Ōnō, watashi wa hontōni gamandekinai
Disclaimer : kalo Naruto milik saya, maka akan saya buat adegan Yaoi banyak-banyak dalam ceritanya. Wkwkwk
Main Pairing : Neji X Sasuke
Rate : M *author senyum-senyum*
Genre : romance, humor, family, apa lagi ya? *bingung*
Warning : OOC, Yaoi, bagi yang alergi silahkan menjauh...^^,
Summary :
Neji dan Sasuke adalah seorang bintang pemotretan. Keduanya adalah seorang penggila sex. Dimana pun, kapan pun
Neji menginginkannya, Sasuke PASTI akan memberikan apa yang diinginkan sang SEME. Termasuk hubungan ehem
'itu'. Walau awalnya Sang uke akan menolak, tapi pada akhirnya mereka akan melakukan `itu` juga. XD
Pagi itu tepat pukul 09.00 pagi, sesosok pria berambut biru kehitaman sedang berkutat dengan laptopnya. Entah apa
yang dibuatnya. Pemuda itu bernama Uchiha Sasuke seorang mahasiswa tahun kedua disebuah universitas ternama
di Konoha. Sasuke mempunyai pekerjaan sampingan yakni sebagai model majalah dewasa. Yang intinya dalam
majalah itu dia harus benar-benar berpose erotis.
"huh, menyebalkan sekali!" keluh Sasuke. Ia meremas lembut rambutnya. Frustasi.
"apanya yang menyebalkan? Hmm?"muncullah sesosok pemuda berambut cokelat tua dari dalam kamar mandi.
Pria itu hanya mengenakan celana panjang hitam dan handuk kecil tepat menggantung dilehernya yang jenjang.
Sehingga nampaklah dada bidangnya dan perutnya yang six pack serta butiran-butiran air yang masih terlihat
menuruni lehernya hingga perut secara perlahan. Membuat Sasuke yang tadinya berkutat dengan laptopnya sukses
mengalihkan pandangannya kearah pria itu. Entah apa yang merasuki otaknya, Sasuke belum berpaling dari pemuda
yang tengah berjalan kearahnya.
"apakah aku terlihat begitu menarik, hmm?"
"ehh, ah, err...siapa bilang?" Sasuke kelabakan karena ketahuan memperhatikan Neji.
"hm?" Neji mendekati Sasuke.
"kenapa? Neji" Sasuke berpaling, ia tidak mau Neji melihat rona merah dipipinya.
Ya, pemuda itu adalah Neji. Neji Hyuuga. Rekan kerja Sasuke dibidang pemotretan, sekaligus sebagai pacar. Yap,
mereka berdua adalah sepasang kekasih.
"hei, jangan berpaling begitu!" Neji menolehkan wajah Sasuke ke arahnya. Nampak jelas diwajah Sasuke ada sebuah
rona merah yang menghiasi wajahnya.
"ne-Neji!" protesnya
"hn... kenapa?" Neji menggambil posisi duduk di samping Sasuke.
"apa kau sudah sarapan?" si Uchiha mencoba menghindari tatapan mata lavender Neji.
"belum, bagaimana denganmu?"
"umm, a-aku juga" angguk Sasuke.
"hm, lalu?"
"baiklah. Akan ku buatkan sesuatu!" Sasuke beranjak dari kasur dan pergi meuju dapur
Sementara Neji, ia tengah asik menonton tv.
"Neji...makanan sudah siap!" teriak Sasuke dari dapur.
"baiklah, aku datang manis..."Neji bergegas menuju dapur. Lebih tepatnya meja makan.
"hmm...kelihatannya enak. Itadakimasu"
"itadakimasu"
Mereka berdua makan tanpa saling ngobrol. Tapi lain halnya dengan kaki Neji yang sengaja ia gerakan unruk
menikmati sentuhan kaki Sasuke dibawah meja. Dan alhasil Neji mendapat jitakan kasih sayang dari Sasuke. Ckckck
"sini, biar kucuci piringmu!"
"ini Suke-chann" Neji memberikan piringnya pada Sasuke.
