Title : Stiil Same With You
Author : Lee Hae Na
Pairing : Yewook
Rated : T
Genre : Romance, Hurt, lil Angst maybe (?)
Warning : YAOI a.k.a. BoyXBoy, OOC, typo(s) bertebaran, gaje/abal, ide pasaran, de el el
Disclaimer : semua cast milik mereka sendiri, orang tua mereka dan Tuhan YME, tapi khusus untuk Kim Ryeowook milik saya :p
Summary : Ketika cinta yang kau tunggu datang untuk kedua kalinya, apakah yang akan kau lakukan? *summary gagal
DON'T LIKE DON'T READ! IF YOU DON'T LIKE JUST KLIK BACK!
Huwaaa… akhirnya ff perdana author di publish juga, hehe. Sebelumnya mianhae readerdeul, author disini masih newbie, jadi jangan salahkan author kalo ceritanya ngawur dan gaje banget. Oke, langsung di baca saja ya..
Happy Reading ^^
Chapter 1
.
©Present
.
Pagi ini kota Seoul terlihat sangat cerah, matahari mulai menampakkan sinarnya setelah semalam bulan berhasil menjalankan tugasnya. Tak ada yang berbeda dengan hari kemarin, semua terlihat terkecuali sesosok namja mungil yang kini tengah berdiri di samping tembok pagar rumahnya. Entah apa yang dilakukan namja yang manisnya melebihi yeoja ini, tapi bisa dilihat dari gayanya tampak ia sedang bersembunyi dari sesuatu, yang entah apa itu, author juga tidak tahu #plak #abaikan
KRIETTT
Terdengar suara pagar terbuka dari arah samping rumahnya, secara tidak sadar namja yang sedari tadi bersembunyi mengangkat sedikit sudut bibirnya
Dan terlihatlah seorang lelaki tampan keluar dari rumah itu
"Umma, kalau begitu aku berangkat ya" kata lelaki tampan itu seraya membungkukkan badannya
"ne, hati-hati chagi" balas seorang yeoja paruh baya yang diyakini sebagai umma dari lelaki tampan tadi
"Kau tidak berubah, dari dulu sampai sekarang tetap tampan" gumam namja yang sedari tadi bersembunyi. Ternyata namja mungil itu sedari tadi sedang mengintip namja di sebelah rumahnya. kkkkk
PUKK
Seseorang menepuk pundak namja manis itu
"Heyo, kau sedang apa Wookie?"
"e-eh? Hyung kau membuatku kaget" jawab namja yang dipanggil Wookie itu sambil mengelus-elus dadanya. Ia pun menghela nafas
'Hampir saja ketahuan' batin Wookie. Bahaya kalau sampai ketahuan, untung saja lelaki yang sedari tadi diintipnya itu sudah pergi. Bagaimana kalau tidak? Mau di taruh kemana mukanya ini, bisa-bisa ia hanya digoda seharian sama hyung-nya yang satu ini karena ketahuan mengintip namja yang ada di sebelah rumah. Huh
"Hyung, apa yang kau lakukan disini? Tumben sekali bangun pagi-pagi" tanya Wookie berusaha tenang
"Yak! Ini semua ini salahmu pabo, bagaimana bisa kau lupa membawa bekalmu eoh? Aku jadi dibangunkan oleh umma untuk mengantarkan bekalmu ke sekolah" namja yang dipanggil hyung itu memukul pelan kepala adiknya dengan bekal yang di bawa dari dalam rumah.
Sedangkan yang dipukul hanya cengengesan tidak jelas. Ia baru ingat, karena terburu-buru tadi ia jadi lupa membawa bekalnya. Sepertinya ia tidak ingin melewatkan sedikitpun wajah tampan sang pujaan hati yang telah mengisi hari-harinya menjadi indah*lebai thorr* meskipun sebenarnya ia bisa melihatnya setiap hari di sekolah karena mereka berada di sekolah yang sama
"untung saja kau belum berangkat, jadi aku tidak perlu pergi ke sekolahmu itu hanya untuk membawa bekal. Kulit-kulitku yang mulus ini bisa saja lecet" kata Heechul sambil memegang kulit mulusnya itu
Wookie atau yang bernama lengkap Kim Ryeowook sweetdrop melihat kelakuan hyungnya. Ia tak habis pikir sebenarnya hyungnya yang satu ini namja atau bukan sih? Apakah hyungnya ini yeoja jadi-jadian? Ck!
