NaruXFemSasu
Gender Benner a.k.a STRAIGHT
Adult Fic Full Lemon scene
Naruto Descalimer By Masashi Kishimoto
HONEY MOON PLANING
AnnieSakkie
Enjoy Reading
.
.
.
_Nara's Office pukul 3 sore_
"Hei—Naruto tolong kerjakan laporan ini ya." Ucap pria berambut coklat jabrik dengan tato segitiga di kedua pipinya.
"Apa. Tugas lagi?" tanya seseorang yang di ajak nya bicara dengan nada kaget tidak percaya. What The Hell, ia akan bersiap untuk pulang malah di beri tugas baru.
"Tentu saja. Bukan kah hanya kau yang menganggur di devisi ini." Jawab pria ber tato itu santai sembari meletak kan map biru tersebut di atas meja. Tidak menghiraukan delikan kesal dari orang yang ia ajah bicara.
Enggan berdebat lebih lama, pria berambut kuning cerah ini akhirnya menerima.
"Baiklah. Aku akan segera menyelesaikan nya."
"Jangan sedih begitu. Aku tahu kau pintar dan tidak akan menemukan kesulitan." Teman baik se kantor pria pirang tersebut menepuk pundak, lalu menampilkan senyum lebar.
"Huh. Ya sudah sana pergi. Hush..hush."
"Kau mengusir ku, pirang."
"Bagaimana aku mengerjakan laporan ini, kalau kau ada sini. Baka Kiba." Renggek si pirang kesal.
"Oke.. bye-bye Naruto." pamit Kiba -nama pria ini- kemudian pergi.
" Hah. Kalau begini aku tidak bisa segera pulang."
Seorang pria tampan dengan jas hitam terlihat lesu duduk di atas kursi putar. Tangan kanan nya memegang map berisi file perusahaan yang harus ia selesaikan. Dengan sangat malas dan enggan ia menyalakan kembali komputer di atas meja yang beberapa saat yang lalu ia matikan. Selagi menunggu layar monitor itu menyala, ia membuka map yang terdapat simbol huruf N di depannya. Manik biru pria ini sibuk memindahi tulisan yang tertera di sana. File tersebut berisi laporan tentang keuangan yang sulit untuk di selesaikan dalam waktu satu jam. Damn it. Lagi-lagi dia harus lembur dan tidak bisa pulang dengan cepat. Padahal dia sudah mempunyai janji dinner romantis bersama istri tercinta.
"Lagi-lagi lembur. Fuck." Umpatnya lalu meng -klik- salah satu file yang ada di folder dan mengetik sesuatu di keyboard dengan kasar.
Nama pria ini adalah Uzumaki Naruto. Seorang pekerja kantoran bagian administrasi di perusahaan milik teman baiknya sejak SMA. Karena ke displinan serta intelektual nya yang tinggi, Naruto sering di tunjuk untuk menyelesaikan laporan yang sulit. Maka dari itu pria ini lebih banyak menghabiskan waktunya di kantor ketimbang pegawai yang lain.
Seperti sekarang, Naruto harus menunda jam pulangnya karena tugas yang baru saja ia dapatkan. Naruto adalah pria tampan yang lumayan populer di tempat kerja. Wajah mempesona, kulit kecoklatan, mata biru indah serta kepintaran yang diatas rata-rata. Wanita mana pun akan tergila-gila padanya. Tapi tidak, Naruto bukan pria mesum yang akan menggaet baik wanita atau pria ke ranjang dalam satu kali kedipan mata. Naruto adalah suami yang baik dan setia pada istrinya. Yah, memang benar pria ini sudah menikah, walaupun dia masih tergolong muda.
"Aku harus tenang. Dan semua akan selesai dengan hasil sempurna." Gumamnya dengan tangan yang masih sibuk mengetik di keyboard. Kacamata beningnya terlihat memantul warna biru muda dari layar monitor.
.
Honey Moon planning
.
Jam yang ada di tangan Naruto menunjukan angka 9. Tak terasa waktunya akan habis lebih lama di depan komputer kerja. File dan lain nya ia letakkan di atas meja. Merapikan, agar mudah untuk menemukan nya besok saat di tagih atasan.
"Oke—semua beres. Semoga Sasuke, tidak tidur duluan." Doa nya seraya menenteng tas lalu pergi keluar ruangan.
Beberapa meja telah kosong dan hanya segelintir orang yang memilih lembur untuk menambah pemasukan. Tentu saja di era modern seperti ini, kebutuhan akan hidup sangat tinggi. Harga kebutuhan pokok semakin mahal, bahan bakar dan lain-lain nya, tentu itu tidak dapat di pikir dengan santai sembari meminum kopi bersama teman-teman kan. Beruntung bagi Naruto, karena gajinya bisa lebih dari cukup untuk minum dan makan.
