You Are The Apple Of My Eye

Genderswitch!

Cast : All of Member BTS (OOC)

Lee Min Ki (OC)

Semua member BTS merupakan cast namja kecuali Tae Hyung as yeoja

Disclaim : you are the apple of my eyes – taiwanesse film production : 2011

Rated : M

Friendship, love little bit humor. Bad boys life!

Sorry! For bad description! Untuk POV diambil Jung kook dan author saja.

Bold untuk narasi dari Jungkook, anggap saja Jungkook sedang menceritakan pengalamannya .

.

.

.

.

Part 1

Sebuah apel berwarna merah dengan sedikit warna kuning diatasnya berada di sebuah meja yang penuh dengan coretan dibawahnya, tak jauh dari apel itu terdapat sebuah sarung tangan berwarna krem dengan 3 buah pin bebrbentuk apel pada bagian pergelangan tangan. Di sampingnya terdapat sebuah buku kecil bercover sepasang kekasih yang sedang berciuman. Angin berhembus pelan kearah ruangan. Hembusan angin menutup buku yang sempat terbuka, buku itu berisi banyak coretan serta beberapa goresan gambar – gambar abstrak yang berada lumayan jauh dari apel tadi. Dibalik sebuah seragam SMA yang terdapat coretan tinta berwarna biru dibagian punggungnya- yang digantungkan- terdapat seorang pria yang sedang membenarkan kemeja putih dengan motif garis- garis berwarna biru. Selanjutnya, dia berpindah kearah cermin di ruangan tersebut, membenarkan letak dasinya serta mengancingkan pada bagian pergelangan tangan, mengusap sepatu hitam legamnya dengan sebuah kain berwarna nampak terkatup rapat, dan matanya berkonsentrasi dengan sepatu itu. Setelah hal itu selesai, dia beralih ke sebuah meja –dimana terdapat apel tersebut- lalu menatapnya dalam. Beberapa langkah kaki terdengar dan mengarah ke ruangan itu. Rupanya, terdapat dua orang laki – laki yang berjalan menuju ruangan tersebut. " Hey! Cepat ! Hari ini merupakan hari yang istimewa!" ucap salah seorang laki-laki. " Apa kamu mau, pengantin wanita menunggumu seorang ?" ucap laki- laki yang lain. Sementara, kedua orang laki- laki yang berada di depan pintu ruangannya berbicara, sosok lelaki yang berada dalam ruangan segera mengambil apel yang berada diatas meja melemparkannya keatas beberapa kali lalu menangkapnya sambil beralih menghadap dua orang laki – laki tersebut dia menggigit apelnya dan mengunyahnya sambil tersenyum manis. Lalu mulai beranjak pergi.

Busan , 2004

Sebuah sepeda berwarna biru dongker melaju cepat di pagi yang indah di sebuah daerah di Busan. Seorang anak laki – laki yang menggunakan seragam putih tapi pada bagian lengannya yang di lipat beberapa kali dengan sebuah celana panjang berwarna coklat yang melekat di kaki nya yang panjang. Dia menggunakan sebuah sepatu yang lumayan tinggi pada bagian atasnya, dan jangan lupakan sebuah headset yang menggantung ditelinganya. Walaupun dia sedang mengendarai sebuah sepeda – kayuh- namun sesekali ia menutup matanya mengikuti aliran irama yang mengalir lewat headset-nya. Senyum dibibirnya bahkan tidak luntur sejak tadi, sesekali ia mengarahkan kedua matanya melihat kearah sekitar. Di lain jalan terdapat sebuah kedai susu yang cukup ramai pagi itu, sebenarnya bukan pagi itu saja. Namun, setiap pagi kedai itu selalu ramai. "Bos! Susu kedelai nya satu!" teriak salah satu pelanggan . Sepasang kakek dan nenek yang merupakan pemilik kedai tersebut nampak sibuk membuat susu kedelai. Sang kakek lalu menjulurkan tangannya yang terdapat sebuah susu kedelai di ujungnya kearah jalanan disampingnya. Sesaat, susu kedelai itu raib dari pandangan sang kakek, rupanya susu tersebut dikhususkan untuk seorang pemuda SMA yang menggunakan sepeda biru tersebut. Pemuda itu berbalik, "Ibuku akan membayarnya nanti!" ucapnya sambil tetap mengayuh sepedanya. "oke!" balas sang kakek sambil mengacungkan ibu jarinya.

