Fanfiction

Gift in Silence belongs to anclyne

Kuroko no Basuke belongs to Fujimaki Tadoshi

Pair : Mayuzumi X Kuroko (MayuKuro)

Genre : Romance

Warning : AU , maybe OOC , typo(?)

Happy Reading

.

.


Mayuzumi Chihiro merutuki dirinya sendiri—bisa-bisa nya dia terjebak dalam situasi seperti ini. Ya benar, dia tidak suka keramaian—sekali lagi dia benci keramaian. Harusnya terlihat jelas jika ia bukanlah tipe pemuda yang suka bergaul, bahkan bisa dihitung orang yang dengan beruntung diajaknya bicara, kurang lebih mendengar suaranya. Habitatnya adalah tempat yang sunyi, sepi—suasana yang tepat untuknya tenggelam dalam novel yang selalu ia baca—seperti perpustakaan contohnya.

Bukannya terjebak ditempat karoke dengan orang-orang yang bahkan tidak ia kenal, terlebih banyak wanita yang berisik disini. Jauh dari tipe idamannya! Memang benar, ia lebih memilih menikahi wanita dua dimensi dalam novel kesayangannya ketimbang wanita berisik seperti didepannya ini.

Lalu, bagaimana bisa Mayuzumi Chihiro terdampar jauh dari habitatnya?

Ini semua bermula karena teman sekelasnya—Hayama Kotaro, si Cheetah berisik yang satu itu tidak sengaja melihat judul novel yang sedang ia baca. Tentu saja awalnya ia mengabaikan ocehan bocah itu, namun telinga Mayuzumi reflek merespon ocehannya dengan berkata.

"Kau tau, editor dari novel yang ku baca itu adalah kakakku. Kalau kau tertarik, aku bisa meminta kakakku untuk memberikan tanda tangan penulis novel yang kau baca itu." Ocehnya tak lepas dari cengiran lima jari. Yang jelas Mayuzumi sangat—amat sangat tertarik, tapi ia tak bodoh. Dibalik semua ini pastilah ada sesuatu, segala yang ada tentu tidak pernah gratis.

"Apa yang kau inginkan?" akhirnya Mayuzumi membuka suara, yang direspon cengiran yang tak kalah lebar dari yang tadi.

"AAku kekurangan orang untuk acara Goukon nanti siang, dan aku lihat kau cukup lumayan. Ah! tentu saja masih ada tiga temanku lainnya, bagaimana?"

Penawaran yang mudah, namun tidak untuk seorang penyendiri seperti Mayuzumi. Tapi mau tidak mau, harus ia terima. Setidaknya sekali seumur hidup ia harus merasakan pengalaman Goukon seperti yang ada dalam novel bacaannya.

Dan—seperti inilah sekarang, ia terjebak diantara dua wanita berisik yang sekarang berpindah duduk disampingnya. Sementara si bocah cheetah dan dua teman berisiknya bersenang-senang, ia sibuk men-deatglare dua wanita yang mebanjiri pertanyaan seputar dirinya. Namun, ia terlalu mengganggap remeh wanita-wanita ini, mereka bebal. Tatapan mematikan Mayuzumi sama sekali tidak mempan untuk menyingkirkan mereka.

Menghela nafas pasrah, Mayuzumi harus bertahan hingga acara selesai. Hingga tiba-tiba, pintu ruangan karoke terbuka menampakkan sosok pemuda pucat bersura biru. Ah, dia pasti teman si bocah cheetah yang datang terlambat itu.

"Summimasen, aku terlambat." Ucapnya dengan nada datar.

"Kau terlambat Tetsuya, duduklah cepat." Titah Hayama padanya

"Hai."

Pemuda yang dipanggil Tetsuya itu pun duduk disamping Hayama. Kedua manik Mayuzumi tak lepas mengekor pergerakan dari pemuda itu, dari yang ia tangkap sepertinya pemuda itu berposisi sama dengannya sekarang. terlihat jelas genstur tubuhnya yang tak nyaman, bukan—bukannya pemuda itu bergerak, tapi ia hanya diam dan tenang meminum vanilla milk shake ditangannya.

