Welcome to Mr. Tokki's 101
TERIMA KOS MAHASISWA
FASILITAS: Listrik, dapur bersama, ruang tv, wifi, kamar mandi luar.
Hubungi: 081-xxx-xxx-xxx
Pagar oranye menyala itu tidak jadi terbuka, karena sang pelaku—cowok dengan tinggi badan seratus tujuh puluh enam senti itu memperhatikan plakat yang kembali dipasang setelah sekian lama tidak dipasang—. Perasaan sudah dua semester ini kos selalu penuh, mengapa tiba-tiba menerima penghuni baru lagi?
"Ngapain Jae?" cowok yang lebih dulu masuk kembali keluar dengan menyampirkan ranselnya asal-asalan, "Nih Ong, masa kayanya si Minki mau nerima anak baru?"
Yang dipanggil Ong kembali dengan ekspresi hebohnya, lalu memelototi plakat itu. "Lah anjir, berarti si Kentalay jadi nyusulin kepergiannya si Yongguk?" Jaehwan mengangguk menanggapi pertanyaan cowok bernama lengkap Ong Seongwoo itu. "Bahasanya jangan gitulah Ong, kaya mau kemana aja si Kenta."
Keduanya berjalan masuk, melepas sepatu dan meletakkannya dengan rapi di rak—akhirnya setelah mendapat omelan jangan letakkan barang berantakan selama beberapa tahun ini—.
Jaehwan adalah penghuni kamar 6 yang letaknya bagian bawah, sementara Ong adalah penghuni kamar 4 bagian atas. Sebelum masuk ke kamar, keduanya memilih bersantai di depan televisi ruang tengah. Ada sebuah foto anak kos lama di masa Kenta dan Yongguk masih ada disana, daripada penasaran foto siapa saja yang ada disana, lebih baik kita kenalan dulu sama penghuni sekaligus pemilik kos-kosan mahasiswa ini.
. . .
Kos Mr. Tokki 101 yang nggak tahu kenapa namanya jadi mirip tempat bermain anak-anak di mall itu milik seorang cowok—tapi cantik— yang sebenarnya sebaya dengan beberapa penghuni kosan tersebut, namanya Choi Minki. Dia ini anak fakultas ekonomi bisnis di universitas swasta terkenal, memang udah kaya dari orok. Tapi dia nggak suka ngabisin duit ortu karena dia itu tipe tukang kepincut sama barang-barang lucu di mall, alias boros. Jadi, dia memutuskan untuk bangun kosan ini tahun empat tahun lalu ketika masih SMA.
Waktu itu dikelola sama mamanya, Cuma karena udah belajar bisnis sekarang si Minki kelola sendiri. Dia juga tinggal di kamar nomor satu yang ada di dekat dapur. Sifatnya selain boros dan lucu, juga.. galak. Jangan salah, penampilan boleh cantik tapi kalau ada yang niat kabur karena gak bayar kos siap-siap aja lihat barangnya ditendang keluar. Tapi Minki nggak sejahat itu kok, asal kalau nunggak ada alasan yang pasti dia pasti nerima, mau nyicil sampe punya duit pun nggak masalah, asal nggak kabur dari tanggung jawab.
Disukai tetangga bocah, banyak, sampai tiap hari ada aja yang main ke kosan. Minta jajan lah, main bareng lah, sampai Cuma numpang wifi tapi nggak bertamu dan ngemper di depan kos. Bikin Daniel—penghuni lain misuh-misuh karena ngehalangin jalan dia buat markirin moge(motor gede-nya).
Minki juga doyan bagi makanan ke anak kos, apalagi kalo bulan puasa sebelum bedug dia udah bagi-bagi gorengan buat ta'jil. Enggak—nggak masak sendiri, beli, makanya nggak ada yang keracunan soalnya.. psst Minki nggak bisa masak.
