Eternal Love

Sang surya nampaknya sudah mulai lelah memancarkan sinarnya keseluruh penjuru muka bumi ini, kini tiba saatnya sang rembulan menggantikan tugasnya.

"Sasuke-kun sudah senja" ucap seorang gadis yang memiliki sepasang mata lavender

"Sebentar lagi" jawab pemuda yang dipanggil sasuke menopangkan dagunya dibahu gadis yang tengah ia peluk dari arah belakang.

"Sasuke-kun" gadis tersebut membalikkan badannya ke arah sasuke

"A-aku ingin tetap seperti ini, selamanya" ucap gadis tersebut. Membenamkan wajahnya didada bidang milik sasuke

"Bersabarlah hinata" ucap sasuke memeluk hinata

"Umm" Hinata mengangguk pelan.

.

.

.

Sebuah mobil ferari hitam yang melaju dengan kecepatan sedang berhenti didepan sebuah rumah megah.

"Besok bisa bawakan aku bekal makan siang?" Tanya sasuke menatap ke arah samping tempat duduknya

"Tentu" jawab wanita yang berada disamping sasuke

"Masuklah" ucap Sasuke sambil melontarkan satu kecupan manis di dahi Hinata

"Kau tidak mau masuk dulu ?"

"Aku harus segera mempersiapkan keberangkatanku besok"

"Baiklah" ucap Hinata dengan nada kecewa, dia hendak membuka pintu mobil seketika tangan sasuke mencegahnya. Hinata memalingkan wajahnya kearah sasuke

"Ada ap" pertanyaan Hinata tidak sempat terlontar sepenuhnya karena sasuke memotong pertanyaan tersebut dengan bibirnya. Hinata hanya bisa membalas ciuman dari kekasihnya itu.

"Aku mencintaimu" dua kalimat terlontar dari bibir Sasuke satu detik setelah dia melepaskan bibirnya dari Hinata.

.

.

.

Pukul 05.00 waktu konoha.

Seorang gadis berambut panjang tengah mengucek-ngucek kedua bola mata lavendernya.

Dia beranjak dari tempat tidurnya menuju kamar mandi yang terletak di sisi kanan tempat tidurnya.

Perlahan dia membasuh mukanya membiarkan air dingin menyegarkan pipi putihnya.

"Hinata-sama anda bangun pagi hari ini" ucap salah seorang maid yang sedang membersihkan dapur

"Hmm" angguk gadis yang dipanggil hinata dengan tersenyum

"Apa kau berniat membuat sarapan untukku hinata?" Tanya seorang laki laki berambut coklat panjang dengan bola mata lavender sama seperti hinata

"Tidak !, aku ingin membuat bekal makanan untuk sasuke-kun"

"Begitu ya"

"Nii-san ingin aku membuat sarapan untukmu ?"

"Tidak."

"Aaa"

"Tidak untuk sekarang"

"Eh ?"

"Aku tahu hari ini hari terakhir kau memasakkan makanan untuk sasuke-kun mu, jadi aku akan mengalah untuk hari ini"

"Ini bukan yang terakhir nii-san" jawab hinata tajam

"Semoga saja" jawab Neji meninggalkan hinata sendirian didapur

"Aku yakin ini bukan yang terakhir kali aku membuatkan bekal untukmu sasuke-kun" lirih hinata

.

.

.

Konoha Airport.

"Ini bekalmu Sasuke-kun" Hinata menyerahkan kotak bekal makanan buatannya

"Aku pasti merindukan masakanmu Hinata"

"Cepatlah pulang" ucap Hinata memeluk tubuh sasuke

"Hn" Sasuke membalas pelukan Hinata dengan hangat

"Aku akan selalu menunggumu Sasuke-kun".

.

.

Pukul 05.00 waktu Konoha dimusim dingin masih sangat gelap dan tentunya dengan udara dingin yang amat sangat menusuk. Tapi, itu tidak membuat gadis bermata lavender menghentikan langkah kakinya menuju balkon kamarnya untuk menghirup udara dingin yang menurutnya dapat menyejukkan pikirannya.

