THE CURSED DEMON
Summary
Naruto adalah seorang pangeran iblis dari neraka, dia dikutuk menjadi manusia karena nekat melawan Malaikat.
DISCLAIMER: MASASHI KISHIMOTO
WARNING:
IF YOU DON'T LIKE WITH THE PAIRING IN THIS STORY PLEASE DON'T FLAME
OOC, AU, Newbie
Author note: Ini fic pertama, jadi maaf kalo banyak typo dan kawan-kawannya typo (gak tahu namanya apaan)
~ . ~
Bagian 1: Sang Pangeran yang dikutuk
Suasana kota Konoha tak pernah segelap saat itu, awan hitam bergulung-gulung disertai kilat menyambar-nyambar, namun tanpa hujan setetes pun. Seorang anak kecil memandang ke langit dari jendela rumahnya sambil bertanya ke arah ibunya yang kelihatannya sedang melakukan sesuatu.
"Ibu, langit kenapa berwarna hitam?"
"Ibu tidak tahu nak, berdoa saja tak terjadi apa-apa." jawab sang Ibu sambil tetap mengerjakan pekerjaannya.
Anak tersebut kembali melihat ke arah langit yang kini semakin gelap, lalu anak tersebut menutup gorden jendelanya.
Langit gelap tersebut sebenarnya disebabkan oleh perang antara para Malaikat melawan Iblis. Para Iblis yang sudah bosan dianggap sebagai makhluk yang hina menyerang para Malaikat yang selalu dipuji-puji manusia. Mereka keluar dari Neraka yang ada dunia bawah lalu berusaha memberontak dengan menyerang para Malaikat yang ada di langit. Mereka dipimpin oleh seorang iblis muda bernama Naruto. Naruto adalah anak langsung dari Sang Raja Iblis. Dia memiliki kekuatan yang amat kuat, bahkan menyaingi ayahnya sendiri.
"MUSNAHKAN MEREKA!" teriak Naruto.
Seluruh Iblis berlari buas menyerang ke arah istana langit. Beberapa Malaikat berusaha menahan mereka, namun jumlah para Iblis yang menyerang sangat banyak. Para Malaikat pun terpaksa mundur dan para Iblis berhasil menembus pertahanan pertama Istana langit. Para Iblis lalu mengeluarkan pekikan kemenangan yang menggetarkan seluruh langit.
Di tengah keriuhan itu, Naruto terdiam tenang. Rambutnya yang hitam bergerak tertiup angin. Dia mengenakan baju pelindung kulit berwarna hitam dengan membawa sebuah pedang besar berwarna abu-abu yang bergagang seperti tengkorak rubah dengan batu ruby merah dibagian mata tengkorak rubah tersebut. Naruto berdiri diatas sebuah batu sambil memandang istana langit dengan yang kini jaraknya sudah dekat dengan matanya yang berwarna kemerahan. Dia tersenyum sedikit lalu berteriak dengan lantang dihadapan Para Iblis yang masih bersorak riang atas kemenangan pertama mereka.
"Saudara-saudaraku, dahulu kita tinggal di dunia bawah dan selalu dianggap makhluk yang hina. Dan sekarang, ditempat ini, kita akan membalas semua perbuatan mereka. Kita akan tinggal di langit, dan mereka akan terhina tinggal di dasar Neraka yang paling dalam . . ." kata-katanya terhenti sebentar.
"AYO KITA MUSNAHKAN MEREKA!" teriak Naruto diiringi oleh seluruh Iblis yang ada disana.
Seluruh Iblis lalu dengan buasnya berlari menuju Istana langit yang masih di jaga oleh banyak malaikat. Para Malaikat lalu mulai menyerang para Iblis dengan senjata-senjata suci mereka, namun para iblis tetap dengan buasnya menyerbu para malaikat yang mencoba bertahan.
Naruto berlari sambil membawa pedangnya, menyerang setiap malaikat yang nekat menghalangi dirinya. Dia seperti tak dapat dihentikan sama sekali.
"STOP KALIAN SAMPAI DISITU!" teriak seseorang.
Para Iblis terdiam. Kini di hadapan mereka, berdiri sesosok malaikat yang sangat besar membawa sebuah kapak raksasa.
"KALIAN TELAH BERANI MENYERANG ISTANA LANGIT DAN KALIAN AKAN TAHU AKIBATNYA!" teriak malaikat raksasa itu sambil mengayunkan kapaknya ke arah gerombolan Iblis yang ada di depannya.