_Naruto's House pukul 9.30 malam_
Pria tampan bersurai pirang cerah terlihat tenang melangkah kedalam rumah. Langkah kakinya timpang dan wajah tampan nan mempesona itu merengut lelah. Ia longgarkan dasi yang seakan mengikat erat lehernya dari kerah kemeja. Manik birunya menyisir ke penjuru ruangan. Hal pertama yang menyambut retina nya adalah gelap, sunyi dan mencengkam. Jujur saja bulu kuduk Naruto merinding merasakan hawa dingin yang ada di ruang tamu nya. Apalagi tidak tanda-tanda sang istri tercinta yang menunggu kedatangannya di sofa.
"Mungkin Sasuke sudah tidur." Tandas Naruto setelah menghembuskan nafas berat.
Ia kembali mengajak kaki yang berbalut celana kain khas pekerja kantor itu masuk kedalam. Lagi-lagi hanya suasana suram menemani malam nya. Pria dari Uzumaki ini berjalan kearah dapur, bermaksud untuk meminum segelas air atau sekedar mengintip di balik tudung saji, makanan apa yang sudah di buat sang istri tercinta. Walaupun ia sedikit kecewa karena kedatangan nya tidak di sambut dengan pelukan mesra atau ciuman selamat datang.
Naruto mengusap wajah lelahnya.
Ia sedikit bodoh karena berharap kehidupan rumah tangga nya akan sama dengan novel dengan genre romance atau komik remaja yang penuh adegan tidak masuk akal.
Tegukan air dingin terasa menyejukan kerongkongan Naruto yang kering kerontang. Ia dudukan pantat nya di kursi meja makan. Disana terdapat tudung saji berwarna biru berenda putih yang entah apa isi di dalam nya. Sedikit penasaran Naruto membuka tudung saji itu. Senyum samar terpeta jelas di wajah rupawannya.
"Ramen?" ucapnya tidak percaya. Ia mengambil semangkuk penuh masakan mie berkuah tersebut segera. Walaupun ramen itu sudah dingin dan bentuknya berubah jadi aneh, Naruto tetap merasa bahagia.
"Aku akan memakan ini. Terima kasih Sasuke." Kata Naruto senang lalu mengambil sumpit dan memakan mie dingin itu dengan sangat lahap.
Lihat saja mulut Naruto membuka lebar lalu mengunyah mie itu seperti orang kelaparan. Tetesan kuah berceceran membuat kotor meja makan. Kelakukan pria itu tak ubah nya bocah yang baru belajar makan.
Naruto merasa sangat bahagia karena istri nya tidak melupakan pesanan yang ia katakan sebelum berangkat kerja. Naruto memang selalu memesan aneh-aneh untuk makan malam dan istri tercinta yang akan memasak. Tidak peduli itu tidak umum atau rasanya tidak enak Naruto akan menghabiskan nya. Seperti saat ini, meskipun ramen itu dingin dan akan membuat perutnya sakit, dengan senang hati pria berambut cerah ini melahapnya. Suami pengertian. Tipikal.
"Nikmat sekali. Aku sampai kekenyangan. Huft." Gumam nya lalu menghapus jejak basah kuah ramen di sudut bibirnya dengan tisu. Naruto mengusap perutnya yang mengembung. Setelah selesai dengan urusan perut, Naruto beranjak untuk istirahat di kamar.
Setidaknya tubuhnya dapat berkeringat dengan olah raga malam.
"Aku datang Sasuke sayang." Riang Naruto lalu bergegas naik ke atas.
.
Smooth Lemon Scene (Warning)
.
Ruangan yang luas dan romantis adalah suasana yang menyambutnya setelah memasuki kamar. Yeah, lampu temaram, ranjang besar dengan kain transparan, serta aroma mints segar. Tentu bagi orang yang lelah seperti Naruto akan memilih segera merebahkan di ranjang empuk dengan sprei merah tua. Kain teransparan yang menjuntai di sana, seakan melambai ke arah nya. Bukan itu semua yang membuat niatnya untuk mendekati ranjang, tetapi siluet tubuh wanita lah yang menarik semua minat si pria pirang.
Naruto berjalan perlahan kearah ranjang seperti orang yang terkena pelet. Ia buang jas hitam serta tas kerja di karpet tebal yang ada di lantai bawah. Sebuah senyuman samar Naruto tampilkan saat memandangi malaikat tercintanya tengah tertidur pulas. Wajah cantik, nafas konstan serta geliatan manja. Uuhh..itu semua sudah mulai membuatnya terangsang.