" Tahun 2004, saat itu aku berumur 17 tahun lagu milik TVXQ masih ada bahkan kaset rekaman milik TVXQ terjual hingga seratus enam puluh sembilan ribu lima ratus tiga puluh dua keping, pada masa Debut-nya." Pemuda itu tetap melanjutkan kayuhan sepedanya dan membelok ke sebuah jalan kecil dengan banyak gedung – gedung disisi kanan kirinya. " Di Busan, masih belum populer menonton sebuah liga Baseball lapangan selalu terisi penuh ketika pertandingan Chunnam Dragons vs Busan I Park. Di tahun itu pula seorang lelaki berkulit sedikit lebih gelap (tan ) menjuarai kontes menyanyi dengan luar biasa. Di tahun itu, tahun – tahun itu." . Pemuda itu melihat kearah sekitar nya. "Nama ku Jeon Jung Kook , teman – teman memanggilku Jung kook. Saat duduk di bangku SMP aku duduk di SMP favorit di Busan, saat di SMA pun sama. Karena aku bersekolah di satu sekolah yayasan yang sama dan menyediakan sekolah dari tingkat dasar hingga menengah atas.". Di sisi lain seorang pemuda mengendarai sebuah sepeda berwarna merah dengan sebuah keranjang kecil dibagian depan tampak mengayuh pelan sepedanya. Pada bagian alat kelaminnya nampak menegak ke arah atas. Tegang. Walau tertutupi celana seragam berwarna coklat " namanya Park Jimin , dia adalah sahabatku paling akrab semenjak aku duduk di SMP" pemuda yang sedang dibicarakan nampak mengantuk, kedua mata sipitnya yang tertutupi oleh sebuah kacamata bulat nampak tertutup. Poni yang menutupi dahinya bergerak pelan mengikuti gerakan kepala yang bergerak turun. Berkali- kali ia mengerjapkan matanya dan mencoba focus. "Dia kapan pun dan dimana pun selalu ekskresi jadi dia sering dipanggil Chim- Chim!". Jimin menguap lebar sementara seorang pemuda sebut saja Jung kook nampak datang dengan sepedanya kearah Jimin. Dari belakang, Jung kook menepuk pundak Jimin dengan keras. Jimin yang tak siap, lalu mencoba mengontrol laju sepedanya. Dia menghentikannya mendadak. Dengan tatapan kesal yang dilayangkannya untuk Jung kook "Sial! Apa – apaan!" teriaknya kepada Jungkook. Jimin lalu mengayuh sepdanya cepat, melupakan rasa kantuknya. " Sialan kau ! Jangan mencoba Kabur Jung kook!" teriaknya . Di sisi lain, seorang pemuda berperawakan sedikit berisi yang mengendarai sepeda berwarna hitam nampak menghentikan laju sepedannya. Mengambil sebuah Hamburger di keranjang depan sepedanya lalu memakannya.

" dia bernama Hoseok. Jung Hoseok lebih tepatnya. Kami bersahabat dari kecil, Pada setiap cerita – mungkin- terdapat peran seorang yang 'ber-isi' maka kupikir dia cocok memerankannya. Hahaha" Hoseok yang sedang menikmati hamburger-nya tiba – tiba menundukkan kepalanya akibat Jung kook menepuk keras belakang kepalanya. Saos yang berada di Hamburger tersebut berpindah ke sekitar wajahnya. Hoseok kesal dengan sikap Jung kook, sementara itu Jimin yang berada di belakang Jung kook nampak berteriak lalu memukul pundak Hoseok sebelah kiri . Hoseok makin kesal dengan tingkah dua orang tersebut " Kalian! Benar – benar menyebakan!" teriaknya mengusap wajahnya dengan sebuah sapuntangan yang berada di saku celana sebelah kiri. "Pukulan yang pas untuk pagi ini!" teriak Jung kook dan Jimin yang mulai bergerak menajuh dari Hoseok. Hoseok yang terlanjur kesal, membuang sisa hamburger miliknya dan mengayuh sepedanya cepat mengejar kedua kawannya.