Para Iblis yang terkena kapak itu langsung terpental sangat jauh dan menghilang menjadi gumpalan debu. Para Iblis yang tersisa langsung mundur ketakutan melihat teman-temannya yang dikalahkan oleh malaikat itu. Naruto tentu saja tidak tinggal diam melihat pasukannya yang mundur karena hanya karena satu Malaikat. Dia pun lalu maju sendiri untuk menghadapi malaikat raksasa itu.
"Hanya karena sampah kecil ini kalian kabur?" kata Naruto kepada anak buahnya sambil menunjuk kearah malaikat raksasa tersebut.
Para Iblis yang mau lari tidak jadi lari karena melihat pimpinannya yang maju sendiri. Para Iblis itu kembali berbalik untuk melihat Naruto yang akan bertarung dengan malaikat raksasa itu.
"BERANINYA KAU MENGHINAKU IBLIS KECIL!" teriak malaikat itu.
Naruto lalu menoleh lagi ke malaikat itu dan menghina malaikat itu sekali lagi.
"Memang Malaikat kecil sepertimu bisa apa?" kata Naruto menghina sekali lagi.
"BERANINYA KAU!" kata malaikat itu sambil mengayunkan kapaknya yang besar.
Malaikat itu pun mengayunkan kapak raksasanya ke arah Naruto, namun Naruto tetap diam dengan santai. Ayunan kapak sang Malaikat itu semakin mendekatinya, namun Naruto tetap santai tak bergerak. Saat kapak itu sudah benar-benar ada didekatnya, Naruto melihat ke atas dengan santai sambil berkata nada malas.
"Benar-benar membosankan." kata Naruto dengan helaan napas panjang.
Kapak itu mengenainya, lalu terdengar suara benturan yang sangat keras, debu bertebaran kemana-mana. Pasukan Naruto hanya dapat terdiam tegang melihat kejadian itu. Mereka berharap agar pimpinan mereka baik-baik saja. Di tengah kepulan debu tersebut, terlihatlah Naruto sedang memegang kapak raksasa malaikat itu dengan tangan kirinya dengan santai tanpa terluka sedikitpun. Naruto kembali menoleh ke arah malaikat dengan senyum yang meremehkan.
"Cuma itu yang kau bisa?" tanya Naruto Santai.
"RUAAAAHHHH!" teriak malaikat itu sambil menarik kembali kapaknya dari tangan Naruto.
Malaikat itu lalu mundur beberapa langkah, dia lalu mengeluarkan hawa yang sangat kuat yang menyebabkan semua yang ada di sekitarnya terpental, lalu sebuah cahaya terang menutupinya. Saat cahaya itu hilang, terlihatlah malaikat itu memakai sebuah baju pelindung berwarna keemasan yang sangat meyilaukan mata.
"Hei, jangan ganti baju di tempat umum bodoh!" kata Naruto.
Malaikat yang telah berubah itu langsung bertambah marah dan langsung berteriak ke Naruto.
"KAU AKAN MEMBAYAR KARENA TELAH MEMPERMALUKANKU IBLIS KECIL!" teriak malaikat itu dengan murka.
Malaikat itu lalu maju menyerang Naruto yang masih juga dalam keadaan yang sangat santai. Malaikat itu lalu mengayunkan kapaknya yang kini berubah menjadi warna keemasan.
"KALI INI KAU AKAN MUSNAH, Ignis: CAELIUS ICTUS!" teriak malaikat itu sambil mengayunkan kapaknya ke arah Naruto.
Seberkas cahaya yang sangat terang keluar dari kapak itu saat mengenai Naruto. Semua Iblis yang ada tak dapat melihat apapun yang terjadi. Saat cahaya itu meredup, terlihatlah Naruto kembali memegangi kapak cahaya tersebut dengan santai tanpa terluka menggunakan tangan kirinya lagi.
"A . .pa!"Malaikat itu terkejut melihat serangan terkuatnya gagal.
Naruto dengan masih memegang kapak malaikat itu berkata dengan nada menghina.
"Sudah selesai? Kupikir aku bisa bermain denganmu lebih lama tapi ternyata kemampuanmu jauh lebih rendah dari yang aku kira. OK sekarang giliranku!"
Naruto tiba-tiba mengeluarkan aura yang mengerikan. Kapak Malaikat yang disentuhnya tadi langsung hancur menjadi serpihan-serpihan kecil. Sebuah topeng besi berbentuk rubah muncul tiba-tiba di muka Naruto. Malaikat raksasa itu langsung mundur ketakutan. Naruto lalu mendekati malaikat itu dengan berjalan santai.
"Tu. .tu .tunggu . ."