"Kau sudah tidur sayang?" tanya Naruto sembari mengelus dahi istrinya di balik poni panjang.
Ia buka kancing kemeja yang ada pada lengan lalu menggulungnya hingga ke saku. Merapat, Naruto hirup aroma shampo yang menguar kuat dari rambut sang istri tercinta.
"Aku pulang Sasuke. Kau tidak meyambut suami mu pulang dengan baik, malah tertidur. Dasar." Gumam nya geli dengan tangan nakal meraba kesana-kemari. Mengusap pelan wajah halus itu dengan gerakan seringan kapas.
"Engghh!" keluh istrinya yang bernama Sasuke itu dengan geliatan kecil. Terganggu akibat usapan nakal tangan suaminya.
Bukan Naruto namanya kalau tidak merambah kebagian-bagian lain. Tidak masalah toh, mereka adalah pasangan suami istri.
Kecupan hangat nan basah Naruto lakukan di sepanjang pipi hingga ke bibir. Dengan kalap pria kantoran ini menjilati apa saja yang ada di wajah Sasuke. Menyesap dalam hingga pipi itu basah akan saliva. Lidah panjang Naruto bermain lama di belahan bibir tipis milik istrinya. Mengigiti kecil bagian kenyal itu lalu menghisap masuk ke dalam mulut. Tak terelak kan lagi perbuatan 'manis' nya membuat apa yang ada dalam sangkar mengembung cepat. Benda panjang yang semula layu dan tidak bertenaga kini mulai terisi oleh aliran darah.
"Nnnggghh." Keluh Sasuke tidak nyaman dalam tidurnya. Alis kehitaman itu mengeryit saat di rasa ada benda licin dan basah menjilati wajah nya.
Perlahan dengan enggan, ia buka kelopak matanya yang berwarna putih pucat. Sesuatu berwarna pirang jabrik serta kulit cokelat adalah hal pertama yang tertangkap oleh indra pengelihatannya.
"Naruto!" panggilnya setelah memastikan cukup lama.
Oke, siapa lagi yang berani berbuat aneh-aneh macam begitu kalau bukan suaminya. Dan lagi tidak ada selain Naruto yang memiliki benda kuning dan coklat di rumah ini.
"Kau sudah bangun?" Ucap Naruto dengan cengiran kecil dan idiot.
Mata hitam milik istrinya mendelik kesal "Kau bisa melihat sendiri." Jawab Sasuke dengan dengusan kasar. Kesal juga karena tidurnya terjaga akibat ulah sang suami tercinta. Tidak tahu apa, dirinya ini baru saja memejam kan mata.
Naruto kikuk dalam posisi nya. Walaupun sudah menikah tetap saja pria kuning ini belum lah terbiasa dengan tatapan tajam milik istrinya.
"Aku hanya memberi mu ucapan selamat malam."
"Hn. Kau sudah memberi sekaligus membangunkan ku."
"Maaf kan aku Sasuke. Aku tidak bermaksud menganggu tidur mu." Sesal Naruto dengan menundukan kepala.
Sasuke menghembuskan nafas panjang lalu mengusap wajah. Sedikit banyak dirinya harus terbiasa dengan keberadaan orang lain di sisinya. Walaupun mereka menikah karena 'kecelakaan' tapi tetap saja, Sasuke juga mencintai suaminya.
"Ya sudah lah dobe. Kau baru saja pulang kerja?"
"Hn. Aku lembur lagi karena mendapat laporan baru dan besok harus di serah kan pada bos."
Sasuke memijit kening nya perlahan . Karena ulah Naruto yang menganggu tidurnya kini ia merasa sedikit pusing.
"Kalau begitu istirahat lah. Kau sudah mandi?"
Naruto memperhatikan dengan seksama perubahan yang ada di wajah istrinya. Yah, walaupun ruangan ini temaram, manik biru jernih nya bisa menangkap wajah lelah serta pucat wanita ini.
"Kau tidak apa-apa teme?" Tanya Naruto khawatir sembari memeluk Sasuke erat.
"Hn. Hanya sedikit pusing tidak apa-apa."
"Kau yakin. Apa perlu kita rumah sakit?"
"Baka—" Sasuke sedikit memukul kepala Naruto dengan tangannya. "Bukan kah itu wajar pada wanita hamil. Kau bodoh sekali."
Naruto terkekeh lepas. Tentu saja ia tahu sekarang istri nya tengah hamil muda. Terkadang ia merasa iba saat melihat Sasuke muntah-muntah di pagi hari serta gampang lelah dan lemas.