"dasar gombal" protes Sasuke
Sasuke segera mengambil...err...menerima piring yang diberikan Neji.
Neji memperhatikan Sasuke yang tengah mencuci piring. Dan ide mesumnya tiba-tiba muncul. Sementara Sasuke
yang tengah asik mencuci tiba-tiba merasakan ada yang memeluknya dari belakang.
"E-ehh? Ne-ji" protes Sasuke
"kenapa?" Neji meletakan dagunya di pundak kanan Sasuke, dan bibbir Neji tepat mengecup telinga kanan Sasuke
sementara kedua lengan Neji tengah melingkari pinggang Sasuke denganya manisnya.
"Neji, lepaskan! Aku sedang mencuci piring, apa kau tak lihat aku sedang apa hmm?"
"tidak mau, biarkan saja, lanjutkan saja. Aku hanya ingin begini!" ucap Neji manja.
"ta-tapi, ah...Ne-ji" desahan kecil sukses meluncur dari mulut mungil Sasuke tepat ketika Neji menggigit lembut daun
telinga Sasuke.
"shh...diamlah. lanjutkan saja pekerjaanmu" protes Neji yang merasa acaranya diganggu.
"ba-baiklah..." Sasuke pasrah. Dan melanjutkan pekerjaannya.
Saat Sasuke sedang asik menyelesaikan pekerjaanya, Neji semakin mengeratkan pelukannya.
"ahh," teriakan halus itu meluncur tepat saat Neji menggigit lembut tengkuk Sasuke, "Ne-ji"
"Sasuke...aku lapar!" Neji menjilati tengkuk Sasuke yang ia gigit tadi.
"uh...bukannya tadi kau uh...sudah makan?"
"ya...hmm...tapi aku lapar Sasuke...aku ingin hidangan penutup!"
"ta-tapi, kita tidak punya Ice cream atau pudding, ah..."
"aku tidak bilang kalau aku ingin mereka! Yang aku inginkan itu kau Sasu-chan" bersamaan dengan kalimat itu, Neji
mengelus nipple sasuke dari luar t-shirt yang di kenakannya.
"Neji...ahh...jangan sekarang! Aku masih harus menyelesaikan tugas kuliahku"
"cih, biarkan saja tugas kuliahmu, pedulikan aku saja!" Neji berbisik pelan di telinga Sasuke.
"uhh... Neji, aku mohon!"
"ahh...baiklah-baiklah! cih" Neji melepas pelukannya dan pergi menuju kamar mereka. Sementara Sasuke, dia masih
melanjutkan pekerjaannya.
"Neji, sedang apa?" Tanya Sasuke yang sudah berada di kamar mereka
"hn," Neji bergelung di ranjang king size mereka dan tetap mengeratkan selimutnya.
"kau marah?" sasuke duduk ditepi ranjang.
"..." Neji terlihat menutup matanya.
"huh, Neji, ayolah... jangan seperti anak kecil begitu!" Sasuke memelas mencoba mengambil perhatian Neji.
"..."
"Nejiii...ayolah..."
"baiklah...apa?" tanya Neji ketus sambil memandang Sasuke.
Seketika itu, Sasuke merangkak kearah Neji, dan mengecup bibirnya. "suki desu, Neji" ucapnya pelan dengan wajah
merah "tunggu aq" ucap Sasuke lagi
"hn?" Neji sedikit merona.
"bisakah?" Sasuke juga terlihat merona.
"terserah" ucap Neji ketus
"arigato Neji" Sasuke tersenyum merona.
Sasuke beranjak mengambil laptopnya dan segera mengabil tempat dimeja dekat ranjang. Ia kini sibuk mengerjakan
tugas kuliahnya. Sementara Neji, wajahnya terlihat bosan. Dan memilih mendengarkan musik dari i-podnya. lumayan
untuk meredakan kebosanan.
2 jam pun berlalu. Kini tugas kuliah Sasuke telah selesai.
"huh, ahhh akhirnya selesai juga!" teriakan kelegaan terlontar begitu saja dari mulut Sasuke. Nampaknya ia telah
lupa dengan apa yang ia janjikan pada Neji tadi.