"Kalau begitu, aku berangkat ya Hyung, terima kasih atas bekalnya" kata Ryeowook yang merebut bekalnya dari tangan hyungnya dan tidak lupa mendaratkan sebuah kecupan singkat di pipi hyungnya.
"YAH!" teriak Heechul
Ryeowook tertawa ringan, ia pun langsung kabur sebelum ia di lempar oleh hyungnya yang galak itu. Hyung nya yang satu ini wajahnya saja yang cantik tapi kelakuannya ckck super duper galak
Dan seperti biasa Ryeowook selalu berjalan ke sekolah karena jarak antara rumah dan sekolahnya terbilang dekat. Ia tentu tidak mau menghamburkan-hamburkan uang dengan naik bus ke sekolah bukan? Lagipula sang pujaan hatinya itu juga berjalan ke sekolah. Ia tentu sangat senang karena bisa melihatnya dari jarak dekat, walaupun namja itu sama sekali tidak pernah menyadari keberadaannya *poor wookie
.
.
.
Seorang namja mungil terlihat sedang senyum-senyum sendiri. Ia meletakkan kedua sikunya di meja dan menyangga dagunya dengan kedua tangannya. Ia tersenyum sambil memperhatikan gurunya yang sedang menjelaskan soal matematika di depan kelas. Gilakah dia? Entahlah
"Wookie, kau sedang apa? kau sudah gila ya?" terdengar panggilan dari samping namja yang dipanggil Wookie itu
Sedangkan Ryeowook terus memasang senyum gajenya itu dan menatap teman sebangkunya.
"Wae?" ujar Ryeowook singkat
"Kenapa kau senyum-senyum seperti itu? Kau membuatku merinding. Apa kau sakit?" tanya teman sebangkunya itu beruntun sambil berusaha meletakkan tangan mungilnya ke dahi sahabatnya itu namun di tepis pelan oleh Ryeowook
"Ani, aku tidak sakit kok, Jongwoon hyung" jawab Ryeowook enteng
"Lalu kenapa kau senyum-senyum seperti itu?" tanya Jongwoon heran mengulang pertanyaannya tadi.
Tentu saja ia heran, kan tidak wajar seseorang senyum-senyum sendiri sambil menatap soal matematika yang notabene merupakan pelajaran yang membuat sakit kepala.
Ryeowook hanya membalasnya dengan tersenyum manis menatap Jongwoon. Tak sadarkah Ryeowook, bahwa ia telah membuat jantung namja di sampingnya itu berdetak lebih cepat. Buru-buru Jongwoon mengalihkan pandangannya kearah sonsae yang sedang menjelaskan, sesekali ia mengelus dadanya untuk menetralkan detak jantungnya yang bekerja lebih dari normal.
Dan Ryeowook, entah ia terlalu polos, ia tidak bisa mengartikan perubahan tingkah laku teman sebangkunya itu. Ia pun terus melanjutkan 'acara' nya tadi yaitu senyum-senyum gaje yang sempat tertunda -_-'
Tak ada yang tahu apa yang sedang dipikirkan Ryeowook sampai ia terus tersenyum gaje hingga berakhirnya pelajaran matematika dan juga pertanda bahwa waktu istirahat telah tiba. Untung saja ia duduk paling belakang sehingga ia tidak mungkin di lihat oleh sonsaenya itu. Sepertinya namja yang satu ini memang benar-benar sudah gila.
"Wookie, kau mau ke kantin?" tanya Jongwoon memecah keheningan karena kini hanya mereka berdua yang tinggal di kelas, sedangkan murid lain telah keluar dari tadi. Sepertinya mereka tidak tahan dengan pelajaran yang memusingkan tadi
"Ani, aku membawa bekal, aku akan memakannya disini" jawab Ryeowook
Dan Jongwoon hanya ber'oh'ria, ia pun beranjak dari kursinya menuju ke kantin untuk memberi makan kepada cacing-cacing yang sedari tadi berkonser di dalam perutnya
Setelah memastikan kelas kosong Ryeowook pun mengambil bekal dari dalam tasnya dan mulai beranjak dari tempat duduknya.