Naruto dengan kecepatan yang luar biasa langsung berada di belakang malaikat itu. Malaikat itu terdiam sejenak dan menoleh ke arah Naruto yang ada dibelakangnya. Tiba-tiba baju besi pelindung Malaikat itu langsung pecah berkeping-keping. Malaikat itu sudah ditebas Naruto dengan sangat cepat bahkan sampai dia sendiri tidak dapat menyadarinya. Malaikat itu pun roboh diiringi dengan sorakan para Iblis yang langsung kembali bersemangat.
"AYO KITA SELESAIKAN INI SAUDARAKU, MUSNAHKAN MEREKA SEMUA!" teriak Naruto diiringi oleh seluruh Iblis.
Para Iblis kembali maju menyerang, para Malaikat yang tersisa berusaha menahan mereka, namun tak ada hasil karena jumlah iblis yang sangat banyak ditambah dengan kekuatan Naruto yang telah berubah. Para pasukan Iblis terus menekan para Malaikat hingga ke gerbang masuk istana langit. Para malaikat mulai panik.
"Mau tidak mau kita harus melepaskannya." kata seorang malaikat.
"Maksudmu melepaskan itu?" tanya malaikat yang satu lagi.
"Iya, hanya itulah satu-satunya harapan kita."
"Tapi makhluk itu sangat berbahaya, kau tahu sendiri kan!"
"Tapi apa boleh buat." balas malaikat itu lagi.
"Kalau begitu ayo kita lepaskan!" kata malaikat-malaikat lain sambil berlari menuju ke arah suatu ruangan.
Naruto yang masih dalam mode iblisnya maju bersama dengan para Iblis-iblis yang lain. Sedikit lagi mereka akan sampai di gerbang istana langit. Tiba-tiba terdengar suara raungan yang amat keras, dan sesosok siluet hitam berbentuk seperti seekor singa raksasa datang mendekat.
"Tidak mungkin, i. . .i. . .tu . ."getar seorang Iblis.
"Ada apa?" tanya seorang iblis yang lain.
"Dahulu aku pernah mendengar para malaikat melakukan percobaan genetik kepada monster neraka untuk dijadikan penjaga di istana langit. Percobaan itu gagal dan monster tersebut mengamuk lalu membunuh lebih dari seratus malaikat. Menurut rumor, satu-satunya malaikat yang bisa menghentikan monster itu hanyalah Sang Archangel."
"Archangel! maksudmu Malaikat tertinggi!"
"Ya, lalu monster tersebut dikurung ditempat khusus. Tak ada yang berani sedikitpun mendekati kurungan monster itu. Jangankan mendekati, mendengar nama monster tersebut saja sudah membuat para malaikat merinding."
"Siapa nama monster itu?"
"MATATABI!" jerit Iblis itu ketika melihat sesosok monster raksasa berbentuk seperti singa berekor dua keluar dari kurungannya. Monster itu digulung oleh api berwarna putih yang bahkan panasnya bisa melelehkan besi dalam radius seratus meter. Para Iblis langsung mundur akbat hawa panas yang dikeluarkan Matatabi.
"Gila, bagaimana cara kita mendekati makhluk itu!" kata seorang Iblis yang mundur akibat kepanasan.
Naruto berjalan kearah monster itu dengan santai tanpa merasakan panas sedikitpun. Dia lalu menoleh ke arah prajuritnya yang mundur kepanasan.
"KALIAN MUNDUR HANYA KARENA GUMPALAN SAL JU KECIL ITU? NERAKA ITU JAUH LEBIH PANAS DARI INI BEGO!" teriak Naruto sambil menunjuk Matatabi.
Matatabi sepertinya tersinggung dengan kata-kata hinaan dari Naruto. Dia lalu langsung meloncat ke arah Naruto dengan marah.
"GRRRRRRRR!" geram Matatabi.
"Ada apa kucing jelek? Mau main lempar tongkat?" tanya Naruto sambil menoleh ke arah kepala Matatabi.
"RAARGGGHHHHH!" Raung monster itu di depan muka Naruto.
Naruto hanya diam lalu memasang muka dengan ekspresi yang santai.
"Oh maaf, aku lupa, kau itu kucing ya, bukan anjing"kata Naruto dengan nada santai
Matatabi lalu langsung menyerang Naruto dengan cakarnya. Naruto dengan reflek menghindari serangan tersebut bahkan tanpa melihatnya. Matatabi semakin geram. Dia menyerang Naruto secara membabi buta, namun tak ada satu serangannya pun yang mengenai Naruto. Naruto tetap menghindari serangan Matatabi dengan sangat santai.
"Hei hati-hati nanti kau bisa melukaiku!" teriak Naruto sambil tetap menghindari serangan Matatabi.
