Harry Potter and the fight against darkness
Pencarian Hocrux dimulai. Apakah Harry dkk dapat menghancurkan Hocrux tsb? Bagaimana hubungan Harry dan Ginny?
Anggap cerita ini sebagai pengganti Harry Potter And The Deathly Hallows"
Rated M untuk beberapa chapter mendatang.
Disclaimer : I don't own all of the character, J.K Rowling does.
Prolog
"Severus ... tolong, Severus !!!"
"Avada Kedavra!"
Sinar kehijauan yang keluar dari tongkat sihir Severus Snape mengenai tepat di dada Albus Dumbledore.
Tidak … tidak …!!!
Harry Potter terbangun dari mimpinya. Ia menyeka keringat yang membasahi dahinya. Kejadian di menara itu terus menghantuinya. Selama liburan, mimpi itu terus mengusiknya. Berbeda dengan kematian Cedric Diggory atau Sirius Black, ayah baptisnya, kematian Professor Dumbledore lebih menyakitkan hati Harry. Harry selalu ingat kenangan bersama kepala sekolahnya itu, saat di mana ia selalu mempercayai serta mendukung Harry. Yang paling disesalkan adalah ia tidak dapat melakukan apa-apa waktu kejadian di menara itu terjadi. Ia hanya mampu melihat. Tanpa berbuat apapun.
"Sudahlah tenangkan dirimu, Professor Dumbledore pasti tidak ingin melihatmu seperti ini. Kau harus kuat, Harry!!! Agar kau dapat melakukan permintaan terakhir Professor Dumbledore, menghancurkan hocrux serta membunuh Lord Voldemort." kata Hermione saat mereka tiba di King Cross beberapa minggu yang lalu.
Tanpa Dumbledore semua akan berubah, termasuk Hogwarts. Mau tidak mau ia jadi memikirkan bagaimana seandainya Hogwarts tidak dibuka lagi. Memang faktor keeamanan menjadi alasan utama. Hampir dapat dipastikan banyak keluarga yang melarang anaknya untuk kembali ke Hogwarts karena sekarang tempat itu sudah kehilangan Albus Dumbledore, pelindung utamanya. Mereka khawatir dengan keselamatan anak mereka, walaupun tidak ada jaminan keselamatan bila mereka tetap tinggal di rumah, tetap saja banyak keluarga penyihir yang memilih mati bersama sekeluarga daripada harus berpisah dengan anak mereka.
Tapi di lubuk hatinya, Harry berharap agar "rumahnya" itu dibuka lagi, walaupun ia tidak akan kembali ke sana untuk waktu yang belum dipastikan.
Sambil menghela nafas, Harry memakai kacamatanya, duduk sambil menatap kosong ke halaman Privet Drive nomor 4. Suasana di luar gelap sekali.
Kemudian ia membaca surat dari Gringotts yang tiba sehari sebelumnya.
Dear Mr. Potter
Dengan surat ini saya ingin memberitahukan bahwa Anda akan memiliki akses untuk masuk ke dalam lemari penyimpanan milik keluarga Potter, mulai tanggal 31 Juli 1997, atau saat Anda berusia 17 tahun.
Karena itu sebaiknya Anda mengunjungi Gringotts untuk melakukan konfirmasi dengan saya, Greybult, penasihat keuangan keluarga Anda.
Hormat saya
Greybult
Penasihat keuangan keluarga Potter
Harry terus menatap perkamen itu. Tidak pernah terpikirkan olehnya kalau ia memiliki lemari penyimpanan keluarga.
"Well, Potter kan termasuk keluarga berdarah murni (kecuali ibunya, yang adalah seorang muggleborn) yang sudah tua sekali. Jadi mereka pasti punya lemari penyimpanan keluarga sendiri. Ya kan?" tanyanya pada diri sendiri.
Matanya terasa berat dan iapun mulai menguap. Harry pun memutuskan untuk tidur.
Author note : Aku nulis cerita ini karena sejujurnya "agak" ngerasa nggak puas dengan Harry Potter ang the deathly hallows. Jadi, aku putusin untuk menulis sendiri versi nomor 7 sesuai keinginanku
Review, Please !!!!