Sebenarnya ia tadi berbohong yang mengatakan bahwa akan memakan bekalnya di kelas, buktinya kini Ryeowook berjalan keluar kelas dan menuju ke tempat duduk yang ada di samping lapangan basket.
Bertanya-tanya kenapa Ryeowook makan disana? Yap, tentu saja untuk melihat sang pujaan hatinya yang kini tengah bermain basket di lapangan sana.
Ryeowook seperti terpesona dengan aura yang terpancar dari namja itu. Lihat saja keringat yang membanjiri wajah tampannya menambah kesan err.. sexy di mata siapa pun yang melihatnya *hoekk *author muntah-muntah #abaikan. Tak heran banyak yeoja bahkan namja yang berstatus sebagai uke yang mendekatinya namun sayang sikap dingin namja itu sangat sulit ditaklukkan
Sementara Ryeowook sibuk mengamati setiap lekuk wajah sang pujaan hati, di tempat lain…
"loh? Wookie kemana? Katanya makan di kelas?" tanya seorang namja berkepala besar entah kepada siapa
"padahal aku kan mau makan bersama" namja kepala besar yang bernama Jongwoon itu pun menatap nanar makanan yang tadi di belinya
Dengan wajah tertekuk ia pun keluar dari kelas itu karena masih tidak ada seorang pun disana. Ia kemudian berjalan tak tentu arah
Dan matanya yang sipit itu kemudian menyipit lagi untuk memastikan sosok yang ia kenal tengah duduk di kursi pinggir lapangan. Seketika wajahnya berubah menjadi cerah (?) melihat Wookie'nya' kini tengah asyik melahap makanannya.
Ia pun bermaksud untuk bergabung untuk makan bersama namun di urungkannya niat itu ketika ia melihat wajah Ryeowook berbinar menyoraki *bahasa apaan nih?* salah seorang namja yang berhasil melakukan shooting dari jarak jauh. Dan Jongwoon tahu siapa namja beruntung itu
'jadi memang benar ya?' tanya Jongwoon dalam hati, ia tersenyum miris. Jongwoon terlalu cemburu kepada namja itu. Dan akhirnya ia pun kembali ke kelasnya dan memakan makanannya sendirian *poor Jongwoon
.
.
.
TEETTT TEETTT
Bel tanda pulang telah berbunyi, terdengar suara helaan nafas dari seluruh murid yang ada di kelas itu, bersyukur karena hari yang melelahkan ini akhirnya berakhir juga. Semua murid pun beranjak keluar kelas. Dan lagi-lagi, di kelas itu tinggallah sepasang manusia yang tak lain dan tak bukan adalah Jongwoon dan juga Ryeowook *lebai akut kkkk*
"Wookie-ah, apa kau ingin langsung pulang?" tanya Jongwoon
"mm..tidak juga. Ada apa hyung?"
"i-itu, tugas kita" kata Jongwoon memberi penekanan pada kata 'kita'
"oh, yang itu" jawab Ryeowook singkat. "Memangnya kenapa hyung?" lanjutnya
"Aku mau mencari bahan untuk tugas kita di toko buku terdekat di sekitar sini, apa kau mau ikut Wookie?"
