Disclaimer : Fairy Tail © Hiro Mashima-Sensei
Character : - Gray F - Lucy Heartfilia
Juvia L - Sting Eucliff
Pair : Gralu or Gruvia or Stilu
Rated : T
Genre : Romance
Story by Naze-Dzena and Synstropezia
Warning : OOC, Gaje, TYPO's, Bahasa acak-acakan, Alur kecepetan, DLDR !, yang terakhir Don't be a plagiator !, dll.
Summary : Setiap jam, menit bahkan detik yang berlalu terlalu berharga untuk disia-siakan, Bagaimana jadinya jika kedua pribadi yang saling bertolak belakang ini menikah ? Gray yang selalu menyia-nyiakan waktu dengan seorang Lucy yang amat menghargai waktu. Apakah Gray mampu menghargai kebersamaan yang ada ?
Toki-chan and Toki-kun
Chapter 1 : It's My Life
Sebuah Klub Malam...
Seorang pria berambut biru, dengan penampilan yang bisa dibilang termasuk golongan orang kaya tengah duduk disalah satu kursi di bar, ditangannya segelas wine termahal didunia ia teguk perlahan-lahan, dentuman keras suara musik disko adalah kehidupannya, wanita-wanita bertubuh sexy dengan gaun setipis kertas berada di samping kanan dan kirinya siap untuk melayani apapun yang dimintanya, bahkan mereka semua sanggup memberikan tubuhnya asalkan mereka mendapatkan uang.
"Hei Gray ! Kenapa kau selalu kemari ?" tanya seorang bartender berambut hitam panjang menghampirinya membawakan segelas wine dengan merek yang sama pula.
"Gajell, hidup itu perlu kau nikmati, seperti aku ini, cobalah minum ini ! Kuyakin kau akan seperti diriku" ucap Gray santai, sambil menyodorkan segelas wine itu pada bartender tadi, yah namanya Gajell, ia mengenal Gray cukup lama, tepatnya 5 tahun yang lalu, saat pertama kali ia melihat Gray, pria ini begitu depresi akan suatu hal.
"Aku tak mau hidupku seperti dirimu Gray, jika ada yang ingin kau pesan cukup panggil aku" ucap Gajell seraya berbalik meninggalkan Gray yang masih asik dengan minumannya. 'Duduk disini benar-benar membosankan, ah, kurasa menari sebentar tidak apa-apa' batin Gray, ia segera berjalan ke arah dimana banyak orang berjoget ria menikmati alunan musik disko.
Heartfilia Corp...
Seorang gadis cantik berambut pirang bermata karamel melangkahkan kakinya memasuki ruangan yang bertuliskan 'Presdir', inilah pekerjaannya, menjadi seorang pewaris sekaligus presdir sebuah perusahaan milik ayahnya yang telah mencapai posisi no.1 di seluruh Jepang.
CKLEK...TAP...TAP...BRUK...
"Hah..., mengapa hari ini begitu melelahkan ? Apa Kagura dan kaa-san baik-baik saja ?" gumam gadis tadi, namanya Lucy Heartfilia, seorang gadis jenius yang telah menamatkan kuliahnya dijurusan sastra 2 tahun yang lalu saat ia berumur 16 tahun, bahkan tanpa bantuan uang dari ayahnya. Ayah dan Ibunya telah bercerai sejak ia berumur 10 tahun, dan kini ia tinggal bersama adik perempuan dan ibunya. 2 tahun ia habiskan untuk membuat beberapa novel, dan novelnya pun sangat digemari oleh seluruh orang di Jepang. Namun, harapannya untuk terus berkerya di dunia sastra kini putus, hal ini disebabkan oleh ayahnya, Jude Heartfilia yang notabennya seorang ayah yang keras, ucapannya adalah kehendak yang mutlak bahkan alasan inilah yang menyebabkan ibunya memilh bercerai dengan ayahnya karena sudah tak sanggup dengan sifat keras yang dimiliki ayahnya. Ini disebabkan beberapa hari yang lalu, ketika ayahnya datang beserta para bodyguardnya mendatangi rumahnya, membawanya secara paksa menuju rumah istananya.
Flashback On
Disebuah rumah dengan taman yang indah didepannya, Kagura yang sedang belajar bersama bersama ibunya, terkejut mendengar suara sebuah mobil berhenti didepan rumahnya. Sontak saja Laila berlari menuju gerbang ingin menutup pintu, ia berhenti, mematung tak bersuara.
"Bagaimana kabarmu ? Apa semua baik-baik saja tanpa uangku ?" ucap Jude seakan meremehkan Laila, dibelakangnya telah berdiri sekitar 10 orang bodyguard yang siap melakukan apapun sesuai perintah tuannya itu.
"Kau bisa melihatnya sendiri, Apa yang kau inginkan ? Bukankah kau sekarang bebas bermain dengan uang dan pekerjaanmu ?" ucap Laila tak kalah sengitnya, Lucy yang baru saja tiba dari peusahaan yang mengontrak dirinya kaget melihat ayahnya di halaman rumahnya, ia juga melihat ekspresi ketakutan dari adiknya dan ibunya.
