Disclaimer Fujimaki Tadatoshi
WARNING: OOC, AU, Typo
o
o
o
"Taiga,"
Taiga yang sedang santai membalasi chat-chat dari para penggemarnya, mendongakkan kepalanya ketika mendengar panggilan ayahnya. "Ya?"
"Ayah ingin bicara denganmu." kata ayahnya serius.
Taiga mengerutkan keningnya kemudian duduk berhadapan dengan ayahnya. "Ada apa?"
"Ayah baru saja mendapat telepon dari wali kelasmu."
Taiga memelototkan matanya kaget mendengar perkataan ayahnya. Pasti ini ada yang tidak beres, apa yang sudah si botak itu beritahu ke ayahnya?
"Ayah dengar nilai-nilai semua mata pelajaranmu sangat jelek sampai kau hanya mempunyai satu persen kesempatan untuk naik kelas semester depan."
Tuh kan, mimpi terburuknya menjadi kenyataan: ayahnya mengetahui nilai-nilai sekolahnya yang semuanya di bawah KKN. Dia pikir dengan dia pindah ke Jepang dan ayahnya masih di Amerika, dia bisa lolos dari inspeksi orang tua terhadap nilai anaknya. Tapi ternyata dia salah besar. "Uh..."
"Bagaimana kau bisa mendapat nilai seperti itu, Taiga? Kau tidak pernah belajar?"
"T-tentu saja aku belajar," jawab Taiga mencari-cari alasan dengan keringat dingin sudah membasahi wajahnya. "A-aku masih belum terbiasa dengan bahasanya dan pelajarannya berbeda dengan yang sudah kupelajari di Amerika."
"Alasan," balas ayahnya. "Ayah akan berhenti memberimu biaya hidup dan biaya untuk apartemenmu mulai sekarang."
"Tapi Ayah—"
"Tidak ada tapi-tapi," ayahnya memotong perkataan Taiga kemudian berdiri. "Ayah akan kembali lagi semester depan dan melihat nilai-nilaimu. Kalau nilaimu belum bertambah dan kau benar-benar tidak naik kelas, Ayah akan langsung membawamu kembali ke Amerika dan menyekolahkanmu ke sekolah militer di sana."
"Jangan!" Taiga berseru ketakutan. Dia sudah mendengar cerita-cerita horor di sekolah militer dan membayangkannya saja sudah membuatnya ingin mengakhiri hidupnya.
"Kalau begitu kau harus belajar agar kau bisa naik kelas dan mendapat nilai yang bagus." kata ayahnya sambil memegang kedua pipi Taiga dan mengelusnya.
Taiga mengangguk dengan murung. "Tapi bagaimana aku bisa mendapat uang?"
"Itu yang harus kau pikirkan," jawab ayahnya dan mencium kening Taiga. "Ayah akan balik sekarang."
"Hati-hati." dan setelah ayahnya pergi, Taiga langsung membanting pintunya. "Stupid old man!"
Taiga kemudian berjalan gontai dan menjatuhkan tubuhnya ke sofa. Apa yang harus dia lakukan sekarang? Ini semua gara-gara wali kelasnya memberitahu ayahnya nilai-nilai sekolahnya. Ketika Taiga sedang memikirkan cara paling sadis untuk membunuh wali kelasnya, smartphone keluaran terbarunya berdering menandakan panggilan masuk. Taiga melihat layar smartphone-nya dan melihat nama Alex di layarnya.
"Hi,"
"Hey little tiger~ how you doing?" suara ceria Alex menyapa telinganya ketika Taiga sudah menerima panggilan Alex.
"Not good." gerutu Taiga.
"Aww... what's up?"
Taiga kemudian menceritakan percakapannya dengan ayahnya beberapa saat yang lalu kepada Alex.
"Jadi ayahmu akan berhenti membayar semua keperluanmu?"
"Ya dan aku tidak tahu apa yang harus aku lakukan untuk mendapatkan uang," jawab Taiga. "Apa yang harus aku lakukan, Alex?"
"Well... kau bisa mencoba mencari pekerjaan." saran Alex.
"Kau bercanda?" tanya Taiga. "Sekarang saja nilaiku sudah tidak karuan apalagi kalau aku tambah bekerja. Lagipula siapa yang mau memperkerjakan remaja yang bahkan tidak mempunyai ijazah SMA?"
"Oh. Ummm..." Taiga mendengar Alex bergumam di seberang. "Oh, aku ada ide. Tapi ini agak sedikit ekstrim."
"Hm? Apa?" tanya Taiga penasaran.
"Kau 'kan punya wajah yang enak dilihat jadi kau tinggal mencari orang yang mau membiayai kebutuhanmu."
"Apa maksudmu?" tanya Taiga mengerutkan keningnya. "Kau menyuruhku untuk... jual diri?"
"Well..."
"Alex, aku tidak akan melakukan itu!" Taiga meneriaki Alex lewat smartphone-nya.
"Kau tidak harus menjual dirimu, kau hanya harus mencari sugar daddy yang akan membiayai semua kebutuhanmu." jelas Alex.
"What?"
"Oh come on Taiga, sekarang sedang marak hal-hal seperti itu dan dengan wajahmu dan tubuhmu yang seperti itu, kau pasti akan sangat gampang mendapatkan sugar daddy yang mau melakukan apapun untukmu." lanjut Alex. "Daripada kau menghabiskan waktumu meladeni penggemar-penggemarmu di sekolah yang tidak menguntungkan untukmu."
"Aku akan memikirkannya." kata Taiga dan mematikan sambungan telepon.
Dan setelah memikirkan saran Alex masak-masak, Taiga melakukan seperti kata Alex. Dan bukannya mendapat satu, dia malah mendapatkan enam orang-orang yang bersedia memenuhi seluruh permintaannya.
o
o
o
A/N: prolog lagi lol
Kenapa aku malah membuat cerita baru dan tidak melanjutkan yang sudah ada? Butuh pencerahan :v
Jadi ini bakal GoMxKagami atau mungkin karakter lainxKagami(?) juga. Biar surprise dan tunggu update-an selanjutnya~ semoga bisa cepet :v
Oh ya enaknya rating-nya apa ya? XD
oh ya ini juga di publish di wattpad, kalau mau berkunjung(?) silakan cari yang namanya "aamkaa" :)
p.s. nggak mau belajar buat UAS ;_;
