~ Promise, to You ~

.

.

YeWook Fanfiction © R'Rin4869
Rated : T
Genre : Hurt - Romance
Seluruh karakter disini hanya saya buat untuk kepentingan cerita, jangan bashing karakter siapapun disini.

Warning : YAOI, GaJe, Typos dll

.

.

.

Aku menggeliat lemah di tempat tidurku. Mengerjap beberapa kali untuk membiarkan seberkas cahaya bisa tertangkap oleh mataku. Aku menguap sebelum akhirnya memutuskan untuk duduk di tepi ranjang.

Sepi...

Itulah yang berkali kali kurasakan dalam beberapa bulan belakangan ini.

Kamar ini selalu terasa sepi untukku, apalagi saat aku melihat ranjang yang berada diseberang ranjang milikku.

Ranjang namja itu. Yang sudah dingin rasanya saat kutiduri karena sudah lama ditinggalkan oleh pemiliknya. Ranjang yang setiap hari tetap rajin kubersihkan walaupun tidak ada yang menempati.

Oh ayolah Kim Ryeowook, mau sampai kapan kau baru akan menyadari bahwa ranjang itu memang telah kehilangan pemiliknya. Pemiliknya yang kini memilih untuk menghabiskan waktunya di apartemen milik orang tuanya karena alasannya sendiri. Yang bahkan kau sendiri belum pernah menanyakan alasan itu padanya. Pada namjachingumu sendiri, roommatemu, Kim JongWoon atau yang biasa dikenal dengan panggilan Yesung.

Tes... Tess...

Tak kuhiraukan beberapa airmata yang jatuh. Sungguh aku merindukannya. Merindukan sosok yang selalu bersamaku lebih dari enam tahun. Sosok yang bersedia memelukku kapan saja. Memberi kehangatan untukku. Bahkan... Sosok yang membawa seluruh hatiku pergi.

Merindukan namja yang selalu mengucapkan untuk pertama kalinya di hari ulang tahunku dengan kecupan manis di tengah malam. Merindukannya yang mau saja mendengar celotehanku yang kadang kelewat polos. Bahkan aku merindukan tingkah anehnya yang suka mengajak Ddangkoma berbicara.

Kamar ini kosong tanpa dia. Apalagi hatiku... Lebih terasa kosong saat tak bersamanya.

Tak tahukah dia apa yang selalu kumaksud dalam bio twitterku? Yang membuat banyak ELF bertanya tanya apa dan untuk siapa bio itu dibuat.

Missing U~*

Aku merindukannya yang sekarang hilang dari pandanganku. Aku menujukannya untuk Yesung hyung. Selalu, hanya dia.

Betapa banyak momen momen yang kini tak pernah ada lagi diantara kami. Bahkan diatas panggung pun dia selalu menghindar dariku. Tidak seperti dulu, dia tak akan ragu untuk memeluk bahkan mencium pipiku dihadapan seluruh fans.

Tapi aku tak pernah mengeluh, atau menceritakan ini padanya. Aku merasa sudah cukup kuat mengendalikan perasaanku tanpa dia yang selalu ada untuk menenangkan.

Memaksakan diri? Bisa jadi.

Tapi aku benar benar tak ingin membebaninya dengan segala macam hal yang tidak penting untuk dipikirkannya sekarang. Yaa memang tidak penting. Karena sebentar lagi dia pun akan menjalani kewajibannya untuk wajib militer.

Dapat kurasakan senyum miris yang terukir di bibirku. 2 tahun tanpanya. Bukankah terdengar... Sangat luar biasa?

Aku akan merindukannya, sangat.

Aku menggeleng lemah sebelum beralih mengambil tisu untuk mengelap airmataku. Aku tidak bisa begini terus. Aku bukan namja lemah.

Dengan susah payah aku berhasil mengulas senyum ceria palsu dan beranjak keluar kamar. Sudah saatnya memasak sarapan untuk member yang lain.

.

.
~Y*~*W~

.

.
"haaahh" aku menghela napas berat melihat jadwalku untuk sebulan kedepan. Benar benar padat. KRY special winter concert sudah terjadwal sekarang. Akan sangat melelahkan pastinya.

