** Yuki Jaeger **
.
Judul : Near
Penulis :
Near by Yuki Jaeger
NARUTO by Masashi Kishimoto
Warning: Gaje, OOC, EYD yang kacau, typo (?). Bikin ceritanya ngebut karena gak ada persiapan sebelumnya XD.
.
** Yuki Jaeger **
DON'T LIKE DON'T READ
** Yuki Jaeger **
.
Kau begitu dekat, namun aku tidak bisa mengapaimu
.
Perang dunia sudah berakhir sekitar tiga tahun yang lalu. Keadaan desa sudah semakin memulih, untuk Desa Konoha sudah diangkat seorang Hokage ke enam. Seorang pemuda yang menjadi pahlawan dunia.
Saat ini kita berada di padang rumput ditengah hutan rindang. Kenapa kita berada disini bukan diruang Hokage? Jawabannya mudah, karena sosok Hokage saat ini ada ditempat tersebut. Lagi-lagi sosok laki-laki terkuat ini malah kabur dari pekerjannya. Hey, dia tidak kabur dari tanggung jawabnya, hanya saja saat ini dia memerlukan istirahat sebentar. Kertas-kertas laknat yang masih menumpuk dimeja kantornya membuat pemuda itu sakit kepala dan ia harus mengerjakan tumpukan tersebut sendirian.
Pemuda pirang itu berbaring di padang rumput dibawah pohon besar yang melindunginya dari cahaya matahari langsung. Kedua tangannya dijadikan bantal untuk kepalanya, mata biru langitnya terpejam, merasakan hembusan angin yang menerpanya. Rambutnya bergerak kesana kemari dengan liarnya. Tidak pernah sang Hokage merasa setenang ini.
"Apa ini pekerjaan seorang Hokage?" sebuah suara dengan nada dingin dan tenang mengintruksi kegiatannya.
Pemuda pirang itu tidak perlu membuka matanya hanya untuk tahu siapa sosok tersebut. Dia sudah hafal dengan cakra tenang itu. Tiga tahun berpisah tidak akan membuatnya melupakan sosok Uchiha terakhir yang begitu berharga baginya.
"Kapan kau pulang?" tanya Naruto. Mata yang tadinya menutup kini terbuka menatap sosok tampan yang kini duduk disampingnya. Bersandar pada pohon didekat mereka.
"Baru saja," mata onyx itu tertutup pelan, juga ikut menikmati hembusan angin.
Sang Uzumaki merubah posisinya, saat ini dia duduk sambil mengamati sang Uchiha. Tiga tahun berpisah tidak banyak merubah sang raven, pemuda itu tetap mempesona seperti biasanya. Rambutnya lebih panjang daripada terakhir kali ia lihat, bulu mata yang lentik, bibir cerry dan kulit yang masih seputih salju. Naruto terkekeh pelan, kenapa kulit itu masih begitu putih padahal dia yakin pemuda itu sering berkeliaran ditengah terik matahari. Apa ini karena darah Uchihanya mengingat tidak ada Uchiha yang tidak memiliki kulit putih bersih seperti ini.
"Apa yang kau tertawakan?" ucap Sasuke dingin. Meski wajahnya terlihat datar dan matanya tertutup, namun dia sadar sang Uzumaki memperhatikannya dan ia merasa rishi akan itu.
"Tidak ada," kekeh sang Hokage ke enam, bibir yang selalu tersenyum itu kini menyeringai. Entah apa yang dipikirkan sang Uzumaki.
"Berhenti membuat wajah seperti itu, itu menjijikan!" desis sang Uchiha galak.
"Hahahaha," kembali pemuda Uzumaki itu tertawa, tanpa mempedulikan delikan galak pemuda Uchiha itu. Memangnya siapa yang akan takut ditatap oleh dua iris cantik itu? Tarik kembali pertanyaanya, semua orang akan takut kecuali dirinya.
.
** Yuki Jaeger **
Cukup lama mereka menikmati suasana ditempat ini, Naruto sadar betul saat ini Uchiha terakhir itu tertidur. Rupanya perjalanan yang panjang membuat tubuh pemuda itu kelelahan. Rambut yang sedikit panjang itu terjuntai menutupi sebagian wajah tampan itu, mulutnya sedikit terbuka mencari udara.
Sang Hokage perlahan memerangkap sosok itu diantara kedua tangannya, satu tangannya membelai lembut rambut raven tersebut, menyisihkannya dan menaruh helaian lembut itu dibelakang telinga. Pemuda Uchiha itu masih tertidur dengan lelap. Bagaimana mungkin sosok malaikat dunia itu bisa tidur tanpa terusik sama sekali? Jawabannya mudah, pemuda Uchiha itu sama sekali tidak merasakan bahaya disekitarnya, ia merasa aman saat sang Uzumaki berada disampingnya.