"Sasuke-kun..." Gumamnya sambil menutup matanya, mencoba mengingat wajah orang yang baru saja dia sebut namanya, orang yang sangat dirindukannya

"Happy fifth anniversary" Hinata membuka matanya dan mengukir sebuah senyuman manisnya

"Aku akan selalu menunggumu Sasuke-kun"

"Sepertinya kau sangat menyukai udara dingin yang menusuk ini" ucap seorang laki laki berambut coklat panjang yang diketahui adalah saudara Hinata, Neji Hyuuga.

"Hn, aku sangat menyukainya"

"Kenapa ?"

"Mengingatkanku pada seseorang"

"Aa... Iya, Sasuke-kunmu kan memiliki sifat dingin juga, bahkan aku pikir dia lebih dingin dari salju atau udara dingin yang menusuk ini"

"..."

"Hinata sampai kapan kau akan menunggunya ?"

"Sampai dia mengembalikan hatiku yang sudah dia bawa pergi" jawab Hinata yang kemudian meninggalkan Neji sendirian dibalkon.

Hinata Hyuuga adalah putri sulung dari Hiashi Hyuuga. Pemilik Hyuuga resort yang merupakan salah satu resort termewah di Konoha, selain resort Hyuuga juga memiliki butik yang dikenal dengan Hyuuga collection.

Dikarenakan Hyuuga resort kendalinya dipegang oleh Neji jadi Hinata memegang kendali atas Hyuuga collection. Selain menjadi pemegang kendali Hyuuga collection dia juga menjadi salah satu desaigner fashion untuk Hyuuga collection.

"Selamat pagi Hinata-sama" begitulah sapaan dari para karyawannya setiap pagi. Hinata hanya membalas sapaan tersebut dengan senyumannya.

Cklek...

Hinata membuka knop pintu ruangan kerjanya, tengah berdiri seorang gadis dengan gaya rambut ala panda sedang memperhatikan foto yang dipajang dimeja kerja Hinata.

"Hinata kau sudah datang" sapa gadis tersebut

"Tenten ? Ada apa ?"

"Um... Aku ingin mengatakan sesuatu padamu"

"Katakan saja" Hinata duduk dikursinya, begitu dengan Tenten duduk dikursi seberang Hinata

"..."

"Ayolah Tenten ada apa ?" Khawatir Hinata

"A-aku dengar 2 tahun yang lalu Sakura pergi ke..." Tenten memotong perkataannya

"Pergi kemana ?" Tampak wajah Hinata serius saat mendengar nama Sakura

"A-amerika" ucap Tenten hati hati

Deg... Jantung Hinata seolah ada yang memukul dengan keras

"Bukankah dia sekolah di Paris ?"

"Awalnya memang begitu, tapi setelah satu tahun kuliah diparis dia memutuskan untuk pindah ke Amerika"

'Amerika ? Sasuke-kun' ucap Hinata dalam hati, teringat Sasuke yang sekarang sedang kuliah di Amerika.

"Kenapa harus ke Amerika ? Bukankah Paris adalah pusat kota mode, bukankah dia bercita cita menjadi fashion desaigner ?" Hinata teringat Sakura yang selalu menjadi rivalnya dalam urusan mode, karena cita cita mereka yang sama yaitu menjadi seorang Fashion Desaigner.

"Dia memutuskan berhenti mengejar cita citanya menjadi Fashion desaigner"

'Tidak mungkin' pikir Hinata

"Kenapa ?"

"Aku sendiri juga tidak tahu"

'Apa mungkin dia...Tidak ! ..tidak mungkin'

"Kau tahu semua ini dari Ino ?"

"Bukan, tapi dari Lee"

'Lee ?' Pikir Hinata, setahu Hinata Lee adalah laki laki yang mengejar ngejar Sakura waktu Sma dulu. Dia pasti akan mati matian mencari tahu informasi tentang Sakura. Begitu juga dengan informasi kepindahan Sakura ke Amerika.

"Hinata ?"

"Eh ?...iya?"

"Kau memikirkan kepindahan Sakura ?"

