Disclaimer : Naruto milik Masashi Kishimoto-sensei, tapi cerita ini asli milik saya!
Pair : Sasori x Sakura
Rate : T
Genre : Romance-Humor (gak tahu pasti nih cerita Genre-nya apa. Jika ada yang tahu silahkan beritahu saya)
Warnings! : Typo(s) alur kecepetan, dan masih banyak kesalahan lainya, jadi mohon kritik dan Sarannya ^_^
Oke..
```Happy Reading Minna-san```
Summary : Aku tak pernah menyangka bisa dijodohkan dengan cowok yang sangat menyebalkan seperti dirinya. Namun perlahan aku sadar, Tuhan pasti punya rencana lain disetiap kejadian yang menimpaku saat ini.
.
.
"APA! AKU TIDAK MAU DIJODOHKAN!" ujar seorang gadis berambut merah muda sepinggang tak terima.
"Tapi sayang, kamu harus mau. Ini demi kelangsungan perusahaan kita." Balas sang Ibunda lembut, ia juga sebenarnya tak ingin melakukan ini. Namun perusahaan mereka terlilit hutang dengan 'Akasuna Corp' dan mau tak mau mereka harus merelakan anak semata wayangnya ini.
"Tapi Kaa-san, aku ingin menentukan pasanganku sendiri. Aku tidak mau dijodohkan dengan siapapun." Nada suaranya pun mulai memelan.
"Maafkan Kaa-san, Sakura. Tak ada pilihan lain lagi." Ibunya memandangnya dengan tatapan memohon yang membuat Sakura tak tega untuk mememupuskan harapan ibunya.
"Baiklah.." Sakura pun tak bisa mengelak lagi. Ibunya tersenyum senang.
"Sekarang lekas pakai pakaian yang bagus! Kita akan mengunjungi calon Tunanganmu!"
.
.
.
"Wah.. anak Kaa-san terlihat sangat cantik!" puji Ibunya Sakura saat melihat penampilan Sakura yang berbalut gaun hijau muda 5 cm diatas lutut. Dengan sedikit renda dibagian bawahnya. Rambut merah muda panjangnya dibiarkan terurai. Ia terlihat sangat menawan dengan penampilan seperti itu.
Sakura hanya diam sambil mengerucutkan bibirnya kesal. Walaupun dia telah menyetujui perjodohan ini namun tetap saja ia masih tetap tak terima.
"Sudah-sudah jangan merajuk seperti itu, nanti cantiknya jadi hilang lho.." ujar sang ayah, Haruno Kizashi.
"Ayo kita segera pergi, nanti terlambat" sambung ayahnya lagi.
Merekapun menuju ke kediaman keluarga Akasuna, Sakura terus berharap dalam hatinya bahwa yang akan dijodohkan dengannya itu bukan seorang pria jelek yang gendut. Ataupun seorang pemuda heboh dengan penampilan yang nyentrik.
'Kumohon Kami-sama, jangan berikan aku jodoh yang buruk.'
Tak lama kemudian merekapun telah sampai. Sakura menatap takjub pada rumah megah yang berdiri dihadapannya sekarang ini.
'Ini rumah atau Istana? Pasti yang punya sangat kaya. Semoga calon Tunanganku nanti tidak pelit, kan orang kaya biasanya pelit.' Ucap Sakura dalam hati.
"Nah, ayo kita masuk." Kizashi pun menekan bel. Dan tak lama kemudian pintupun terbuka lalu keluarlah seorang pelayan yang mempersilahkan keluarga Haruno masuk.
"Silahkan masuk, Nyonya dan Tuan muda sudah menunggu." Ujar sang Pelayan dengan sopan.
Mereka bertiga lalu memasuki rumah luas itu, dan tak dapat dipungkiri mata Sakura yang terlihat takjub tadi semakin berbinar-binar. Tiba-tiba seseorang menyapa mereka.
