandang balik, tersenyum geli
"Oh..katakan itu pada bayangan cermin-mu juga ayah"
.
.
.
Sore itu, yang Gakushuu inginkan hanyalah
Merekaulang kenangan manis masa lalu bersama sang ayah
-Sepayung Berdua-
.
.
.
Fin
Eak eak eak alay banget gak kuat *nangis
*peluk Gakuchuu TK *dijejelin lipan
Itu anggep aja lah ya, waktu Gakushuu TK si Om gak punya kendaraan pribadi
jadi ngejemput si Gakushuu bermodalkan payung doang
Ini gak incest kok, nggak _(:''3
Gakushuu cuma haus kasih sayang dari si om (?)
Kritik saran,
RnR please