"Ahh... tidak" bohong Hinata

"Benarkah ? Tapi masih ada satu informasi lagi yang aku dapat"

"Informasi apa ?" Wajah Hinata menjadi tambah tegang

"A-aku dengar di-dia kuliah di Universitas Ha-harvard" ucap Tentan dengan penuh kehati hatian, mengingat Sasuke kekasih Hinata juga sekolah di Harvard

Deg... Kembali seperti ada sesuatu yang memukul dadanya dengan keras

'Harvard ? Sasuke dan Sakura kuliah di Universitas yang sama ?'

Flashback.

"Hinata sepertinya kau memang ingin menjadi rival seumur hidupku"

"Sakura..."

"Dari dulu cita citaku menjadi seorang fashion desaigner, dan kau selalu menjadi saingan terberatku dalam urusan fashion"

"Sakura aku tidak..."

"dan sekarang Sasuke" Sakura memotong kata kata Hinata

"Hinata aku mencintai Sasuke semenjak aku duduk dibangku Smp sampai se-ka-rang"

"Sakura..."

"Mulai sekarang bersainglah denganku dalam segala hal Hinata"

5 bulan kemudian.

"Hinata berhenti memikirkan perasaan Sakura" Ucap pemuda tampan dengan rambut super unik memegang kedua bahu Hinata

"Ta-tapi Sasuke-kun"

"Aku mencintaimu Hinata, dan aku tahu kau juga mencintaiku"

"Ta-tapi Sakura mencintaimu"

"Aku tidak peduli"

"Sasuke-kun kau jahat"

"Hinata dengar, kau selalu memikirkan perasaan dia, apa dia juga memikirkan perasaanmu ?"

"..."

"Dia selalu menganggapmu musuh terbesarnya, musuh dalam segala hal, lalu kenapa kau harus begitu peduli pada perasaannya ?"

"Sasuke-kun..."

"Apa kau akan selalu mempedulikan perasaan orang yang selalu menganggapmu musuh dan akan mengabaikan perasaan orang yang menganggapmu segala-galanya baginya ?"

"..."

"Hinata aku mencintaimu" ucap Sasuke kemudian memeluk tubuh Hinata

"Sasuke-kun a-aku..."

"Hn ?"

"Aku mencintaimu"

"Aku tahu, terimakasih Hinata" ucap Sasuke kemudian mendaratkan bibir tipisnya dibibir Hinata dengan penuh kehangatan.

"Aku mencintaimu" ucap Sasuke dan Hinata secara bersamaan.

Tanpa mereka berdua sadari sepasang bola mata emerald tengah memperhatikan mereka berdua dengan pandangan kekecewaan dan amarah yang begitu besar.

Konoha High School

"Selamat Hinata"

"Sa-sakura"

"Aku tahu kau baru saja resmi menjadi kekasih Sasuke bukan ?"

"Eh ?"

"Baiklah, sekarang mungkin aku kalah tapi besok... Itu masih menjadi teka teki"

Flashback end.

"Hinata sebaiknya kau jangan terlalu memikirkan hal itu, sekuat apapun Sakura berusaha untuk mendapatkan Sasuke, Sasuke tidak mungkin terpesona. Dia hanya mencintaimu"

"Hn.. Arigatou Tenten-nee"

"Baiklah sebaiknya segera kerjakan pekerjaanmu, jika kau tidak ingin dimakan olehh ayahmu sendiri" Tenten mencoba mencairkan suasana

"Hn" jawaban singkat keluar dari bibir Hinata, sepertinya usaha Tenten tidak berhasil.

.

.

.

"Nee-chan hari ini kau libur kerja ?" Tanya adik Hinata, Hyuuga Hanabi.

"Hn" jawab Hinata yang masih memeluk guling dibalut dengan selimut tebal

"Kenapa ?"

"Aku akan mencari inspirasi untuk koleksi baju bulan sekarang"

"Kalau begitu aku ikut"

"Aku tidak akan pergi ke mall atau ketempat yang ramai"

"Tidak apa, aku tahu nee-chan akan pergi kedanau diperbatasan Konoha dan Suna kan ?"

