Need love for move, Need you for life. What must i`ve choose?
-Byun B.-
Paris, 2017
Suasana musim semi terasa begitu menengkan. Hangat dan Indah. Terutama di kota yang kerap dijadikan ikon kota cinta. Suasana romantis terasa sangat memabukkan disini. Seorang lelaki tampan terlihat tengah berkutat dengan buku dan earphone yang terpasang di telinganya. Dingin tak tersentuh. Satu-satunya kesan yang akan ditorehkan jika melihat sekilas lelaki ini. Wajah Asia yang dimilikinya membuat ia terlihat menonjol diantara hilir mudik mahasiswa Eropa. Tak banyak informasi yang diperoleh tentang kehidupannya namun hampir delapan puluh persen Mahasiswa disini mengenalnya
Chanyeol, Park Chanyeol
Semenjak tahun pertama ia berstudi ,tak pernah barang sedikitpun ia terlihat menggandeng seorang wanita maupun lelaki –dalam artian pasangan- . Hanya Kai, teman se-Asianya itu yang terlihat setia menemaninya. Tentu karena mereka berasal dari negara yang Sama, Korea selatan adalah alasannya. Tiga tahun menjalani kehidupan di negara asing membuat mereka dekat dan mengerti satu sama lain. Beruntungnya lagi mereka berada di Fakultas yang sama, Seni. Bedanya kai lebih terkonsentrasi di Dunia Tari dan Chanyeol di dunia Tarik suara
BRAK
Kai melempar kantong plastik hitam di depan chanyeol yang terlihat sedang mencorat coret not balok asal bukunya. Chanyeol mendongak dengan tatapan Apa-yang-kau-lakukan
"Dengarkan lagu itu, mungkin saja akan merubah hidupmu" lalu Kai pergi mengejar seorang namja manis incarannya, Do Kyungsoo
Chanyeol terlihat membolak balikkan album tersebut,. Tanpa nama, tanpa cover. Apakah Kai sedang mengerjainya saat ini? Chanyeol pun memsukkan barang pemberian kai ke dalam tasnya dan kembali tenggelam dengan balok hitam putih yang membosankan itu
Malam ini cukup dingin untuk musim semi. Setelah mengumpulkan tugas kuliahnya chanyeol memilih kembali ke apartemennya untuk mengistirahatkan diri. Setelah membersihkan diri dan makan –makanan instan ala anak rantau- chanyeol memutuskan untuk tidur. Baru saja ia memejamkan matanya ia teringat akan album yang Kai berikan tadi siang. Diliputi rasa ingin taunya ia bergegas menghidupkan laptop dan membuka tasnya. Mengusak mencari bungkusan itu, dan gotcha, ketemu!
Awas saja jika kai memberi yang macam-macam. Batinnya mengutuk , pasalnya ia tau betul seberapa jail dan kotornya otak teman seperjuangannya itu
-Byun B- Tertoreh sebuah inisial beserta tanda tangan dan pesan manis di atasnya.
How i miss u?
Chanyeol semakin penasaran dibuatnya. Tergesa ia memasukkan cd tersebut ke laptopnya, klik klik dan terdengar beberapa intro. Lumayan guman chanyeol
Mianhe Mianhe Hajima
I Just need U to say good Bye
Suara Ini seketika membuat nafas chanyeol tercekat beberapa saat
Then I'll really let you go
And you'll never see me so just
Stop wasting my time
Dunia chanyeol terasa berhenti saat itu juga. Ia ingat betul suara ini aksen dan lirik ini. Seolah membawa chanyeol kembali ke masa itu. Masa indah yang lama tak terjamah olehnya. Terkubur oleh pedihnya rasa sakit hati.
I'll never come around you again no more
This will be the end now just shut that door
But you'll miss me everyday
So hurt in everyway
It will probably make you wanna go and drive yourself insane
Seketika air mata chanyeol menetes saat itu juga. Membuat luka itu terbuka kembali setelah ia coba untuk tutup rapat
You could've had it all but you broke my heart
And now I gotta do what I do
You know you always bring out the best in me
But you played me for a fool
Why you do that babe
It doesn't have to be this way
But there's no way I could stay
And your eyes, nose, lips
It haunts my memory I can't forget you if I tried
I wanna believe in your lies
Seoul, 2012
Brak .. Brak .. Brak ..
"Yak Chanyeol jangan lari kau yoda" serang namja manis terlihat berlari penuh emosi. Menabrak semua orang yang menghalanginya tanpa sempat mengucapkan maaf. Biar nanti saja sekalian saat perpisahan aku akan meminta maaf langsung di depan panggung pikirnya
Hari ini adalah hari kelulusan Untuk siswa Seoul High School. Seluruh siswa tingkat akhir terlihat saling berlarian dan berdesakan menuju papan pengumuman. Beda dengan teman-temannya Baekhyun justru sibuk mengerjar teman, ah ralat mantan temannya atau mungkin kekasih?
"Hosh.. hosh.. berhenti baek aku menyerah" nafas Chanyeol terlihat terengah engah setelah berlari kurang lebih setengah jam mengelilingi sekolah ini. Ia butuh mineral dan oksigen
"Mau kemana lagi kau hah Kemarikan eyelinerkuuu aku baru membelinya kemarin chan" Ouh lihatlah namja itu mempoutkan bibirnya, benar benar terlihat menggemaskan benarkah ia seorang namja?
Cuppp
Baekhyun tersentak dengan yang chanyeol lakukan. Demi mata hitam kyungsoo yang sehitam tubuh kai! Ini masih lingkungan sekolah dan chanyeol mengecup bibirnya memalukan sekali. Tak ayal membuat semburat merah muncul di pipinya menggemaskan sekali
"Yak apa yang kau lakukan yoda!"
"Menciummu, chagiyaaa~"
"Aa-a-pa kau tak sadar dimana kau sekarang aish!" Baekhyun mendengus kesal
"Salahkan ekspresi wajah danbibirmu yang seakan memanggil Chanyeollie cium akuu ~" Setelahnya jitakan kasih sayang meluncur lurus di dahi kebanggan chanyeol
"Aigoo otakmu benar benar mesum setelah berteman dengan jongin"
"Ekekekeke pacarkuuu selamat atas peringkat dua! Aku tau kau yang tebaik" Sembari mengusap sayang rambut baekhyun dan membawa baekhyun dalam pelukannya. Ia benar benar bahagia saat ini
"Ya dan kau peringkat satunya! Bagaimana bisa kau bahkan hanya mengganggu belajarku" Baekhyun mengguman di balik pelukan chanyeol
"Tapi.. ah pacar tampanku selamat ya! Aku benar benar bangga padamu yoda, tak sia sia aku menerima mu hahahaha" Tawa mereka berdua terdengar sangat merdu melupakan dimana mereka sekarang yang sewaktu waktu bisa saja diciduk kedisiplinan. Kadang bahagia sesederhana ini
Terlihat sepasang kekasih tengah menggandeng satu sama lain. Perbedaan tinggi yang mecolok membuat mereka berdua terlihat sangat serasi. Pas. Setelah hampir sebulan lamaya mereka tidak menikmati definisi kencan akhirnya mereka bisa melakukannya lagi. Setelah terlepas ujian mereka baner benar lega saat ini. Sepanjang jalan yang mereka lalui, chanyeol barang sedetikpun tak melepaskan rangkulannya pada Baekhyun. Mereka memutuskan untuk berhenti dan duduk di salah satu kursi taman itu
Mereka salaing megusap sayang satu sama lain. Chanyeol yang tak henti hetinya mengusak dengan gemas dan mencium kecil kepala kekasihnya dengan tangan kirinya diusap sayang oleh namjachingu nya. Dua tahun lamanya mereka telah mengenal satu sma lain Masa SMA yang merupakan masa dimana mereka dipertemukan, telah berakhir. Meskipun baru satu tahun resmi
"Chan" Baekhyun mulai memecah keheningan
"Hm?" Chanyeol hanya menjawab dengan gumaman tanpa melepaskan bibirnya dari rambut harum baekhyun.
"Aku menyayangimu, kau tahukan?"
Chanyeol terkekeh pelan " Aku bahkan lebih lebih mencintaimu, satu tahun bukan waktu yang sebentar untuk menunggumu dan berpura pura baik saaat kau mengenalkan pacar-pacarmu kepadaku baek "
Waktu yang membawa mereka sampai di titik ini tidaklah sebentar. Chanyeol yang notabennya sudah menyukai baekhuyun sejak masa orientasi harus memendam perasaannya. Selama dua tahun ia rela menjadi tempat sampah curhat baekhyun dan menguatkan hati ketika baekhyun mengenalkan pacranya kala itu. Ia juga rela menjadi bahu utuk bersandar ketika semua pacarnya mengkhianati baekhyun. Perjungannya pun membuahkan hasil ketika kelas 2 ia memberanikan diri , meminta baekhyun untuk mengubah cara pandangnya terhadap chanyeol. Perlu beberapa bulan menunggu lagi untuk meyakinkan baekhyun dan akhirnya mereka resmi menjadi sepasang kekasih
"Kau tak akan meninggalkan ku kan chan?"
"Tak akan baek. Tak akan pernah"
"Bahkan jika kau berbuat salah?" Baekhyun mendongak menatap mata chanyeol
"Baek, kau adalah buah manis yang aku peroleh dari hasil perjuanganku. Aku tahu betul bagaimana dirimu. Pun jika suatu saat nanti kau mengecewakanku , semarah apapun aku padamu aku akan selalu memaafkannya baek" Jawab chanyeol pasti dan penuh keyakinan sambil mengusap sayang kedua tangan baekhyun. Tangan chanyeol terangkat megusap sayang wajah kekasihnya
Jari cahnyeol mengusap kedua mata baekyun, "Mata, hidung dan bibir ini akan menjadi satu satunya lukisan yang aku suka dan menjadi canduku baek"
Greppp
Baekhyun menarik tubuh chanyeol dan memeluk sambil berliang airmata.
"Hei uljimaa, dasar cengeng" Chanyeol terkekeh sambil mengusap sayang kepala baekhyun
"Aku takut kau akan membeci dan meninggalkanku chan"
"Aku tak memiliki alasan untuk melalukannya baek, Berhenti menangis mari kita bahas masa depan kita"
"Cih, kau bahkan tak mengikuti ujian masuk universitas kemarin chan"
"Aku rasa aku tak ingin mnegikutinya tahun ini, aku belum siap. Bagaimana denganmu sayang? apa kau akan melanjutkan cita-citamu"
"Aku memiliki seribu cita-cita chan kau tau itu"
"Bagaimana dengan cita cita menikah denganku?"
"uh.., itu.."
"Hahahaha maksudku untuk menjadi penyanyi bee, bersekolah di jurusan seni?"
"Aku tak tahu chan aku tak yakin"
"Aish kau harus yakin sayang. Kelak aku akan menuliskan lagu dan kau yang menyanyikannya"
"Eh kau tak pernah bercerita akan mengambil jurusan seni. Bukan kah kau sangat tergila gila akan olahraga?
"Tadinya, namun kurasa tak buruk menjadi seorang seniman di balik layar. Terlebih jika kau selalu disampingku kita bisa saling mengisi"
"Cih bilang saja kau tak ingin jauh dariku
"Aigoo percaya diri sekali tuan pendek ini
"Apa katamu yak
"Kyaa appo saynag
Sisa sore itu mereka habiskan dengan berlarian mengelilingin taman kota Indahnya masaa mudaa
Pagi ini awan sedikit mendung, namun tak menghalangi langkahnya untuk menemui sang kekasih di rumahnya. Hanya berjarak seratus meter chanyeol memilih untuk berjalan kaki mengingat tak ada terik matahari yang mengenai kulitnya. Hitung hitung olahraga pikirnya
Ting Tong Ting Tong
"Baek Aku datangggg-"
Klek
Tak terkunci? Tak biasanya
"Sayang, yuhuu apa kau di rumah?" teriak chanyeol menggema terdengar di seluruh penjuru rumah
Sudah setengah jam chanyeol mengitari rumah ini dan Chanyeol mulai resah. Tak satupun ia menemukan tanda tanda kehidupan disini. Rentetan alur cerita fiksi yang biasa ia baca dalam buku genre horonya mulai mengotori otaknya. Bagaimana jika ia datang terlambat, perampok lebih dulu meyantroni rumah baekhyun, bagaimana jika baekhyun mereka culik lalu mereka mutilasi..? oh tidak itu buruk sangat burk!
Seluruh ruangan di rumah ini telah chanyeol cek satu persatu bahkan sampai dilubang tikus sekalipun. Ia mulai putus asa. Sempat terbesit mungkin baekhyun sedang pergi menyelesaikan urusan di luar rumahnya, namun baekhyun tidak memberitahunya, ouh apa mungkin baekhyun tengah menyiapkan kejutan untuknya? Pasalnya besok adalah 27 November ulang tahun sekaligus hari jadian mereka. Ck, bagaimana bisa chanyeol berpikiran yang tidak tidak tadi, padahal tak ada satupun hal yang hilang dari rumah ini. Bodoh, sambil terkekeh pelan ia memilih untuk kembali ke rumahnya sambil mununggu kabar tentang baekhyun. Chanyeol hanya sedang menenangkan dirinya.