Ketiganya sampai di sebuah bangunan bergaya west-ern yang mempunyai 2 tingkat dan bercat abu – abu . Seorang pria paruh baya mengenakan seragam berwarna biru dengan beberapa tanda di dada sebelah kiri serta ia merupakan polisi sekolah, sebutan untuk seseorang yang megakkan setiap peraturan sekolah. Tak lupa ia menggunakan sebuah topi berwarna hitam. "Annyeonghaseyo!" ucap setiap murid yang berjalan didepannya serta menundukkan kepalanya. Dengan suara yang terkesan berat dan tegas sesekali pria itu menjawab sapaan murid – muridnya . Jung kook dan kedua temannya berjalan didepan Polisi sekolah sambil membawa sepeda mereka masing – masing . " rambut mu sudah terlalu panjang Hoseok!" ujar polisi sekolah itu .Polisi sekolah tersebut menatap heran saat Jimin melewatinya, tatapannya tertuju pada ehem! Alat kelamin Jimin. Mereka memparkirkan sepeda mereka masing – masing.

" kau setiap hari begini" ujar Hoseok kepada Jung kook . " apa ?" balasnya singkat. Hoseok kesal menatap ke arah Jung kook " menakuti semua orang dan bersikap kurang ajar" sementara itu Jimin yang berada di belakang mereka berdua nampak tersenyum santai. Mereka bertiga berjalan menuju kelas mereka. " sayang sekali, Ham yang ada di Hamburger harus jatuh setelah aku terkena pukulanmu tau!" setelah Hoseok menyelesaikan kalimatnya sebuah bola basket dari arah belakang mengenai kepala bagian belakang Jung kook. Hoseok tampak menghindar , sementara Jimin nampak terkejut akan hal itu. Jung kook agak tersungkur ke tanah, namun dia berhasil mendapatkan keseimbangannya kembali. Seorang pemuda manis berkulit putih berjalan ke arah mereka "Hey! Tidak bisa menangkapnya ya" ejeknya, sambil meyeringai tentunya. Jung kook segera berbalik "sialan! Yoongi – busuk! Pagi –pagi kau sudah busuk!" ujarnya sambil mengelus kepalanya. Jimin mengambil bola basket yang tadi dilempar Yoongi. "Ku beritahu, kemarin aku mendapat slot game Mario edisi special untuk Nine tendo" ujarnya sambil menunjukan slot game tersebut. "Namanya Min Yoon Gi , dia sekelas dengan ku semenjak SMP dia adalah seorang yang busuk –walau mayoritas mengatakan dia manis- kadang aku memanggilnya si Yoon-Suk!, Yoongi sialan atau Bocah tengik" Tangan Jung kook merampas slot itu dari Yoongi mulutnya berujar "Busuk!" mereka berempat berjalan bersama, dengan Yoongi yang merangkul pundak Jung kook – yeah, walau Yoongi kalah tinggi tentu saja- , Hoseok yang diam memandangi tingkah teman nya serta Jimin yang sesekali memainkan bola basket milik Yoongi. "Bagaimana kalau kita bertukar dengan slot nine tendo game yang baru kau beli lusa?" tawar Yoongi. "tentu saja tidak!"balas Jung kook . "Tidak? Ya sudah sini kembalikan!"tangan Yoongi bergerak mengambil slot miliknya.

