Title : Seonho Capek!

Cast : GuanHo

Suport Cast : Woochan, Oscar and other Cube tainee, Park Jihoon.

.

Seonho itu sabar.

Sabar banget ngadepin hyung kesayangannya yang sekarang mungkin lagi happy-happy di luar sana. Seonho gak bisa jangkau tempat tinggi yang Guanlin singgahin buat satu setengah tahun ke depan, dia cuman bisa gapai setengahnya, itupun nggak bareng Guanlin.

Seonho capek

Dia kadang capek banget liat Guanlin dan segala kebahagiaannya debut bareng hyung kesayangannya –Seongwoo dan Jihoon— Seonho jadi gak bisa bebas bareng Guanlin kayak dulu lagi. Mereka gak bisa kerjain adik-adik yang trainee bareng mereka di Cube, gak bisa ngintip sunbaedeul mereka latihan, gak bisa makan sembunyi-sembunyi karena harus diet, gak bisa ngelakuin hal-hal konyol kayak dulu yang sering mereka lakuin bareng.

Seonho sedih

Dia sedih setiap liat senyum Guanlin yang selalu lebar di samping Jihoon, Seonho ngerasa di khianatin tapi Seonho sadar dia gak boleh egois. Ini cuman satu setengah tahun, kan? Guanlin pasti bakal balik lagi ke dia setelah itu. Tapi kenapa Seonho tetep gak ikhlas?

Guanlin terlalu deket sama Jihoon. Dia terlalu nampakin bahagianya di samping Jihoon dan nunjukin bahwa dia biasa-biasa aja tanpa Seonho, padahal Seonho mati-matian nahan kangen. Setiap Seonho tanya, yang jadi jawaban Guanlin cuman satu. 'demi fans'. Dan Seonho rasa udah cukup.

Cukup dia nahan semuanya sendirian, dia gak mau lagi sok sok tegar kalo Guanlin dateng ke Cube, Seonho gak mau lagi kedenger seneng setiap Guanlin telepon, Seonho mau ngeluarin semua sama Guanlin. Mulai sekarang. Mulai hari ini. Seonho bakal jujur sama perasaan dia, Gak ada lagi yang di sembunyiin.

Seonho siap kalo nanti dia harus kehilangan Guanlin, ini resiko dari sikap yang dia ambil.

"Seonho, Guanlin telepon." Baru aja Seonho omongin, manajernya udah dateng nyodorin hp terus pergi lagi. Dia matiin laptopnya yang nampilin raut muka seneng Guanlin yang duduk di samping Jihoon di bandara Sidney. Panas rasanya hati Seonho. Padahal tadi pagi dia baru aja nyiapin hadiah ulang tahun ke Guanlin.

Seonho-ya! Hadiahnya baru kakak terima. Makasih, ya, kamu lagi apa? Udah dinner?

"Udah."

Hening buat beberapa detik sebelum suara Guanlin kedenger lagi.

Udah, kamu cuman ngomong itu aja?

"Harus apa lagi?"

Guanlin kedenger ngehela nafas panjang.

Kamu marah sama kakak?

"Seonho mau istirahat, capek. Kakak istirahat aja, pasti capek banget kan?"

Kamu lagi gak mood ya?

"Seonho, kamu jadi dinner gak?"

Suara Oscar –Salah satu Cube trainee— kedenger jelas banget di ruang latihan tempat Seonho telepon. Seonho nelen ludah kasar sebelum narik nafasnya siap-siap denger Guanlin.

Kamu bohongin kakak?

"Seonho mau makan terus tidur."

Hening lagi.

Yaudah, selamat makan, jangan lupa istirahat.

Gak apa-apa kan kalo Seonho egois buat sekarang? Kali ini aja, dia gak mau di ganggu Guanlin dan segala hal yang berbau Guanlin. Sehari aja Seonho gak ngestalk Guanlin yang setiap minggu selalu ada momentnya sama Jihoon, bahkan hampir setiap hari di waktu Wanna One comeback.

Seonho benci banget ngeliatnya.

"Tadi kak Guanlin ya?" Woochan sama Oscar duduk ngehimpit Seonho. Seonho ngangguk tanpa niat ngeluarin suaranya.

"Udah pulang dari Australia dia?"

Seonho ngangguk lagi denger pertanyaan Oscar. Walaupun dia gak tau juga sih, tadi kan Seonho gak tanya.

"Kakak bete ya?"

Ngangguk lagi.

"Yaudah, biarin aja, nanti juga kak Guanlin ke sini."

"Dia gak ke sini juga gak apa-apa. Gak usah kesini sekalian."

"Kayak kakak bisa aja."

Seonho diem beberapa detik sebelum berdiri. "Capek tahu gak?"

"Masalah Guanlin sama Jihoon lagi? Kayaknya masalah kalian tuh cuman satu tapi gak pernah kelar."