Tak lama, pemuda itupun berdiri. Berjalan keluar dengan alasan ingin pergi ke toilet—itulah yang Mayuzumi dengar saat ia berbicara pada Hayama. Merasa memiliki kesempatan untuk keluar dari situasi menyebalkannya sementara, Mayuzumi pun mengikuti jejak pemuda biru yang terlebih dulu keluar dari ruangan—dan tentu saja dengan alasan yang berbeda.

Begitu ia menutup pintu ruang karoke, angin sepoi seakan menerpanya. Suara bising yang menulikannya barusan lenyap begitu saja.

Maniknya mendapati pemuda biru tadi sedang duduk disebuah bangku panjang tepat disebelah mesin penjual minuman otomatis. Kakinya melangkah perlahan, suara langkah Mayuuzumi pun tak luput dari pendengaran pemuda itu. Kepalanya menoleh dan mata Mayuzumi masih tak lepas menatap pemuda itu.

Kedua manik mereka bertemu, Babyblue dan Silver.

Tanpa mengeluarkan sepatah kata pun, Mayuzumi berhasil mendaratkan bokongnya disebelah pemuda itu. Mereka berdua hanya diam, kini perkiraan Mayuzumi tepat—jika pemuda disebelahnya bertipe sama dengannya.

"Kau tidak kembali kedalam?" Mayuzumi buka suara.

Pemuda itu pun menoleh kearahnya, dan kedua kalinya manik mereka bertemu.

"Mungkin sebentar lagi." Balasnya.

Mayuzumi hanya berguman pelan merespon, namun lagi-lagi keduanya terdiam beberapa saat.

"Mayuzumi-san sendiri, kenapa kau keluar?" pertama kalinya pemuda itu bertanya, namun bukan pertanyaan pemuda itu yang menarik perhatian Mayuzumi. Namun karena namanya yang disebut.

"Kau, tau namaku?" Mayuzumi menaikkan alisnya menatap pemuda disampingnya.

"Yah, Hayama-kun yang bilang padaku tadi."

Mayuzumi bergumam menanggapi . "Nama mu ?"

"Aku? Kuroko. Kuroko Tetsuya." Ujarnya tersenyum tipis.

"Kau sering ke acara seperti ini?" tanya Mayuzumi.

"Tidak juga, aku hanya dimintai tolong oleh Hayama-kun."

"..Aku juga sama. Wanita-wanita itu berisik." Cibir Mayuzumi sambil menyedekapkan kedua tangannya didepan dada.

Terdengar kekehan pelan dari mulut pemuda bernama Kuroko itu, yang membuat Mayuzumi lagi-lagi menaikkan alisnya.

"—maaf, sebenarnya tidak ada yang lucu tapi—pikiranku sama dengan Mayuzumi-kun." Kekehannya berganti menjadi senyuman.

Mayuzumi mendengus senang. "Apa kau ini gay heh?" tambahnya menggoda Kuroko.

"Itu pertanyaan yang tidak biasa untuk orang yang baru pertama kali kau temui, Mayuzumi-kun." Lagi-lagi Kuroko terkekeh. "Menurutku, malah kau yang terlihat seperti gay."

"Dan itu pernyataan yang tidak biasa untuk orang baru pertama kali kau temui, Kuroko." Mayuzumi ikut tergelak pelan. "Setidaknya, jika aku harus memilih antara wanita-wanita itu. Aku pasti memilih dirimu. Aku rasa kau termasuk tipe-ku." Mayuzumi menyeringai kecil begitu melihat wajah kuroko yang merona samar.

Kuroko erdiam sejenak, lalu ia berdiri membelakangi Mayuzumi.

"Aku rasa kau juga tipe-ku, Mayuzumi-kun." Ujar Kuroko tersenyum, lalu berlalu meninggalkan Mayuzumi yang kini berbalik terpaku diam. Hingga begitu tersadar, Mayuzumi tertawa senang—bahwa ia menemukan sesuatu yang membuat jantungnya berdegup kencang selain saat membaca novelnya.

.

Owari


A/N :

ga jelas ya? Yaudahlah yang penting HAPPY BIRTHDAY MAYU-SAMA ! /w/

persembahan buat mayu-sama, ff yang diketik ngebut dua jam. Ya beginilah jadinya, yah pokoknya demi mayu-sama deh /dibuang lel

jaa, terimakasih yang udah bersedia mampir:'')