You Are My Friend Forever and Ever

Author: Yami no Alice

Pairing: no pairing! It's not romance!

Chapter: 1 of 5

Summary: Miku dan Kaito adalah sahabat sejak kecil. Suatu hari, Kaito jatuh sakit dan dilarikan ke rumah panti asuhan, eh ralat, rumah sakit. Setelah diperiksa, Kaito mengidap penyakit kanker otak stadium akhir yang diperkirakan umur Kaito tak akan lama lagi. Kaito yang tak ingin Miku khawatir padanya, menyembunyikan penyakitnya dari Miku dan terus menyimpan rahasia ini dari Miku hingga ajalnya menjemput./DEATH CHARA!/ Bad Summary.

Author's Teritory

Alice: hay semua, hajimemashite, watashi wa Yami no Alice desu! Saya author baru disini dan datang dengan FIc baru yang masih segar(?) dan siap untuk dijual(?) (apa hubungannya ya?

MikuKai: ya, dan kami adalah pemeran utama disini!

Alice: heh, aku nggak nyuruh kalian memperkenalkan diri kalian!

Miku: huh, biarin! Toh kita yang jadi pemerannya!

Alice: huh, apa pun itu! Sekarang baca Disclaimer, Warning, dan Pengumuman!

MikuKai: njeh doro(?)!

Disclaimer:

Vocaloid itu bukan milik Alice pastinya! Tapi Fic ini asli tulen(?) milik Alice!

.

.

Warning:

Typo, GaJe, Abal, dan utamanya DEATH CHARA! Jika anda mengalami kelainan(?) saat membaca Fic ini, harap dimaklumi ya? Soalnya saya author baru.

.

.

.

Pengumuman:

hm, tak ada pengumuman! (digampar readers)

.

.

Alice: ayo kita mulai Fic ini~~~~~~~~

MikuKai: HAPPY READING~~~

Chapter 1. Prologue

Normal POV.

Terlihat disebuah taman, seorang gadis berumur 5 tahun berambut hijau tosca sepunggung tengah bermain dengan bola baseball kesayangannya. Setelah beberapa kali melempar keatas lalu menangkapnya, dia pun mencoba untuk melempar seperti pemain baseball yang selama ini dia lihat. Setelah memasang kuda-kuda(?) dia pun melempar bolanya kedepan, tapi malah bolanya terlempar cukup jauh hingga keluar taman dan arahnya tak lurus. Gadis kecil itu pun mengejar bola baseball kesayangannya, setelah dia melihat bola baseball itu ada di taman sebelah, dia pun menghampiri bola kesayangannya itu dan mengambilnya, tapi saat ingin mengambilnya, gadis kecil itu mendengar tangisan seseorang, dan dengan cepat dia mengambil bolanya dan menghampiri asal suara tangisan tersebut, setelah dia menemukan sumber suaranya, dia melihat seorang anak laki-laki tengah menangis. Gadis kecil itu pun menghampiri anak laki-laki itu dan bertanya.

"hei, kenapa kau menangis?" Tanya si gadis kecil.

"huaaaaaaaaaa! Es krimku terjatuh!" tangis anak laki-laki tersebut.

"eh? Kok bisa jatuh?" Tanya gadis kecil itu lagi.

"huhuhuhuhuhuhuhuhu… tadi… aku… sedang bermain sambil makan es krim… tapi saat aku melihat seekor kupu-kupu, aku berniat mengejarnya… tapi tiba-tiba aku tersandung oleh batu kecil dan terjatuh… alhasil es krim yang tengah kupegang pun jatuh dan aku jatuh tepat di es krim ku… huaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa!" tangis si laki-laki kecil yang tengah meratapi nasib es krim kesukaannya yang sudah bercampur dengan tanah dan wajahnya yang imut karena sekarang wajahnya sudah lengket akibat es krimnya sendiri. Makin lama tangis anak itu semakin meledak, membuat gadis kecil yang ada dihadapannya harus menutup telinganya untuk menghindar tuli sesaat. Tiba-tiba, gadis itu terpikir sesuatu.

"hei! Daripada kau menangis jejadian(?) seperti itu, mendingan kau bermain denganku saja!" usul gadis kecil itu

"tapi… hiks… es krimku…" masih menangisi es krimnya

"sudah lah! Nanti aku akan meminta uang kepada kaa-san dan kita akan membeli es krim yang baru! Sekarang ayo kita bermain!" ucap gadis kecil itu yang mulai bisa menenangkan anak laki-laki yang ada dihadapannya.