"Salah kak Guanlin sih, udah tau kak Seonho cemburu, masih aja di lanjutin."

"Seonho gak bisa gitu juga dong, gimanapun juga Guanlin kan lagi di tempat yang beda sama kita, masa Guanlin mau sedih terus?"

"Kalian gak bantu." Seonho jalan duluan ke luar gedung Cube, nyusul temen-temennya yang lain diikutin Oskar sama Woochan di belakangnya. Dia ambil tempat di samping Soyeon dan makan makanan yang ada di sana walaupun dia gak tau itu punya siapa.

"Kenapa, anak ayam?"

"Aku bukan anak ayam lagi, kak." Protes Seonho ke Soyeon yang sekarang lagi ngusap-ngusap dagunya kayak anak anjing.

"Bilang ke kak Guanlin aja, kak, kalo macem-macem, kak Shu Hua siap gantiin kak Guan." Jimin komentar.

"Aku jadi seme Seonho gitu?"

"Iya, gak apa-apa dong, sama-sama China Squad."

"Kalian sama aja gak ada yang bantu." Seonho pergi lagi dari Cube Cafe. Dia mutusin balik ke dorm sendirian aja, gak mood di antara temen-temennya yang lain. Gak ngerti banget kalo Seonho capek. Capek hati sama pikiran lebih tepatnya.

Seonho gak sadar aja kalo Woochan ikut di belakang dia. Walaupun Woochan gak mau, tapi apa daya kalo dia salah satu maknae baik hati yang harus nurut permintaan kakak-kakaknya. Jadilah Woochan sekarang di belakang Seonho setengah lari-lari sambil bawa makanan buat mereka berdua.

Seonho baru sadar diikutin waktu dia mau nutup pintu dorm dan liat Woochan di belakangnya. "Ngapain?"

"Makan, main hp, main game, tidur. Gitu siklusnya kalo malem kak."

"Ya maksudnya ngapain ngikutin, Wochannie?"

"Siapa yang ikutin? Kan ini dorm aku juga."

Seonho kicep. Akhirnya dia cuman manggut-manggut dan lanjutin masuk ke dalem dorm.

"Makan dulu nih kak, masa aku makan sendirian?"

"Siapa suruh gak sama yang lain?"

"Maunya sih gitu, tapi berhubung aku baik ya aku bawain buat kakak." Woochan lari ke dapur buat bawa piring sama kelengkapan makan lainnya. "Suatu saat nanti kakak pasti bersyukur sih punya adik baik kayak aku."

Woochan ngebuka makanannya sama Seonho. Sekarang si kakak yang di kenal anak ayam ini duduk di depannya sambil megang sumpit siap makan. Dia gak lagi mau buka suara, Seonho juga sama. Seenggaknya, Woochan mau nunggu makanan Seonho abis baru deh lanjutin ngobrol.

Sampe isepan terakhir Seonho di mangkuknya, Woochan lari lagi ngambil minum buat mereka.

"Kak Guanlin kemarin kesini kak." Seonho yang nuang air buru-buru ngeberentiin aksinya.

"Kapan?" dia nenggak air minum di gelas gede.

"Seminggu yang lalu? Atau dua minggu?" Woochan masang tampang mikir. "Pokoknya waku kakak ada jadwal pemotretan."

"Ngapain?"

"Katanya sih pengen liat kakak aja, kangen."

Seonho buang muka. "Udah gak ngaruh kangennya."

"Kakak marah banget ya?"

"Iya. Capek tau kayak gini, kamu gak bakal ngerti karena belum ngalamin."

"Kakak baru pertama kali aja kayak pakar."

Seonho naik ke atas kursi panjang terus tiduran di sana. "Ini emang capek, Channie, gak bisa di ukur kecewanya sama Guanlin tuh."

Gak lama, handphone Woochan yang bunyi. Telepon dari nomor gak di kenal, tapi kayaknya Woochan pernah liat nomornya. Jadi dia mutusin buat angkat.

Channie?

Woochan ngernyit denger suaranya. "Kak Guanlin?"

Mau ngomong sama Seonho bisa?

Woochan gak tau sejak kapan Seonho udah pergi dari sana. "Kak Seonhonya pergi. Tunggu aku kejar dulu." Dia lari ke kamar Seonho sebelum Seonho sempet nutup pintunya. "Sakit tau kak, nanti aku kejepit gimana?"

"Siapa suruh!" Seonho sewot. "Aku mau tidur. Gak bisa di ganggu."

"Nih ngomong langsung aja ke kak Guanlinnya."

Woochan nyodorin hpnya yang males-malesan di ambil Seonho. "Kenapa?"

Aku gak bisa tidur, kepikiran kamu.

"Ya terus?"

Maaf, ya, bikin kamu marah lagi.

