Summary : Sequel from We will be together forever! Kyuhyun dan Sungmin kembali bersama. Tapi saat Sungmin ingin hidup di masa lalu dan Kyuhyun ingin menatap masa depan, akankah cerita cinta mereka bahagia?
Warning: Cerita ini juga mengandung Sho-ai atau boyxboy love, jadi bagi yang keberatan harap jangan membaca fic ini daripada kalian memflame saya. Dipastikan ada keOOCan pada beberapa karakter, dan (maybe) ada typos dan kesalahan kalimat dan tanda baca yang bertebaran. Mohon memaklumi semua kesalahan yang saya perbuat. (Saya akan senang sekali kalau para readers rela memberikan saya saran dan kritik untuk meperbaiki fic ini nantinya).
Disclaimer: Semua tokoh di fic ini bukan milik aku, mereka semua berada di bawah kontrak dengan SM Entertainment dan milik orang tua, keluarga, fans mereka masing-masing, dan Tuhan YME, meskipun sih saya berharap kalau Kyuhyun oppa itu milik saya –digamparSparkyu-
"Hyung…"
"…"
"Sungmin-hyung~"
"…"
"LEE SUNGMIN-HYUUUNNNGGG!" jerit seorang namja berambut hitam dengan keras setelah diabaikan oleh namja yang sama-sama berambut hitam yang duduk di hadapannya. Namja yang bernama Lee Sungmin itu segera tersentak keluar dari lamunannya saat mendengar panggilan namja di hadapannya dan tersenyum manis.
"Ne…ada apa Kyuhyun-ah?" tanya Sungmin dengan manis.
Namja tinggi berambut hitam yang bernama Cho Kyuhyun itu menatap namja di hadapannya itu sambil mengerucutkan bibir dengan kesal. "Kau kenapa sih Sungmin-hyung? Daritadi kau terus~memandangiku. Aku tahu aku tampan tapi tak usah sebegitu terpesonanya dengan ketampananku hingga kau jadi bengong begitu dong, hyung~Aku kan jadi malu~" kata Kyuhyun sambil menyeringai evil menggoda Sungmin, seperti biasanya.
Sungmin langsung sweatdropped mendengar perkataan Kyuhyun yang sangat narsis itu sebelum menggelengkan kepalanya sambil tersenyum geli. "Siapa yang bilang aku melihat wajahmu? Aku hanya melihat dinding kosong di belakangmu, kok. Atau jangan-jangan kau merasa kepalamu itu kosong sehingga kau merasa aku perhatikan?" balas Sungmin menggoda Kyuhyun.
"Ya! Sungmin-hyung, kau menyebalkan!" seru Kyuhyun melempar bantal yang menjadi alasnya duduk sedaritadi yang langsung ditangkap Sungmin dengan sigap (berkat latihan taekwondo dalam waktu yang tidak sedikit). "Tapi serius hyung…tidak memandangiku? Pandangan hyung juga kosong? Apa…ada sesuatu yang kau pikirkan?" tanya Kyuhyun.
Sungmin tertegun mendengar perkataan Kyuhyun. Bahkan perkataannya pun sangat mirip. Mereka…benar-benar seperti orang yang sama. Sungmin benar-benar merasa kalau yang kini duduk di hadapannya adalah Lee Kyuhyun, almarhum adik dan namja yang dicintainya yang sudah meninggal setahun yang lalu.
Pasti…Sungmin yakin kalau Cho Kyuhyun yang ada di hadapannya ini adalah reinkarnasi adiknya itu.
Sungmin bahagia saat pertama kali melihat Kyuhyun. Dia merasa kalau adiknya itu kembali padanya. Dia merasa bahagia, merasa akhirnya dia bisa bersama adiknya itu dan bebas mencintai dan memilikinya. Tapi seiring waktu berlalu…enam bulan yang dia lalui bersama Kyuhyun, dia merasa ada yang berbeda…dengan Kyuhyun yang kini ada di sampingnya bersama dengan Kyuhyun yang dulu mendampinginya.
