SEASIDE FIELD' OPUS

-SUNSHINE-

ONE SHOT

.

.

.

.

.

Fairy Tail Belongs to Mashima Hiro

Pair: Natsu & Lucy

Genre: 80% Romance 20% family

Rating: T semi M

Warning: Cerita ini ditulis spontan jadi mohon maaf jika ada kesalahan , OOC , Penggambaran kurang jelas, Author kurang jeli dan terjadi kesalahan pada pengetikan maupun EYD.

Summary : Panas menyengat yang dipancarkan matahari serta suara jangkrik mengerik terpadu tentu saja dalam musim panas kali ini entah mengapa terasa sangat berbeda. Perasaan yang bertambah sejuk dan damai itulah yang di rasakan pasangan baru ini. Tampak mereka sedang menikmati alam bawah sadar mereka dengan wajah yang nampak lelah namun masih ada sedikit senyuman disana.

"mh..." gadis berambut pirang terbangun dari tidurnya dan menatap lelaki yang tertidur pulas dengan posisi mendekap gadisnya dalam dada bidangnya. Gadis itu tersenyum menatap lelaki yang lebih tepatnya adalah suaminya , semenjak dua minggu yang lalu.

"ohayou natsu" pun gadis itu sedikit meregangkan tubuhnya agar bibirnya sejajar dengan bibir suaminya dan mulai dikecup pelan bibir sang suami dengan sedikit lumatan pada bibir bawahnya.

lelaki itu hanya merajuk untuk sang istri agar tidak mengganggu ritual tidurnya.

"jika kau tidak bangun pagi ini kau makan sayur tuan dragneel" gadis yang bernama lucy itupun menggigit pelan dagu suaminya

"uh" akhirnya sang tuan dragneel yang sering disapa natsu itupun terbangun dari tidurnya. Ia menatap istrinya intens seakan iris hitamnya memantulkan iris karamel sang istri.

"ayolah jangan bermalas malasan di hari libur seperti ini" lucy melepas pelukan dari natsu dan menurunkan kakinya bersiap untuk melangkah pergi.

"aku hanya memulihkan tenagaku luce, kita bermain dari sore hingga tengah malam " natsu pun ikut terduduk disamping istrinya .

"huh, tapi ini sudah pukul sepuluh siang" lucy melangkah menuju meja riasnya dan menyisir rambutnya perlahan.

"aku lapar luce" natsu melangkah menuju dapurnya diikuti dengan lucy yang telah usai menyisir rambutnya

Natsu hanya duduk manis di kursi menghadap meja makan sementara lucy bergerak menuju pantry

"kobe dandwich?" lucy mulai memasang apron bermotif naga yang tampak lucu natsu yang mendengarnya langsung tersenyum dengan lebar seakan akan semua deretan giginya mengatakan "YA"

Jemari lentik lucy lihai dalam membuat sarapan pagi ini terbukti dengan waktu , ia hanya memasak dalam beberapa menit.

"sudah jadi" lucy hendak duduk tepat dihadapan natsu tapi tangan kekar itu menariknya hingga ia terduduk tepat dipangkuan natsu.

"duduk disini lebih nyaman kan" lucy masih membawa sandwich nya dalam piring di genggamanannya. Natsu mengendus bau daging kobe yang khas di hidungnya. Lucy yang diperlakukan seperti itu menatap natsu dengan matanya yang mulai mengecil tanda ia sedang gugup.

"tidak, aku ingin duduk sendiri natsu" lucy mencoba berdiri namun suaminya tidak mengizinkan malahan ia memeluk lucy lebih erat.

"sarapan ini akan lebih enak jika aku ditemani chefnya" natsu mengeluarkan grin khas dari keluarga dragneel dan lucy mengagumi hal itu ia berharap suatu saat nanti dia memiliki anak dengan senyuman yang memukau seperti milik natsu yang selalu dia pamerkan kepada semua orang

"baiklah baiklah" akhirnya lucy luluh oleh senyuman suaminya itu.

Natsu melahap sandwichnya dengan semangat yang sangat membara.

"pelan pelan natsu " lucy meraih teko kaca yang memang disediakan di meja makannya dan mengisinya pada gelas , entah mengapa dengan menatap Natsu yang sedang makan seperti ini seakan akan perutnya sudah terisi.

Natsu hanya mengangguk dan mengurangi sedikit kecepatan mengunyahnya dan meneguk segelas air yang disiapkan lucy dan terbatuk kecil karena minum yang terlalu terburu buru.

Lucy terkekeh pelan melihat tingkah suaminya itu lalu ia mulai memakan satu sandwich padahan suaminya sudah menghabiskan 6 iris sandwich. Natsu menatap lucy yang menghadap kesamping tapat di pangkuannya.

"kenapa menatapku seperti itu?" lucy sedikit bersemu merah karena tatapan natsu dan meminum air mineral dari bekas natsu namun tak sengaja setetes air terjatuh dari sudur bibir lucy.

Natsu menatap aliran air itu lalu menjilatnya perlahan dari dagu hingga ujung bibir lucy. Lucy yang diperlakukan itu terkejut dengan sikap suaminya. Ia menaruh gelasnya dan secara spontan mengalungkan tangannya pada leher natsu.