Di salah satu kelas terdapat beberapa murid , sebagian ada yang menegerjakan sesuatu, ada yang sedang bercengkrama dengan sesama dan berbagai hal yang lain. Keempat siswa itu – Jung kook, Jimin, Hoseok, Yoongi- masuk dan menempati tempat duduknya masing – masing . "Teman – teman baikku mempunyai satu kesamaan yaitu menyukai murid paling teladan dikelas. Kim Tae Hyung" pandangan Jung kook yang awalnya berada pada buku lalu beralih ke seorang murid perempuan berambut sedang – seleher- yang sedang asyik belajar. "menurut pandanganku Tae Hyung satu – satu nya siswi yang sedikit lebih cantik dibandingkan siswi yang lain. Aku benar- benar tidak tahu bagaimana mereka menyukainya?" sementara itu murid perempuan yang sedang diperkenalkan oleh Jung kook sesekali menata kembali rambutnya. "Ya! Tae hyung – ya!" panggil murid perempuan lain yang duduk disampingnya " apa ?" ujarnya singkat "apa semalam kamu menonton 'Rose Night'? Tae Hyung mengalihkan pandangannya ke murid yang berada disamping kananya itu. "maksudmu dengan foto Taichi George ?". Murid disampingnya menganggukan kepalanya "hmm! Menyeramkannya" ujarnya sambil memasang ekspresi takut "sampai seluruh badanku merinding" lanjutnya. "cerita nya agak meyeramkan tapi dari fotonya tidak terlalu menyeramkan. Kurasa angel gambar nya saja yang membuatnya terliaht menyeramkan" murid disampingnya heran "benarkah?" lalu beralih kearah bukunya kembali serta terdengar bunyi bel pertanda masuk . Tae hyung memasukkan bukunya kedalam rak yang berada di mejanya.

Selang beberapa menit setelah bel masuk, terdapat seorang murid laki – laki yang terlambat dan mentap ke arah kelasnya. "Sekarang kerjakan tugas Bahasa Inggris bab 5 dan 6! Yang tidak selesai bisa dilanjutkan setelah upacara bendera, tulis sendiri- sendiri, dilarang berdiskusi "Ini Nam Joon. Kim Nam Joon. Dia merupakan teman baikku yang mempunyai hobi aneh karena selalu menggaruk selangkangannya dimana pun. Tentu saja, Nam Joon juga menyukai Tae Hyung haha. Bahkan dia menyukain setiap siswi dikelas ini" Jung kook nampak menatap kearah selangkangan Nam Joon . matanya tak pernah dari Nam Joon dan ehm! Selangkangannya yang sibuk digaruki oleh Nam Joon. Kedua jari telunjuk Jung kook melebarkan sebuah karet gelang setelah dirasanya pas dia melontarkan karet tersebut. Karet itu melewati Jimin yang sedang makan hamburger , Yoongi yang sedang terbar pesona ke salah satu murid perempuan serta Hoseok yang sedang membuka mulutnya lebar – lebar. Dan ctak! Bunyi sebuah karet mengenai sebuah 'benda' diiringi teriakan kesakitan dari NamJoon.

.

.

.

Upacara dimulai, kini nampak dua orang murid perempuan sedang menarik tali untuk mengibarkan bendera namun, di barisan murid laki – laki terdapat keanehan. Sementara bendera semakin naik ke puncak tiang,sedikit demi sedikit. Ternyata, penis dari Jimin sedikit demi sedikit juga ikut naik bebarengan dengan naikknya bendera Korea ke tiang. Seorang guru yang sedang berjalan melewati setiap barisan para murid, kesal dengan tingkah laku tiga muridnya. Jung kook, Jimin dan Yoongi walau barisan mereka ke – empat dari depan mereka terlihat menutup mata dan tertidur "ck.. ck... ck.. Pagi – pagi mereka sudah tidak – ada – semangat ! masih saja, tegak!" ucap guru tersebut sambil memukul kepala mereka . Yoongi memutar kepalanya malas, Jung kook nampak mengumpulkan nyawa serta Jimin mengerjap – ngerjapkan matanya. Setelah guru itu berpindah ke samping barisan kelas itu. Yoongi yang sedang memperbaiki tatanan rambutnya dikejutkan oleh suara "masih saja tetap bergerak!" ooh! Ternyata guru itu masih memperhatikan mereka. Yoongi lalu menurunkan tangannya kembali keposisi istirahat di tempat. Jung kook menguap lebar. Upacara selesai. Semua murid masuk ke kelas masing – masing sambil menunggu guru datang mengajar, para murid saling bercengkrama satu sama lain hingga seorang guru wanita memasuki kelas dan "Berdiri!" perintahnya.