"TOU-SAN ! PERGILAH !" teriak Lucy seketika, ia tak ingin mendengar pertikaian lagi, dan yang paling ia tak inginkan adiknya mendengar semuanya. Dulu Kagura selalu ia jauhkan dan ia sembunyikan ketika ada hal seperti ini, mereka selalu berjalan-jalan di taman belakang rumah mereka dulu sambil mendengarkan musik di headphone masing-masing milik mereka. Ia berjalan mendekati tou-sannya.
"Aku tahu keingnanmu Tou-san, kumohon pergilah..."bisik Lucy tepat ditelinga Ayahnya.
"Baiklah aku pergi, Jaa ne Lucy" ucap ayahnya melangkahkan kakinya keluar gerbang diikuti bodyguardnya.
"Kagura-chan kau tidak apa-apa kan ?" ucap Lucy saat keadaan telah tenang, ia melihat Kagura sangat ketakutan untuk saat ini.
"Nee-san aku takut..." ucap Kagura, ia melihat semuanya.
"Tak apa, aku ada disini Kagura-chan" ucap Lucy mengelus-elus adiknya yang hanya berbeda 4 tahun darinya.
"Tapi nee-san, ada apa dengan Tou-san ? Kenapa ia kemari ?"ucap Kagura
"Daijoubou, Tou-san hanya menjenguk kita, sekarang tidurlah, ne ?" ucap Lucy
"Ne Nee-san" ucap Kagura berlalu pergi menuju kamarnya, Lucy menatap Ibunya.
"Kaa-san, kau tahu kan maksud dia datang kesini ?" ucap Lucy memandangi kaa-sannya dengan tatapan sedihnya.
"Aku tahu Lucy-chan, tapi apa yang harus kukatakan pada Kagura-chan nanti ?" ucap Laila menahan tangisnya.
"Katakan padanya bahwa aku hanya pergi untuk menyelesaikan novelku, Kaa-san kau akan baik-baik saja kan ? Aku pergi..." ucap Lucy berjalan perlahan pergi meninggalkan kaa-san dan adiknya. Laila hanya dapat terdiam.
CKLEK...
"Nee-san ! Nee-san mau kemana ?" tiba-tiba saja adiknya berteriak menghenikan langkahnya, Lucy berbalik menatap adiknya.
"Kagura-chan, nee-san hanya akan mengurus novel nee-san, kau disini saja ne ?" ucap Lucy
"Ne, tapi cepatlah kembali Nee-san" ucap Kagura, Lucy terdiam dan melanjutkan langkahnya.
"Oh iya Nee-san, belikan Kagura-chan oleh-oleh ne?" ucap Kagura
"Ne, Jaa ne Kagura-chan !" ucap Lucy melambai-lambaikan tangannya, Laila hanya bisa terisak pelan melihat Lucy yang memutuskan untuk menuruti kemauan ayahnya.
Flashback OFF
TOK...TOK...TOK...
"Presdir, bolehkah saya masuk ?" ucap seseorang dibalik pintu itu, mengagetkan lamunan Lucy. 'Ah, apa yang kuingat tadi ? Sekarang aku harus fokus pada pekerjaan ini, Lucy ! Tak ada gunanya menyesali yang sudah terjadi, ini keputusanmu, jadi fokuslah Lucy !' batin Lucy menyemangati dirinya sendiri.
"Masuklah !" ucap Lucy datar, yap...ia telah berubah seperti yang diinginkan oleh ayahnya, menjadi seorang presdir perusahaannya yang tegas dan bijaksana.
CKLEK...
"Presdir, saya hanya akan memperkenalkan diri saya, nama saya Sting Eucliff, mulai sekarang saya adalah sekretaris anda yang baru, mohon bimbingannya !" ucap seorang pemuda dengan rambut pirang bermata onyx.
"Aku tahu itu, jika kau melakukan satu kesalahan saja kau akan langsung kupecat, mengerti ?" ucap Lucy datar, yap...kemarin ia baru saja memecat seorang sekretaris yang ketahuan membolos karena sedang pacaran, sedangkan ia hampir saja kehilangan sebuah proyek besar bernilai jutaan miliyar karena kecerobohan sekretarisnya yang lupa mengingatkan jadwalnya untuk rapat.
"Ne, presdir. Saya tak akan mengecewakan anda" ucap Sting masih tetap berdiri dihadapan Lucy, ia sempat terpesona oleh paras cantik milik Lucy, tapi setelah mendengar ucapannya ia seakan tersadar.
"Kuharap begitu, Tunggu apa lagi, KELUAR ! KERJALAH !" ucap Lucy sambil memukul mejanya dengan sebuah pukul berbentuk persegi panjang, tapi mari kita amati baik-baik ! Ternyata itu bukanlah sebuah pukul melainkan...
PYAR...
"Eh ? Suara apa tadi ?" ucap Lucy kaget, Sting yang melihat hal tadi hanya dapat menahan tawanya.
"Pfft...e-eto itu yang anda pegang bukan pemukul, tapi itu snack kacang anda Presdir" ucap Sting seketika itu juga tawanya pecah melihat ekspresi Lucy yang menahan malu akibat ulahnya sendiri.
