Drap... drap... drap...

"Ya, sebuah serangan balik dari Sasuke! kini ia hanya berhadapan dengan sang Kiper dari kelas 2-E, Naruto!" kata seorang komentator yang berada di seberang lapangan dengan membara. Hari ini adalah pertandingan Futsal antar kelas selama classmeet sebelum kenaikan kelas.

Duak!

Sasuke menendang bola dengan keras kearah gawang yang di jaga Naruto. Hinata terlihat tegang melihat pertandingan itu.

Bugh!

Naruto meninju bola itu sampai keluar lapangan.

"Yeeeyyy!" teriak Hinata kencang.


My Senpai is My Classmate

Desclaimer: Naruto it's Masashi Kishimoto, My Senpai is My Classmate it's Seina Hanagata.

Rate: T.

Genre: mungkin Romance, Friendship, sama Hurt/Comfort.

Warning: OC, OOC, AU, sedikit typo, sebagian dari fic ini ada yang dari kenyataan, dll.

Summary: Naruto, senpai yang dikagumi Hinata ternyata tidak naik kelas! Hinata ingin membantu Naruto, tapi kecelakaan terjadi dan Hinata meninggal. Hinata diberi kesempatan hidup sekali lagi, tapi sebagai... happy reading minna-san...


_Chap 1_

Para murid satu per satu terlihat mulai meninggalkan gedung sekolah. Mungkin karena sekarang sudah cukup sore, tapi tidak untuk Hinata. Ia tetap di sekolah hanya untuk melihat pertandingan futsal itu.

"Aku yakin kalo bukan karena Naruto-senpai, kau pasti sudah pulang dari tadi!" kata Tenten malas. Hinata tertawa kecil.

"Ini kan hari terakhir kita classmeet! Sebentar lagi kita akan naik kelas dan pastinya saat dia kelas tiga nanti, akan sedikit waktu yang ada untuk melihatnya!" kata Hinata sambil melihat kembali pertandingan futsal.

Naruto Namikaze. Seorang senpai yang di sukai Hinata sejak classmeet semester satu lalu. Kejadiannya sama seperti ini. Ia melihat Naruto yang menjadi kiper sangat keren. Sayang, saat itu Naruto kalah. Sejak hari itu Hinata selalu berusaha mengumpulkan data tentang Naruto. Setiap naruto lewat di depan kelas, Hinata pasti mengejarnya dan memanggilnya. Tapi saat Naruto menengok, Hinata pasti selalu bersembunyi.

Priiiiiittt...

Bunyi pluit dari sang wasit menandakan berakhirnya pertandingan. Lagi-lagi kelasnya Naruto kalah. Hinata melihat Naruto yang tertunduk lemas. Seandainya Hinata memiliki keberanian yang lebih, mungkin sekarang Hinata akan berteriak untuk menyemangati Naruto.

"Puas-puasin tuh liatnya, biar pas liburan ga bakal kangen!" kata Tenten sambil tertawa kecil. Hinata mengangguk dan tersenyum kecil.

"Mana bisa aku ga kangen Naruto-senpai?" kata Hinata sambil tertawa kecil.

===\(^O^)/\(^v^)/===

Drap... drap... drap...

Hosh... hosh... hosh...

Hinata terlihat sedang berlarian di sekitar koridor. Ia berhenti di setiap kelas untuk mencari namanya. Tapi, sepertinya tak ada satupun namanya di salah satu kelas itu. Ia kembali berlari menuju kelas yang lainnya. Saat tiba di kelas terakhir ia berhenti.

"Jangan bilang kalo aku masuk kelas itu!" katanya dengan wajah yang pasrah.

"Kenapa murung, Hinata? Kau masuk di kelas unggulan lho!" kata Tenten tiba-tiba dari belakang. Hinata menengok dengan lemas.

"aku tidak mau di kelas itu! Suram~" kata Hinata dengan ekspresi yang sedikit pundung.

"Sudahlah, kau beruntung tau! Aku jadi iri padamu!" kata Tenten berusaha menyemangati. Hinata tersenyum kecil.