Semua murid yang tadinya fokus ke teman mereka beralih ke arah depan, berdiri menghadap sang guru "berdiri tegak!" ucap ketua kelas. " Hormat !" para murid lalu menundukkan kepalanya memberi hormat kepada guru tersebut. " Pagi semua , silahkan duduk" para murid lalu mendudukkan diri mereka masing – masing. Pelajaran hari ini adalah Sejarah, Jung kook tidak mendengarkan apa yang gurunya sampaikan kebetulan ia duduk di bangku paling belakang sebelah kanan . Di hidungnya terdapat dua buah pulpen berwarna biru yang menutupi lubang hidungnya sempurna. "hsssh! Hssh" didorongnya angin ke lubang hidungnya dan ! tuk! Sebuah pulpen yang berada di lubang kanannya jatuh ke meja. Sementara itu disampingnya Jimin nampak berkonsentrasi dengan tidurnya, sesekali kepalanya terjatuh pelan ke arah kanan bawah. " Sebenarnya SMA dan SMP tidak beda jauh, bedanya seperti neraka level 17 dan 16 saja. Belajar! Ujian! Semuanya membosankan!" lalu Yoongi sedang mengusap – usap sepatu nya yang berwarna hitam dengan highlight berwarna merah dan alasnya berwarna putih. Di depannya seorang murid perempuan sedang asyik mengkhayal sesuatu. "ada karakter, waktu kemudian lokasi"Terang guru tersebut. Tae Hyung asyik membaca sebuah buku yang sampulnya berwarna cokelat terang. Kegiatannya terhenti ketika sebuah dia menerima sebuah kertas kecil dari teman samping kirinya, tatapannya bergerak ke arah kertas itu. Rupanya yang memberikan kertas adalah Hoseok! " tapi jika kita mencari sesuatu yang dikerjakan pasti tidak akan bosan!" Nam Joon sedang day-dreaming sesekali dia memajukkan bibirnya dan wajahnya yang err.. mungkin dia sedang berfantasy yang tidak – tidak. Jung kook menolehkan kepalanya ke kiri begitu pula dengan Jimin , Yoongi mendongak tangannya memegang jam tangan berwarna hitam metalik. Kedua tangan Jung kook dan Jimin berangsur turun ke selangkangan mereka menarik pelan zipper celana seragam mereka lalu Jung kook dan Jimin bertatapan sengit, jika digambarkan dalam Manga mungkin terdapat petir diantar mereka. Yoongi mengedipkan mata kananya dan menatap kedua temannya memberikan sinyal "OK!" Jung kook menyipitkan matanya lalu kepalanya menoleh ke depan. Yoongi menekan tombol kecil disisi kanan jam tangannya. Sementara tangan kiri bergerak seakan bermain gitar, tangan kanan Jimin dan Jung kook bergerak memaju – mundurkan penis mereka, tangan mereka melakukannya secara bergantian sambil sesekali membayangkan guru didepan mereka bak model JAV yang sedang menggoda mereka. Tangan kanan mereka bergerak secara dinamis memaju mundurkan penis mereka. Yoongi yang melihat mereka ikut bersemangat, tapi dia bertugas menjadi timer saja. Maju – mundur – cepat – lambat saat hampir mencapai puncak klimaks mereka berdua semakin cepat menggerakan tangan mereka. Malahan,sekarang mereka menggunakan dua tangan mereka. Yoongi yang melihat kedua temannya hampir sampai lalu mengambil sebuah karet gelang, membentangkannya lalu melemparkannya ke arah penis Jimin . "Ahh!" desah Jimin tak lama Jung kook juga mencapai klimaksnya hanya saja dia tidak berteriak hanya menundukkan kepalanya ke arah meja.