"Halo Kizashi, Mebuki dan Sakura-chan. Silahkan duduk." Ujar Nenek itu ramah.
"Terimakasih Akasuna-san." Balas Kizashi sopan sambil menyuruh keluarganya duduk di sofa berwarna coklat tersebut.
"Wah Sakura-chan terlihat cantik sekali, Perkenalkan namaku Akasuna Chiyo. Senang bertemu denganmu." Ujar Nenek itu sembari tersenyum hangat. Sakura tak pernah menyangka Nenek dari Calon Tunangannya akan seramah ini. Dia kira Neneknya itu akan sombong dan bermake-up tebal. Ternyata dia salah sangka.
"E-hm Nama ku Haruno Sakura, senang bertemu denganmu juga Akasuna-san." Balas Sakura sambil sedikit menundukkan kepalanya.
"Jangan memanggilku Akasuna, panggil Chiyo-baasan saja. Sebentar lagi kau juga akan menjadi Akasuna." Goda Chiyo-baasan pada Sakura.
Sakura hanya tersenyum salah tingkah. Calon suaminya kemana sih? Kok sedari tadi dia tak melihat siapapun kecuali Chiyo-baasan?
"Ah maaf, tunggu sebentar. Aku akan memanggil Sasori dulu." Pamit Chiyo-baasan pada Keluarga Haruno.
'Jadi namanya Sasori.. orangnya seperti apa ya?'
Tak lama kemudian Chiyo-baasan pun kembali dengan seorang pemuda berambut merah bata.
(Sakura Pov)
What The-? Ini manusia apa boneka? Manis banget.. Terimakasih Kami-sama kau memberikanku pasangan yang begitu indah dipandang. Semoga sifatnya juga sebagus rupanya.
Aku menatapnya intens, rambut merah acak-acakkan nya yang terlihat sexy. Mata coklat Hazelnya yang terlihat dingin tapi tetap menawan. Hidungnya yang mancung, tulang rahangnya yang terlihat kokoh. Satu kata untuk menggambarkannya -Perfect!-
Namun dilihat dari gaya nya yang cool, aku yakin dia pasti dikejar-kejar oleh banyak wanita. Pasti sangat sulit mempunyai Tunangan yang merupakan dambaan wanita-wanita. Fiuhh..
"Mulai sekarang untuk mengakrabkan kalian berdua, kalian akan tinggal disebuah rumah didaerah Suna, tapi tenang saja, rumah itu nyaman untuk ditinggali." Ujar Chiyo-baasan yang membuatku sangat shock. Tinggal berdua? Bersama cowok ini? Sekali lagi, Ber-dua? Apa yang dia pikirkan?
"Aku tidak mau." Bantahan singkat nan dingin itu terlontar dari mulut Sasori. Ah suaranya juga se-sexy penampilannya.
"Be-benar, kami kan belum menikah. Tidak sepantasnya tinggal berdua." Ujarku sedikit gugup, walau sekeren dan setampan apapun dia. Aku masih punya harga diri.
"Tidak apa Sakura-chan, kaliankan akan segera menikah. Tenang saja semua perlengkapan kalian biar Baa-san yang mengurus." Sepertinya Chiyo-baasan orang yang susah diubah keputusannya.
Tolong aku, Aku melotot ke kedua orang tuaku yang hanya tersenyum penuh permohonan padaku. Astaga! Aku tak menyangka akan begini jadinya.
Sasori hanya diam, sepertinya dia tipe orang yang tak banyak bicara, namun apa dia tak keberatan tinggal bersama dengan orang yang belum dikenalnya?
Kami-sama, selamatkanlah aku!
.
.
Keesokan Harinya
Rasanya tak ingin berpisah dengan kedua orangtuaku saat ini. Aku tak tahu akan berapa lama aku tinggal bersama Sasori, aku harap tidak begitu lama.