Pertama, Kyuhyun yang dulu lebih dingin dan pendiam, bagaikan salju yang dingin. Adiknya itu tidak pernah merasa perlu berteman dengan siapa pun, selain dirinya. Sementara itu Kyuhyun yang sekarang sangat periang dan hangat, bagaikan matahari yang selalu bersinar terang memberikan keceriaan hidup. Dia memiliki banyak teman dan hampir setiap hari dikelilingi oleh orang-orang.
Kyuhyun yang dulu selalu bicara sopan pada Sungmin, hampir tak pernah ada kata kasar apalagi celaan yang meluncur keluar dari mulut Kyuhyun pada kakaknya itu. Dia juga akan selalu segera minta maaf seandainya dia kelepasan. Tapi Kyuhyun yang sekarang, dia anak bermulut tajam, sering kata-kata yang keluar dari mulutnya sangat beracun dan menikam hati. Kyuhyun yang sekarang juga blak-blakan, dia akan selalu mengatakan apa yang dia rasa, meski menyakiti hati orang lain sekalipun, dan jeleknya dia hampir tak pernah mengatakan maaf pada orang lain. Dia berkata "Lebih baik terluka di awal daripada dia terluka nanti karena aku membohonginya."
Kyuhyunnya dulu juga…hampir selalu mengurung diri di rumah. Karena tidak punya teman untuk diajak keluar, adiknya itu sering sekali mengurung diri di rumah untuk belajar atau membaca buku (meski untungnya dia tak pernah berpenampilan culun layaknya anak kurang gaul). Sungmin selalu mudah mengatur pertemuan atau pun bertemu adiknya itu karena adiknya itu tak pernah punya kegiatan apa pun selain sekolah. Tapi Cho Kyuhyun…anak ini sangat susah ditemui karena hampir setiap hari dia menghilang entah kemana bersama teman-temannya! Hampir setiap hari Sungmin harus menyeret namja berambut hitam itu pulang untuk belajar dari aktivitasnya di game center, bioskop, café, bahkan pesta-pesta malam! Cho Kyuhyun itu benar-benar tipe kupu-kupu yang terbang ke mana-mana, tanpa pernah berhenti.
Selain itu masih banyak hal lain yang membedakan Cho Kyuhyun yang sekarang dikenalnya dan Lee Kyuhyun yang dulu mendampinginya. Untuk sesaat, Sungmin merasa mereka berbeda, Kyuhyun yang berada di hadapannya bukan Kyuhyunnya. Sesaat ada rasa kecewa yang merasuki hati Sungmin saat dia merasa bahwa Cho Kyuhyun ini bukan Kyuhyunnya, hanya seseorang dengan penampilan dan suara yang sama.
Tapi di saat yang sama, Sungmin tidak bisa berhenti merasa kalau mereka berdua adalah orang yang sama. Dia merasa…Kyuhyun, adiknya tercinta itu memang ada di diri Cho Kyuhyun, hanya tertidur dan hanya kadang-kadang muncul ke permukaan. Tapi adiknya itu ada di jiwa Kyuhyun, ada di sana. Begitu dekat…tapi Sungmin tak bisa menyentuhnya.
Mereka berdua sama-sama suka bermain game, sama-sama suka warna biru, sama-sama bisa bermain piano, sama-sama suka menyanyi, sama-sama tidak bisa memasak, sama-sama tidak suka sayur, sama-sama perhatian padanya. Mereka mirip!
Bolehkah Sungmin berharap kalau mereka berdua adalah orang yang sama karena kesamaan yang begitu banyak itu? Bolehkah dia berharap kalau sekarang pun, meski sekarang mereka adalah orang yang berbeda, Kyuhyu yang ada di hadapannya adalah adiknya? Adiknya yang masih tetap mencintainya seperti perasaannya yang tidak pernah mati untuk Kyuhyun selama ini?
"Sungmin-hyung, kau mengacangiku lagi!" seru Kyuhyun, yang kembali melemparkan Sungmin dari lamunannya tentang Kyuhyun.