Matatabi yang merasa serangan biasanya tak mempan langsung menggunakan tehnik terkuatnya. Sebuah gumpalan api putih raksasa muncul di dalam mulut Matatabi yang terbuka lebar.
"BOS! AWAS!" teriak salah satu Iblis
Terlambat. Api tersebut sudah ditembakkan Matatabi ke arah Naruto. Sebuah ledakan yang sangat besar terjadi. Semua yang ada dalam radius seratus lima puluh meter ledakan tersebut langsung meleleh tak bersisa terbakar oleh api putih yang sangat panas. Pasukan Iblis yang melihat hal itu hanya dapat terdiam.
"HAHAHAHA PIMPINAN KALIAN SUDAH MATI, SEKARANG GILIRAN KALIAN!" teriak salah seorang malaikat
Tiba-tiba sebuah gumpalan api hitam kecil seuukuran bola pingpong keluar dari arah ledakan tersebut. Gumpalan tersebut langsung mengenai Malaikat yang sedang berteriak tersebut. Malaikat itu langsung hangus terbakar tanpa bersisa.
"SIAPA YANG MATI MALAIKAT SIALAN!" teriak Seseorang dari dari dalam ledakan itu
Samar-samar, di tengah panasnya daerah tersebut, terlihat Naruto sedang berdiri dengan tubuh dibungkus dengan gumpalan api hitam. Dia sama sekali tidak terluka oleh serangan dahsyat Matatabi tadi.
"KALIAN PIKIR AKU AKAN MATI HANYA KARENA GUMPALAN BOLA SALJU DARI KUCING BULUK INI? JANGAN BUATKU TERTAWA!" teriak Naruto
Matatabi yang melihat serangan terkuatnya tak berarti apa-apa pada Naruto langsung mundur beberapa langkah
"Kenapa kucing kecil? Kau takut?" tanya Naruto sambil melihat ke arah mata Matatabi
Matatabi hanya terdiam, dari mata monster itu terlihat sebuah ketakutan yang sangat besar
"Ok, kalau begitu dalam hitungan ketiga kembalilah ke kandangmu. Bila kau nekat masih mau melawan, kau akan tahu sendiri apa yang akan terjadi." ancam Naruto dengan senyumnya yang sangat mengerikan.
Matatabi langsung berlari ketakutan bahkan sebelum Naruto menghitung satu. Dia langsung masuk kembali dalam kandangnya lalu menutupnya sendiri dengan paksa. Para Malaikat yang melihat kejadian itu hanya dapat tertegun dengan pasrah.
"Baiklah, sekarang, AYO LANJUT KITA MUSNAHKAN MEREKA!" pekik Naruto diiringi oleh seluruh Iblis yang masih berperang.
Naruto dan para Iblis pun kembali menyerbu dengan ganas. Mereka pun akhirnya berhasil menjebol gerbang Istana. Semua Malaikat yang ada disana langsung mundur ketakutan. Naruto dan para Iblis lalu masuk kedalam Istana langit, menghancurkan apapun yang mereka lihat. Saat dalam kegembiraan kemenangan itulah datang seorang laki-laki berjubah putih. Laki-laki itu berjalan santai menuruni tangga istana.
"Tolong untuk para Iblis agar tenang. Ini adalah istana langit, tidak boleh berisik disini" Kata orang itu sopan kepada para Iblis.
Para Iblis lalu menoleh ke arah sumber suara itu. Beberapa dari mereka langsung pingsan melihat lelaki tersebut. Beberapa lagi langsung kabur. Naruto sendiri langsung terdiam serius melihat sosok itu
"Gabriel, The Archangel" kata Naruto dengan nada serius
Gabriel lalu menuruni tangga. Dia melewati kerumunan Iblis yang langsung terdiam seperti terhipnotis. Gabriel langsung mendekati Naruto yang terdiam. Dia lalu memegang pundak Naruto dan berkata dengan tersenyum.
"Kau sudah terlalu jauh, maukah kau kembali ke Neraka? Aku akan memaafkanmu bila kau mau melakukannya." tanya Gabriel dengan tersenyum ramah.
"TIDAK MUNGKIN KAMI AKAN MAU KEMBALI KE TEMPAT ITU!" teriak Naruto sambil melepaskan pegangan Gabriel di pundaknya dan mundur beberapa langkah.
Naruto kembali mengeluarkan hawa yang sangat kuat. Lantai istana langit pecah dan hancur tak bersisa. Para Iblis pun bahkan harus mundur cukup jauh agar tidak terkena aura Naruto yang menghancurkan sekitarnya. Dari tubuh Naruto keluar Aura hitam yang membentuk bayangan ekor rubah. Gabriel yang melihat hal tersebut hanya diam dengan tenang.