Jongwoon oh Jongwoon, bilang saja kau ingin mengajak namja manis di sampingmu ini jalan-jalan atau bahasa gaulnya nge-date #hehe, pakai alasan mencari tugas segala
"…"
Ryeowook tampaknya sedang berpikir keras. Jika ia menerima ajakan itu, berarti ia tidak bisa melihat pujaan hatinya berlatih basket hari ini
"kalau kau tidak mau juga tidak apa-apa" kata Jongwoon datar
"Ani, aku mau kok hyung" jawab Ryeowook mantap sambil memamerkan senyum manisnya. Jongwoon pun membalas tersenyum
'Sekali saja tidak apa-apa kan? Lagipula aku masih bisa melihatnya besok' batin Ryeowook
"Kajja" Jongwoon pun menarik tangan mungil Ryeowook yang sebenarnya tidak lebih mungil dari tangannya sendiri
Mereka berdua pun menuju ke parkiran, dimana Jongwoon memarkir motornya. Dan sadar atau tidak kini tangan mereka berdua bertautan, dan sesekali terdengar suara tawa dari keduanya karena lelucon yang Jongwoon buat. Sekilas mereka berdua tampak seperti sepasang kekasih. Untung saja sekolah sudah sepi jadi tidak ada yang melihat mereka
Dan ketika mereka berdua melintasi lapangan basket yang terdapat di sebelahnya, Ryeowook tampak menoleh ke sana, ia tampak seperti mencari-cari seseorang. Tapi, hanya kekecewaan yang ia dapat, ia tidak mendapati apa yang dicarinya disana 'Apakah hari ini ia tidak latihan?' begitulah kira-kira pikiran Ryeowook
"Kau sedang melihat apa Wooke?" tanya Jongwoon setelah melihat gelagat aneh dari namja di sampingnya ini. Walaupun sebenarnya ia tahu persis apa yang sedang dicari Ryeowook
"eh? a-ani" jawab Ryeowook tergagap.
Dan demi dewa fortuna yang sedang tidak berpihak pada Ryeowook, kini namja dicarinya itu tengah berjalan menghampiri mereka. Namun Ryeowook yang sedari tadi, menoleh kearah lapangan tidak menyadari kedatangannya.
"Hei, Siwon-ah, kau tidak latihan ya?" tanya Jongwoon dengan nada santai
DEG
Ryeowook yang merasa namja pujaan hatinya *sumpah author capek nulis kata 'namja pujaan hati'* di sebut-sebut, ia pun menoleh ke depan dan…
BLUSH
Wajahnya kini memerah, melihat namja itu berada sangat dekat di depannya. Ia kemudian menunduk berusaha menyembunyikan rona merah di pipinya dan menetralkan detak jantungnya yang berdetak tak karuan
"Ah, aku baru mau latihan" jawab seseorang yang dipanggil Siwon sambil nyengir gaje
"eh, dia siapa Jongwoon? Namjachingu-mu ya? Kenapa kau tidak mengenalkannya padaku?" lanjut Siwon sambil melirik Ryeowook yang ada di samping Jongwoon, dan jangan lupa tangan mereka yang sedari tadi bertautan mesra, eciee suit suit #plakk #abaikan
Eh, jangan salah, di sekolah ini, SM High School, hubungan antara sesama jenis itu sudah di anggap biasa. Apalagi jika sekolah ini dipenuhi namja-namja manis dan cantik, yang tugasnya adalah sebagai uke dan yah…salah satunya adalah Kim Ryeowook
"A-ani, kami hanya berteman" kata Jongwoon tersenyum pasrah sambil melepaskan tautan tangannya dengan Ryeowook, sebenarnya ia ingin sekali menjadikan namja mungil di sampingnya ini namjachingunya. Namun apa daya, Wookie'nya' menyukai namja lain
"Apa kau tidak mengenalnya Siwon-ah? Kupikir kalian saling mengenal, kalian kan bertetangga" lanjut Jongwoon. Dan sukses membuat dahi Siwon berkerut. Ia merasa asing dengan namja didepannya ini. Ia hanya bisa cengengesan gaje, sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
Yah, Jongwoon memang tahu kalau Ryeowook dan Siwon itu bertetangga. Kalau kalian tidak tahu mereka berdua itu (Jongwoon dan Ryeowook) adalah sahabat sejak masuk SM High School. Jongwoon tentu pernah pergi ke rumah Ryeowook sesekali