"Ah, maaf, apa yang mau kau bicarakan?" tanya Sungmin sambil tersenyum pada Kyuhyun.
"Aku bertanya bagaimana lirik yang kutulis kali ini, apa sesuai dengan musik yang Sungmin-hyung komposisi?" tanya Kyuhyun sambil menyerahkan sebuah notasi musik yang telah penuh dengan lirik-lirik yang ditulisnya.
Ya, Universitas Sungmin adalah universitas musik. Banyak komposer dan penyanyi terkenal yang berhasil begitu memasuki sekolah itu. Sungmin sendiri adalah seorang komposer yang handal, begitu banyak musik yang sudah berhasil dia komposisikan, tapi kalau menulis lirik…dia agak buruk dalam masalah itu. Bagaimanapun, Sungmin adalah tipe orang yang sulit mengekspresikan perasaan dan emosinya dalam kata-kata, dia lebih memilih perbuatan yang ditunjukkan dalam setiap gerakan fisiknya. Tapi Kyuhyun adalah penulis lirik yang sempurna. Namja berambut hitam itu sangat mengerti bagaimana menunjukkan perasaan yang dia rasakan dan menuangkannya dalam lirik-lirik lagu indah yang mempesona siapa pun yang melihat lirik lagi buatannya. Kyuhyun selalu menganggap kalau nyanyian dan lagu adalah sebuah sarana menuju jiwa dan hati manusia. Tidak ada lagu yang jelek untuknya. Semua lagu indah, hanya suasana hati pembuatnya yang berbeda dengan pendengar membuat lagu itu terdengar jelek. Itulah yang membuatnya begitu serius menilai suatu musik. Bagi Kyuhyun hinaan pada musik adalah hinaan pada seorang manusia.
Itu yang membuat Sungmin begitu terpesona dengan lagu-lagu dan lirik-lirik buatan Kyuhyun sejak pertama kali mendengar dan melihatnya, termasuk saat ini.
Membuat Sungmin semakin dan semakin mencintainya. Mencintai adiknya…yang terlihat semakin keren dan sempurna di matanya itu.
Sungmin memandang kertas yang daritadi tergenggam di tangannya dengan pandangan kagum. Dia segera mengalihkan pandangannya ke arah Kyuhyun yang masih memandang Sungmin dengan mata berbinar, menantikan jawaban bagus dari namja berambut hitam yang manis itu.
"Bagus kok," kata Sungmin sambil tersenyum dan menyerahkan kertas musik yang tadi digenggamnya kembali ke Kyuhyun. "Kalau kau bisa menulis musik dan lirik yang sebagus tadi, aku yakin ujian masuk bukan masalah untukmu."
Kyuhyun langsung terlihat sumringah saat dia mendengar perkataan Sungmin. Wajahnya langsung cerah. "Terima kasih Sungmin-hyung!" seru Kyuhyun.
Sungmin segera melihat jam tangan yang terpasang di lengannya. Dia baru sadar kalau dia sudah berdiskusi dengan Kyuhyun selama tiga jam penuh. Dia menghela napas dan segera membereskan kertas-kertas musiknya. "Hari ini sampai sini saja, ya. Dan ingat, ujian masuk tinggal dua hari lagi, jadi jaga kesehatan, jangan sampai sakit saat hari ujian karena itu akan mempengaruhi penampilan dan tulisanmu. Dan juga ingat pelajaran kita hari ini."
"Iya!" seru Kyuhyun bersemangat sambil membereskan buku-bukunya.
"Baiklah, aku permisi dulu, baik-baik ya. Selamat malam," kata Sungmin sambil berdiri.
"Ne, hyung~" kata Kyuhyun, membuat Sungmin kembali memandanginya.
"Kalau aku lulus…apa yang mau hyung berikan untukku?" tanya Kyuhyun dengan senyum evil pada Sungmin, yang hanya memandang bingung pada namja berambut hitam yang lebih tinggi darinya itu.
"Ya…apa yang kau inginkan?" tanya Sungmin sambil tersenyum kepada Kyuhyun. "Kalau aku bisa memberikannya pada Kyunnie, aku pasti akan memberikan apa pun."