Tanpa kusadari, Donghae hyung sudah berada disampingku dan menyodorkan segelas teh hangat di hadapanku.

"Eh?" aku segera menoleh dan mendapati Donghae hyung yang sedang tersenyum lembut padaku.

"Minumlah Wookie. Kau tampak stress hanya karena membaca lembar jadwalmu selama lima menit." candanya.

Mau tak mau aku jadi ikut tersenyum karenanya. Memangnya bagaimana wajahku sampai dikira sedang stress? Aku mengambil gelas yang disodorkannya padaku. Mengucapkan kata terima kasih pelan.

Hae hyung mengambil kertas jadwal di tanganku. "Woow benar benar jadwal yang ekstrim ya?" tatapnya tak percaya.

Aku hanya mengangguk menanggapinya. Berusaha rileks setelah meminum habis teh dalam gelas yang masih kupegang.

"Yah tapi punya Kyuhyun mungkin masih lebih ekstrim." ujarnya dengan tampang mengingat sesuatu.

"Ne, dia juga menjadi MC di Radio Star kan?" tanyaku.

Hae hyung mengangguk. "Dan kau menjadi DJ di Sukira, Wookie."

Aku tersenyum simpul. "Aku menyukainya, hyung."

Hae hyung mengelus kepalaku sejenak. "Tapi jangan lupa perhatikan kesehatanmu, uri eternal magnae. Aku tidak mau kau sakit." nasihatnya.

"Benar Wookie, kau harus banyak minum vitamin dan makan teratur." ujar sebuah suara lagi, menambahkan.

Sungmin hyung mendudukkan dirinya di kursi sebelahku.

"Hyung, lebih baik untuk yang terakhir kau berikan kepada Kyuhyun. Kau tau dengan pasti kalau dia jarang sekali mengatur jam makannya." aku terkekeh.

"Si evil itu memang suka membuat khawatir." Hae hyung cemberut sedikit. Aku tahu dia juga salah satu yang berusaha mengatur Kyuhyun namun tidak mendapat hasil sebaik Sungmin hyung.

"Ne, aku sudah menasehatinya panjang lebar kalau soal itu. Jadwalnya benar benar membuatku khawatir." Sungmin hyung tampak khawatir. Tak ada yang salah kan mengkhawatirkan namjachingunya sendiri?

Denyutan aneh terasa di dadaku saat aku mengingat kata namjachingu.

"Tenanglah, untuk KRY Concert pasti Kyuhyun aman ditangani oleh Yesung hyung. Bagaimanapun bocah itu selalu takut dengan Yesung hyung meski masih suka menjahilinya." Hae hyung berkata dengan nada ceria.

Tapi Sungmin hyung masih terdiam. Aku tahu apa yang ada dipikirannya. Sulit memastikan bahwa orang yang kau sayangi bisa aman bersama orang lain sementara kau sendiri tidak bisa mengawasinya secara langsung, minimal melihatnya secara jelas.

Denyutan di dadaku bertambah saat aku mengingat hal itu. Rasa sesak ini makin menjadi jadi.

"Ya, aku tau Hae." akhirnya Sungmin hyung mengucapkan kata kata.

Aku tak bisa menahan diriku untuk tidak memeluk Sungmin hyung.

"Tenanglah hyung, aku berjanji akan mengawasi setan itu sampai seluruh jadwal KRY selesai. Tidak perlu khawatir. Kau percaya kan' padaku?"

Sungmin hyung balas memelukku erat. "Gomawo Wookie. Kau memang baik sekali. Maaf aku jadi membuatmu berjanji begitu. Aku percaya Kyuhyun akan baik baik saja dengan Yesung hyung juga kau." ucapnya.

Ooh oke jadi jadwal kali ini bertambah lagi dengan catatan harus mengawasi evil maknae itu selama bersamaku. Pantas saja Kyuhyun selalu menyebutku Kyusitter.

.

.
~Y*~*W~

.

.
Siang hari ini adalah jadwal latihan vocal untuk lagu baru yang akan dirilis oleh sub grup KRY. Aku agak malas menjalaninya. Bukan seperti yang dikira beberapa orang kalau aku dengan senang hati menjalani semuanya karena aku bisa bertemu lebih lama dengan Yesung hyung.