Dimulailah kuluman kecil pagutan kecil hingga mereka memulai tersadar karena dering ponsel natsu. Natsu sang empunya menatap ponselnya malas , tertera tulisan gray disana

"moshi moshi" natsu mendengarkan apa yang dikatakan oleh gray di seberang dan di akhiri dengan decihan kesal

"ya aku akan kesana" natsu mengembalikan ponselnya ke tempat semula

"maaf luce hari ini aku harus mengontrol proyek, aku janji tidak akan lama" lucy yang diberi janji tersenyum dan mengangguk

"hm, boleh aku ikut?" kata lucy seraya berdiri dari pangkuan natsu

"tentu saja kau kan nyonya dragneel" natsu tersenyum dan menggandeng sang istri menuju kamar untuk berganti pakaian

.

.

.

.

.

.

.

.

.

"bagaimana gray? " natsu melihat perkembangan proyeknya.

"semua berjalan baik hanya saja terjadi masalah dengan bangunan atas banyak pondasi yang runtuh karena tekanan udara diatas lumayan berbahaya saat hujan jadi banyak pondasi yang bisa jatuh tuiba tiba" tanpa natsu sadari tangan istri yang tadi ia genggam kini menghilang.

"ah begitu segera perbaiki , jika perlu kita berikan pondasi atap atau kerangkanya terlebih dahulu.

Lucy yang tidak mengetahui hal itu berjalan jalan di sekitar proyek dan tanpa ia sadari ia berjalan menuju lantai teratas proyek .

"indah sekali pemandangan di sini" lucy berputar memainkan roknya dan bersenandung kecil tanpa ia sadari batuan yang berada di atasnya siap untuk menimpanya.

BRAKKK

Akhirnya terjatuhlah reruntuhan batu itu menimpa lucy ia sedikit beruntung karena masih memakai helm proyeknya.

"suara apa itu?" natsu mendengar suara seperti bebatuan yang runtuh.

"pasti ada yang tertimpa di atas" entah mengapa perasaan natsu menjadi tidak tenang , ia pun berlari menuju lantai teratas.

"LUCY!" natsu melihat istrinya tidak berdaya tertimpa batuan berukuran sedang.

Ia segera membersihkan batuan yang menimpa tangan punggung lucy dan membopongnya turun menuju mobilnya.

"apa dia baik baik saja?" gray membantu natsu meyiapkan jalan untuk pergi kerumah sakit terdekat.

Sungguh gray tidak pernah melihat ekspresi natsu seperti ini , ia hanya berdoa semoga keadaan lucy baik baik saja .

.

.

.

.

.

.

.

"luce cepatlah sadar " natsu menunggu lucy terduduk tepat di sisi kanan ranjang lucy dimana ia bisa menautkan jemarinya dengan jemari lucy dan dikecupnya pelan jari jari itu secara bergantian.

"mhm" sungguh keajaaiban seperti mendengar kata katanya lucy tersadar.

"luce!" natsu memeluk tubuh istrinya yang memar kebiruan di beberapa titik di tangan dan punggungnya.

"natsu, a..ada apa?" natsu melepaskan pelukannya dan mencium dahi istrinya sebagai tanda menyesal.

"maafkan aku, mengenai proyek itu. Kau tertimpa musibah karena aku lalai menjagamu luce" lucy yang mendengar jawaban natsu hanya tersenyum simpul.

"tidak usah menyesal, aku baik baik saja . lagipula musibah itu terjadi karena kecerobohanku" lucy mencoba menenangkan natsu.

"dokter juga bilang kalau kalian baik baik saja namun rasanya tetap saja aku khawatir, rasanya jantungku memiliki pacuan darah di dalamnya" kata natsu seraya membenarkan posisi lucy dan membenahkan selimutnya.

"tunggu, kalian? Ada pekerja yang tertimpa selain aku?" lucy menatap natsu penasaran

"bukan pekerja tapi aku" kata natsu dengan mata yang sedikit berbinar dan senyuman yang paling lebar yang pernah lucy lihat.

"huh?" tampak lucy kurang mampu mencerna kata kata natsu.

"aku yang kedua! Dragneel kecilku yang berada disini" natsu mencium perut lucy.

"a..apa?" lucy terkejut.

"bagus sekali kan, aku yang memberimu kejutan luce!" natsu menunjukan grinnya.

"apa dia baik baik saja?" lucy meraba perutnya yang masih rata.

"ya , kata dokter memar itu hanya pada punggung dan tanganmu jadi tidak masalah.

"ah yokatta.." lucy tersenyum bahagia dan matanya sedikit berkaca kaca.

"terimakasih luce , aku sangat mencintaimu" diakhiri dengan kecupan manis dibibir lucy

OWARI

"hari ini aku tidur dengan okaa san!" seorang anak berusia 5 tahun memiliki rambut pirang memeluk ibunya yang sedang berbaring karena waktu menunjukan sudah saatnya tidur

"hei tidak bisa, okaa san hari ini hanya tidur dengan ku" natsu melepas pelukan anak itu pada lucy , anak yang lebih tepat adalah anaknya yang memiliki sifat hampir sama dengan ayahnya

"kau harus mengalah pada anak kecil dasar orang tua" anak itu mengeratkan pelukannya

"apa kau bilang?!" natsu menenteng anaknya yang bernama hiro , tepatnya hiro dragneel

Akhirnya hanya natsu dan istrinyalah yang berada dikamar karena ia sudah mengunci pintu kamarnya agar dragneel kecilnya tidak mengganggu acaranya malam ini

"kau siap?" natsu mengembangkan grinnya seraya memeluk istrinya dari belakang

"N...NATSU!" lucy memukul wajah suaminya dengan bantal kesayangannya

Terimakasih telah membaca, mohon untuk di riview jika berkenan minna san