"Darimana kau tahu ?" Tanya Hinata yang langsung bangun dari tidurnya

"Itu kan tempat bersejarah nee-chan dan Sasuke-nii" ucap Hanabi dengan polosnya

"Jadi kau selalu menguntit semua tentang aku dan Sasuke-kun hah ?" Tanya Hinata dengan wajah yang dibuat buat seram

"Benar sekali" jawab Hanabi mantap dengan tampang innoncentnya

"Dasar adik nakal" Hinata menggelitik pinggang Hanabi

"Hahaa.. Gelii nee-chan"

"Nee-chan indah sekali..." Ucap Hanabi terkagum kagum melihat danau berwarna biru yang menenangkan, tentunya dengan ilalang yang tumbuh dipinggir danau.

"Aku harap kau tidak mengganggu pekerjaanku Hanabi"

"Baiklah, tapi ijinkan aku berjalan jalan disekitar sini"

"Hn, hati hati"

"Desaign bajumu cantik" puji Sasuke yang melihat hasil desaignan baju Hinata

"Arigatou Sasuke-kun" mendapat pujian dari kekasih yang berasal dari klan elite yang tentu jarang memuji orang lain, Hinata langsung mengucapkan terimakasih diiringi senyuman manisnya yang membuat Uchiha muda itu begitu terpikat

"Hinata ?"

"Hn ?"

"Aku ingin memakai baju hasil desaignanmu saat pernikahan kita nanti"

"Eh ?" Seketika wajah putih Hinata memerah seperti tomata

"Kau mendengarkanku tidak ?" Tanya Sasuke mendekatkan wajahnya pada wajah Hinata

"Te-tentu saja" jawab Hinata gugup

"Jadi mau tidak ?" Sasuke semakin mendekatkan wajahnya pada Hinata

"Um" angguk Hinata

"Bagus! Mulai sekarang kau adalah calon pengantinku" ucap Sasuke sambil mengedipkan matanya

"Sasuke-kun" ucap Hinata tersipu malu.

Bayangan saat masih bersama sang kekasih terlintas didepan mata Hinata.

Tes satu tetes air mata jatuh dipipi putih milik Hinata

"Sasuke-kun"

"Dulu kau selalu menemaniku disini"

"A-aku merindukanmu"

"Sa-suke-kun"

"Tiga tahun terakhir ini kau tidak pernah menghubungiku Sasuke-kun"

"Ke-kenapa ?"

"A-apa karena ?" Terlintas dalam benak Hinata tentang kepindahan Sakura ke Harvard University, universitas yang sama dengan Sasuke

"Tidak!" Hinata mencoba menepis pikiran buruk yang memasuki otaknya

"Aku tahu Sasuke-kun bukan orang seperti itu"

"Cepatlah pulang Sasuke-kun"

"Nee-chan" Panggil Hanabi yang otomatis membuyarkan lamunan Hinata

"Ada apa ?" Jawab Hinata bosan

"Lihat hasil jepretanku" sambil menyodorkan sebuah kamera. Meskipun sedang tidak mood Hinata tetap mencoba melihat gambar hasil potretan adik kesayangannya

"Hm... Bagus" Puji Hinata

"Benarkah ?". Tanya Hanabi antusias karena mendapat pujian dari kakak yang dikaguminya

"Hn"

"Arigatou Nee-chan"

"Kau masih ingin mengejar cita citamu menjadi seorang fotographer ?" Tanya Hinata pada Hanabi

"Tentu saja" jawab Hanabi dengan antusias

"Gapailah" ucap Hinata sambil tersenyum

"Um" angguk Hanabi

"Nee-chan mana hasil desaignan bajumu ?"

"Eh ?" Pertanyaan Hanabi membuat Hinata terkejut setengah mati, mengingat dia yang daritadi terbawa bayang masa lalu sehingga dia tidak sempat mendesaign baju seperti yang dia rencanakan

"Kau tidak mendesaign baju ?" Tanya Hanabi (lagi) setelah melihat kertas yang digenggam Hinata masih bersih

"Aahhh...ituu...akuu..." Ucap Hinata terbata bata, Hinata sedang mencari alasan yang tepat untuk menjawab pertanyaan Hanabi

"Nee-chan pasti teringat Saasuke-nii, sehingga Nee-chan tidak bisa mendapatkan inspirasi. Benar kan ?"