"Apa pun?" tanya Kyuhyun sambil ikut berdiri dari posisi duduknya tadi di lantai kamarnya.
"Ya…" kata Sungmin sambil masih tetap memasang senyum manis kepada Kyuhyun.
Tiba-tiba Kyuhyun berjalan ke arah Sungmin dan berdiri di hadapan namja bermata kelinci itu, membuat Sungmin mendonggakkan kepalanya untuk menatap wajah Kyuhyun yang tubuhnya memang lebih tinggi darinya itu. Kyuhyun segera mengulurkan tangannya dan mengusap pipi dan bibir Sungmin dengan lembut, sukses membuat wajah Sungmin bersemu merah. "Kyu…Kyun…"
"Meski aku mengatakan aku menginginkan hyung?" tanya Kyuhyun dengan serius. "Apa hyung mau memberikan diri hyung padaku kalau aku bilang aku ingin memiliki hyung seutuhnya?"
"Hah?" seru Sungmin. Wajahnya sekarang sudah tidak bisa dibedakan dengan tomat yang paling merah saking merahnya. Jantungnya berdegup begitu kencang dengan tidak karuan sehingga Sungmin harus meraba dadanya untuk meyakinkan kalau jantungnya masih ada di dadanya dan bukannya lepas dan terjatuh ke lantai karena degup jantungnya jadi begitu cepat. Pernyataan Kyuhyun, ditambah dengan pandangan Kyuhyun yang begitu intens membuat perasaannya semakin campur aduk dan membuat namja bermata kelinci itu semakin tidak tahu apa yang harus dia katakan.
Sungmin tidak bisa menyangkal, ada satu sudut kecil di hatinya yang selalu menginginkan Kyuhyun untuk mengucapkan kata-kata seperti itu padanya. Satu sudut hatinya itu menanti Kyuhyun mengundangnya untuk menyerahkan dirinya kepada Kyuhyun. Dia menanti…menanti saat Kyuhyun mengatakan kalau dia ingin memiliki Sungmin, seperti yang selalu diinginkan Sungmin selama ini. Dia selalu memimpikan satu hari dimana dia bisa menyerahkan segala yang dia miliki, jiwa dan tubuhnya, kepada Kyuhyun, dalam satu malam penuh cinta di atas ranjang dan bisa menjadi milik Kyuhyun seutuhnya.
Tapi saat ini…saat masih belum ada perkataan cinta dan hubungan apa pun di antara mereka seperti ini…mana mungkin Sungmin mau menyerahkan dirinya! Kalau dia menyerahkan diri dan tubuhnya pada Kyuhyun tanpa ada cinta dari namja berambut hitam itu dan hanya sekedar nafsu bodoh yang hanya terjadi sesaat saja…Sungmin tidak menginginkan itu. Dia tidak mau Kyuhyun hanya memandang lembut penuh cinta padanya untuk sesaat saja, hanya untuk satu hari, satu kesempatan bercinta di atas ranjang dan keesokan harinya kembali dianggap hyung oleh namja bermarga Cho itu.
Tidak, bagi Sungmin, meski hanya sekali…dia ingin bisa mendengar pernyataan cinta dari mulut Kyuhyun. Meski hanya sekali, dia ingin mendengarnya langsung dari mulut namja berambut hitam itu. Dia…tidak pernah bisa mendengar ucapan 'saranghae' dari adiknya sampai hari kematian adiknya jadi kini…meski dari mulut reinkarnasi adiknya, orang yang sama tapi berbeda dengan adiknya, dua sisi yang berbeda dengan adiknya sekalipun tak masalah…. Dia ingin mendengar satu kata berharga yang selama ini dia impikan dari mulut seorang Kyuhyun dengan tulus. Meski dari reinkarnasi adiknya, tetap saja kan…yang akan mengucapkan kata 'saranghae' itu adalah Kyuhyunnya, bukan orang lain!