Dan kalian menanyakan apa yang sedang uri Ryeowookie lakukan? Ia kini semakin menunduk, sepertinya tanah sekarang lebih menarik daripada namja yang ada di depannya
Ryeowook merasa ada rasa sakit meliputi hatinya. Hei, bayangkan saja! Namja yang ada didepanmu ini tidak mengenalmu padahal mereka kan bertetangga. Sebenarnya wajar sih, membayangkan sifat Siwon yang sedingin es batu. Dan ia hanya keluar rumah saja bila ke sekolah dan berlatih basket tentunya
Jongwoon merasa bersalah telah menanyakan pertanyaan tadi kepada Siwon, tak ingin berlama-lama, ia pun segera pamit, "Kalau begitu, kami pamit dulu ya Siwon-ah" kata Jongwoon memecah keheningan setelah mereka bertiga hanya diam saja. Ia tersenyum melirik Wookie yang menunduk pasrah
"Ne" jawab Siwon singkat sambil tersenyum kikuk
Jongwoon pun menarik tangan Wookie lembut, menuju parkiran. Tak ada yang berniat membuka suara terlebih dahulu. Namun setelah melihat raut wajah Wookie yang tak begitu bersahabat, Jongwoon mengurungkan niatnya bermain diam-diaman (?) dengan Wookie. Seperti ada yang salah dengan namja itu
"Gwenchana?" tanya Jongwoon setelah mereka sampai di tempat parkir
"ne" jawab Ryeowook lirih
Jongwoon menghela nafas, "Kau sakit? Biar kuantar kau ke rumahmu" tawar Jongwoon lembut
"Aku tidak apa-apa kok, hyung" ujar Ryeowook sambil berusaha tersenyum
"mianhae" kata Jongwoon terdengar sangat lirih, bahkan Ryeowook mungkin tidak dapat mendengarnya
"Aku sungguh tidak apa-apa, hyung" kata Wookie sambil tersenyum manis menatap Jongwoon
Jongwoon pun tersenyum membuat kedua matanya kini menyipit. Ia mengacak pelan surai kecoklatan milik Ryeowook
Lihatlah Ryeowook! Bahkan namja didepanmu kini lebih tampan dari pujaan hatimu itu. Tak bisakah kau membuka matamu? Dia lebih memahamimu bahkan menyukai ah..ani.. mencintaimu. Huh paboya Kim Ryeowook!
"naiklah" Jongwoon menyuruh Ryeowook untuk naik di atas motornya
"hmm..ne"
"pegangan yang erat ne?" tanya Jongwoon yang hanya dijawab anggukan oleh Ryeowook yang tentu tidak bisa dilihat oleh Jongwoon
Motor milik jongwoon itu pun melaju dalam kecepatan normal, jangan berharap Jongwoon akan mempercepat laju motornya karena itu tidak akan terjadi. Ia tentu tidak ingin namja di belakangnya ini ketakutan.
Dan kini sadar atau tidak kini tangan mungil Ryeowook tengah melingkar manis di pinggang Jongwoon dan kepalanya bersandar di punggung Jongwoon. 'Hangat' gumam Ryeowook yang masih bisa di dengar oleh Jongwoon.
Jongwoon hanya tersenyum kecil menanggapinya.
.
.
.
Matahari perlahan mulai turun dari tahtanya. Langit senja kini menghiasi kota Seoul. Setelah sibuk membeli bahan yg dibutuhkan untuk tugas mereka. Mereka (Jongwoon dan Ryeowook) pun memutuskan untuk beristirahat sejenak di taman kota. Dan kini tinggallah (?) sepasang manusia yg sdg duduk di bangku taman itu.
Hening.
Hanya terdengar suara cekikikan anak-anak yg sedang bermain di taman itu. Dan sesekali hembusan angin sore menerpa wajah mereka
"Apa kau lelah?" Jongwoon memulai pembicaraan
"sedikit"
"hmm...baiklah" Jongwoon mulai beranjak dr tmpat duduknya "tunggu sebentar, aku akan segera kembali" lanjut Jongwoon
Sebelum Ryeowook menjawab, Jongwoon sudah terlebih dahulu hilang dari pandangannya. Ryeowook hanya menatapnya bingung
Selang beberapa menit, Jongwoon pun akhirnya kembali dengan dua kaleng minuman di tangannya
"ini" kata Jongwoon sembari memberikan salah satu minuman kaleng di tangannya
"gomawo hyung" Ryeowook membalas dengan senyum manisnya
Dan lagi-lagi Ryeowook berhasil membuat Jongwoon untuk kembali menenangkan detak jantungnya yg selalu tak karuan bila melihat senyum itu.