Yesung hyung, kurasakan makin berubah. Sikapnya makin cuek padaku seolah olah semua yang telah kami lalui tidak pernah ada sama sekali. Dia menjadi sosok yang sangat tidak kukenal.

Aku... Aku tak pernah tau apa penyebabnya. Dia bersikap sewajarnya seperti seorang hyung kepada dongsaengnya. Mungkin memang bagus saat kusadari dia masih mau berbicara padaku, tapi itu malah menyakitiku lebih banyak.

Aku mengingat dengan jelas beberapa minggu lalu saat kukatakan aku ingin datang ke kafenya yang baru saja dibuka, berharap kami bisa sekedar mengobrol ringan dengan segelas cappuccino hangat. Tapi Yesung hyung menghindar. Dia tak ada disana saat aku datang seolah dia memang tak ingin bertemu denganku.

Sakit saat menyadarinya. Saat kau sadar orang yang kau cintai malah menjauh darimu tanpa alasan yang jelas.

Tapi Yesung hyung ada sewaktu Eunhyuk hyung datang ke kafenya. Dan aku... Hanya bisa terdiam seakan tidak peduli dengan hal itu.

Latihan vokal kali ini lancar. Cukup memakan waktu juga mengingat jadwal recording hanya tinggal sebentar lagi.

"Yesung hyung," aku memanggilnya yang sedang berkutat dengan ponselnya. Cukup nekat mungkin jika mengingat sikapnya sangat datar padaku seharian ini. Bisa saja dia mengacuhkan panggilanku.

Tapi tidak, dia menengok padaku. Membuatku sedikit kehilangan kata kata yang tadinya ingin kukatakan.

"Ne?" tanyanya. Tetap dengan ekspresi datar.

"Mampirlah ke dorm malam ini. Aku mau masak untuk makan malam. Akan kubuatkan makanan kesukaan hyung." ujarku dengan senyum manis.

Ayolah katakan 'ya' dan perasaanku mungkin bisa sedikit lebih baik.

"Mian Wookie, tapi aku tidak bisa. Ada yang harus kukerjaan dirumah." tolaknya halus.

Bisa kurasakan dadaku nyeri mendengar ucapannya. Tapi aku tetap memaksakan untuk tersenyum.

"Gwenchana, aku mengerti. Tapi kalau hyung sempat, datanglah." kataku pelan. Mataku mulai memanas saat mengatakannya.

Tidak! Aku tidak boleh menangis.

Yesung hyung mengangguk. Dia memakai mantelnya dan beranjak bangun.

"Nanti akan hyung usahakan kalau ada waktu. Hyung pulang duluan." Yesung hyung melambai. "Annyeong Wookie, Kyu."

"Hati hati hyung." ujar Kyuhyun santai sambil tetap memainkan pspnya.

Aku balas melambai untuknya.

Lihat? Tidak ada pelukan. Tidak ada sedikit kecupan seperti biasanya. Hanya lambaian sesaat dan dia benar benar pergi setelah menolak ajakanku.

Liquid bening turun membasahi pipiku. Aku menunduk untuk sejenak sebelum akhirnya kurasakan sepasang tangan besar melingkari bahuku.

"Menangislah hyung. Kau terlalu memaksakan diri. Tidak kasihankah dengan hatimu?" suara bass Kyuhyun terdengar jelas.

Airmataku makin menjadi jadi. Sesak sekali rasanya.

Kyuhyun memang terlihat cuek, tapi sebenarnya dia tahu apa yang kurasakan. Aku bisa mendengarnya bersembunyi dibalik pintu kamarnya saat dia mendapatiku sehabis menangis sendirian tengah malam.

Aku berbalik dan balas memeluk Kyuhyun. Menangis di dadanya. Mianhae Kyu, kau harus jadi sandaranku saat ini.

Yesung hyung... Sebegitu jauhnya kah kau berubah? Apa alasannya? Aku menangis pilu. Meluapkan segala rasa sesak yang melanda di dadaku.

.

.
~Y*~*W~

.

.
KRY Special Winter Concert akan dimulai besok di Yokohama, Jepang. Aku sudah menyiapkan semuanya sejak dua hari lalu bahkan membantu Kyuhyun merapikan barang di kopernya bersama Sungmin hyung.

