Malam itu hujan kembali turun dari langit-langit mendung yang dihiasi dengan petir yang mengambar tanah bumi ini. Namja itu duduk di depan meja belajarnya, -aku tau itu, aku adalah stalker sejatinya-, di depannya terdapat sebuah buku tapi aku yakin ia tidak terfokus pada pelajaran yang akan diujikan besok. Jangan memandangku bingung, aku sudah bilang aku adalah stalker sejatinya.
Aku adalah penguntitnya, aku akan rela melakukan apapun untuk menjadi miliknya, tapi sayang... aku tidak akan bisa mendekatinya, siapa aku? Siapa dia? Dia begitu populer dan aku hanya orang yang tak terlihat.
Karna itu aku hanya hidup sebagai penguntitnya. Dan kehidupan penguntit itu tidak semudah apa yang kalian pikirkan, tapi itu semua kata lelah akan hilang saat melihat senyumnya. Percayalah!
그래서,이 스토커의 생활
geulaeseo, iseutokeo ui saenghwal
so, this the life of an stalker
Stalker's Life
06.30
Masih banyak waktu untuk diulur sebelum Minseok pergi ke sekolahnya, perlahan dia bangun dari kasur empuknya dan menuju kamar mandi. Ia berhenti di depan wastafel, membuka keran air dan membasuh wajahnya dengan air yang mengalir dari keran air tersebut. Minseok menatap wajahnya di depan cermin.
"ah! Kayaknya harus tipisin pipi deh! Udah kelewat chubby!" Ujarnya sambil menepuk-tepuk kedua pipi baozinya. "huh!" tiba-tiba ia mendengus –atau merajuk?- dan ia melanjutkan kegiatannya di kamar mandi.
Minseok adalah namja yang lucu bukan? Terlebih dengan kamarnya yang terlihat begitu imut. Ayolah, namja mana yang menyimpan boneka kartun baozi di dalam kamarnya? Kamar minseok itu bisa dideskripsikan dengan kamar yang sederhana dengan beberapa tambahan lucu, yaitu sebuah boneka kartun baozi di atas kasurnya, dan sebuah meja belajar yang tertempel banyak foto-foto seorang namja. Foto seorang namja?
Pintu kamar mandi terbuka, menampilkan siluete minseok dengan kaus putih tipis dan celana coklat pendek. Oh, jangan lupa dengan kedua tangan mungilnya yang tengah menyeka rambut hitam basahnya. Dia berjalan ke jendela kamarnya, disana terdapat sebuah teleskop sederhana yan menghadap keluar jendela.
Perlahan Minseok mendekati mata kanannya ke lensa okuler dari teleskop putihnya. Dia tersenyum, begitu tulus saat dapat melihat objeknya melalui teleskop tersebut. Objeknya? Seorang namja dengan wajah cukup manis namun tampan, kulitnya yang putih, dan rahang yang tegas. Aww, uri minseoki sedang menstalker seorang namja, eoh?
Ah, mengingat itu membuat semburat pink di pipi baozinya yang putih. Sesungguhnya, apa yang terjadi?
TBC
To Be Continue
Author Note :
HAII! Aku bawa ff baru lagi nih! Tebak, ya ini couple apa... Jangan lupa review, karna itu tandanya kalian mengapresiasikan hasil karya kami para author (walau aku sendiri sering ilang-ilangan). Maaf kalo banyak kata yang kurang bener, ini pun baru sedikit soalnya baru percobaan aja, kalo banyak yang suka aku lanjut kalo nggak aku apus. Ok, sekian cuap-cuapnya... hehehee, di review yaa~~~ ^3^