Dia ingin mendengar Kyuhyun…mengucapkan kata 'saranghae' itu padanya dengan sungguh-sungguh. Bukan karena nafsu, bukan karena paksaan, bukan karena godaan…
Dia ingin Kyuhyun mengucapkan kata 'saranghae' itu karena Kyuhyun benar-benar mencintainya, sedalam cinta adiknya yang dulu tidak pernah bisa dia balas. Sedalam cinta adiknya yang rela terluka selama tiga tahun untuk melihatnya bahagia.
Dan Sungmin percaya, suatu hari nanti, jiwa adiknya yang ada di diri Kyuhyun yang sekarang berdiri di hadapannya ini akan bangun. Suatu hari nanti dia bisa membalas perasaan adiknya itu dengan tulus. Suatu hari nanti…dia akan kembali berbahagia bersama adiknya, sesuatu yang tidak pernah terjadi saat adiknya dulu masih hidup. Kali ini dia tidak ingin melepaskan adiknya itu…dia tidak ingin adiknya itu kembali meninggalkannya.
Kehilangan Kyuhyun sekali sudah cukup bagi Sungmin. Dia tidak rela, tidak bisa kehilangan adiknya itu sekali lagi. Adiknya adalah segalanya, dunianya bagi Sungmin. Seandainya kali ini dia kembali kehilangan adiknya itu, lebih baik dia mati.
Karena itu dia akan menunggu…hingga Kyuhyun mau mengucapkan kata 'saranghae' itu padanya dengan sungguh-sungguh. Dia akan menunggu meski harus terluka seperti adiknya dulu. Luka…asalkan dibalas dengan cinta adiknya yang sudah dia tunggu selama setahun lebih, maka itu bukan bayaran yang setimpal dan bisa dibandingkan.
"Maaf Kyu…aku…tidak mau…kalau hanya harus menyerahkan diriku untukmu…. Aku tidak mau…menyerahkan diri pada orang yang bukan kekasih atau pun suamiku dan kau…bukan keduanya. Aku bahkan tidak tahu…bagaimana perasaanku padamu, begitu juga sebaliknya," kata Sungmin pelan pada Kyuhyun sambil menunduk. Karena dia menundukkan kepalanya, Sungmin sama sekali tidak menyadari pandangan terluka dan sakit hati di mata Kyuhyun, yang segera tersamarkan dengan mudah oleh senyum ceria.
"Hahahaha~Sungmin-hyung, aku kan hanya bercanda, kenapa malah dianggap serius, sih?" kata Kyuhyun sambil mengulurkan tangannya dan mencubit pipi chubby milik Sungmin, membuat namja bermata kelinci itu mengaduh kesakitan dan meminta Kyuhyun melepaskan tangannya. "Hyung mau mentraktirku parfait di café baru saja sudah cukup kok, sudah lama aku mau makan parfait cokelat mintnya~"
Sungmin tersenyum mendengar perkataan Kyuhyun. "Kalau itu aku bersedia," kata Sungmin. "Baiklah, sukses untuk ujian nanti ya! Hwaiting!" seru Sungmin dengan bersemangat sambil berjalan pergi, meninggalkan Kyuhyun yang melambaikan tangannya dengan riang padanya.
Tapi yang tidak disadari Sungmin, senyum dan lambaian tangan itu segera menghilang dan berganti dengan senyum miris dan pandangan terluka…saat Kyuhyun merasa Sungmin sudah tidak bisa lagi melihat dirinya.
Kyuhyun's POV
Jadi…selama ini Sungmin-hyung tidak sadar kalau aku mencintainya? Selama ini dia tidak sadar dengan pandangan lembut yang kutujukan padanya, senyum manis yang kuberikan padanya, perlakuan baikku padanya, apa dia tidak menyadari semua itu? Lalu apa maksudnya dia tidak mengerti dengan perasaannya padaku? Jadi selama ini…bagaimana perasaannya padaku? Perasaan dan sikapnya…yang membuatku merasa bingung sekaligus terbuai.