"Eh ? UWAAA...SNACKKU !" ucap Lucy histeris melihat snacknya telah terjatuh dengan manisnya (?). Sting yang melihat hal tadi hanya dapat tertawa mengetahui dibalik tingkah mengerikannya, ternyata presdirnya seseorang yang ceroboh.
"Apa yang kau tertawakan ? Pergilah Sting !" ucap Lucy dengan ekspresi horornya, sontak saja Sting keluar dari ruangan tadi.
'Apa yang kulakukan ? Ah, aku benar-benar telah mempermalukan diriku sendiri' batin Lucy, sekarang ia hanya dapat mengacak-acak rambutnya sambil menatap snacknya.
CKLEK...
"Hari ini tidak ada lembur, kalian semua boleh pulang sekarang ! Jika ada yang mencariku, tolong hubungi nomorku" ucap Lucy berjalan menuju pintu keluar, yap..ia telah memutuskan untuk pulang daripada melihat sekretarisnya yang masih tertawa akibat kecerobohannya tadi.
"Hai' Presdir" ucap semuanya kompak.
Sebuah Klub Malam...
"Hai Manis !" ucap Gray menggoda sejumlah wanita yang sejak tadi berada disampingnya, seperti ada lem yang mengikat mereka untuk terus berada didekat Gray.
"Ah, Gray-sama..." ucap wanita-wanita tadi sambil memandangi wajah Gray, yang menurut mereka wajah para dewa/
"Hoi Gray ! Kenapa kau tak menyentuh mereka ?" ucap seorang pemuda berambut pink, yap...kalian tahu kan ? Natsu Dragneel, sama seperti Gray, ia memiliki pemikiran yang sama.
"Ck, aku tak akan melakukannya Natsu, aku masih menghormati mereka. Ck, kau membuat moodku turun, aku pergi Manis ! Jaa ne..." ucap Gray berjalan keluar menuju rumahnya.
Apartemen Lucy...
CKLEK...TAP...TAP...
Baru beberapa langkah Lucy memasuki apartemennya, tiba-tiba saja handphonenya berbunyi, ternyata itu adalah panggilan dari ayahnya.
"Ada apa Tou-san ?" ucap Lucy datar, ia sangat lelah, dan saat ia ingin istirahat tiba-tiba saja ayahnya menelepon dirinya.
"Bisakah kau kembali kerumah sebentar Lucy-chan ? Ada yang harus kubicarakan padamu" ucap Jude, ayah Lucy diseberang telepon.
"Baiklah, 15 menit lagi aku sampai, Jaa ne..." ucap Lucy datar, ia segera bangun, dan melangkahkan kakinya keluar rumah tak lupa kunci mobilnya juga ia bawa.
Di Lorong Apartemen...
"201, 202, 203, 205, Ah, ini dia..." ucap Gray, ia segera memasuki sebuah apartemen, keadaannya saat ini setengah sadar, ia terlalu banyak minum, biasanya ia tak sampai seperti ini.
Kediaman Heartfilia...
"Jadi, apa yang ingin kau katakan Tou-san ?" ucap Lucy to the point, yeah...ia muak dengan rumah ini, terlalu banyak kenangan pahit dia dan ibunya yang tersimpan disini.
"Oh ayolah Lucy-chan, temani tou-san makan dulu, setelah itu mari kita bicara" ucap Ayahnya
"Aku pergi..." ucap Lucy datar, Ayahnya hanya dapat menatap kepergian Lucy dengan tatapan sedihnya. 'Ini semua memang salahku Lucy-chan, tapi apa kau terlalu membenciku ?' batinnya.
Apartemen Lucy...
BRUK...
"Saatnya beristirahat..." ucap Lucy, ia tak sadar bahwa kamarnya juga telah dipakai oleh seseorang dan Lucy dengan enaknya tertidur disamping orang tersebut.
-TBC-
Naz :Yosha ! Apa yang akan terjadi selanjutnya ?
Synstropezia : Tentunya itu rahasia kami berdua, haha :P
Naz : Bener tuh, chapter berikutnya adalah Syn, eh salah maksudnya yang buat Syn
Synstropezia : Jadi begini, Naz buat chapter dengan bilangan ganjil, terus Syn yang bilangan genap, hehe
Naz : Gomen ne Minna-san, hiks...hiks...q nggak terlalu pandai bikin comedy, dan ini ff comedy pertama q, gomen yah...#nangis2 dipojokan*abaikan
Synstropezia & Naz : Arigatou Gozaimasu Minna-san ! Telah membaca ff gaje milik kita berdua ini, dan satu lagi ya minna-san ! Untuk menghargai jasa author serta imajinasi author, Please ! Review ! JANGAN JADI SILENT READERS ! Oke, Jaa ne...
Jika ff ini mendapatkan 5 review untuk chapter ini Naz dan Syn akan terus lanjut kalo nggak y udh dengan senang hati kami akan hapus, wkwk
Tunggu lanjutannya Minna-san !
Salam Manis dari kami berdua !
Naz & Synstropezia