Hening kembali.
Ada apa ini? Tidak biasanya mereka seperti ini
Mereka berdua sama-sama diam menikmati minuman masing-masing dan menatap ke depan, ke arah anak-anak yg sedang bermain.
Ryeowook, ia benci dgn keadaan seperti ini. Padahal biasanya, mereka sangat akrab, dimulai dari saling berbincang hal yang tidak penting, saling melempar (?) lelucon bahkan saling mengejek. Dan sekarang mereka bahkan terlihat seperti orang yg saling tidak mengenal, sangat canggung.
Ryeowook pun bermaksud memulai pembicaraan, namun...
"Wookie-ah, aku ingin bertanya sesuatu padamu" kata Jongwoon memecah kesunyian namun pandangannya tetap mengarah ke depan
"nde?"
"aku ingin bertanya sesuatu padamu, tapi kau harus menjawabnya dengan jujur"
DEG
Entah kenapa jantung Ryeowook kini berpacu lebih cepat. Ia sendiri juga bingung dengan apa yang terjadi padanya. Ia menapat lekat namja bersurai hitam yang ada di sampingnya.
"kenapa diam?" Jongwoon menoleh. Dan seketika Ryeowook seperti tersihir, dengan mata berbinar dan mulut sedikit terbuka ia bisa melihat jelas wajah tampan Jongwoon dari jarak dekat dan jangan lupakan rambutnya yg bergoyang diterpa angin.
'tampan' batin Ryeowook
Mata mereka pun bertemu, lama mereka berada dalam keadaan seperti ini. Jongwoon berkedip, dan itu sukses membuat Ryeowook makin jatuh dalam pesona seorang Kim Jongwoon #cielah bahasanya
"Wookie-ah, gwenchana?" suara Jongwoon membuyarkan lamunan Ryeowook
"e-eh..n-ne" buru-buru Ryeowook mengalihkan pandangannya. Semburat merah kembali menjalar di sekitar pipi namja manis ini. Ryeowook sangat malu saat ini, 'paboya Kim Ryeowook, Jongwoon pasti mengira kau aneh' rutuk Ryeowook dalam hati. Ia pun memukul mukul kepalanya sendiri
"kau ini sangat lucu Wookie, lihat pipimu itu…seperti anak kecil saja " Jongwoon tertawa sambil mengacak surai milik Ryeowook
Ryeowook mengerucutkan bibirnya ke depan, tak terima dikatai anak kecil tapi entah mengapa ia sangat menikmati setiap sentuhan Jongwoon. Hei ada apa denganmu Kim Ryeowook?
"mm..Hyung, tadi kau ingin bertanya a-apa?"
"eh? itu tdk terlalu penting" kata Jongwoon datar. Ia pun menarik tangannya dari surai kecoklatan milik Wookie
Wajah Ryeowook sekarang tertekuk, ada terbesit perasaan sedih yg melingkupi hatinya. Dan ia tidak tahu mengapa
Jongwoon pun tersadar akan perubahan raut wajah namja di sampingnya ini, "Kim Ryeowook, sebenarnya yg ingin kutanyakan padamu dari tadi adalah..." Jongwoon menggantung kalimatnya dan sontak membuat Ryeowook menoleh padanya
"Wookie… apa...
a-apakah…
kau…
TBC
Annyeong...
Bagaimana ceritanya? Gajekah? *reader : sangaat thor* hahaha #ketawa nista *author sarap*
Author di sini masih newbie jd maklum saja kalo banyak kesalahan
Ada yg penasaran sama kelanjutannya? *reader : gak ada*
Bagi yang terlanjur baca ff gaje ini, author sangat berharap review dari kalian, entah itu saran ataupun kritik. Semua diterima dengan senang hati, ga usah malu-malu, author ga makan manusia kok #plak #abaikan yg terakhir itu
At least adakah yg bersedia review?