Kau tahu, sikap Sungmin-hyung membuatku merasa bingung. Ada kalanya dia benar-benar seperti seorang hyung yang hanya menganggapku sebagai seorang dongsaeng manja yang harus diurus tapi ada kalanya sikapnya begitu lembut…seperti seorang namja pada yeojachingu atau namjachingu yang selalu dicintainya.
Ada kalanya dia memarahiku, tapi ada kalanya juga Sungmin-hyung bermanja-manja padaku. Ada kalanya dia memelukku seperti seorang hyung dan ada kalanya dia memelukku seperti seorang yeoja yang sudah lama tak bertemu dengan namjachingunya. Ada kalanya dia hanya mengecup pipiku tapi ada juga kalanya dia jadi begitu bernafsu dan mencium bibirku.
Seperti memperlakukan dua orang yang berbeda di satu tubuh, tubuhku.
Siapa yang dilihat Sungmin-hyung…saat dia memandangku dengan pandangan penuh cinta kalau dia tidak menyadari perasaannya padaku? Sungmin-hyung…menganggapku bagaimana kalau dia tidak pernah melihatku lebih dari seorang dongsaeng? Siapa yang selalu ditatap Sungmin-hyung dengan penuh cinta dan mendapat perlakuan seorang namjachingu dari Sungmin-hyung itu kalau bukan aku?
Salahkah kalau aku jadi begitu mencintai Sungmin-hyung karena tatapan penuh cinta dan perlakuan manis itu padaku? Salahkan kalau aku berharap tanpa mengatakan 'saranghae' sekalipun Sungmin-hyung mau menerimaku menjadi namjachingunya? Salahkah kalau kini aku sakit hati…karena perlakuannya yang tidak jelas padaku? Siapa…yang ada di mata dan hati Sungmin-hyung saat dia memandangku?
Aku segera merosot lemas ke lantai kamarku dan terdiam, menatap kertas musik yang tadi kutulis. Lagu yang kutulis untuk Sungmin-hyung. Lagu…yang penuh dengan rasa cintaku untuknya, yang tidak disadarinya.
Apa dia…memikirkan orang lain saat memandangku? Apa sebenarnya…aku hanya pelampiasan cinta yang tidak pernah bisa dimiliki Sungmin-hyung? Apa aku hanya pengganti dari seseorang? Tidakkah Sungmin-hyung menyadari kalau aku adalah aku, bukan siapa pun yang pernah menghuni hati Sungmin-hyung sebelumnya?
"Hyung…" gumamku sambil memandang kertas musik di tanganku dengan pandangan nanar. "Kenapa…kau membiarkan dirimu terjebak dalam masa lalu…dan memandangku…sebagai orang lain? Tidakkah kau menyadari kalau kini aku mencintaimu? Aku yakin aku bisa membahagiakanmu melebihi siapa pun orang yang pernah menghuni hatimu di masa lalu! Apa kau pernah, meski sekali saja…melihatku sebagai Cho Kyuhyun, orang yang mencintaimu dengan begitu sangat ini? Atau tidak, karena di matamu hanya ada seseorang dari memori masa lalumu…yang terpantul di mata, tubuh, dan hatiku?"
Tanpa kusadari air mata menetes dari mataku dan aku segera terisak dengan pelan, menumpahkan semua kesedihan yang aku rasakan, tak peduli kalau kertas musik yang kupegang rusak karena air mataku.
Rusak…seperti hatiku kini yang hancur karena Sungmin-hyung.
End of Kyuhyun's POV
Sebulan kemudian…
Kyuhyun menatap gerbang universitas Seisho dengan tatapan puas. Akhirnya…dia berhasil jadi mahasiswa di universitas musik terkenal impiannya selama ini! Tidak sia-sia Sungmin mengajarnya dengan keras selama enam bulan karena akhirnya dia lulus dengan nilai sempurna dan langsung dimasukkan ke jajaran kelas S, alias kelas campuran musik khusus untuk semua tingkatan, baik yang senior atau pun junior! Kelas ini adalah kelas yang paling dekat dengan kesempatan debut, seandainya lulus, managemen-managemen terkenal di Korea siap merekrut untuk debut sebagai penyanyi dan komposer terkenal!