"Aku khawatir padamu teme. Aku tidak ingin kau pingsan lagi seperti kemarin." Jawab Naruto lalu meraba punggung istrinya yang berbalut gaun malam.
Sasuke menggeleng lemah. Seakan tidak setuju dengan pendapat Naruto yang menganggapnya wanita lemah. "Kau terlalu over sayang. Aku baik-baik saja." Ucap wanita cantik ini lalu menarik tubuhnya dari pelukan suami.
Manik hitam pualam tersebut memandangi setiap inchi lekukan wajah yang terpahat sempurna di hadapan nya.
Mata biru seindah lautan yang membius nya saat pertemuan pertama serta kulit kecoklatan dengan warna hangat. Sungguh dada Sasuke bergetar bila menatap Naruto intens seperti sekarang.
"Kau kenapa Sasuke. Kenapa kau memandangi ku seperti itu?"
Entah dapat perintah dari mana, wanita cantik dari Uchiha ini menempelkan bibirnya pada pipi bergaris tiga milik sang suami.
Naruto tercengang. Jarang-jarang Sasuke akan bersikap manja seperti ini. Apa yang sedang terjadi.
"Sa..suke?"
"Aku hanya mencium mu. Apa salah aku mencium suami ku sendiri?"
"Ti..tidak. Tapi kan—"
Sasuke meletakkan telunjuknya di bibir Naruto agar berhenti bicara. Ia mendekat lagi lalu berbisik kecil.
"Mandi lah. Aku sudah menyiapkan semua nya."
Wajah Naruto memerah seketika. Jantungnya berdegup kencang karena tegang. Ia tahu apa maksud dari istrinya. Apakah benar akan aman melakukan nya sekarang. Bukan nya apa sih, karena setiap kali mencoba selalu saja ada halangan.
"Ba..baik lah." Gagap Naruto lalu tanpa sadar berdiri dan melangkah begitu saja menuju kamar mandi.
Wanita cantik yang mendapat nama baru di depan namanya ini tersenyum kecil. Tidak menyangka suaminya akan bersikap lucu seperti itu.
Setelah memastikan Naruto memasuki kamar mandi, Sasuke bangkit dari duduk nya lalu mengganti gaun malam nya dengan sesuatu yang lebih menantang.
.
NaruXFem Sasu
.
Istri Naruto ini namanya adalah Uchiha Sasuke. Seorang bungsu dari klan Uchiha yang terkenal. Memang benar Naruto dan Sasuke menikah karena 'kecelakaan' pada 2 bulan yang lalu. Yah— kalian pasti tahu apa yang di masksud dengan 'kecelakaan' itu kan. Naruto menghamili Sasuke karena saat itu dia mabuk dan tidak sadar. Namun beruntung karena pria Uzumaki ini adalah seorang yang berani bertanggung jawab. Bukan nya mereka tidak saling mencinta dan tidak ingin menikah. Naruto sih siap saja, masalah nya adalah Sasuke yang masih kelas 2 SMA. Terlalu kecil dan muda bagi Sasuke untuk mengenal dunia pe-rumah tangga-an. Makanya tak jarang orang tua dari Sasuke akan datang berkunjung atau menginap di rumah.
Dan ini lah pucaknya. Setelah pesta pernikahan yang meriah dan mewah -dua bulan lalu- orang tua dari Sasuke memutuskan untuk tinggal bersama dalam satu atap. Tentu saja kedua pasangan ini syok dan keberatan. Pasalnya dalam kehidupan pengantin baru pasti penuh akan hal-hal yang romantis. Misalnya kecupan sayang, ciuman selamat berkerja atau seks yang tidak tahu tempat. Boro-boro seks, ciuman saja jarang mereka lakukan. Apalagi saat melihat betapa over protective-nya ke dua orang tua Sasuke. Membuat Naruto sungkan dan tidak enak berbuat macam-macam.
Namun beruntung malam ini kedua orang tua Sasuke pulang ke rumahnya sendiri yang terletak di Otogakure. Dan kesempatan emas ini harus di manfaatkan sebaik-baiknya oleh kedua pasangan muda tersebut. Mungkin ranjang besar itu tidak akan berhenti bergoyang hingga pagi menjelang. Atau mungkin ini adalah malam pertama kedua setelah 2 bulan pernikahan. Siap-siap saja para pembaca budiman.
.
NaruXfemSasu
.
Lemon Scene
.
Under 17 out
.
