Sebenernya saya males nulis fic. T^T saya ini lagi WB bawaanya nagis mulu kalau ngeliat lembar . tapi saya gregetan ngeliat minimnya author homin di FFn. Thanks buat author HoMin baru YUNMIN HEART anda membuat kita (para Homin shipper) terpuaskan LOL. tak lupa AUTHOR HOMIN CHARM dg ficnya yang AMAZING tapi apdetnya… bikin yang nunggu bisa bangun rumah dulu (di sate). dan terakhir ELA ELA CHANGMINIE hemmm author Pedho satu ini (gampar) maksud saya author fic pedho ini makin eksis sama fic CATH ME nya cepet di lanjut ya thoooR~~
Dan saya kira untuk sekarang cuman 3 auhor itu ajah yang eksis (nangis miris) padahal readernya banyak! Napa authornya bisa di itung pakek jari T^T (nangis kejer) maka dari itu saya mau menyudahi WB saya! Saya mau berjuang sama 3 author di atas dan author2 HoMin lainya yang sekarang pada HIATUS seperti Delicious Shim dan devionly (berharap mereka kembali)
AYO PARA HOMIN SHIPPER TUNJUKAN DIRI KALIAN! (njiplak slogan fic pedho punya ela)
I'M
(saya bener2 tanpa perhitungan bikin judul LOL)
Chip chip chip chip
Kaicauan burung-burung itu mengganggu pendengaranku. Aku membuka mataku perlahan dan cahaya yang menyusup dari gorden kamar ku langsung meyerang mata ku. Sial.
Aku tidak suka pagi ini. Aku mulai malas turun dari kasur hangat ku. Aku berjalan gontai menuju kamar mandi kulihat wajah ku di cermin. Tampan.
Katakan aku narsis. Tapi aku memang tampan walau saat bangun tidur sekalipun. Kubuka kaus ku dan ku lempar ke keranjang, sebenarnya aku melemparnya sembarangan. Ku cuci mukaku dengan air dingin yang angsung membuat kesadaranku penuh. Dan itu hanya akan membuatku terseyum saat aku kembali melihat cermin. Aku makin tampan saja.
Ku pikir saat ini kalian pasti tertawa geli. Tapi jangan menyangkal Jung Yunho memnag Tampan kan?. Siapa yang akan bilang Jung Yunho jelek. Aku bertaruh kalaupun ada pasti dia pasti tidak punya mata. Bahkan orang buta bisa merasakan aura ketampananku. Hahahahah aku makin gila saja dengan kenarsisan ini. Tidak tidak, aku tidak narsis aku hanya mengakui kenyataan saja. Tidak lama aku mengosok gigiku. Dan aktifitas pagi di kamar mandi lainya.
Aku keluar dari kamar hanya memakai celana soft jeans tanpa atasan .
Ku buka pintu kulkas mencari air dingin untuk mengguyur tenggorokan ku yang kering. Ku minum dengan senang hati sambil melirik jam dinding di ruang tengah, jam aku tidur terlalu lama ternyata.
Aku mulai mengambil telepon dan memesan paket breakfast di resto langganan ku. Jangan tertawa apa yang bisa di lakukan oleh seorang bujang 26 tahun yang tinggal sendirian seperti ku? Apa lagi aku tidak bisa masak. Makin tambah miris saja.
Ku rebahkan diriku di sofa depan TV. Kunyalakan TV LCD ku. Sebenarnya untuk apa aku beli TV sebesar ini. Ku tonton pun jarang. Sendirian pula. Aku tertawa.
Ku lihat layar itu menampilkan serial drama percintaan? Aku tertawa geli. Kalau tidak tentang cinta segitiga yang tak ada ujungnya seperti orang bodoh. Pasti tentang cinta yang tak direstui orang tua gara-gara masalah materi. Atau tidak tentang pangeran yang bersusah payah mendapatkan tuan putri. Aku menhela nafas bosan.
Aku hendak menganti chanel saat wajah indah itu muncul, halus… sepertinya. Aku tidak tahu kulit itu sepertinya halus sekali kalau disentuh. Bibir itu kenapa… perasaan apa ini? Hidung itu… ohh tuhan… MATA ITU!
"Bambi…"
Aku bergumam Bambi yah dia punya mata seperti Bambi. Pemeran laki-laki dalam drama itu memiliki mata Bambi! Hatiku berdesir apa-apaan ini… aku jatuh cinta pada TV? Tidak, tidak mungkin. Aku… aku jatuh cinta pada pemuda itu. Siapa namanya?.
