Tittel: Save Me
Author: hunniemilk
Cast: Sehun,Chanyeol, Jongin and Other
Genger: Fluff, romance
Rating: T
Note: Cerita asli dari imajinasiku, no copas dari web lain. Cast didalam milik ibu, ayah dan tuhan-nya. Typo dimana mana dan bahasa tidak menggunakan ejaan EYD
Happy reading~
Namja albino nyaris pucat atau memang ia sedang kurang enak badan sehingga badannya pucat itu sedang memandang air kolam yang sedikit bergelombang. Keadaannya sedikit berantakan, rambut yang sedikit berantakan, baju kusut sana sini dan keluar dari celananya. Sehun maju selanglah untuk mendekat ke pinggir kolam. Ia tidak tau seberapa dalam kolam itu tapi yang ia baca dari keterangannya kalau kolam itu sedalam dua setengah meter. Jelas sekali ia akan tenggelam kalau ia tidak pandai berenang.
Ia memandang jauh kedalam kolam. Dia sudah bosan hidup. Dirinya selalu dikucilkan oleh orang sekitar. Ia selalu mendapat perilaku kasar dari semua orang. Terutama disekolahnya walau tidak semua. Minsalnya beberapa temannya tapi mereka terlalu takut bedekatan dengan Sehun karena yang ada mereka disuruh menyiksa Sehun. Sejak saat itu Sehun mulai menjahui semua orang walau semua berusaha mendekat kepadanya.
Sehun sudah akan masuk kedalam kolam tapi tiba tiba ia teringat sesuatu. Sesuatu yang berharga baginya dari apa pun. Sesuatu yang dititipkan tuhan untuknya. Malaikat kecil yang baru hidup 10 bulan yang lalu. Sehun mundur dan menjauh dari pinggir kolam. Sehun kembali ke kelasnya setelah merapikan dirinya dulu.
Sehun duduk paling pojok belakang. Keadaan kelas masih ribut karena guru mereka belum datang kekelas. Sehun hanya duduk sambil memandang keluar kelas melihat langit pagi yang cerah yang harusnya di balas dengan senyum indah dan tawa ceria. Akhirnya guru mereka masuk dan membawa murid baru. Sehun tidak terlalu mendengarnya yang ia tau nama namja itu Kim Jongin.
Bel menandakan istirahat berbunyi. Waktunya makan siang. Sehun sedang berada didalam salah satu bilik kamar mandi. Ia merogo kantung celananya menghitung beberapa uang yang ia punya. Setelah dihitung hitung uangnya tidak cukup untuk membeli makanan. Jika ia membeli roti dan susu sebagai makan siang itu tidak akan cukup.
"Tidak cukup. Apa yang harus aku lalukan?" tanyanya pada diri sendiri
Sehun kembali memasukkan uangnya kesaku dan keluar dari kamar mandi. Ia mencuci tangannya. Ia tidak sendirian disana ada Jongin disebelahnya. Mereka hanya diam tidak saling menyapa. Sehun keluar langsung menuju kantin. Ia langsung cepat cepat membeli susu. Ia tidak mau bermasalah seperti beberapa hari yang lalu. Saat ia di lempari makanan oleh anak nakal itu.
Sehun memegangi perutnya yang sangat lapar. Tapi ia terus mengatakan kepada dirinya kalau ia sudah kenyang. Sehun sangat suka keadaa sunyi aman tentram ini sampai seseorang duduk disebelahnya dan menyodorkan onigiri dan roti.