Mengingat Kyuhyun tidak pandai untuk packing barang dan Sungmin hyung yang ingin Kyuhyun membawa semua barang yang dianggapnya diperlukan oleh Kyuhyun, aku memutuskan untuk turun tangan membantu mereka sebelum barang bawaan Kyuhyun membludak menjadi tiga koper besar. Akan sangat mengerikan melihatnya harus membawa semuanya sementara konser kami hanya memakan waktu 4-5 hari.

Aku tidak tahu Yesung hyung sudah berkemas atau belum. Kupikir ahjumma Kim pastilah sudah membantunya merapikan barangnya berhubung Yesung hyung juga termasuk sulit mengatur barang barang yang akan dibawanya.

Biasanya jika ia berada di dorm akulah yang akan membantunya, tapi sekarang aku tampaknya tidak dibutuhkan lagi.

Di bandara, aku tidak berbicara sepatah katapun pada Yesung hyung, apalagi di pesawat. Alih alih meminta manager untuk duduk bersama Yesung hyung, aku malah ingin duduk bersama Kyuhyun saja.

Aku tidak mau perjalanan di pesawat nanti hanya diacuhkan dan bersikap canggung dengan Yesung hyung. Jadi aku memilih duduk bersama Kyuhyun dan memastikan dia tidak terus menerus bermain game dalam bentuk apapun di pesawat agar dia bisa beristirahat sebentar.

.

.
~Y*~*W~

.

.
Aku tak menghitung keberapa kalinya aku tak bisa menahan diri di panggung untuk mendekati Yesung hyung. Aku bahkan memeluknya dari belakang saat kami telah selesai menampilkan sebuah lagu. Tapi tetap saja tak ada respon darinya.

Saat lagu Promise You, berkali kali aku melirik Yesung hyung secara diam diam. Lagu ini... Kadang membuat ingatanku melayang ke peristiwa beberapa tahun yang lalu. Saat Yesung hyung berjanji padaku. Ah apakah dia sudah melupakan janji itu?

Ketika lagu bittersweet dibawakan, Yesung hyung lebih memilih menjahili Kyuhyun dengan gerakan pura pura ingin menciumnya. Aku melihatnya dengan sedikit tertawa, seolah olah aku merasa lucu dengan candaan semacam itu.

Lagi lagi hatiku terasa sakit. Aku merasa Yesung hyung tak lagi menganggapku seperti dulu.

Tapi demi para fans, aku tetap bernyanyi dengan tersenyum senang. Tak ada yang benar benar tahu, di dalam hati ini aku menangis. Tak ada yang benar benar tahu...bagaimana perasaanku malam itu.

.

.
[TBC]

.

.
Annyeong readerdeul~

Akhirnya saya post ff baru lagi...

Ini bukan hasil pemikiran saya sendiri sih, ada ide dari seseorang juga yang akhirnya saya putuskan buat jadi fanfic ini. Nah ini khusus(?) untuk kamu Kak :)

Berikan tanggapannya untuk chapter ini ya di review?

Mianhae untuk segala kekurangan fanfic saya.

Gomawo ^^

Mianhae ini fic harus saya publish lagi karena di remove oleh admin ffn

Saya sih tidak terlalu heran karena kasus semacam ini sudah sering ada di ffn, resiko publish disini...

Saya juga disarankan untuk pindah ke blog tapi yah melihat keadaan dulu, kalau ini fic dihapus lagi mungkin saya pindahkan.

Gomawo untuk yg sudah review sebelumnya.

Saya mau mengingatkan disini, ini HANYALAH FANFIC
Bukan kenyataan yang ada.

Saya hanya mengambil sedikit fakta dari kenyataan dan mengembangkannya dengan imajinasi, jadi saya heran di salah satu review ada yang komplain soal YeWook moment yang cukup banyak di tahun 2012.

Nah itu kan kenyataannya, lalu apa hubungannya di fic ini?

Jadi tanggapilah ini sebagai fanfic ne readerdeul? Jangan sebagai kenyataan mereka.

Sekali lagi gomawo bagi yang sudah membaca :) saya menghargai review kalian semua kok.

See you~~