Guru sejarah yang sedang menuliskan materi sontak menghadap ke belakang setelah mendengar desahan Jimin. Matanya menelisik setiap murid. "Park Jimin!" dengan nada tegas guru sejarah itu memanggil Jimin. "berdiri dan bacakan paragraf yang sedang kita pelajari!" terangnya. Jimin gelagapan , Yoongi segera menatap bukunya, tangan kirinya menutup bibirnya, menahan agar tawanya tidak meledak. Sementara Jimin sibuk mencari materi, Jung kook tersenyum senang. "Berdiri dan bacakan!" perintah guru sejarah lagi. "sampai dimana kamu memperhatikan? Atau kamu sama sekali tidak memperhatikan?" guru sejarah tersebut nampak kesal. Jung kook semakin tertawa puas, yeah! Just laughing . walau tidak mengeluarkan suara. "Jeon Jung kook!" panggil guru itu. Tawa puas Jung kook seketika terhenti. Kepalanya mendongak , menatap lurus kearah depan "apa yang kamu tertawakan?" ujar guru itu dingin. "kamu baca!" perintahnya. Lalu Jung kook mulai membaca kalimat awal paragraf tersebut "berdiri saat membacanya !" perintah guru itu. Jung kook gusar " tidak bisa seonsaenim!" katanya sambil menggerakan pelan kedua tangannya. Jimin sibuk menaikkan zipper celananya. "apa maksudmu tidak bisa? Berdiri!" Jung kook terlihat ragu, Hell! Siapa saja mungkin akan mengatakan hal yang sama bukan? Jung kook bahkan belum memperbaiki keadaan selangkangan dan teman – temannya selepas ber onani tadi. Jung kook berdiri dan semua murid sontak kaget , Tae Hyung melebarkan kedua matanya, tentu saja karena selangkangan beserta penis Jung kook terlihat walau sedikit. Tae hyung menatap Jung kook heran lalu menggeleng – gelengkan kepalanya. Malangnya Jung kook dan Jimin.

Jung kook dan Jimin terpaksa mendengarkan ceramah panjang dari guru etika sekolah. "Masturbrasi di kelas?" Jimin dan Jung kook memutar bola matanya malas. "Masturbrasi dikelas?!" ulang guru tersebut sambil menaikkan letak kaca mata yang sempat turun "aku sudah menajar lama di sekolah ini. Mencontek, berkelahi , memeras teman. Bahkan ada murid yang ingin memukul gurunya sendiri" guru sejarah nampak memainkan jemari tangannya serta melihat kearah dua orang muridnya yang nampak santai dan guru etika yang nam[ak mondar – mandir di depan mereka. "murid nakal mana yang belum aku lihat sebelumnya ? tapi aku belum pernah menemukan murid seperti kalian!" Jung kook berujar pelan "Tidak mengeluarkan banyak" Guru tersebut memukul kepalanya "benar!" ujar Jimin "Kita hanya.." ucapan Jimin terputus saat dia merasakan sakit akibat pukalan guru yang ada didepannya " Kalian!" tukas guru tersebut. "Orang tua kalian menghabiskan banyak uang untuk menyekolahkan kalian , kalian tidak bisa menghargainya dengan baik!" Jung kook mendongakkan kepalanya menatap kearah kedepan, sementara itu Tae Hyung masih menatap kearah Jung kook dan Jimin –walau hanya Jung kook yang terlihat- matanya menatap Jung kook tidak suka kearahnya. Mereka saling bertatapan. "Tae ! masturbasi itu apa?" ujar teman disamping kanannya. Tae Hyung tidak mengalihkan kedua matanya dari Jung kook. Sementara Jung kook yang ditatap demikian, sedikit merasa malu akhirnya mengalihkan pandangannya. Merasa diabaikan, teman Tae Hyung menepuk pelan tangan Tae Hyung. Dia tersadar lalu menjawab singkat "tidak tahu." Lalu mencoba focus ke bukunya. Guru etika mengedarkan pandangannya , " Kim Tae Hyung!" panggilnya. Tae Hyung menolehkan kepalanya, "kemari sebentar" terang guru itu. Tae Hyung lalu bergerak mendekati guru tersebut "Kim Tae Hyung mulai sekarang Jeon Jung kook akan duduk didepanmu. Kamu bantu para guru untuk mengawasinya. Jangan membiarkan dia memberi contoh buruk, dan ajarilah dia belajar . Mengerti ?!" Tae Hyung menatap Jung kook , sementara itu Jung kook hanya menatap malas kearah Tae Hyung. Tae Hyung tampak bimbang, siapa sih seorang good girl yang mau diganggu oleh seorang bad boy semacam Jung kook dan teman – temannya? Taehyung berulang kali menatap Jung kook. "Park Jimin!" ujar guru tersebut "selanjutnya kamu duduk didepannya Lee Min KI!ingat, jangan pernah berbuat yang aneh – aneh. Jika itu terjadi akan kupanggil orang tua mu! Dengar?!" Jimin membalas dengan cepat " Dengar!"

annyeong! aku member baru ffn hehe. mohon bantuannya yoroshiku!