- SPEL -

.

Kaisoo

.

-Prologue-

.

.

.

Happy reading ~~~

.

.

.

"Apa yang akan kita lakukan untuk satu bulan kedepan?" Luhan bertanya kepada kedua sahabatnya yang sedang memoles kuku mereka masing-masing.

Baekhyun mengamati kuku lentiknya dan berkata, "Aku sudah menaklukkan si giant itu, dan tidak akan melakukannya lagi," lalu ditatapnya Kyungsoo yang masih fokus mencat kukunya dengan cat warna merah muda, "bagaimana denganmu?"

Kyungsoo mengangkat bahu. "Tidak ada yang menarik, aku bosan."

Luhan berdecih. "Hanya kau yang belum mendapat mainan, Kyung."

"Memangnya kau sudah ada?" tanya Kyungsoo kesal, please dia tidak ingin dipojokkan seperti ini.

"Oh please, tentu saja ada," Luhan mengambil alih cat kuku yang dipegang Kyungsoo, "hanya kau yang belum."

Kyungsoo menghembuskan napas, dipeluknya boneka rillakuma yang terdapat dikasur Baekhyun.

"Hei Kyung, jangan sentuh dia! Itu pemberian si bodoh," Baekhyun dengan buas mengambil boneka itu dari pelukan Kyungsoo.

Luhan terkekeh. "Kau lihat, Byunbitch kita sudah gila, haha."

"Ew, aku tidak akan pernah seperti itu hanya karena sebuah boneka bodoh," gerutu Kyungsoo, dia mual sendiri melihat Baekhyun yang kini menepuk-nepuk boneka itu dengan sayang.

"Yeah suatu saat kau akan," sahut Baekhyun santai, oh ayolah, diantara mereka bertiga tentu saja Baekhyun yang paling bertingkah seperti jalang. Tapi sekarang dia sudah menemukan seseorang yang mampu menjinakkannya. Dan Baekhyun suka itu.

"Tidak akan!"

"Ya kau akan," lirih Luhan tiba-tiba.

"Eh?"

"Kau juga, Lu?" Kyungsoo bertanya denga gusar, ini tidak mungkin, dia tidak ingin teman-temannya seperti ini.

"HA! Sudah ku tebak!" Baekhyun bersorak, ditatapnya Kyungsoo lagi, "sebaiknya kau juga, Kyung, walau hanya mainan, kau berhak mempunyai seseorang, agar kau tidak seperti jalang kesepian, haha!"

Kyungsoo mendengus. "Sialan kau! Sudah ku bilang tidak ada yang menarik."

Beberapa saat Luhan berfikir sembari mengetuk dagu dengan jarinya yang lentik, lalu bertanya, "Bagaimana dengan Junmyeon, si anak orang kaya?"

"No! Terlalu sombong," tolak Kyungsoo cepat.

"How about Wu Yifan? Dia tampan."

"Menurutmu aku ingin ditendang oleh kekasihnya yang sangar itu, huh?" protes Kyungsoo, siapa yang tidak tahu dengan pasangan itu?

"Okay, aku sudah tahu," Luhan menepuk tangannya sekilas, membuat perhatian kedua sahabatnya teralih kepadanya, "Kim Jongin."

"WHAT!" Baekhyun menjerit nyaring.

Kyungsoo tersedak udara yang sedang dihirupnya. Gila!

"Eey kalian berdua kenapa? Kim Jongin itu lumayan untuk Kyungsoo."

"Kim Jongin? Si cupu?"

Luhan mengangguk mantap.

"Kau gila Xi Luhan! Kau ingin image ku rusak karena mendekati lelaki cupu itu!" teriak Kyungsoo tidak terima.

"Bilang saja kau tidak mampu mengatasi seseorang seperti Kim Jongin?" Luhan tersenyum mengejek.

Baekhyun tiba-tiba menganggukkan kepalanya, seolah memahami sesuatu. "Kalau dipikir-pikir... Boleh juga-"

"Hei-"

"Aku ingin kau, Do Kyungsoo si binal tetapi sebenarnya manja.. "

"Byunbitch!"

"Memang harus dengan lelaki seperti Kim Jongin."

Kyungsoo ingin membuka bibirnya protes. "Tidak ada penolakan, jika kau tidak mau, kau pengecut Kyungsoo."

Kyungsoo mengangkat kedua tangannya ke udara. "Fine! Kalian berdua sialan!"

.

.

.

Coba-coba buat ff yg berchapter, gk tau Bagus atau enggak, kalau responnya Bagus bakal dilanjut...