.
.
.
Kingka or Queenka ?
.
.
.
Chapter 1
.
.
Jungkook berdiri di depan cermin memandang pantulan dirinya yang sedang menggunakan seragam sekolah dengan raut wajah tertekuk. Oh jungkook tidak membenci sekolahnya, dirinya bahkan lebih memilih sekolah daripada rumahnya. Yang membuat wajah nya di tekuk – tekuk adalah melihat dirinya menggunakan seragam sekolah wanita perlu diperjelaskan WANITA sedangkan dirinya yakin kalau dia itu laki-laki tulen tanpa campuran pengawet lainnya.
Salahkan eommanya yang mendadak jadi gila hingga mendadani nya seperti ini, Jika saja tidak ada dosa yang berujung ke surga dan neraka sudah sejak lama Jungkook mengubur eommanya itu hidup-hidup.
Jungkook menggelengkan kepalanya menghilangkan pikiran – pikiran aneh tentang eommanya, biar bagaimana pun eommanya lah yang selalu menyelamatkan dirinya dari amukan sang Appa.
Tapi Jungkook juga tidak terima dibuat seperti jadi-jadian seperti ini, lihat saja rok laknat yang digunakkannya, tingginya bahkan berada diatas lututnya, gila eommanya benar-benar gila.
demi tiga buah piercing yang menjadi kebanggaannya , Jungkook lebih memilih loncat dari kamarnya saat ini daripada harus keluar rumah dengan pakaian seperti ini.
"Jungkookiiee cepat turun jangan berdandan terlalu lama kau sudah cantik sayang " Jungkook hampir saja menjerit frustasi begitu mendengar teriakkan sang eomma.
"Jungkookiie!" Oh sepertinya dirinya benar-benar harus turun sekarang sebelum sang eomma menghukumnya lebih gila dari ini lagi. Jungkook mengambil tas nya dan dirinya serasa ingin menangis begitu melihat gambar animasi dari film kartun frozen yang menjadi gambar di tasnya.
Jungkook melangkah kakinya menuruni tangga dengan wajah bengis yang dimilikinya begitu melihat sang eomma berdiri menyambutnya dengan senyum sejuta watt dibibirnya.
"Jungkook ku sayang jangan menatap eomma mu seperti itu nak, sebelum piring dimeja makan itu terlempar ke arah mu " Jungkook dengan segera menampilkan senyum terindah yang dimilikinya ke arah ibunya, dia cukup waras untuk membantah ucapan dari penguasa rumah itu.
Sang eomma dengan segera menarik tangannya dan mendudukkan dirinya di meja makan yang sudah terisi oleh appa dan saudara-saudaranya.
"anak perawan eomma manis sekali hari ini " sang eomma mencubitnya pipi Jungkook dengan gemas membuat Jungkook meringis menahan sakit.
"eomma ambilkan dulu ne sarapan mu " Jungkook hanya menampilkan senyum palsunya ke arah eommanya yang segera berlalu mengambil sarapannya.
"nuna kau sangat cantik hari ini" Jungkook memulatkan matanya ke arah adiknya Jeon ji soo yang sedang tersenyum ke arahnya.
"YAK Jeon Ji soo, nuna? Aku ini masih laki-laki jadi berenti memanggil ku nuna, panggil aku Hyung!" Jisoo menggelengkan kepalanya tanda menolak ucapan Jungkook
"tidak mau Hyung ku Cuma satu yaitu Hoseok Hyung bukan Jungkook nuna" Jungkook hanya mampu menganga melihat kelakukan adiknya, kenapa adiknya jadi seperti ini
"Yak Hoseok Hyung apa yang kau lakukan padanya huh ? kenapa dia jadi seperti itu kepada ku" Hoseok kakak dari seorang Jeon Jungkook hanya melanjutkan makannya tanpa menanggapi ucapan Jungkook sedikit pun.
