Mohon maaf apabila ada kesamaan latar atau cerita, ini murni karya saya.
Semua karakter by : Masashi Kishimoto
Prolog
Dulu, aku pernah mempercayai cinta. Tapi itu dulu… sebelum keyakinanku tentang sebuah kata yang bernama cinta itu hilang bersama dengan kepergiannya. Masa SMA adalah masa yang sangat indah. Kata orang, kau akan menemukan cinta sejatimu disini. Cih! Aku tidak percaya! Sudah kubilang kan ? kalau aku tidak akan pernah percaya terhadap cinta?
Pesta graduation adalah pesta tahunan bagi kaum tingkat terakhir. Siswa siswi SMA Tokyo High School saling bercengkrama sebelum berpisah dengan teman sejawat mereka. Tidak lupa memanfaatkan teknologi masa kini untuk mengabadikan momen mereka. Mataku hanya mengawasi mereka dari jauh. Bola mata zamrud ini hanya menatap mereka datar… bak putri malu yang selalu sembunyi jika ada yang menyentuh. Aku tidak memiliki keberanian lebih untuk bergabung bersama mereka. Lagipula, siapa yang sudi berteman dengan gadis kutu buku dungu ini? Di tengah kesunyian ini seorang pemuda datang menghampiriku. Lalu kejadian yang tidak terduga terjadi. Pemuda itu memberikan kancing kedua almamaternya. Kancing kedua, sebuah kepercayaan masyarakat setempat yang beranggapan bahwa jika ada yang memberimu kancing kedua seifukunya saat upacara perpisahan, itu berarti dia memberikan hatinya padamu. Jika aku adalah "gadis pada umumnya" mungkin aku sudah berteriak lalu mengupload status atau foto dengan caption menggelikan. Tapi aku hanya menatapnya datar tanpa merespon tangannya yang mengambang di udara. Tatapan kami bertemu, jelaga itu berusaha membelah mata hijauku. Seolah-olah ingin mencari sesuatu dari dalam diriku. Lantas bibirnya berkedut sedikit lalu mengamit tanganku dan memberikan kancing itu. Tubuh ini hendak menuruti perintah saraf motorik, namun kalimat yang keluar dari bibirnya sukses membuatku beku.
"Aku mencintaimu" Apa orang ini mabuk ? Tidak mungkin, sekolah tidak menyiapkan hal semacam minuman keras ke pesta. Lalu kenapa orang ini menyatakan cinta? Apa dia kalah taruhan lalu pura-pura menyatakan cinta seperti di siaran televisi ?
"Jangan ber-"
"Sungguh, mencintaimu" aku hanya diam menatapnya, apa orang ini benar benar tidak waras ? Aku bahkan tidak mengenalnya. Baiklah, karena dia sudah mengatakan hal yang gila maka aku juga akan memberinya jawaban yang lebih gila.
"Nanti"
"Apa ?"
"Jawabanku"
Ssssrrrhhhh angin bertiup kencang menggelitiki rambutku seiring dengan keheningan kami. Lantas aku berdiri lalu menatap matanya.
"Nanti, tunggulah aku sampai waktu yang akan memberimu jawaban"
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
To be continued..
Hay salam kenal semua :v
Ini fict pertama saya, iseng sih, tapi semoga suka ya...
Jaaaa