Dan yang paling membahagiakan dirinya, Sungmin juga adalah murid kelas S! itu artinya dia bisa bertemu Sungmin setiap hari, dan itu artinya~semakin banyak kesempatan yang bisa dihabiskan Kyuhyun dengan namja bermata kelinci itu!
Kyuhyun langsung senyam-senyum sendiri saat memikirkan kesempatan berduaannya dengan Sungmin. Saking seriusnya memikirkan itu, dia sama sekali tidak memperhatikan jalannya dan akibatnya…
BRRUUUKKKK!
Dia langsung bertubrukan dengan seorang namja lain yang sedang berjalan ke arah berlawanan, membuat keduanya jatuh ke lantai.
"Mi...Mianhae! Jeongmal Mianhae!" seru Kyuhyun sambil membungkukkan tubuhnya dan membantu namja di hadapannya untuk membereskan buku-buku pemuda itu yang berserakan. "Sekali lagi…mianhae…" kata Kyuhyun sambil menyodorkan buku-buku yang dibawanya ke tangan namja itu yang entah kenapa malah terpaku menatapnya.
"Kyu…hyun?" gumam namja bertubuh kekar di hadapannya dengan bingung. Kyuhyun langsung memandang namja berambut hitam di hadapannya dengan bingung.
"Ne, darimana kau tahu namaku? Rasanya kita tidak pernah bertemu sebelumnya," kata Kyuhyun dengan bingung. "Apa…kita pernah bertemu sebelumnya dan aku lupa, ya?"
Namja bertubuh kekar di hadapannya segera tersadar dari lamunannya dan segera menggelengkan kepalanya mendengar pertanyaan Kyuhyun. "Ah, mianhae, sesaat kau mengingatkanku dengan seseorang yang kukenal," kata namja itu. "Kita memang tidak pernah bertemu sebelumnya. Ini adalah pertemuan kita yang pertama."
"Lalu darimana kau kenal namaku?" tanya Kyuhyun masih memandang bingung pada namja bertubuh kekar di hadapannya.
"Aku…mendengarnya dari Sungmin," kata namja berambut hitam itu sambil tersenyum.
"Kau mengenal Sungmin-hyung?" kata Kyuhyun. Wajah bingungnya segera berubah menjadi wajah ceria. Namja berambut hitam dan bertubuh kekar itu segera menganggukkan kepalanya.
"Ya, aku dan Sungmin adalah teman sekelas, baik di kelas biasa mau pun di kelas S," kata namja itu.
"Kau juga murid kelas S?" tanya Kyuhyun. "Aku juga jadi murid di sana sejak hari ini. Aku mau mencari ruang kelas S tapi…belum ketemu," kata Kyuhyun.
"Ah, kalau begitu aku akan mengantarmu," kata namja itu sambil mengulurkan tangannya dan menggenggam tangan Kyuhyun, membuat namja penggemar game itu mendongak dan memandang namja di hadapannya dengan wajah sedikit bersemu merah karena malu.
"E…em…a…ano…" kata Kyuhyun. "Tanganmu…"
"Ah, ini hanya supaya kau tidak kehilangan jalan saja," kata namja itu sambil tersenyum. "Sekarang jam istirahat, jadi koridor akan dipenuhi manusia. Kau masih mahasiswa baru jadi mungkin masih belum biasa kan dengan suasana di sini?"
Kyuhyun hanya menganggukkan kepalanya dan membiarkan saja namja bertubuh kekar di hadapannya menggandeng tangannya saat mereka berjalan pergi ke arah ruang kelas S. Kyuhyun tak tahu kenapa tapi dia merasa ada perasaan hangat saat merasakan tangan namja kekar di hadapannya itu menggenggam erat tangannya. Nyaman…membuatnya ingin merasakan hangat tubuh namja itu terus.