"KAU AKAN KUHABISI GABRIELLL!" teriak Naruto sambil menyerang Gabriel dengan pedangnya.
Gabriel masih dalam keadaan tenang. Naruto lalu mengayunkan pedangnya ke arah Gabriel. Sebuah ledakan besar terjadi dan mementalkan semua Iblis yang ada di istana langit. Saat ledakan itu menghilang, terlihatlah pedang Naruto tertahan dua senti dari kepala Gabriel. Pedang tersebut seperti tertahan sesuatu. Gabriel lalu memandang sebentar ke arah Naruto lalu berkata.
"Kau masih belum cukup kuat melawanku. Pulanglah! Aku akan memaafkanmu." kata Gabriel dengan tenang.
"TIDAK AKAN!" teriak Naruto sambil memperkuat tekanan pedangnya.
Pedang Naruto beradu dengan pelindung Gabriel, namun pelindung tak terlihat Gabriel seperti tak tergores sedikitpun. Gabriel diam sejenak dan melihat ke arah Naruto yang sedang berusaha keras menekan pedangnya.
"Ini peringatan terakhirku, pulanglah!"kata Gabriel.
"SUDAH KUBILANG! TIDAK AKAN!" balas Naruto.
"Baiklah bila kau memaksa." kata Gabriel sambil mengibaskan tangannya.
Naruto langsung terpental sangat jauh hanya karena terkena angin kibasan tangan Gabriel. Dia lalu terhenti setelah menabrak dinding Istana yang langsung hancur terkena tubuhnya yang terpental. Naruto kembali berdiri lalu berusaha untuk menyerang Gabriel lagi.
"Menyerahlah, kau tak punya kesempatan menang melawanku!" kata Gabriel tenang pada Naruto.
"AKU TAK AKAN MENYERAAAHH! TAK AKAN PERNAAAHHH!" teriak Naruto sekali lagi sambil menyerang sekuat tenaga ke arah Gabriel.
Naruto langsung berlari ke arah Gabriel dengan kecepatan yang luar biasa. Dia langsung meloncat sangat tinggi dihadapan Gabriel dan langsung menghentakkan pedangnya ke arah Gabriel dengan sangat keras.
"TERBAKARLAH DI NERAKA PALING DALAM, INFERNUM FLANTE!"teriak Naruto sambil menghentakkan pedangnya.
Ledakan api hitam yang sangat besar terjadi saat pedang Naruto mengenai Gabriel. Api berwarna hitam yang sangat panas menyebar ke segala arah. Apapun yang terkena api tersebut langsung musnah tanpa bersisa. Di tengah kepulan api hitam tersebut, terlihat Sang Archangel memegang pedang Naruto dengan tangan kanannya tanpa terluka sedikitpun. Gabriel lalu membuang pedang tersebut dengan santai ke tempat yang jauh.
"Tidak mungkin serangan terkuat Foxtrailku . . ." kata Naruto tercengang melihat serangan terkuatnya gagal.
Gabriel lalu langsung mengangkat Naruto dengan mencekiknya dengan tangan kirinya. Dia lalu membawanya ke arah balkon istana langit yang dibawahnya jurang menuju dunia manusia.
"Kau sudah kuperingatkan beberapa kali, tapi kau tetap membangkang." kata Gabriel sambil mencekik Naruto.
Naruto lalu meludahi Gabriel.
"Mati saja kau malaikat keparat!" umpat Naruto.
Gabriel terdiam sebentar, lalu berkata.
"Kau mungkin harus sedikit diberi pelajaran, mungkin ini akan cukup membuatmu mengerti." kata Gabriel dengan tenang.
Gabriel lalu menusukkan lima jarinya ke arah perut Naruto. Sebuah segel muncul berputar-putar di perut Naruto.
"AAAAAGH!" jerit Naruto kesakitan.
"Aku akan menyegel kekuatanmu dan menjadikanmu manusia. Setiap kau melakukan satu kebaikan, aku akan mengembalikan sedikit kekuatanmu. Ingat itu." kata Gabriel sambil menjatuhkan Naruto dari balkon langit.
Naruto pun terjatuh dari langit. Berputar-putar di udara. Awan gelap lalu menutupi tubuh Naruto yang mulai menjauh dan terus menjauh dari langit. Gabriel kembali menoleh ke arah para Iblis yang terdiam pasrah di Istana langit.
"Kalian mau apa lagi? Pulanglah!" kata Gabriel santai.