Sementara itu, Neji yang tengah mendengarkan musik di i-pod tiba-tiba menyadari sesuatu pada Sasuke. Dan
sepertinya firasatnya benar. Terbukti dari gerak tubuh Sasuke yang tadinya duduk tenang, kini telah berubah. Dan
diam-diam, dia tersenyum, err...lebih tepatnya menyeringai. Neji mematikan i-podnya, dan sejenak memandang
Sasuke yang belum menyadari keberadaannya. Sungguh sangat tampan pemuda yang menjadi kekasihnya ini. Pikir
Neji dalam hati. Sasuke meregangkan otot-ototnya yang kaku akibat duduk tanpa bergerak sedikitpun. *yang ini
author hanya bercanda* * author dikeplak*
Sehingga tanpa disadarinya bajunya sedikit tersingkap hingga membuat kulit putih susunya itu terlihat jelas dimata
Neji. *waw* Neji benar-benar mengutuk Sasuke yang dengan seenak udelnya pamer kulit sehalus kapas itu didepan
wajahnya, hey itu juga membuat sesuatu di bawah sana sedikit menegang. Dan itu membuat Neji susah payah untuk
menahan nafsunya agar tidak langsung menerjang Sasuke saat itu juga dan merapenya . Kasihan sekali Neji.
Dengan perlahan, Neji duduk menghampiri Sasuke dari belakang. Memeluk pinggangnya dan menyandarkan kepalanya
dibahu Sasuke.
"ne-Neji?" Sasuke sontak langsung menolehkan kepalanya kearah Neji.
"kau sudah selesai? Hmm?" Tanya Neji to the point.
"i-iya!" jawab Sasuke merona.
"kalau begitu aku mau menagih janjimu tadi!" Neji menggerakan tangan satunya kearah dagu Sasuke.
Menolehkanwajahnya untuk memberi kecupan kerinduan pada Sasuke.
Neji yang memang sudah tidak tahan segera memberikan ciuman memabukan, ciuman yang penuh dengan kerinduan,
serta gairah yang tak tertahankan.
"ngghh..."Sasuke mendesah
Neji menjilati bibir mungil itu untuk meminta izin memasuki daerah basah nan lembab itu. Walau diawali dengan
penolakan dari sang uke, namun tetap saja sang seme yang akan menang. Dan dengan sedikit erangan, Sasuke
akhirnya menyerah. Neji menjilati setiap inchi bagian mulut Sasuke. Ia menekan lidah Sasuke dibawah sebelum ia
mengajak Sasuke melakukan tongue kiss. Hampir sepuluh menit berlalu, Sasuke yang sudah kehabisan nafas
mencoba melepaskan diri. Ia mencoba melepaskan tangan Neji yang memegang dagunya. Neji menyadari hal ini, dan
segera menarik lidahnya keluar serta mengambil posisi tepat dihadapan Sasuke.
"hah, hagh, hah, ka-u, apa kau mau hah membunuhku? Hah?" Sasuke terlihat begitu terenggah-enggah. Wajahnya
memerah dan deru nafsnya sedikit memburu akibat kekurangan oksigen.
"kau...memang manis Sasu-chan. Sangat menggoda!" puji Neji dengan seringai mautnya
"hei, ti-tidak, Neji! Menakutkan. Tidak. Jangan sekarang! Waaaa ne-mmhh"
Dengan cepat Neji mencium kembali Sasuke. Ciuman yang dalam. Saling berbelit lidah dengan pasangan mereka.
Sasuke meremas pundak Neji, tanda bahwa ia perlu mengambil nafas sejenak. Dan akhirnya Neji kembali mengakhiri
ciuman mereka dan langsung beralih ke leher jenjang Sasuke. Menciumi daerah itu, meninggalkan tanda kepemilikan
disana.
"ne-Neji...ngh...agghhh" Sasuke mendesah tepat saat Neji menggigit lembut daerah itu.