"nuna, Hoseok hyung hanya mau dipanggil oppa dengan mu " Jungkook hampir saja menggebrak meja makan saat ini begitu mendengar perkataan adiknya , dadanya naik turun menahan emosinya saat ini
"Hoseok oppa " Runtuh sudah harga diri Jungkook saat mengatakan itu
"Apa Jungkookie" Hoseok menyahut dengan senyum manis dibibirnya. Kubur Jungkook saat ini juga kenapa keluarga nya tiba-tiba seperti ini.
Jungkook sudah menyiapkan sejuta sumpah serapan yang akan dia teriakkan untuk Hoseok sebelum sang eomma telah lebih dulu kembali dan meletakan sarapannya.
"eomma! Kenapa Ji soo memanggilku nuna dan Kenapa Hoseok Hyung menyuruhku memanggilnya oppa, eomma aku ini namja, SANG NAMJA eomma" Seperti Jungkook benar-benar tidak dapat lagi menahan amarahnya saat ini.
"eomm yang menyuruh mereka untuk memperlakukan mu seperti itu, Kenapa? " Jungkook hanya mampu memandang eommanya dengan tatapan tidak percaya
" eomma apa kau sudah gila? Ya benar saja apa tidak ada yang waras dirumah ini"
"Terus mengeluh maka eomma benar-benar akan menghukummu lebih dari ini, kau tidak sadar kesalahan mu huh, ikut balapan liar, bolos sekolah, berkelahi dan lihat kau bahkan dengan beraninya memasang anting di telinga mu, seharusnya kau berterima kasih kepada eomma, eomma mewujudkan kemauanmu yang ingin menjadi wanita itu"
"Darimana nya aku ingin jadi wanita eomma!"
"kau lihat kakak mu apa dia memakai anting seperti mu huh ? dia tidak memakai itu karna dia namja SANG NAMJA coba kau lihat dirimu? " napas jungkook memburu menahan amarahnya begitu mendengar ucapan eommanya
"eomma ini trend masa kini"
" dan eomma tidak peduli dengan trend yang kau katakan itu, kau harus tetap seperti ini sampai kau lulus sekolah eomma sudah cukup bersabar melihat kelakuan mu saat ini" Jungkook membulatkan matanya mendengar ucapan eomma .
Lulus sekolah ? dirinya bahkan baru memasuki kelas 2, berarti dirinya harus bertahan selama 2 tahun seperti ini ?
Bunuh aku sekarang tuhan batin Jungkook menjerit tidak terima akan keputusan sang eomma.
"appaaaaaaaaaaaaaa" Jungkook menatap dan merengek ke arah sang appa yang hanya diam sejak tadi.
"turuti perintah eomma mu, kami sudah sering memberikan mu kesempatan tapi kau tidak pernah mendengarkannya jadi terima saja hukuman ini" dan Jungkook merasa hidupnya berhenti begitu mendengar ucapan sang appa.
.
.
.
"anak ku yang cantik belajar yang benar sayang, eomma akan menjemput mu nanti" Jungkook hanya membuang muka nya tidak berniat membalas ucapan eomma nya.
"Jeon Jungkook" Jungkook mendecah saat eommanya memanggilnya dengan suara yang mengacam.
"Ne eomma" Jungkook memberikan senyum manis ke arah sang eomma.
"Kyeopta" sang eomma mencubit kedua pipi Jungkook merasa gemas dengan tingkah anak keduanya itu.
Setelah mendapat ciuman dipipi dari sang eomma Jungkook beranjak keluar dari dalam mobil dan menapaki kakinya di depan pintu gerbang sekolahnya.
"KIRIN ART SCHOOL"
"selamat datang di neraka mu Jeon Jungkook" Jungkook mendesah lelah dan menatap dengan malas gedung sekolah yang kini berada dihadapannya dengan enggan dia melangkahkan kakinya memasuki kawasan sekolahnya.
Kaki jenjangnya melangkah melewati koridor sekolah yang terlihat ramai, Jungkook berdecah begitu menyadari banyak pasang mata yang menatapnya menyelidik.