"Kau lapar tapi tidak punya uang ini aku berikan" katanya sedikit menyinggung
"Tidak" Sehun kembali meletakan makanan itu keatas pahanya "Pergilah dari sini" Sehun mulai sedikit cemas
"Kau marah karena aku bilang gitu? Habis kau mengerah uangnya terlalu kuat tadi di toilet"
"Pergilah kumohon"
"Aku tidak akan pergi"
"Baik kau tidak mau pergi aku yang akan pergi" Sehun baru mau bangkit tapi sebuah tangan menariknya dan menyuruhnya duduk
Enah sejak kapan tapi beberapa orang mendatangi mereka berdua. Sehun menegang ketika melihat sepatu yang tidak asing baginya. Salah seorang dari mereka berjongkok didepan Sehun. Meletakkan sebelah lutut kakinya ke tanah dan yang satu tetap diatas untuk menyanggah tangannya. Tidak Sehun lihat saja ia tau kalau namja itu bersmirk kepadanya
"Wah... Wah... Liat siapa yang kedatangan tamu baru" kata salah seorang dari mereka
"Meminta pertolongan lagi kepada orang Oh Sehun?" kata Jongin sing song
Chanyeol yang tidak mengerti tetap memegang tangan Sehun, karena ia yakin hubungan mereka tidaklah baik
"Lihat aku ketika sedang berbicara sayang" tangan Jongin memegang dagu Sehun dengan kuat dan dengan paksa mengarahkan wajah Sehun kedepannya
Sehun berusaha untuk tidak menatap Jongin tapi tetap saja ia tidak bisa. Ia terperangkap dengan tatapan itu
"Kenapa kau kasar sekali" tangan Chanyeol baru saja akan memegang tangan Jongin tapi sudah ditepis luan oleh Jongin dengan kuat
"Jangan ikut campur!" kata Jongin dingin
Mata Jongin dan Chanyeol saling menatap satu sama lain. Tapi tidak lama setelahnya Jongin sudah menarik tangan Sehun menjauh dari Chanyeol
Jongin terus menarik tangan Sehun. Sehun yang ditarik hanya pasrah seperti biasa. Sehun juga tidak mengerti kenapa Jongin terus membullynya. Sehun tidak tau apa salahnya. Yang Sehun tau dia memang anak yatim piatu yang tinggal sendiri
Setelah kearah utara sekolah Sehun tau mereka mau kemana. Gudang sekolah. Penyimpanan barang bekas dan alat olahraga. Sehun sedikit menahan kakinya untuk tidak berjalan. Tapi tenaga Jongin memang sangat kuat dibandingkan dengan tenaganya yang lemah. Beberapa kali Sehun terus mencoba dan setiap usahanya gagal karena Jongin menariknya lebih kencang hingga ia sedikit merintih. Mereka sampai didalam gudang, salah seorang dari mereka menutup pintunya tidak terlalu rapat. Didalam keadaannya remang remang karena hanya ada satu bola lampu berwarna orange disitu. Jongin mencampakkan Sehun kearah lemari bekas. Sehun merintih sedikit merasakan sakitnya bahunya yang terbentur dengan lemari itu
"Jangan memberontak jika tidak ingin terjadi sesuatu kepadamu" kata Jongin didepan wajah Sehun "Tatap aku Oh Sehun" Jongin menjambak rambut hitam Sehun
"Arghh s... sakit... Jongin sa... sakit" tangan Sehun memegang tangan Jongin
Seakan tidak perduli Jongin sedikit menarik rambut Sehun lalu mendorong kepala Sehun kedepan lalu mendorongnya lagi kebelakang sedikit kuat. Beberapa kali Jongin melakukan itu sampai yang ke sembilan kali ia melepas cengkraman dirambut Sehun. Sehun langsung merosot kebawah. Pandangannya mengabur karena terlalu sakit dan pening. Kepalanya didongakan dengan jari telunjuk dan jempol Jongin di dagunya. Pandangan mereka kembali bertemu. Sehun tidak bisa fokus kemana pun karena sakit dikepalanya. Hanya saling memandang tidak berapa lama Jongin berdiri dan berbalik meninggalkan Sehun. Diikuti beberapa orang dibelakangnya mereka menutup pintu gudang mengunci Sehun sendirian. Sedangkan Sehun sudah terbaring dibawah. Pandangannya sedikit demi sedikit memudar. Yang terakhir ia lihat adalah. Pintu tertutup rapat dan suara kunci terdengar
Bersambung...
Hai~ hai~ balik lagi sama saya~ bawa ff baru nihh ada yang minat gak? Kalau ada ditunggu komenannya^^ ku tak membatasi komenan baru lanjut /mencoba melihat seberapa antusias kalian para readersku/ mencoba menulis dengan detail, tidak buru buru ataupun tergesah gesah. Karena sesungguhnya saya sangat mendengar kata kata readers sekalian. Tetap boleh kasih kritikan dan saran saya terima dengan lapang dada /buka dada lebar lebar/ gak!
Bolehkah saya curhat sedikit? Kemaren ada baca komen dan kata kata dia itu ngenak banget kehatiku paling dalam tapi kumenerima kritikan dia walau tak memberi saran huhuhu~~ T,T dan kemaren ku baru kecelakaan jadi kalau agak lama posting ff gak apa kan tapi ku berusaha untuk tetap nulis kok untuk kalian kalian. Oh iya! Ada yang minat ff fantasi gak? Tapi jangan mintak NC dulu ya belum bisa buat heheh^^ tapi kalau kalian ngebantu buatinya bolehlah /plakk/ ok sesi curhatan selesai dengan ini saya akhiri sampai jumpa di ff berikutnya~~^^/
JANGAN LUPA RFF DAN COMENNYA YA~~ ANDA SENANG SAYA SENANG PPAI PPAI^^/