"Sasuke," ucap Naruto pelan. Perlahan-lahan ia dekatkan wajahnya pada pemuda raven itu. Ia banar-benar terjerat dalam pesona si bungsu Uchiha.
Hanya beberapa senti lagi dua bibir itu bertemu, namun sang Uzumaki mengurungkan niatnya. Ia jauhkan wajah tersebut. Ia tidak boleh melakukan ini. Apa yang akan dikatakan orang-orang jika mereka tahu akan ini, Hokage cabul, manusia biadab, orang menyimpang. Haha, mungkin ia akan diasingkan ketempat dimana tidak ada orang lain lagi. Jika itu memang harus terjadi, maka itu tak apa, namun ia tak ingin membuat Sasuke juga terseret dalam masalah ini.
Lagipula ia yakin pemuda Uchiha itu ingin membangkitkan kembali klannya, bersamanya hanya akan membuat keinginan itu tak akan pernah terjadi. Naruto kembali pada posisi awalnya, duduk didekat pemuda itu, matanya menatap sendu pada matahari yang mulai turun dari singgasananya. Saat itu Naruto sama sekali tidak sadar kedua mata onyx itu terbuka, memandang sendu padanya. Ada rasa sakit yang kentara didua bola mata onyx itu. Beberapa saat kemudian iris onyx itu tertutup.
Naruto menghela nafas pelan, pikirannya benar-benar berkecamuk saat ini. Angin berhembus semakin kencang, suhu ditempat ini menjadi lebih dingin. Kembali pemuda itu menghela nafas, ia lirik bungsu Uchiha yang masih terlihat tertidur.
"Sasuke, bangun," ucapnya.
Kedua iris itu kembali terbuka, menatap langsung dua iris langit dihadapannya. 'deg,' Naruto mengalihkan pandangannya, ia sama sekali tidak sanggup melihat dua iris yang terlihat begitu rapuh dan menyakitkan itu.
"…be… dobe!"
"Hah?" Naruto yang sedikit melamun tersadar akan panggilan tersebut.
"Kau mendengarkanku tidak?" ucap Sasuke datar.
"Apa?"
"Kaki ku kram, bisa kau mengendongku?" Sasuke sama sekali tidak berbohong, tiba-tiba saja kakinya kram, entah apa yang diinginkan oleh Kami-sama saat ini. Ia bisa saja diam disini sampai kramnya berhenti, namun dinginnya cuaca sama sekali tidak mendukung, saat ini dia hanya memakai baju tipis.
"Tentu." Naruto berjongkok dihadapan sang Uchiha, merentangkan kedua tangannya kebelakang membantu sang Uchiha naik keatas punggungnya.
Sasuke mengeratkan pelukannya pada leher jenjang itu, wajahnya ia sembuyikan diantara leher dan tangannya sendiri. Dia sadar betul dengan kelakuannya dan ia yakin pemuda Uzumaki itu juga sadar, namun kedua pemuda itu hanya diam.
"Kau berat, hahaha," Naruto tertawa canggung, mencoba mengisi keheningan yang terjadi. Namun Sasuke sama sekali tidak meresponnya. Pelukan dilehernya lebih erat dari sebelumnya, "Sasuke," panggilnya. Ia menghentikan langkahnya, Naruto sadar akan satu hal, pemuda yang ada dalam gendongannya sedang menangis.
Angin berhembus menerbangkan beberapa daun, saat ini sudah memasuki musim gugur rupannya. Pemuda Uzumaki itu tidak bisa menghentikan tangisan sang Uchiha, ia hanya berdiri diam menatap bulan yang menggantikan sang matahari. Setitik air mata juga jatuh dipipi tan tersebut. Meresapi rasa sakit yang tiba-tiba menjalar didadanya.
.
** Yuki Jaeger **
Matahari dan Bulan
Dua elemen yang menjaga kestabilan dunia
Dua elemen yang saling berdekatan namun tak pernah bisa bersatu
Kau begitu dekat, namun aku tidak bisa mengapaimu
** Yuki Jaeger **
.
** FIN **
.
Gaje? Aku sadar kok *pundung* apa yang terjadi dengan otakku T_T
Nikmatilah hasil karya dalam waktu singkat ini, maaf kalau ada typo karena ini tanpa edit :p buat yang nunggu WAIT YOU dan TERIMA KASIH *emang ada* sabar ya :3 aku lagi main di fandom BOBOIBOY *dilempar kunai* Hey, siapa yang lempar? Coba kalian baca pair BBBFang, itu mirip NaruSasu tahu *promo*
Akhir kata mohon RnR :3