Naruto membuka pintu kamar mandi setelah meyelesaikan ritual membersih kan diri di dalam. Aroma citrus segar dari sabun menguar kuat membuat rileks tubuh yang menghirupnya. Tetesan air yang meluncur bebas dari rambut pemuda pirang, membuat lantai basah. Namun apa gunanya handuk bila tidak digunakan. Maka dari itu Naruto mengusap tubuhnya yang masih belum kering sempurna dengan handuk di lehernya. Sasuke sangat membenci tubuh yang basah setelah keluar dari kamar mandi dan Naruto tahu benar akan itu. Bila tidak, maka malam yang indah ini akan berakhir hambar. Hei kalian bercanda atau apa, penis ini sudah berdenyut tidak sabaran.
Pria rupawan itu memandang ke sekeliling kamar. Entah kenapa suasana di sini menjadi lebih uhmm..romantis. Tak sengaja pandangan matanya jatuh pada sesosok wanita cantik yang tengah berpose di tengah ranjang empuk.
"Sasuke kau—"
Manik biru jernihnya mengecil saat mengamati dengan seksama tubuh berbalut lingeri hitam transparan menggeliat kecil. Tanpa di suruh pria tampan ini berjalan mendekati ranjang.
"Naruto." Panggil Sasuke sensual dengan kerlingan mata nakal. Ia membuka mulut lalu mengulum jemari letiknya yang berbalut sarung tangan. Jangan acuhkan kaki jenjang ber stoking hitam itu juga mengayun lembut ke udara. Ia berpose layaknya model yang tengah di foto untuk majalah dewasa. Lidah kecil nan basah milik Sasuke terjulur menjiati ujung jemari seperti kucing betina.
Tentu saja Naruto tidak akan berkedip dari makhluk Tuhan yang paling cantik ini barang sedetik. Kenapa istri nya bisa senakal ini. Oh God, tolong jangan buat pria tersebut gelap mata lalu menerjang tanpa ampun tubuh yang menggeliat itu.
"Kenapa kau diam?" Goda Sasuke yang ungh..sungguh sangat seksi. Ia acak rambut panjang nya lalu menggigit bibir bawah seolah menahan sesuatu. Wanita Uchiha itu mengerling lagi lalu mengundang Naruto yang berdiri dengan jari telunjuk basahnya.
"Wanna play with me, Hunny." Ajak wanita pendosa itu yang pasti tidak akan bisa di tolak.
Naruto menjilat bibir keringnya. Menyeringai kecil, pria tampan ini menjawab "Kau menantang ku, hn?"
Sasuke tersenyum manis penuh arti. Ia bangkit dari posisi nya lalu merangkul leher Naruto. "Apakah itu pertanyaan—" bisik Sasuke rendah di sertai tiupan nafas panas. "—maka jawab nya adalah iya."
Pria berambut kuning tersebut menggeram rendah. Nafasnya tersengal cepat padahal belum apa-apa yang ia lakukan. "Kau naughty sekali sayang. Kau belajar dari mana?"
Naruto mulai mengecupi pipi mulus Sasuke dengan kalap. Menyesap aroma tubuh yang harum itu dalam-dalam sehingga membuat nafsunya ber-genderang.
"Engghh—Akhh." Lenguh wanita Uchiha itu manja saat dengan tiba-tiba sang suami tercinta memanggut bibir basahnya.
Lidah terlatih Naruto menari lembut di rongga mulut yang terbuka sensual. Meliuk serta menghisap apapun yang ada di sana. Deretan gigi kecil nan putih, lidah basah yang halus, serta langit-langit mulut tak ada satu pun yang tertinggal untuk pria itu goda. Rasa manis adalah hal pertama yang hadir di pengecap pria pirang.
Naruto memiringkan kepalanya ke kanan-ke kiri untuk mengimbangi permainan bringas sang istri. Ia tenggelamkan telapak besar miliknya di helaian surai panjang Sasuke. Memperdalam ciuman panas sehingga wanita itu larut dalam permainan.
Nafas saling memburu serta decakan saliva membuat malam yang dingin menjadi panas. Beberapa lembar pakaian tergeletak tak berdaya di karpet bawah. Ranjang yang semula tenang terlihat bergerak kecil akibat ulah dua manusia yang sedang melakukan ritual malam.
"Akhh..Naruh..engh." Desahan suara lolos dari bibir wanita cantik saat sebuah gigitan lapar berlabuh di leher putihnya.
Manik hitam itu terbungkus kelopak yang memejam erat. Menikmati cumbuan mesra yang suami tercinta lakukan. Ia rengkuh tubuh telanjang Naruto di dalam dekapan. Bibir merah muda tersebut membuka sensual di sertai lelehan saliva.
"Mmmphh."