Jika di sekolahnya yang dulu tidak akan ada yang berani menatapnya seperti jika mereka ingin menghirup udara segar.
Bukankah dia anak baru ? kenapa terlihat angkuh sekali
Sepertinya dia sangat sombong
Lihat dia bertingkat seperti manusia paling cantik disini
Tapi dia manis sekali, coba kau lihat kulitnya yang mulus itu dia pasti melakukan perawatan mahal
Kulitnya terlihat sangat putih dan bersinar aku yakin dia orang kedua yang terputih disekolah ini setelah Min Yoongi
Samar-samar Jungkook dapat mendengar orang – orang yang membicarakannya di koridor itu.
Dia itu terlihat seperti wanita jadi-jadian kau lihat saja dia wanita tapi berambut seperti laki-laki dan liat cara jalannya benar- benar tidak mencerminkan seorang wanita
Langkah Jungkook terhenti saat perkataan yang menganggunya telinganya terdengar, Jungkook membalikkan tubuhnya dan menghampiri dua orang wanita yang membicarakan
"ada masalah dengan ku" suara Jungkook yang begitu lembut membuat orang – orang yang berada dilorong tersebut terpesona mendengarnya.
Dua orang yang membicarakan Jungkook pun terdiam beberapa saat dan mendadak gugup seketika
"sekali lagi ku mendengar kalian membicarakan ku, aku akan membuat kalian menyesal seumur hidup, itu janji ku" dan Jungkook kembali melanjutkan langkahnya meninggalkan kedua wanita itu yang membuka.
Jungkook mengerutkan keningnya melihat beberapa orang sedang berlarian di ujung koridor yang berlawanan dengan nya
"Yak Park Jimin Jangan lari kau"
"ampun Hyung" orang yang sedang di kejar-kejar tersebut tampaknya tidak melihat Jungkook yang berdiri di dekatnya dan Jungkook pun terlambat menghindar saat namja itu menabraknya.
"akh" Jungkook meringis saat merasakan punggungnya berbenturan dengan lantai dan ditambah tubuh namja itu yang menimpanya.
Menyadari bahwa dia menimpah seseorang namja itu segera berdiri dari tubuh Jungkook.
"mianhae aku tidak sengaja sungguh" namja itu berniat membantu Jungkook sebelum tangan lebih dulu ditepis oleh Jungkook
"wow Park Jimin ini masih pagi bung tapi kau sudah menindih seorang wanita, memangnya yang semalam tidak puas" tiba-tiba beberapa orang namja yang sedang mengejar namja itu mendekati nya, Jungkook menatap tajam ke arah seseorang yang baru saja berbicara
"Yak Hoseok hyung, ini semua gara-gara kau andai saja kau tidak mengejarku, aku tidak akan menabrak wanita ini"
"wanita ? memangnya dia seorang wanita ?" salah satu dari namja tersebut melirik Jungkook dengan sinis dan berjongkok di hadapan Jungkook.
"aku tidak yakin dia wanita, tidak ada satupun yang menarik darinya" suara namja itu seolah mengejek Jungkook yang masih diam.
"ah tapi aku begitu ingin menandai pahanya ini dengan bibirku" tangan namja itu dengan kurang ajarnya meraba paha jungkook, membuat Jungkook menepis kasar namja itu.
"bajingan" suara jungkook yang mendesis membuat namja itu tertawa mengejek dihadapannya.
" berani sekali kau mengatakan itu kepada ku, wanita jadi-jadian, ku pastikan kau akan menyembah kaki ku nanti agar ku tiduri bitch!" dan tubuh Taehyung terhuyung begitu merasakan pukulan telak di rahangnya.
"ku pastikan kau yang akan berlutut di kaki ku, memohon agar aku menjadi milik mu…" Jungkook melirik sekilas name tag yang tertera di seragam namja itu
"Kim Taehyung-ssi"
.
.
.
T.B.C