Penghuni pertama kosan: tak lain dan tak bukan adalah sepupu sekaligus sahabat dekatnya Minki, Hwang Minhyun. Anak Hubungan Internasional, makanya tiap ngampus rapi banget, pinter pula IP nggak pernah dibawah 3.5, pokoknya mahasiswa teladan. Pecinta kebersihan, untungnya Minki nggak keberatan Minhyun yang lebih rewel soal kebersihan kos daripada dia sendiri.
Minhyun ini kalau pertama kali dilihat kaya galak banget, emang galak sih—omongannya, tapi hatinya lembut banget kok pelembut pakaian sekelas motto dan dauwny aja kalah. Matanya kaya kacang almond, bibirnya tipis, tinggi, kalau ketawa nadanya datar 'euhahaha' tapi bikin orang lain jantungan saking manisnya.
Minhyun nempatin kamar nomor 2 yang ada di atas, satu-satunya kamar paling senyap kalau malam, dan paling bersih sampai debu aja malu sendiri kalau main ke kamarnya. Pokoknya kamar ternyaman, dia juga nambah duit buat beli AC sendiri, maklum nggak tahan panas.
Penghuni kedua kosan: Kim Jaehwan yang nempatin kamar nomor 6 di bawah karena deket sama musholla. Cowok ini jurusannya katanya sih Ilmu Administrasi Negara, tapi kata yang lain dia kuliah jurusan Ilmu Pendidikan Agama. Nggak tahu lah, yang jelas Jaehwan ini alarm shalat anak-anak kos, sekaligus penceramah handal.
Dia tipe yang menundukkan pandangan kalau ketemu lawan jenis, tapi tidak anti lawan jenis banget. Apapun keadaannya motto hidupnya adalah 'Hidup Hemat' makanya jangan heran dia tiap hari makannya pecel lele delapan ribu an deket kos. Bahkan kadang minum juga dari keran air suling kampus, beli galon aja tiga bulan sekali dia.
Tapi biarpun termasuk jajaran penghuni hina, dia punya suara dewa yang bikin tiap orang mencair kaya mozarella. Anggota paduan suara kampus bahkan jadi ketua disana. Jaehwan sama kaya Minhyun, penghuni sejak zaman menjadi mahasiswa baru sampai dengan mahasiswa abadi.
Penghuni ketiga kosan: Kim Jonghyun, dia adalah penghuni kalem lainnya. Awalnya sih temennya Minhyun di BEM Fakultas, maklum dia anak Komunikasi yang satu fakultas sama Minhyun dan Jaehwan. Dia awalnya tinggal di rumah saudara, tapi karena aktivitas organisasinya banyak nggak enak kalau datang ke rumah larut malam, jadi dia mutusin buat ngekos.
Jonghyun itu masuk kos selalu nggak menimbulkan suara, nggak kaya OngNielJae yang gedebrak-gedebruk. Selalu salam, selalu bawain makanan, pokoknya dia itu selalu perduli sama orang lain. Enak banget dijadiin temen curhat, selalu kasih motivasi sampai dijuluki Jonghyun's Golden Way.
Dia nempatin kamar nomor 3 di sampingnya Minhyun, membuat hawa positif lantai atas makin nambah. Tapi gagal gara-gara sampingan sama kamarnya OngNiel. Sayang, Jonghyun ini punya beberapa kekurangan, menunjukkan keadilan Tuhan tidak ada manusia yang benar-benar sempurna. Kekurangannya doi satu—kurang tinggi—eh nggak ding bercanda, yang bener dia agak pemalu jadi lebih ke arah introvert gitu. Heran gak tau gimana caranya dia bisa jadi ketua himpunan padahal orangnya pemalu, mungkin karena nggak bisa nolak ya waktu kepilih karena leadershipnya bagus.