Pria berkulit tan manis ini menjilat bekas merah yang telah ia buat di atas kulit putih milik istrinya. Ia bangkit dari posisi yang semula menindihi, agar bisa menatap seperti apa wajah wanita cantik yang tengah pasrah di bawah kuasa nya.
Merona merah
Seksi
Menggoda
Yaeh—hanya tiga kata itu yang ada di benak Naruto. Tidak mengira bahwa ia bisa menatap sisi lain istri tercinta nya.
"Naru. Biar aku yang memuaskan mu." Pinta Sasuke dengan mata sayu dan suara mendayu. Naruto menelan ludah paksa. Rasa penat akibat kerjaan kantor lenyap tak tersisa. Yang ada hanya hasrat besar yang meletup senang di dalam otak.
"Apapun itu aku akan mengikuti permainan mu." Jawabnya mantap dengan meraba wajah mempesona Sasuke lalu mengusap jejak basah liur yang bertenger di sana.
Wanita cantik ini tersenyum nakal –sekali lagi- lalu mendorong tubuh Naruto hingga terjungkal.
Bergerak pelan tanpa melepaskan tatapan, ia menindihi tubuh telanjang suaminya. "Kau adalah buruan ku sayang." Kata Sasuke yang lagi-lagi menggetarkan tubuh bagian bawah si pria pirang.
"Makan aku Sasuke." Naruto pun akhirnya memilih pasrah mengikuti semua kehendak wanita cantik ini.
Pertama, mumpung karena ada kesempatan dan yang kedua adalah jarang-jarang melihat istri nya yang notebene wanita angkuh nan dingin, bisa se-nakal ini. Toh Sasuke yang menggoda kedengaran lebih menantang dan meningkat kan libido seksual. Benar tidak.
.
Annie Sakkie
.
"Sssh—engh." Naruto merancau tidak jelas saat sebuah kecupan hangat menghinggapi puncak penis nya. Tak lama pahanya bergetar hebat karena merasakan sebah rongga panas dan basah menelan habis batang kebanggan nya.
Naruto tahu apa itu. Mulut Sasuke yang kecil membuat kejantanannya terjepit erat. Apalagi dua bola kembarnya mendapat service berupa pijatan lembut. Nikmat dan tidak tahan. Ingin rasanya pria berambut kuning ini berteriak namun itu adalah hal yang pantang.
"Uhuk..mmph." Wanita cantik itu mengeryit saat sebuah tangan mendorong kepalanya sehingga penis yang ia kulum menyodok tenggorokannya.
"Terus sayang. Engh. Hisap penis ku. Akh." Pinta Naruto tidak sabaran.
Ia gerakkan paksa pinggulnya untuk mencari kenikmatan yang lebih di mulut hangat nan kecil itu. Tanpa sungkan ia tekan kepala Sasuke untuk melahap habis penisnya. Ia lesakkan surai pirang nya ke bantal saat dengan lembut, istri tercinta mulai membuat gerakan menghisap dan menaik-turun kan kepala.
Naruto menggeram rendah. Ia kesal karena akan sampai pada batasnya. Sudah dua bulan, dirinya tidak mendapat jamahan seperti ini. Kuluman penis, ciuman hangat serta remasan payudara adalah mimpi yang tidak mungkin. Tapi di malam yang dingin ini semua khayalannya akan menjadi nyata.
Jauh dari mertua menyebalkan dan hal-hal lain yang menyebabkan dia tidak dapat berbulan madu dengan istri tercinta. Naruto adalah pria bernafsu besar -sesungguh nya- akan tetapi karena keadaan dia harus memendam semua hasrat dan hanya bermain kecil dengan sabun di kamar mandi.
"Akh..Sasu sayang. Aku akan keluar. Akh." Desah pria tampan itu dengan gerakan tidak pelan.
Ia sodok mulut kecil istrinya tanpa ampun dan jeda. Tidak peduli wajah menderita Sasuke atau kepala istri nya itu yang berhenti bergerak. Naruto sudah berada di ujung dan akan menembak kan sperma panas dengan segera.
"Ukhh…emmph."
Wanita cantik bergelar nona Uzumaki tersebut kualahan. Rencana awal yang hanya bermain-main sebentar di 'adik' manis suami tersayang, kini menjadi brutal. Ia tidak menyangka suaminya itu akan tidak sabaran seperti ini. Dulu saat malam pertama –dua bulan lalu- tidak pernah sekali pun Naruto menunjukan wajah yang seksi seperti ini. Tapi jujur saja, kelakukan ngawur suami nya ini membuat perut ini mual dan ingin muntah.