"Eh ?... Hn" awalnya Hinata terkejut dengan pernyataan Hanabi, namun dia sudah tidak bisa menolak untuk berbicara jujur lagi

"Sasuke-ni juga pasti memikirkan Nee-chan"

"..." Mata lavender Hinata menerawang jauh kedalam air danau, namun meski begitu dia masih ttetap bisa mendengar apa yang diucapkan Hanabi

"Alasan dia tidak menghubungi Nee-chan selama dia sekolah akan dijelaskan setelah kepulangannya keJepang"

"..."

"Sasuke-nii sangan mencintaimu Nee-chan"

"Benarkah ?"

"Ya"

"Bagaimana kau tahu ?" Hinata menatap tajam pada Hanabi

"Nee-chan tidak perlu tahu, yang penting aku tahu Sasuke-nii sangat mencintaimu" jawab Hanabi dengan tenang, tentunya dengan sedikit senyum jahilnya ketika mengingat tiga tahun kebelakang tentang percakapan dengan laki laki yang dicintai kakaknya

Flashback on

"Sasuke-n ii ?"

"Hn"

"Aku dengar Sasuke-nii akan sekolah ke Amerika"

"Hn"

"Lalu bagaimana dengan Nee-chan ?"

"Nee-chanmu akan tetap menjadi milikku" ucap Sasuke tersenyum

"Berapa lama nii-san pergi ?"

"4 tahun"

"Aaahhh" anguk Hanabi mengerti

"Hanabi ?"

"Ya?"

"Bisa bantu aku ?"

"Membantu apa ?"

"Jaga Nee-chanmu untukku"

"Eh ? Tentu"

"Adik pintar !" Ucap Sasuke mengelus rambut Hanabi

"Tapi Nii-san harus berjanji"

"Apa ?"

"Nii-san tidak boleh mengkhianati Nee-chan"

"Tentu tidak"

"Janji ?" Tanya Hanabi menyodorkan jari kelingkingnya pada Sasuke

"Janji" Sasuke juga menyodorkan jari kelingkingnya pada Hanabi

"Aku pegang janjimu Sasuke-nii"

"Peganglah sampai aku kembali dan mempersunting Nee-chanmu"

"Apa ? Kau akan menikahi Nee-chan ?" Tanya Hanabi dengan mata membulat

"Hn"

"..."

"Aku sangat mencintai kakakmu, Hinata"

Flashback end.

"Adik yang sok tahu" ucap Hinata dengan cekikikan

"Huh" Hanabi mengerucutkan bibirnya

"Ayo pulang, sudah sore"

"Hn"

Cuaca cerah dimusim panas memang pantas dijadikan moment untuk berlibur, namun tidak untuk gadis berambut ungu panjang yang sedang bergerumbul dengan setumpuk pekerjaan dimeja kerjanya. Bisa kalian tebak bukan ? Desaignan bulan sekarang yang belum dia buat.

Tangan lembutnya dengan lihai menggambar satu persatu baju yang akan dilucurkannya untuk bulan sekarang, namun tiba tiba ketika sedang asyik menggambar baju dengan tema seragam sma, kembali ia teringat akan seseorang yang membuatnya begitu nyaman saat didekatnya. Hinata menghentikan pekerjaannya kemudian menatap foto yang ada didepan mejanya, foto dia dan Sasuke.

"Sasuke-kun" lirihnya. Hinata kembali ingat dengan pekerjaannya dan akan kembali memulai pekerjaannya sebelum ada orang yang mengetuk pintu ruangannya

Tok...tok..tok...

"Masuk" ucap Hinata yang kembali menggambar designannya

"Hinata-sama ada orang yang ingin bertemu dengan anda"

"Siapa?"

"Umm..." Karyawan tersebut tidak mengetahui nama orang yang ingin bertemu dengan Hinata

"Apa dia orang asing sehingga kau tidak mengetahui namanya ?"

"Ya, aku orang asing sehingga dia tidak mengetahuiku" ucap seseorang dari belakang pegawai Hinata

"..." Mata Hinata membulat ketika melihat siapa orang yang ingin bertemu dengannya

"Aku yakin kau mengetahuiku Hinata meski kau menganggapku orang asing"

"Sa-sakura"

TBC