"bermain apa?" Tanya anak lelaki itu yang tangisnya sudah mereda.

"hm… kita… akan bermain lempar tangkap bola!"

"bolanya darimana?"

"pakai bola baseball punyaku! Tapi sebelum bermain, ayo kita cari air untuk membersihkan mukamu yang lengket itu!" ujar gadis kecil bersurai teal itu yang disertai anggukan dari anak laki-laki bersurai blue ocean. Mereka berdua pun pergi mencari sumber air didekat situ. Setelah anak laki-laki itu selesai membersihkan wajahnya yang lengket, mereka pun saling bermain lempar tangkap bola hingga langit menampakkan warna oranye. Mereka merasa letih karena saling kejar-kejaran.

"hehe, terima kasih sudah mau menemaniku bermain! Oh iya, kita belum berkenalankan?" ucap anak laki-laki tersebut.

"namaku Shion Kaito!" ucap anak laki-laki yang diketahui bernama Kaito itu mengulurkan tangannya sambil tersenyum polos. Gadis kecil yang ada dihadapannya hanya tersenyum.

"namaku Hatsune Miku! Aku baru disini!" ucap gadis bernama Miku sambil menerima uluran tangan dari Kaito sambil tersenyum simpul.

"oh ya? Pantas aku jarang melihatmu… nomor rumahmu berapa?"

"hm… 01…"

"wah? Aku 03! Berarti rumah kita bersebelahan! Senang sekali ya!"

"iya! Berarti kita bisa bermain lempar tangkap bola!"

"atau bermain permainan lainnya!"

Dan mereka berdua pun tertawa dengan polosnya.

"ah… sudah jam segini… aku harus pulang…"

"aku juga! Ayo kita pulang bareng!"

"ayo!"

Mereka berdua pun berjalan pulang, saat mereka akan mau memasuki rumah masing-masing Kaito mengingatkan janji Miku.

"ah… MIKU! Jangan lupa dengan janjimu ya!"

"ha? Janji yang mana?"

"itu lho… yang kita akan membeli es krim baru…"

"oh… tentu saja aku tak akan lupa! Sampai bertemu besok!"

Mereka pun masuk ke rumah masing-masing.

*SKIP TIME, keesokan harinya*

Kaito tengah duduk dibangku taman, sepertinya sedang menunggu seseorang.

"apa dia… benar-benar akan datang membawa es krim?" ucap Kaito putus asa karena orang yang sedari tadi dia tunggu tak kunjung datang. Hingga sebuah suara membuatnya sadar.

"KAITO!" teriak seorang gadis bersurai teal yang dikucir dua yang tengah berlari kecil dengan kedua tangan yang masing-masing membawa es krim berbeda rasa. Setelah gadis itu sampai, dia menyerahkan es krim rasa vanilla berry(?) warna biru kepada Kaito, Kaito yang melihat kedatangan gadis kecil itu tersenyum lebar dengan polosnya apalagi saat melihat gadis itu membawakan es krim rasa kesukaannya matanya pun berbinar.

"uwaaaa… TERIMA KASIH, MIKU!" ucap Kaito dan mengambil es krim yang diberikan oleh Miku. Miku yang melihat itu hanya tersenyum simpul. Kemudian dia pun duduk di sebelah Kaito dan memakan es krim rasa negi(?) (readers: emang ada? | Alice: mungkin?) kesukaannya. Setelah mereka menghabiskan es krim masing-masing, mereka pun memulai percakapan kecil.

"hei, Miku! Kau… mau tidak menjadi temanku?"

"he? Dari pertama kita bermain, aku sudah menganggap kau itu temanku…"

"be-benarkah?"

"iya!"

"kalau begitu, best friend?"

"… best friend forever!"

"kita tidak akan terus menjadi teman! Sampai ajal kita menjemput!"

"ya! Best friend…"

"FOREVER!"

Ucap mereka sambil mengaitkan jari kelingking masing-masing. Dan persahabatan mereka akan terus terjalin hingga ajal mereka menjemput…

~TBC~

Alice: yeay! Akhirnya selesai juga! Chapter pertama~~~~~~~~~~

Miku: selamat Alice!

Kaito: kenapa aku kena es krimku sendiri?

AliceMiku: biarin lha, toh hanya Fic…

Kaito: *pundung di pojokan*

Miku: kami menerima saran, komentar, dan flame~~

AliceMiku: akhir kata~

RnR please?

Review: