Heart and Word
Sakuki Devy
Special Fic for Ira-neechan.
MamoTaku inside.
Dia sungguh anak yang pintar dan cerdas, aku menyukai gayanya. Tidak hanya itu, saat ia berbicara kepada ku kata demi kata rasanya seperti sesuatu yang janggal. Apakah ini suka? Tidak, ini Ai.
Happy read.
Pagi ini aku pergi ke Raimon seperti biasa, mengajar murid-murid terlatih ku dan bermain bersama mereka. Di ruang klub tampak ada Haruna, ia sedang mengasih tau tentang pertandingan yang akan mendatang. Semua menyimak dengan baik, aku mulai memberi ucapan selamat pagi kepada mereka dan mereka menjawabnya. Setelah itu aku suruh mereka latihan di lapangan, aku melihat mereka baik-baik… Tenma dan Tsurugi sepeti biasa bermain bersama, Kirino dan lainnya juga baik, dan terakhir… Takuto. Aku lihat Takuto sangat lemas, dan tak lama kemudian ia tumbang, aku pun langsung menghampirinya
"Apakah ia tidak apa Mamoru?" tanya Haruna. Aku mengangguk dengan ragu-ragu segera mungkin aku membawa ia ke Ruang Kesehatan, badan nya terlihat panas, aku langsung pakai kompres agar suhu menurun. Tak lama kemudian ia sadar, rasa panik dalam diri ku sudah tenang, karena tak sanggup aku peluk Takuto.
"Ma-Mamoru-Senpai..?!" mukanya langsung merah padam, aku tak mempedulikan bahwa ia sedang kebingungan berat. Lalu aku tatap matanya, ia gemetar hebat dan tak ku danang ia mengecup ku.
"?!" Takuto memeluk ku setelah ia mengecup ku, itu agak aneh bagiku tetapi rasanya hangat. Aku mempererat pelukan tersebut, dan layaknya sepasang kekasih. Beberapa jam kemudian Takuto di pulangkan karena suhunya memburuk, sebagai pelatih aku akan mengantarnya pulang dan tak ada yang keberatan. Di jalan aku membawa tas Takuto dan ia sempat mencegah ku, tampak raut mukanya sangat malu, haha lucu sekali.
"Maaf atas kejadian tidak sopan tadi Mamoru-senpai." Ucapnya, sepertinya ia berbohong kepada ku, aku hanya tersenyum dan bilang tidak apa. Saat di perjalanan rintik-rintik air mulai terlihat, semakin llama semakin deras. Aku lihat Takuto tidak pakai jaket, karena aku pakai jaket dan kasihan kepadanya aku kasih jaket ku ke dia. Tampaknya ia terkejut, aku hanya terkekeh pelan.
"Ke-kenapa aku pakai jaket nya Senpai..? Nanti Senpai kedinginan!" teriaknya aku pura-pura tidak mendengar. Ia pun melepaskan jaketnya dan memberi jaket ku kepada diri ku, aku pun menolak nya dan alhasil, kita berdua main hujan-hujanan dengan tema jaket ku.
Saking cerobohnya, Takuto terpeleset dan menarik lengan ku hingga kami membuat adegan ambigu. Kaki kanan ju berada di selangka kaki Takuto, tangan ku di samping kuping Takuto (10cm) dan tangan Takuto mengagungkan leherku. Aku spontan melakukan hal selanjutnya, bagaimana kalau mengecupnya? Ia kaget dan membuat semburat merah. Setelah itu, Takuto mendorong tubuh ku hingga jatuh dan lari ke rumahnya sampai basah kuyup. Aku merasa bersalah sekarang, bagaimana jika ia jauh sakit? Aku pun berlarian mengejarnya dan lihat, ia sudah sampai di rumah dengan air mata mengalir. Mungkin itu hanya efek air hujan, kalau ia menangis memangnya aku salah apa #MukaPolos.
Karang cinta itu aneh ya.
TBC
Author enggak ada ide, VOTE untuk Happy Ending, Bad Ending and Joke Ending. Atau kalian mau menentukan kisah terakhir apa mereka? Kalian boleh VOTE Pair kesukaan kalian.