Aku telah sampai di Suna. Suna adalah suatu daerah yang sama sibuknya dengan Konoha, namun disini terdapat lebih banyak tempat untuk berwisata. Aku pernah kesini saat usia ku 10 tahun. Dan sekarang usia ku 21 tahun. Sudah lama sekali aku tak kesini.
Aku melihat rumah sederhana yang akan kutinggali untuk beberapa waktu, rumah berwarna putih bersih dengan pagar berwarna coklat. Rumah itu mempunyai halaman yang dihiasi beberapa tumbuhan hijau. Terlihat sangat asri dan menenangkan.
Sepertinya Sasori telah sampai terlebih dahulu, dia duduk dikursi teras sambil membaca sebuah buku. Akupun berjalan mendekatinya.
"Hei, sepertinya kau sampai duluan ya?" ujarku basa-basi. Aku belum pernah bicara dengan dia sebelumnya.
"…" dia tetap focus membaca buku bersampul merah maroon tersebut.
Karena merasa tak akan kunjung mendapat jawaban, akupun mengabaikannya dan langsung memasuki rumah. Aku melihat kesekeliling, sepertinya Chiyo-baasan benar-benar mengurusi semuanya. Perabotan dirumah ini lengkap. Walau tak begitu mewah, tapi aku senang berada disini.
Aku mencari kamar namun yang kudapati hanya satu kamar yang dipintunya tergantung tulisan 'SasoSaku' apa maksudnya ini? Aku segera meletakkan barang-barangku didepan pintu kamar dan melesat menuju teras tempat Sasori berada.
"Apa maksud dari 'SasoSaku' didepan pintu kamar itu!" ucapku agar keras pada Sasori yang masih setia membaca buku itu.
"Jangan berteriak didekatku." Hanya itu? Hanya itu yang dia katakan?! Bahkan dia sama sekali tak menjawab pertanyaanku! Mencoba menahan nafsuku untuk memukul wajah sok calm nya itu, aku kembali bertanya. Namun kali ini dengan nada yang lebih tenang.
"Sasori, ada berapa kamar dirumah ini?"
"Apa kau buta? Jelas-jelas hanya ada satu kamar."
CTAK
Hilang sudah kesabaranku, sialan nih cowok. Orang bertanya baik-baik, eh dia malah menghina.
"Jangan protes jika aku tidur di kamarmu! Dasar Boneka Jelek!"
BRAKK
Kututup pintu kayu itu dengan keras untuk meluapkan kekesalanku. Dasar boneka jelek! Ternyata dibalik sifatnya yang seperti orang baik itu, dia mempunyai lidah yang sangat tajam. Aku tak mau ber-Tunangan dengan cowok menyebalkan seperti dia! Kenapa Takdir begitu kejam!
.
.
(Sasori Pov)
"Jangan protes jika aku tidur di kamarmu! Dasar Boneka Jelek!"
BRAKK
Dia menutup pintu dengan kasar.
Dasar perempuan Jidat Lebar Emosian! Siapa yang kau sebut Boneka Jelek? Asal kau tahu saja, aku Tidak pernah menginginkan semua ini!
Kenapa Baa-san menjodohkanku dengan wanita bar-bar seperti itu sih? Masih banyak cewek lemah lembut!
Kenapa yang dipilih malah Monster?! Tak bisa kubayangkan nantinya hari-hariku setelah ini.
.
.
~To be Continue~
A/N : Hallo semua.. \(^o^)/
Saya kembali dengan membawa sebuah fict MultiChapter baru Setelah beberapa bulan berhenti Nulis. Entah mengapa tangan saya gatel banget mau nulis Fict ginian.. maafkan saya cerita lain belum di update, malah buat cerita baru m(_ _)m
Saya hanya bisa berharap kalian semua menyukai cerita ini. Terimakasih sudah membaca.
Ada kritik? Saran? Silahkan lampiaskan (?) semuanya pada kotak Review!
Arigatou,
Milkyways99