Seluruh Iblis langsung berlari ketakutan dari istana langit karena pimpinan mereka telah kalah. Mereka lari sekencang-kencangnya yang mereka bisa. Gabriel hanya melihat para Iblis yang lari dengan tenang. Tiba-tiba sesosok Malaikat bersayap hitam mendekati Gabriel
"Kenapa kau tak bunuh mereka Gabriel?" tanya Malaikat itu
"Kau tak perlu tahu alasanku, Reaper." kata Gabriel dingin sambil sedikit menoleh ke arah sosok tadi
Di samping Gabriel berdiri sesosok malaikat dengan ekspresi yang sangat dingin. Malaikat tersebut membawa sebuah sabit besar. Malaikat itu kembali berkata kepada Gabriel.
"Heheheh kau memang selalu bersifat baik." kata Reaper dengan tawa yang mengerikan.
"Bukan urusanmu." jawab Gabriel dingin.
"Kau tahu, suatu hari kau akan menyesal bila kau selalu mempunyai sifat yang naif seperti ini." kata Reaper sambil terbang pergi meninggalkan Gabriel.
Gabriel kembali berjalan menuju ke arah balkon tempat dia menjatuhkan Naruto. Dia lalu melihat ke arah jurang tempat dia menjatuhkan Naruto.
"Semoga kau selamat di dunia . . . Naruto." kata Gabriel sambil melihat ke arah bawah Balkon.
Sementara itu, Naruto masih melayang-layang di udara. Dia tak sadarkan diri karena kehabisan energi saat melawan Gabriel. Naruto pun terjatuh di atas bangunan setengah jadi yang sudah tua. Atap bangunan tersebut langsung hancur tertimpa tubuh Naruto yang terjatuh dari langit. Tubuh Naruto menembus bangunan itu hingga ke lantai dasarnya. Dia beruntung selamat, karena segel yang dipasang Gabriel di tubuhnya belum mengunci seluruh kekuatan iblisnya. Baju Naruto robek akibat terkena bangunan tersebut.
Naruto lalu membuka matanya sedikit. Dia merasakan rasa sakit yang amat sangat di kepalanya. Dia lalu menyentuh kepalanya. Dia terkejut melihat di tangannya terdapat cairan kental berwarna kemerahan. Dia lalu berusaha untuk berdiri, namun kakinya terasa sangat sakit. Dia lalu terdiam dan mengedarkan pandangannya ke segala arah dengan matanya yang kini berubah menjadi hitam. Dia hanya dapat melihat tembok bangunan yang sudah kusam.
"Dimana aku?" gumam Naruto.
Naruto lalu memaksakan kakinya untuk berdiri. Lalu dia berjalan dengan tertatih-tatih kearah pintu bangunan tersebut. Dia lalu membuka pintu itu, dan sinar matahari masuk menerangi bangunan tersebut. Naruto memicingkan matanya karena silau oleh sinar matahari itu. Setelah beberapa saat, pandangannya kembali normal. Dia dapat dengan jelas melihat sebuah jalan yang cukup besar. Dia lalu berusaha berjalan menuju jalan tersebut.
Tiba-tiba saat Naruto di tengah jalan itu. Sebuah sepeda motor lewat dengan kecepatan tinggi dan hampir menabraknya.
"Hati-hati orang gila goblok!" teriak orang yang menaiki sepeda motor itu.
Naruto langsung marah mendengar umpatan orang tersebut dan langsung berusaha mengejarnya, namun orang tersebut langsung meninggalkannya.
"Kubunuh kau brengsek!" Umpat Naruto dengan keras.
Namun umpatan Naruto itu tidak berpengaruh apapun. Orang tersebut terus berjalan menjauh meninggalkan Naruto, sementara Naruto berusaha mengejarnya dengan langkah yang tertatih-tatih. Naruto yang lalu menyadari bahwa dia tak dapat mengejar orang tersebut. Dia pun terduduk pasrah di tengah jalan.
"AHHHH, BRENGSEK KAU GABRIEELLL!" teriak Naruto sambil melihat keatas.
Naruto lalu berusaha berdiri kembali, kali ini kakinya sudah tidak sesakit sebelumnya. Dia lalu berjalan ke arah pengendara motor tersebut. Dia melihat kekanan kiri jalan, hanya terdapat rumput-rumput yang ia tak kenal.
"Sepertinya aku berada di dunia manusia." gumam Naruto.
Naruto lalu mengecek kekuatannya dengan berusaha mengeluarkan api, namun tak berhasil.
"Sepertinya segel Gabriel sudah benar-benar mengunci semua kekuatanku."kata Naruto pasrah.