"Arigatou, gomen aku mau langsung pulang!" kata Hinata sambil pergi menjauh. Tenten mengangguk sebagai jawaban. Tenten tau kenapa Hinata seperti itu. Itu pasti karena Hinata masuk kelas yang sangat di bencinya. Kelas 2-A. Kelas yang di khusus kan untuk para murid yang mendapatkan peringkat 1-3 di setiap kelas dan pastinya di kelas itu tak bisa santai sedikitpun bahkan bercanda. Karena para murid yang masuk kelas itu pasti serius-serius semua. Jujur aja Tenten sendiri juga merinding melihat kelas itu.

Tenten berjalan pelan menyusuri koridor sekolah sendirian. Terlihat orang-orang yang masih memenuhi jendela kelas. Ya, mungkin mereka sedang mencari namanya. Tenten berhenti di sebuah kelas yang bertuliskan 2-E. Kelas yang tidak diinginkan olehnya sama sekali. Kelas itu akan menjadi kelasnya nanti. Ia menghembuskan napas panjang. Setelah itu, ia berjalan ke kelas yang berada di sebelah kelas 2-E, kelas 2-F.

"Kenapa aku ga di sini aja sih?" kata Tenten sambil melihat daftar nama yang tercantum di jendela kelas itu. Tiba-tiba aja Tenten melihat sebuah nama. Nama yang sangat tidak bisa di percaya olehnya. Dengan cepat, ia mengeluarkan hp yang ada di sakunya dan mengetik sebuah sms.

===\(^O^)/\(^v^)/===

soba ni itekureru, jyounetsu no sukima de sotto
yasuragi wa itsumo higeki no saki ni mienakunaru

Lagu Please Stay With Me dari Yui terdengar cukup keras dari sebuah hp. Hinata mengambil hp itu. Terlihat sebuah sms dari Tenten.

From: Tenten

Hina, Naruto-senpai ga naik kls!

Deg!

Hinata kaget setengah hidup membacanya. Sebuah sms yang sangat singkat, tapi cukup mengejutkan. Tanpa pikir panjang lagi, Hinata membalas sms itu.

From: Hinata

Tau dr mna?

Ga lama setelah sms balasan itu terkirim, masuk lagi sms dari Tenten.

From: Tenten

Taulah! Dy d kls 2-F

Kelas 2-F? Kenapa bisa Naruto-senpai ga naik kelas? Apa yang harus aku lakukan? Cepatlah berpikir, Hinata! Apa yang akan kau lakukan? Hanya ada satu cara! Ya, aku harus melakukan itu! Batin Hinata. Dengan cepat, Hinata memakai seragam sekolahnya lagi yang baru saja ia lepas tadi. Setelah itu, ia keluar dari rumahnya dan berlari secepat mungkin. Berlari menuju sekolahnya, Konoha High School. Setelah beberapa lama berlari, Hinata sampai di Konoha High School. Ia langsung pergi ke ruang BK dan masuk ke dalam ruangan itu.

"Hinata, ada apa?" kata Kurenai-sensei yang bingung melihat Hinata yang kelihatannya sangat buru-buru.

"Sensei, aku mohon pindahkan aku ke kelas 2-F!" kata Hinata dengan cepat.

"2-F? Kenapa? Apa ada sesuatu?" kata Kurenai mencoba untuk tenang.

"Tidak, aku... aku hanya ingin masuk kelas itu saja!" kata Hinata berbohong. Kurenai tersenyum kecil.

"Kau berbohong, Hinata Hyuuga! Katakan saja apa yang membuatmu ingin pindah kelas!" kata Kurenai sambil menatap Hinata. Hinata tertunduk.

"Aku... aku benar-benar ingin masuk kelas itu! Hanya itu saja!" kata Hinata masih tetap berbohong walaupun Hinata tau kalau Kurenai-sensei pasti sadar ia berbohong. Lagi-lagi Kurenai tersenyum kecil mendengar jawaban Hinata.

"Jika kau sangat ingin masuk kelas itu, kau pasti langsung datang kesini saat tau kalau kau masuk kelas 2-A! Jadi, katakan saja apa maumu? Apa ada seseorang di yang kau suka di kelas itu?" kata Kurenai menebak. Hinata kaget mendengar tebakan Kurenai yang ternyata benar.

"I-iya, ada seseorang yang ku suka di sana!" kata Hinata akhirnya jujur. Kurenai tertawa kecil mendengar kata-kata Hinata.

