HAK
"Pa?"
Baekhyun menoleh segera pada panggilan itu. Sehun berada di meja makan dengan wajah malas menatap padanya disana. Chanyeol yang duduk semeja dengan anaknya itu ikut menoleh dengan satu alis berada pada keningnya.
"Oh Sehunie ada apa?" Baekhyun bertanya, keran air bak cuci dia matikan diikuti kedua sarung tangan berwarna merah muda itu dia lepaskan pula.
"Bisa bantu aku?" Sehun bertanya.
"Tentu saja sayang. Katakan," Baekhyun meminta sembari keluar dari dapur. Dia terlebih dahulu menuangkan kopi Chanyeol yang selesai terseduh dan membawanya pada meja makan.
"Terima kasih sayang." Chanyeol menerimanya dengan senyum terulas lalu tanpa sungkan meraih kecupan pada bibir tipis suaminya itu.
Sehun mendengus melihatnya sebelum beralih kepada Baekhyun kembali. "Bisa Pa?" Dia bertanya lagi.
"Oh iya," Baekhyun menepuk jidatnya sekali, "tadi Sehunie minta bantu apa?"
Senyuman Chanyeol menyusut hilang digantikan picingan mata yang sama. Sehun mengetahuinya tapi dia tak berniat untuk peduli sama sekali.
Bibirnya yang tipis berkedut perlahan menarik senyum penuh arti menatap Baekhyun.
"Aku ingin dimandikan Papa."
TINGGG!
Suara keramik gelas beradu dengan piring dengan keras membuat isinya tumpah di atas meja.
"Apa?" Itu Chanyeol berseru dengan pelototan mata kemudian.
"Tentu sajㅡ"
"TIDAK TIDAK TIDAK!" Chanyeol memotong Baekhyun cepat bersama bara api berkobar dari kedua kelopak matanya. "Sehun kau pikir berapa umurmu? Mandi sendiri sana!"
"Apa yang salah dengan umurku memangnya?!" Sehun balas berteriak tanpa rasa takut sedikitpun. Raut wajahnya yang dingin balas menatap Chanyeol dengan laser menghujam orangtuanya itu. "Dada juga sering di mandikan Papa! Mengapa aku tidak boleh!?"
BRAK
"Apa kau bilang?!" Chanyeol menggebrak meja.
BRAK
"Apa apa?!" Sehun balas menggebrak meja.
"He-hei mengapa malah bertengkar?" Baekhyun mencoba menengahi walau itu tak memberikan pengaruh apapun.
Dua orang itu saling menatap tajam dengan aura gelap menyelimuti dapur seketika.
"Dada pikir aku tidak tau Dada sering merengek pada Papa? Tolong sadar diri dengan umurmu yang sudah lanjut usia itu, Da!" Sehun menggebu menuding Chanyeol.
"A-apaㅡYak! Kau anak durhaka!" Chanyeol memaki.
"Ya Tuhan tolong hentikan!" Baekhyun berteriak. "Mengapa malah bertengkar gara-gara masalah sepele iniㅡ"
"INI TIDAK SEPELE!" Keduanya menyahut bersamaan. "INI TENTANG HAK!"
"Apa?" Baekhyun berkerut tak paham.
"Yak kenapa kau ikut-ikutan bocah!" Chanyeol kembali mempelototi Sehun.
"Kau ikut-ikutan tua bangka!"
"APA KAU BILANG!?"
"APA APA!"
Baekhyun mendengus dengan putaran mata. Dia berubah enggan untuk menengahi dua orang itu dan tanpa kata membawa langkah pergi dari sana. Dia menuju kamar Jackson dan menemukan anaknya itu baru saja turun dari tempat tidur.
"Jackie sudah bangun?" Senyumnya segera merekah cerah menyambut Jackson dalam pelukan. Rambut Jackson berantakan selepas tidur siang Baekhyun rapikan lalu mengusap keningnya dengan lembut.
"Pa nenen..." Jackson merengek sembari menarik baju Baekhyun. "Nenen nenen nenen." Tuntutnya.
"..."
Seuprit cemilan ringan tanpa micin. Thanchuu udah baca~