Ini sudah hari ketujuh dan chanyeol benar benar terlehihat seperti zombie sekarang. Mata yang menghitam, Tulang pipinya samar mulai terlihat, Rambut yang benar benar tak beraturan, ia bahkan lupa kapan terakhir kalinya ia menyentuh makanan. Ayah dan Ibunya sudah kehabisan cara untuk meyadarkan chanyeol. Mereka tak menyangka, anak manis yang sering chanyeol ceritakan pada ibunya irtu benar benar memberikan dampak yang sangat besar untuk chanyeol
Ibunya paham betul perasaan chanyeol saat ini. Masih teringat jelas bagaimana chanyeol selalu menggebu gebu ketika bercerita tentang baekhyun, bagaimana ia sangat sedih ketika bercerita bahwa baekhyun memiliki kekasih dan Betapa bangganya chanyeol ketika pertama kalinya membawa baekhyun sebagai pacarnya
Chanyeol tak pernah sepuruk ini sebelumnya. Tak percaya baekhyun meninggalkannya tanpa alsan dan penjelasan yang jela. Bahkan baru setahun, chanyeol merasa miliki bekhyun seutuhnya. Ia telah menyusun list untuk hidup dan masa depannya dengan baekhyun. Rasanya terakhir kali mereka bertemu, tawa manis itu masih tercetak jelas di wajah baekhyun. Bahkan sampai chanyeol mengatarnya malam itu, ia masih mencium sayang dahi chanyeol tak menyangka bahwa itu terakhir kalinya ia bertemu namja terkasihnya itu
"Baekhyun, Baehyunnie, Saranghae Nomu nomu saranghae .." Lirih chanyeol dengan air mata yang terasa mulai kering. Setelahnya semua gelap
Paris Charles de Gaulle, 2017
Ini pertama kalinya Baekhyun menginjakkan kakinya di Paris. Jetlag benar benaar membuat tenaganya terkuras. Biasanya ia hanya butuh kopi untuk menghilangkan mualnya. Bukan hal yang baik namun kebiasaan itu telah membudaya. Asisten dan Manajernya memaksa baekhyun untuk meminum kopi yang telah mereka beli namun baekhyun menolak. "Aku masih kuat, aku bosan dengan kopi instan itu aku akan membelinya sehabis aku mandi" alasan yang biasa baekhyun berikan sebagai manipulasi dari "aku ingin jalan-jalan tanpa kalian".
Mejadi seorang penyanyi adalah imipiannya sejak kecil. Semenjak debut pertamanya beberapa bulan lalu ia disibukkan dengan tour launching singlenya. Tak tanggung tanggung ia melalukan world promotion. Ia tak ingin semua yang telah ia perjuangkan dan korbankan sia –sia. Ya, pengorbanan.
Baekhyun telah mengorbankan hampir seluruh hidupnya untuk cita-citanya ini, termasuk perasaannya sendiri. Ia masih sangat kecil ketika ditawari untuk menjalani trainee saat itu. Mimpi kadang membuat orang lupa akan segalanya.
Sebelum berlarut jatuh dalam masa lalu , ia memilih untuk mandi dan bergegas mencari kopi. Mualnya tidak bisa ia tolerir lagi untuk 30 menit ke depan. "Mari kita lihat apa yang kota ini punya selain eifel" Baekhyun memekik senang menutupi segala kesedihan yang selalu coba ia tutupi, topeng yang bagus bukan?
Telescope Cafe. Salah satu cafe terkenal yang menyajikan kopi dengan barista andalan ini terletak di kawasan Rue Viledo. Suasana nyaman dan hagat langsung terasa ketika memasuki cafe ini. Selain terletak di tengah kota dan tak sulit untuk dicari, telescope cafe juga menawarkan pelayanan yang ramah yang bisa membuat pengunjungnya betah berlama lama menghabiskan waktunya
Vanilla latte menjadi pilihan teman baekhyun sore ini. Dengan pasangan Strawberry Cheesecake baekhyun memilih single sit yang menghadap langsung ke arah jalan raya. Menikmati lalu lalang manusia dan warna warni kendaraan yang melintas. Ah, kapan lagi ia bisa menikmati waktu tenang seperti ini.
Selama hampir setengah jam Baekhyun benar benar menikmati waktunya. Hingga matanya tak sengaja bertemu dengan seorang namja tinggi di seberang telescope cafe. Ia kenal betul , seseorang dari masa lalunya tengah berusaha menyebrangi ramainya lalu lalang kendaraan sore itu. Menatap lekat, hingga mata mereka bertemu dan membuat baekhyun terpaku lebih lama lagi. Ya itu dia, tak salah lagi.