Tidak lama kemudian, mereka tiba di sebuah kelas yang terkesan agak mewah. Namja di hadapan Kyuhyun segera berbalik untuk menghadap Kyuhyun. "Selamat datang di kelas S, mulai sekarang kita akan bersama-sama mengikuti pelajaran di sini selama beberapa semester, jadi mohon bantuannya," kata namja itu sambil tersenyum.
Kyuhyun baru saja ingin membuka mulut untuk membalas perkataan namja bertubuh kekar di hadapannya, tapi dia segera disela oleh sebuah suara yang memanggil namanya.
"Kyunnie?"
Kyuhyun menoleh dan melihat Sungmin yang sedang berjalan ke arah kelas S. Kyuhyun langsung tersenyum sambil mendatangi Sungmin dan memeluk namja bermata kelinci itu. "Hola hyung~aku rindu padamu!"
"Kau…masuk kelas S juga ya?" tanya Sungmin sambil memandangi lencana yang tergantung di baju Kyuhyun. Lencana khusus bagi para murid S.
"Iya!" kata Kyuhyun dengan ceria. "Jadi aku bisa bersama-sama dengan Sungmin-hyung terus mulai saat ini~Ah!" Kyuhyun segera berbalik dan membungkukkan badannya ke arah namja berambut hitam pendek yang tadi menolongnya. "Terima kasih karena sudah membantuku menemukan kelas ini. Boleh…aku tahu namamu?" tanya Kyuhyun.
Namja bertubuh kekar di hadapan Kyuhyun itu tersenyum sambil mengulurkan tangannya kepada Kyuhyun. "Aku Choi Siwon," kata namja itu sambil menjabat tangan Kyuhyun. "Salam kenal, Kyuhyun-ah."
Tanpa disadari oleh Kyuhyun, Sungmin, Siwon, atau pun siapa pun yang terlibat dalam cerita ini, cerita dalam sebuah buku baru telah terbuka.
Sebuah cerita yang diisi dengan cerita cinta, sakit hati, cemburu, juga bahagia.
Author note:
YAK, jadilah sequel yang aneh ini~ -tebar mawar- -digebuk readers-
Sudah saya katakan, ini adalah sequel dari 'We will be together forever', fic multichapter saya yang kemarin baru aja selesai (yang akhirnya dibikin juga sekuelnya ini karena banyaknya permintaan buat sequel, setidaknya hampir semua yang review minta sekuel)! Sebenarnya fic ini gak ada hubungannya dengan fic itu jadi bisa saja dinikmati terpisah, tapi saya sarankan untuk baca dulu 'We Will be together forever' karena ada beberapa unsur dan kejadian yang agak nyambung ke fic itu nantinya, jadi kalau gak baca fic itu dulu mungkin kalian gak bakal ngerti ada apa dengan cerita ini.
Fic ini bersetting sekitar enam bulan setelah ending 'We will be together forever', dan setidaknya kalian pasti paham Kyuhyun di sini adalah Cho Kyuhyun, bukan Lee Kyuhyun (bagi yang gak ngerti, please, baca fic 'We will be together forever' dulu, saya males ngejelasinnya lagi soalnya –ditendang-) jadi meski Sungmin kebanyakan refer dan menganggap Kyuhyun di sini adalah Lee Kyuhyun, adiknya, Kyuhyun di sini adalah Cho Kyuhyun (ini juga bakal jadi konfliknya masalahnya).
And~please jangan bosen dan protes ama saya karena lagi-lagi saya jadikan Siwon oppa pihak ketiga diantara KyuMin. Soalnya cuma Siwon oppa satu-satunya seme suju yang menduda! Makanya Kibum oppa, balik dong ke Suju, jadi kan Siwon oppa kagak bakal jadi pria jablay yang ngegoda pacar orang lagi~ -dicekek Kibum-
Last~boleh minta review para readers sekalian~. Adakah yang setuju sequel amatiran ini dilanjutkan? Atau saya hapus aja fic ini? Bagaimana pendapat para readers sekalian? Tolong berikan pendapat kalian di kolom review oke?
Oke, sampai jumpa di (hopefully) chapter selanjutnya! Bye~