Dia lalu kembali berjalan tanpa tujuan. Setelah berjalan cukup jauh, dia kelelahan dan beristirahat dipinggir jalan yang agak tinggi. Dari pinggir jalan tersebut, dia dapat melihat sebuah sungai yang cukup jernih. Setelah memperhatikan sungai itu dengan seksama, dia melihat seorang gadis sedang di kelilingi oleh sepuluh orang yang kelihatannya tidak bersahabat di pinggir sungai. Naruto lalu memperhatikan gadis itu. Gadis itu memiliki rambut pink pendek dengan mata berwarna hijau emerald yang membuatnya terlihat cantik. Belum lagi ditambah kulitnya yang putih mulus tanpa cacat. Gadis tersebut memakai baju seragam sekolah. Tiba-tiba entah darimana muncul perasaan Naruto untuk menolong gadis tersebut, namun hati Iblis Naruto menyuruhnya untuk tetap tenang.
"Bukan urusanku." kata Naruto sambil tetap memperhatikan gadis tersebut.
Setelah beberapa saat, sepuluh orang tersebut berusaha menyerang gadis tersebut. Naruto dengan tenang tetap memperhatikan gadis tersebut.
"Habislah gadis itu, dia pasti mati." gumam Naruto.
Namun yang terjadi malah kebalikannya. Gadis tersebut ternyata sangat kuat. Semua orang yang tadi berusaha mengeroyoknya langsung tergeletak tak berdaya dihajar oleh gadis tersebut. Naruto hanya terdiam kagum melihat kejadian itu.
"Wow, kuat sekali!" decak kagum Naruto dengan tetap melihat kejadian itu.
Gadis itu kemudian melihat ke arah Naruto yang masih tetap santai di atas jalan.
"HEI TURUN KAU!"teriak gadis itu kepada Naruto.
Naruto hanya terlongo diam melihat gadis tersebut.
"HEI KAU TULI YA? KUBILANG TURUN!"ulang gadis itu.
Naruto lalu turun dari jalan lalu berjalan menuju ke arah gadis itu.
"Apa maumu?" tanya Naruto bingung.
Tiba-tiba gadis itu langsung berusaha memukul Naruto. Naruto dengan cepat menghindari serangan itu
"Hei, aku tak melakukan apapun padamu." kata Naruto panik sambil menghindari serangan gadis itu.
"Jangan bohong kau brengsek! Kau bukan yang menyuruh sepuluh orang itu mengeroyokku!" kata gadis itu sambil berusaha memukul Naruto sekali lagi.
"Eh aku tidak . . . ."kata Naruto panik.
Tiba-tiba sebuah tendangan mengarah ke arah Naruto. Naruto tak sempat mengelak dan tendangan tersebut tepat mengenai dadanya dan mementalkannya sangat jauh. Gadis itu lalu tersenyum sebentar lalu pergi meninggalkan Naruto yang kesakitan. Saat gadis itu akan pergi, tiba-tiba datanglah sekelompok orang berbaju hitam mengepung gadis itu.
"Hmm sepertinya kesepuluh orang yang kusuruh gagal membunuhmu, kalau begitu aku sendiri yang akan menghabisimu" kata seseorang yang sepertinya pimpinan kelompok itu.
Gadis itu tertegun sejenak, dia lalu kembali menoleh kepada Naruto yang masih kesakitan akibat tendangannya, lalu kembali menoleh kepada pimpinan kelompok tersebut. Dia terdiam sejenak.
"GAWAAT AKU SALAH ORANG!" teriak gadis itu dengan syok.
Naruto memperhatikan dari tempat dia tepental ke kerumunan orang yang sepertinya berjumlah tiga puluh orang itu. Dia tetap diam sambil memegangi dadanya yang sakit.
Kerumunan itu menyerang gadis itu, gadis itu lalu berusaha melawan. Beberapa dari orang yang menyerang gadis itu langsung terpental jauh terkena tendangan gadis itu. Naruto hanya diam melihat pertarungan tersebut. Dalam hatinya dia ingin menolong gadis itu, namun hati iblisnya kembali menyuruhnya untuk tenang dulu.
Gadis itu terus berontak dengan terus menghajar siapapun yang ada disekitarnya. Seseorang dari kerumunan itu lalu mengambil balok kayu besar dan berjalan ke belakang gadis itu.
"AWAS!" teriak Naruto yang melihat gelagat berbahaya itu.
Terlambat, Orang itu lalu memukulkan balok kayu itu ke kepala gadis itu. Gadis tersebut langsung tersungkur ke tanah dengan kepala berdarah. Orang tersebut lalu kembali mengangkat balok kayu itu untuk memukul gadis tersebut untuk kedua kalinya. Gadis itu hanya dapat menutup mata dengan pasrah saat kayu tersebut akan mengenainya. Tiba-tiba sebuah suara patahan kayu terdengar keras. Gadis itu kembali membuka matanya dan mendapati Naruto sedang menahan balok kayu itu dengan tangannya hingga kayu tersebut patah.