"kau benar-benar menggoda Suke-chan..." Neji berbisik pelan ditelinga Sasuke. Lalu kembali kebelakang Sasuke,
menginterupsi jarak diantara mereka. Ia kembali menjilati leher jenjang sasuke dan kembali memberikan kiss mark
disana. Tidak hanya itu, ia juga telah melepas seluruh kancing kemeja Sasuke. Menggerayai dada bidang seputih
susu itu dengan tangan kirinya. Sementara tangan kanannya ia gunakan untuk memegang pinggang Sasuke.
Sementara Sasuke, ia kini hanya bisa mendesah dan pasrah dengan apapun yang dilakukan oleh Neji. Termasuk juga
saat Neji menjilati dan mengulum serta menggigit pelan leher yang sebelumnya putih susu kini berubah warna
menjadi kemerah-merahan.
"ahh Ne-ji" erang Sasuke
"kenapa Suke-chan? Bukankah kau suka ini?" Tanya Neji dengan nada menggoda. Ya benar, Neji adalah pria dewasa
yang 'nakal', ia adalah maniak sex, sementara Sasuke, dia adalah pria yang sangat sensitive, jika ia sudah tergoda,
maka ia kan meminta lebih dan lebih hingga ia benar-benar puas.
"agh, Ne-ji...Neji...ungh" kini tangan kanan Sasuke telah terulur untuk meraih kepala Neji agar lebih dalam dan terus
menjamah lehernya. Sepertinya ia telah kecanduan dengan rasa yang benar-benar nikmat.
"kau tidak sabaran sekali Suke-chan..."
"Neji, apa kau tidak ada jam kuliah hari ini ahh?"
"huh? Dasar bodoh, ini hari minggu sayang..." ucap Neji masih sambil memberikan kecupan-kecupan penuh hasrat
pada leher Sasuke.
"ahh..." Sasuke kembali mendesah.
Tangan Neji yang tadinya digunakan untuk membuka kemeja Sasuke, kini ia gunakan untuk menekan nipple Sasuke,
hingga membuatnya sedikit mengeras...
"uhh...!" pekik Sasuke kaget.
"aku suka saat wajahmu seperti ini" puji Neji. Kini ia berhenti untuk memberikan kecupan–kecupan di leher Sasuke.
Ia menolehkan wajah Sasuke ke arahnya untuk meraup bibir pink nan tipis situ.
"mmphmh"
Sekali lagi Neji mencium kekasihnya itu. Sepertinya kedua pemuda ini sudah nampak bergairah. Terlihat bahwa kini
Sasuke juga sedang menautkan lidahnya dengan Neji. Neji tahu sekarang Sasuke sudah pasrah dipelukannya. Maka
kini ia segera membuka kemeja milik Sasuke. Kini kedua pemuda ini tak mengenakan atasan sama sekali.
"Neji...umph...mmhh...ahh" Sasuke melepas ciuman mereka. Wajahnya nampak memerah. Ia kini sedang mengatur
nafasnya. Tak ingin membuang-buang waktu, tangan Neji kini turun dari pinggang ke bagian dalam paha Sasuke. Dan
mengelusnya perlahan.
"ja-jangan...Ne-ji...ah..."
"hn? Kau menyuruhku berhenti Suke-chan? Tapi, sepertinya yang ini minta sesuatu yang lebih Suke-channn..."
sebuah seringaian terpatri di wajah tampan Neji, saat tangan Neji menyentuh sesuatu yang—ehem–mengeras dari
balik celana Sasuke.
"sial...ah...jangan sentuh itu...oh..."
Neji tak mengindahkan perkataan Sasuke, ia kini menurunkan resleting celana Sasuke.
dan...
dan...
dan...
To be continue
waaaaaaa...*kabur* tolong jangan bunuh saya,
maafkan saya yang dengan seenak udel *duak* sudah memotong adegan lemon ini, *duak*
ampuni saya...*puppy eyes*
sebenernya, fic ini ingin saya jadikan one shot, tapi berhubung gag bisa, karena terlalu banyak katanya, jadi...saya
bagi deh jadi dua bagian.
gomenasai...:( baiklah, chap depan akan saya usahakan secepatnya...
yosh, silahkan tingalkan kritik, maupun saran :)
arigatoo...
review