"Sabar Sasu. Akh. Aku ti..dak kuat. Engh." Keluh Naruto saat gelombang itu semakin mendekat.
Ia menggerakkan kuat pinggul ber keringatnya dengan kecepatan penuh. Yeah—se-begitu cepatnya sampai ranjang besar tersebut bergoyang kencang. Selimut, seprei, bantal serta guling sudah tidak pada tempatnya. Betapa dahsyat gerakan yang Naruto perbuat hingga kamar ini acak-acak kan dan berantakan. Tapi peduli setan. Yang di bawah sini sudah hampir meledak dan akan melepaskan cairan putih panas.
"Engghh..ukhh." Sasuke mengeluh rendah. Sungguh mulutnya terasa kram dan kaku karena suami nya tidak berhenti bergerak brutal.
"Akhh..aku..keluar. Akhh. Sasu." Naruto menjerit kecil lalu tembakan sperma panas meluncur bebas dari penisnya.
Nikmat dan puas adalah hal yang menyelingkupi hati pria berambut kuning cerah ini. Gerakan pinggulnya benar-benar berhenti saat penis itu melemas serta tidak lagi mengeluarkan cairan cinta. Dengan sangat enggan, Naruto melepaskan kehangatan yang ia rasakan. Bunyi 'Plop' kecil menandakan penis itu sudah lepas dari cengkaram mulut Sasuke.
"Hah..hah..hah.. Kau baik-baik saja sayang?" Tanya Naruto lalu menuntun wajah cantik sang istri menantap mata birunya.
Sasuke mengangguk lamat-lamat. Ia tidak bisa menjawab pertanyaan Naruto karena mulut ini penuh akan sperma. Pipinya menggembung serta eskpresinya tersiksa, yang jujur saja membuat Naruto ingin tertawa.
"Kau tidak mau menelan cairan ku?" Naruto berbisik pelan di telinga istrinya.
Lagi-lagi Sasuke hanya mengangguk pasrah.
"Tapi aku akan senang kalau kau meminum habis sperma itu."
Sasuke berjengit kecil lalu dengan sangat terpaksa ia mendorong genangan cairan itu masuk ke dalam kerongkongan. Rasa yang aneh dan sedikit pahit membuatnya mual.
"Bagus. Kau adalah istri yang pintar." Puji Naruto setelah tahu Sasuke meminum sperma miliknya.
.
Honey Moon Planing
.
Part 1
.
Naruto kembali memanggut bibir menggoda milik Sasuke setelah istirahat selama 5 menit. Ia akan bermain sebentar untuk lanjut ke menu utama. Tidak mungkin Naruto akan menganggahi wanita yang sedang teler seperti ini. Hei, bukan kah akan lebih enak bila bermain seks dengan partner yang nakal. Setidak nya itu lah yang ada dalam pikiran si pria pirang.
"Engghh..Naru sayang. Masukkan sekarang." Pinta Sasuke halus nan manja. Ia buka lebar pahanya dan menggoda Naruto untuk segera memasuki vagina nya. Sasuke juga merasa sangat panas dan tidak tahan.
"Bersabar lah sebentar, maka aku akan memuas kan mu."
Mengecup dalam leher Sasuke, Naruto mulai menelusuri tubuh itu dengan lidahnya. Menyesap apa saja yang ada di sana. Payudara, perut, lengan serta pusar yang masih belum terbebaskan dari lingeri hitam. Rabaan dan elusan mesra tidak lupa pria berambut kuning ini lancarkan untuk foreplay tahap kedua.
"Akhh!" Sasuke menjerit kecil saat Naruto menggigit lembut puting payudara nya yang menyembul tegang di balik lingeri transparan.
Sungguh nikmat rangsangan yang Naruto lakukan, membuat kepalanya mendongak keatas dan bibir tipis itu menganga menjeritkan desah kenikmatan. Paha Sasuke bergetar hebat karena tidak tahan. Lidah basah milik pria kulit cokelat tiada henti menggoda puting kecil nya. Menghisap lalu menjilat, membuat Sasuke kualahan. Apalagi telapak besar Naruto yang menganggur di gunakan untuk meremas gumpalan daging kenyal miliknya yang masih bebas.
"Sshh..sudah tidak tahan. Akh." Rengek wanita ini manja saat dengan tiba-tiba jemari Naruto menggesek lembut vaginanya yang tanpa pertahanan.
Menyentuhi bagian tengah lalu mencubit gemas klitoris nya yang membengkak besar. Naruto tahu, istrinya ini sangat ingin di masuki oleh benda panjang nan berotot miliknya. Tapi lagi-lagi Naruto tidak ingin terburu-buru. Ia harus menstimulasi bagian-bagian tersensitiv lain agar siap ke bagian inti permainan. Dia tidak ingin Sasuke bangun dengan tubuh serta vagina nya yang kesakitan.