"Jadi, kau ingin mendekatinya?" kata Kurenai masih tetap tertawa kecil.

"Tidak, aku hanya ingin menolongnya!" bantah Hinata cepat. Kurenai berhenti tertawa dan melihat Hinata dengan bingung.

"Menolongnya? Menolong untuk apa?" Kurenai masih terus bertanya seperti sedang mengintrogasi Hinata.

"Aku akan menolongnya untuk naik kelas!" kata Hinata cukup keras.

"Oh, jadi yang ingin kau tolong itu Naruto Namikaze?" kata Kurenai yang tepat sasaran. Hinata mengangguk pelan.

"Baiklah, aku akan memindahkanmu dan kau harus berjanji akan membuat semua nilainya naik dari yang tahun lalu!" akhirnya Kurenai mengatakan hal yang sangat dinantikan oleh Hinata. Hinata tersenyum mendengarnya dan mengangguk dengan yakin.

"Tapi jika dalam satu semester ini nilainya tak mengalami kenaikan, maka kau akan ku pindahkan ke kelas 2-A lagi! Mengerti?" kata Kurenai cukup keras.

"Aku mengerti! Arigatou, Kurenai-sensei!" kata Hinata senang. Setelah menyalami Kurenai, Hinata keluar ruang BK dengan perasaan yang sangat senang. Ia yakin kalau ia bisa membuat Naruto-senpai menjadi lebih baik dari sebelumnya.

Konoha High School terlihat sangat sepi. Hanya ada beberapa orang yang ada di sana. Hinata berjalan pelan keluar dari gedung sekolah itu. Langkahnya yang pelan semakin lama semakin terlihat cepat. Tanpa sadar, Hinata sudah berlari keluar dari Konoha High School dengan perasaan yang senang.

"Yeeeyyy..." teriak Hinata senang saat di luar sekolah.

Tiiiiiiinnnn...

Hinata menengok dan terlihat sebuah mobil sedang melaju kencang kearahnya. Tak ada waktu lagi untuk Hinata menghindar.

Dhuak!

Tubuh seorang gadis SMA tergeletak tak berdaya dan berlumuran darah di depan gedung Konoha High School. Beberapa orang mulai menolong dan membawanya ke rumah sakit terdekat.

===\(^O^)/\(^v^)/===

Niiiiittt...

"Hinataaaaa..." sebuah teriakan terdengar menggema di Konoha Hospital Center. Hinata Hyuuga, seorang murid yang baru saja naik kelas dua menghembuskan napas terakhirnya karena kecelakaan yang terjadi saat ia keluar dari gedung sekolahnya. Padahal, tadi ia keluar dengan perasaan yang sangat senang. Siapapun pasti tak akan menduga bahwa ia akan pergi saat itu juga.

Hiks... hiks...

Tetes air mata jatuh dari mata lavender milik seorang gadis yang baru saja dinyatakan telah tiada. Ya, dia adalah Hinata Hyuuga, tapi hanya rohnya saja.

"Baka! Padahal aku sudah berhasil, tapi kenapa?" kata roh dari Hinata sedih sambil menatap tubuhnya yang mulai di selimuti kain putih.

"Ayo pergi, Hinata Hyuuga!" kata seseorang sambil menepuk bahu Hinata. Hinata menggeleng pelan.

"Aku tidak bisa, masih ada yang harus ku lakukan!" kata Hinata pelan.

"Apa? Apa itu yang membuatmu berat untuk meninggalkan dunia ini?" katanya lagi.

"Aku... aku sudah berjanji untuk menolong seseorang! Aku tak bisa pergi dari sini!" kata Hinata dengan suara bergetar.

"Baiklah kalau begitu, kau diberikan satu kesempatan untuk hidup, tapi bukan sebagai Hinata Hyuuga melainkan sebagai orang lain! Apa kau mau?" katanya pelan. Hinata melihatnya.

"Sebagai siapa?" kata Hinata bingung dan penasaran.

"Sebagai..."

_To Be Continued_


Yosh, i'm coming back! Kira-kira Hinata jadi siapa hayo? Gomennasai kalo rada gaje ceritanya. Tapi satu yang pasti, Review please... sekali lagi gomen dan arigatou...