"Gak apa-apa, biasa. Habis minta maaf, lakuin lagi, minta maaf, lakuin lagi. Gitu aja terus sampe kita debut bareng."

Terus kakak harus kayak gimana? Cuekin kak Jihoon?

"Kakak sadar gak sih?" nada Seonho naik satu oktaf. "Kalo kak Jihoon tuh cuek sama kakak, tapi kakak yang narik kak Jihoon terus, kakak yang godain kak Jihoon terus. Kakak tuh sengaja atau apa sebenernya?"

Maaf

"Kakak bahagia terus kalo di samping dia, kakak juga nempatin kak Jihoon di posisi pertama di banding aku atau kak Wooseok."

Kita kan udah pernah bahas yang itu, kenapa kamu ungkit lagi? Kakak gak suka kamu, tapi lebih dari itu.

"Tapi orang lain salah paham!"

Kakak ke tempat kamu sekarang.

"Seonho mau tidur, Seonho capek."

Sayang jangan kayak gini dong. Iya, kakak salah lagi. Kakak salah, maafin kakak.

"Kakak gak tau gimana susahnya nahan diri selama ini buat biasa-biasa aja liat shipper kalian yang makin banyak."

Guanlin diem aja di seberang, jadi Seonho lanjut ngomong.

"Kakak juga gak tau gimana kecewanya aku liat kakak yang selalu nempel kak Jihoon dan senyum lebar padahal aku di sini lagi kangen sama kakak."

Maaf, sayang.

Seonho ngejauhin hp dari kupingnya. "Malem, kak." Matiin hp terus ngasih ke Woochan sebelm bantingin badannya di kasur. Nutupin mukanya pake bantal dan munggungin Woochan.

Woochan yang gak tega liatnya ikut tiduran di samping Seonho terus meluk Seonho dari belakang. "Yang sabar ya kak, nanti kak Guanlin balik lagi kok."

Walaupun gak ada suaranya, tapi Woochan yakin Seonho lagi nangis. Keliatan dari gerakan bahunya yang naik turun.

Tapi gak beberapa lama kemudian bel dorm mereka bunyi, Woochan bangun buat ngebuka pintunya. Udah dia duga, Guanlin yang dateng. Mukanya keliatan capek banget, matanya juga sembab kayak habis nangisa atau kurang tidur. Tapi kayaknya sih kurang tidur, masa sih Guanlin nangis?

"Di kamar kak, nangis." Woochan langsung bilang gitu tanpa nunggu Guanlin yang tanya duluan.

"Buatin kakak teh dong Chan, pusing."

Woochan garuk-garuk kepalanya. "Oke, oke." Woochan, kan, maknae baik, jadi harus nurut. "Capek juga jadi maknae baik. Lain kali mau jadi maknae kayak Sungjae sunbae."

Woochan ngegerutu sambil jalan ke arah dapur, ngasih luang Guanlin buat ke tempat adik kesayangannya. "Dek?"

Seonho gak ngubah posisinya. Kepalanya masih di tutup bantal dan badannya munggungin Guanlin. "Kakak mau ngomong dulu, bangun yuk."

Seonho gak gerak.

"Sebentar aja. Kakak mau liat muka kamu, kakak kangen banget."

Masih gak ada tanggapan.

"Dek, please..."

Seonho tiba-tiba duduk. Natap Guanlin pake mata merahnya yang keliatan banget habis nangis. "Seonho benci kakak."

"Maafin kakak, sayang."

"Seonho gak mau lagi kayak gini, gak mau liat ini. Kenapa sih susah banget cuman minta kakak jaga jarak ke kak Jihoon aja?"

"Dek, kakak cuman suka aja, gak lebih."

"Mau suka, mau fans, mau apa aja. Seonho gak suka."

"Terus kakak harus gimana? Kakak harus jauhin kak Jihoon?"

"Percuma. Gak bakal mempan."

"Jadi kamu maunya gimana?"

"Seonho mau putus."

Guanlin refleks ngelebarin matanya. Kaget denger pernyataan Seonho yang tiba-tiba. "Kamu ngaco ya?"

"Seonho mau putus sampe kakak balik ke Cube. Jadi kakak bisa bebas sama kak Jihoon."

Seonho balik ke posisi semula. Munggungin Guanlin terus nutupin semua badannya pake selimut tebel.

"Sayang, kita selesain dulu yuk."

"Gak mau! Udah final! Seonho mau putus!"

.

END

.

Hehehehehe gak jelas ya? Iya kayak hubungan asli mereka gak jelas. Bikin emosi, bikin sebel. Apalagi kemarin liat foto Guanlin sama Jihoon. Buka twitter, crhtnyn banyak yang ngomongin panwink. Sudahlah. Saya emosi.

Untung liat V live JBJ saya liat banyak moment Kenta Sanggyun, ahhhhhh emang bang Anoku sayang itu penghibur sejati. /kecup ganas akang Sanggyun/