James Buchanan Barnes & Wanda Maximoff adalah karakter milik Marvel, tidak ada keuntungan komersil yang didapat dari pembuatan karya ini.
Saat Wanda tiba di depan lokernya, di ujung sana Bucky tak melihatnya. Lelaki itu masih memakai jersey (sepak bola kali ini, bukan football, dan Wanda masih tidak bisa percaya bahwa kaki dan tangan yang terlihat biasa-biasa saja itu bisa menangani berbagai macam olahraga sekaligus—begitu banyak hal yang masih belum ia ketahui dari lelaki itu). Bucky mengelap wajahnya dengan handuk, dan bagi Wanda hal itu tak perlu lama-lama diamati.
Bisa gawat. Pikirannya bisa ke mana-mana.
Begitu membuka lokernya, ia melupakan semua yang harus ia lakukan. Bucky. Apa yang akan Bucky lakukan setelah selesai jam sekolah? Apa dia akan berlatih tenis setelah ini? Atau mungkin meneruskan dengan football sampai malam? Apa yang biasanya dia lakukan, jika tidak berlatih ini dan itu?
Tangannya hanya mengacak-acak isi lokernya tak tentu arah. Rasa ingin tahunya meliar, lalu ia benar-benar lupa akan segalanya. Ia menutup loker lagi untuk menggali ingatan. Dasar Doorway Effect. Atau mungkin gara-gara yang di ujung sana juga.
"Hai."
Jantung Wanda hampir melompat keluar dari sangkar iganya. Tiba-tiba saja Bucky sudah berada di balik pintu lokernya, bersandar, tersenyum seakan ia memiliki seluruh cahaya matahari pada wajahnya. "Wanda."
"Oh, hai. Hai James." Wanda meneguk ludahnya. "Sibuk latihan?" Lalu Wanda tercenung, dialeknya tiba-tiba saja terdengar di saat-saat seperti ini.
"Tidak juga. Gara-gara pesta Homecoming, banyak latihan yang harus ditunda."
Oh. Persiapan. Wanda baru ingat, Bucky adalah salah satu orang yang suka direpotkan oleh acara-acara seperti itu.
"Jadi," Bucky menjedanya dengan berdeham, "untuk Homecoming ini ... apakah kau sudah diajak seseorang?"
Wanda tak berpikir dua kali, langsung menggeleng. Bucky tersenyum dengan cara yang Wanda yakin akan membuatnya semakin ingin tahu hingga minggu-minggu berikutnya. Apakah dia tersenyum begini juga pada perempuan-perempuan lain? Sering atau tidak?
"Oke, Wanda, pukul tujuh, ya."
#
*doorway effect: sebagian psikolog percaya bahwa dengan melewati pintu dan memasuki ruangan yang berbeda, akan menimbulkan 'mental block' di dalam otak, dan memperbarui memori untuk membuat ruang bagi episode yang baru