"Sabar sayang. Sebentar lagi kau akan mendapat apa yang kau ingin kan." Ucap Naruto pelan lalu menundukkan kepala.
Naruto melebarkan paha istrinya untuk mengintip ke dalam.
"Jangan bermain-main Naruto."
Tidak menghiraukan ocehan istirnya, Naruto menjilat bibir basah vagina yang ada di dalam sana. Aroma yang menyengat membuat otaknya kembali bangkit dengan mesumnya. Lidah itu mulai berlabuh di belahan bibir yang tertutup rambut halus.
"Sssshh…akh. Naruto." Pinggul Sasuke terangkat menyambut baik tarian lidah yang Naruto lancarkan.
Tidak peduli kepala nya yang pusing serta perut nya yang kembali mual karena kelelahan. Ia hanya bisa pasrah di bawah kuasa Naruto. Ia tidak tahu bahwa tubuh ini akan merespon dengan baik semua cumbuan yang suaminya berikan.
Pria kuning itu menyeringai tipis. Senang rasanya membuat wanita ini mendesah hebat. Dengan inisiatif sendiri, Naruto memasukkan satu jarinya ke dalam vagina.
"Akhh!" Sasuke menjerit kecil karena rasa sakit tiba-tiba menusuk tubuh bagian bawahnya. Tidak nyaman dan perih. Ia menggeleng mengusir rasa yang tidak mengenakkan itu. Bagaimanapun benda panjang milik suaminya lebih enak ketimbang ini.
"Sakit?" tanya Naruto lalu mengeluarkan jarinya karena tidak tega melihat Sasuke menangis. Akh, dasar bodoh. Kenapa dia sampai lupa kalau istrinya tidak pernah mendapat kan servise berupa finger-ing.
"Maafkan aku. Aku tidak tahu kalau kau tidak nyaman." Sesal Naruto lalu memandu penis besar nya di vagina Sasuke.
Wanita itu mengangguk pasrah dan semakin melebarkan pahanya member undangan bagi penis besar itu membobol pertahanan nya.
"Masuk kan." Perintah Sasuke mutlat dengan senyum hangat.
"Baiklah tahan sedikit karena pasti akan sakit." Kata pria kuning ini mantap lalu bersiap.
Naruto menggesek pelan bibir basah itu dengan ujung penis nya. Rasa yang geli membuat tubuh ini merinding.
"Ssshhh." Sasuke mendesis nikmat. Ia cengkram sprei yang kusut itu untuk menahan sesuatu yang akan memasuki liangnya.
Manik biru jernih milik pria pirang tiada henti menatap wajah memerah nan menggoda sang istri tercinta. Uhh—tidak sabar rasanya untuk melesakkan 'barang' besar ini ke dalam. Tapi tidak, Naruto harus melakukan nya dengan lembut serta pelan.
"Aku masuk sayang." Naruto meyakin kan diri sendiri serta Sasuke bahwa permainan ini akan sampai puncaknya.
Sasuke mengangguk lalu menahan pahanya dengan tangan. Posisi yang siap untuk menerima, kan.
"Engghh—" Naruto melenguh rendah. Rasa basah dan hangat menghampiri ujung penisnya. Aneh memang pada bagian awal namun lama kelamaan akan merasa enak. Apalagi saat menggesek serta bergerak cepat di—
"Tok-Tok-Tok." Bunyi ketukan pintu membuat Naruto berjengit. Ia berhenti bergerak dan secara bersama kedua manusia ini saling pandang.
Siapa yang bertamu malam-malam begini
Alis Naruto naik ke atas. Tiba-tiba perasaan tidak enak merasuki hatinya.
Jangan-jangan…
"Sasuke sayang. Kau sudah tidur. Kaasan kembali karena tidak tega meninggal kan mu sendirian." Teriak seseorang dari luar dengan sangat inocentnya.
.
.
TBC
Yuhuuu AnnisSakkie kembali ber-karya untuk yang kesekian kali nya dalam pair NaruxFemSasu
Ini adalah bukti bahwa aku sayang kalian readers.
Hahahaha
Kalau kalian ingin aku melanjutkan fic ini tolong me-review saya atau PM juga boleh.
Gomen kalau ini chap yang panjang membuat kalian malas dan penat dalam membaca.
Maaf juga karena masih banyak typo atau kesalahan lain yang mungkin kalian temukan.
Salam, AnnieSakkie.