Ku coba focus pada drama, ku coba mendengar adegan demi adegan. Aktingnya… kenapa rasanya beda sekali dengan aktor kebanyakan. Dia manly tapi dia sangat cantik aku tidak sanggub menahan senyum nista di bibirku. Ahhh nista sekali diriku… kali ini nafasku mulai tercekat. Aku tidak bisa bernafas! Kenapa ini. Aku marah aku murka. Kenapa dia kelihatan nikmat sekali berciuman dengan pemeran wanita itu? Aku ingin menciumnya. Menjadikanya miliku. APA INI?! Sekarang aku sudah menjadi possesive padahal baru beberapa menit yang lalu aku jatuh cinya padanya. ya tuhan.. jangan ,jangan, jangan berakhir…
dan aku tidak bisa berbuat apa-apa ketika drama itu sudah berakhir. Aku seperti orang Gila.
30 menit yang lalu aku jatuh cinta padanya
25 menit yang lalu aku menjadi penggemarnya
15 menit yang lalu aku merasakan cemburu buta karenanya
5 menit yang lalu aku menjadi sangat overprotective padanya
Dan sekarang Aku sangat merindukanya. Ya tuhan aku harus mencari anak sialan ini!
~I'M~
2 hari berlalu seperti neraka bagiku. anak itu Shim Changmin. Namanya sangat terkenal ternyata. Tak pernah sedetik pun tidak mengisi otak ku. Aku tahu, aku mungkin sudah sangat terobsesi dengannya saat ini. Katakana aku gila, terserah. Aku ingin memilikinya. Dan dalam kamus hidup ku. Tak ada kata tak bisa dan tak mungkin. Semua pasti bisa dan mungkin selagi aku bernama Jung Yunho. Salahkan ayahku yang terlalu kaya sampai aku bingung harus ku buang kemana uang ini. Tidak aku hanya bercanda. Tentu aku menggunakan uang ayahku dengan baik. Salahkan dia yang terlalu sayang padaku dan membiarkan aku memilih jalanku sendiri. Perusahaan ayahku pemegang saham terbesar di ASIA. Sayangnya aku bukan anak penurut yang mau saja tersekap di meja presdir pada usia muda. Aku tersenyum geli , jadi ingat drama yang ku tonton dimana Changmin manis itu menjadi presdir muda disana.
Aku menyerahkan semuanya pada temanku, sahabat ku, orang paling ku percaya, Choi Siwon. Yah dialah presdir Jung Corp. aku tidak menyesal. Aku tetaplah pemilik utama. Aku tertawa geli padahal lebih bagus kalau siwon mau menerima semuanya. Kenyataanya aku tak begitu gila harta.
Aku masuk ke gedung SMent tempat managemen Bambi ah! Tidak, maksudnku Changmin. Jangan Tanya kenapa dan bagaimana. Karena jawabanya sudah pasti karena aku menginginkanya dan aku Jung Yunho.
Aku meyapa resepsionis yang tidak terlau cantik itu.
"Aku ingin bertemu dengan direktur Lee, kita sudah membuat janji hari ini djam 2 siang"
Ku paparkan keinginanku pada wanita muda itu. Dia menelpon seseorang sebentar lalu mempersilahkan ku untuk mengikuti staf yang akan mengantarkan ku ke ruangan direktur Lee. Aku tersenyum kecil. Tak sabar ingin segera mendapatkan pemuda yang selama 2 hari ini selalu menhantui ku dengan senyum indahnya itu. Aku menutup mataku saat pintu lift perlahan tertutup. Mengingat lagi senyum itu. Walau aku tahu, itu di tujukan pada pemeran wanita bangsat itu. Biar kau tak peduli kalau aku terdengan anarki seperti ini. Aku terlalu menginginkanya. sampai sesak rasanya!
Ting
Pintu lift terbuka dan aku mengikuti staf yang mengiringku keluar dari lift aku mengikutinya sampai aku berada di depan pintu manghoni yang terlihat kokoh. di ketok 2 kali pintu itu oleh staf
"Pak, tuan Jung sudah datang" Ucap staf lelaki itu.
"Ya silahkan masuk" terdengar suara lelaki paruh baya dari dalam. Berat.
Aku terseyum sopan menhargai kerja kerasnya. staf itu pergi . Aku mulai memegang hendel pintu dan membukanya perlahan. Dan…
Ya Tuhan….
TBC
LOLLL Bunuh saya LOLL yak ampun cerita apa nich.. nich fic apa cuman curhatan yunho LOL!
Biarlah~ saya lagi seneng banget sama POV yunho… khekkekeke
Kalau repiuwnya 50 (ngipi!) saya bakalan apdet besok (saya panjangin biar seneng)
Kalau repiuwnya 30 (masih ngipi loe!) saya apdet besok tapi gak jamin bisa panjang
Kalau repiuwnya 20 kebawah saya apdet kapan2 mungkin lusa atau 3 hari lagi ^^
TERIMAKASIH!