"Cih, aku memang benci dengan seorang gadis yang tiba-tiba menendangku tanpa alasan. Namun, AKU JAUH LEBIH BENCI DENGAN ORANG YANG BERANI MEMUKUL SEORANG GADIS HINGGA JATUH BERDARAH!" teriak Naruto kepada orang-orang tersebut.
Tiba-tiba Gadis tersebut langsung bangun dan menendang Naruto dengan cukup keras.
"HEI JANGAN SOK KEREN DISINI!" teriak gadis itu
Naruto yang terkejut mendapat serangan tiba-tiba langsung balas teriak.
"SIAPA YANG SOK KEREN! AKU INI MAU MENOLONGMU BODOH!" balas Naruto.
"BERANINYA KAU BILANG AKU BODOH!" balas gadis itu.
"MEMANG KAU BODOH" balas Naruto lagi.
"KAU YANG BODOH!"
"KAU YANG BODOH!"
"KALAU BEGITU KAU IDIOT!"
"ENAK SAJA KAU YANG IDIOT!"
Orang-orang yang tadi mau mengeroyok hanya terdiam bingung melihat pertengkaran aneh itu.
"Aahh kalau begitu baiklah, karena kau telah membantuku, kau ambil bagian kanan, aku ambil bagian kiri." kata gadis itu.
"JANGAN BERANI MEMERINTAHKU!" balas Naruto
"SIAPA YANG MEMERINTAHMU IDIOT!"
Seorang dari kerumunan yang melihat kesempatan emas tersebut langsung berusaha menyerang mereka berdua.
"JANGAN GANGGU KAMI BICARA, BRENGSEK!" kata Naruto dan gadis itu sambil menonjok secara bersamaan muka orang yang berusaha menyerang mereka berdua
"KAU JUGA! JANGAN MENIRU KATA-KATAKU!" kata gadis itu ke Naruto
"SIAPA YANG NIRU? KAU YANG NIRU!" balas Naruto
"KAU YANG NIRU!"
"KAU!"
"KAU!"
Tiba-tiba kerumunan itu kembali berusaha mengeroyok mereka berdua. Naruto langsung menonjok muka orang yang berusaha menyerangnya dari kanan, sementara gadis itu langsung menendang orang yang akan menyerangnya dari kiri.
"HEI SIAPA NAMAMU IDIOT?" tanya gadis itu sambil menoleh ke arah Naruto.
"NARUTO, KAU SIAPA BODOH?" balas Naruto juga.
"NAMAKU SAKURA, PUKULANMU LUMAYAN JUGA." puji gadis itu sambil sedikit tersenyum ke arah Naruto.
"HEHEHE TENDANGANMU TADI JUGA LUMAYAN." balas Naruto dengan sedikit tertawa ke arah Sakura.
Mereka berdua lalu menghajar dengan buas semua orang yang berusaha menyerang mereka. Dan setelah beberapa saat, terlihatlah sebuah pemandangan mengerikan. Tubuh bergeletakan dimana-mana dengan muka yang bahkan hampir tak dapat dikenali sangking bonyoknya dihajar mereka berdua. Di tengah tumpukan tubuh yang bergeletakan tak berdaya itu, berdiri dua orang yang tidak lain adalah Naruto dan Sakura.
"Hei Naruto, kau kuat juga." kata Sakura yang sudah kelelahan menghajar seluruh orang tersebut.
"Heheheh kau juga." kata Naruto yang juga kelelahan.
"Maafkan aku masalah yang tadi." kata Sakura.
"Tidak apa-apa, tak usah dipikirkan. Ngomong-ngomong Sakura, apa kepalamu baik-baik saja?" tanya Naruto
Sakura terdiam sebentar, dia lalu menyentuh kepalanya yang kini banyak mengeluarkan darah
"BODOH! KENAPA KAU MENGINGATKANKU KALAU KEPALAKU BERDARAH!"
Sakura yang baru sadar kalau kepalanya mengeluarkan banyak darah langsung pingsan karena syok, Naruto sendiri hanya dapat terdiam bingung melihat kejadian itu. Tiba-tiba tubuh Naruto mengeluarkan cahaya terang.
"I..INI!"
TO BE CONTINUED
Author note II : Uaahhh capek banget nyelesain nih satu cerita, warning diatas sengaja kutulis bagi yang gak suka ma Narusaku biar gak ngeflame yang gak penting, bagi yang mau ngeritik tentang typo dan kawan-kawannya silahkan review di:
I
I
V