Bisa dibilang dia habisin setengah harinya buat nonton anime sama ngegame, nggak keluar-keluar kamar, apalagi kalau libur. Temen sekos udah hafal sih kalau ada suara jejepangan dan sound heboh pasti itu Jonghyun lagi nonton anime kalau nggak main game. Sampai pernah dimarahin Minhyun—waktu itu besok si Minhyun kuis dan Jonghyun masih nonton anime— jadinya pemilik julukan kura-kura biru Onibugi itu sekarang pake headphone kalau nonton.
Penghuni keempat kosan: Kang Daniel dan Ong Seongwoo, kamar 4. Mereka bukan anak kembar, tapi dari kecil kemana-mana bareng udah kaya sepatu sama solnya, bantal sama seprainya, panci sama tutupnya, laptop sama keyboardnya—oke stop. Sama-sama gesrek, otaknya setengah, tapi setidaknya Daniel lebih waras daripada Ong. Yang satunya orang Surabaya, satunya asli Jakarta, kenapa bisa ketemu? Ya soalnya Daniel pindah ke Jakarta waktu SMP makanya mereka sahabatan deket.
Daniel pecinta kucing, makanya dia jadi dokter hewan, ambil yang kelas Internasional pula. Pokoknya Daniel itu pinter akademik dan non-akademiknya, meskipun ketutupan sama tampang begonya, dia juga jago bahasa Inggris. Maklum ada keturunan Inggris doi, tapi lucu, mau ngoceh pake aksen British tapi kecampur medok orang Surabaya. Padahal udah sering keluar negeri dan tinggal di Jakarta, nggak tahu kenapa medoknya nggak hilang-hilang, apalagi kalau udah berkata kotor.
Yang satunya lagi, kayanya waktu pembagian otak waras doi ketiduran. Namanya Ong Seongwoo, ganteng sih, pernah jadi model serabutan juga. Tapi ya gitu, humornya level tiarap, retjeh. Tingkat percaya dirinya 101%, pokoknya ngerasa paling oke sedunia. Jangan salah, jurusan dia FK, iya FK bukan fakultas kejombloan tapi fakultas kedokteran. Walaupun otaknya kelihatan cetek, tapi dia itu salah satu mahasiswa kedokteran teladan. IPnya nggak pernah di bawah 3—masih kalah dibanding Minhyun, tapi di kedokteran angka 3 itu susah diraih—. Niatnya dia nanti mau mengabdi di daerah terpencil dan ngasih pengobatan gratis, jadi dokter yang nggak mentingin materi—sejujurnya bohong, Jaehwan ngutang indomi aja ditagih sampai mampus— dan cita-citanya bikin rumah sakit bareng sama Daniel, ya kali Ong, ntar pihak kebun binatang meriksain harimau sakit beri-beri ngantrinya barengan sama manusia sakit pilek gimana sih?
Hubungan antara keduanya? Belum jelas, capek si Minki nanyain. Dia kan butuh data, soalnya dua orang itu ngotot pengen sekamar. Ntar tiba-tiba mereka ena-ena di kamar kan berabe juga Minki sebagai pemilik kos. Tapi lama-lama dia ngebiarin, kayanya sih emang pacaran manggilnya 'yang, beb' udah gitu saling kenal keluarga masing-masing, tapi kalau tiap hari si Ong suka ngerdus ke cewe-cewe keperawatan, dan Daniel pacaran terus sama kucingnya—modus juga sama pemilik kucing yang meriksain kucingnya di rumah sakit hewan kampus tempat Daniel jaga kadang-kadang—.
"Mas kucing saya nggak mau makan, udah saya kasih whiskes sampai ikan asin juga masih nggak mau makan," dipanggil Mas soalnya belum resmi jadi dokter.
"Kayanya sih abis saya periksa lambung kucingnya bermasalah kak, makanya makannya selalu dimuntahin. Ini disuntik dulu semoga mendingan, kalau belum sembuh balik lagi aja tiga hari lagi."
"Beneran mas? Semoga ya, soalnya saya sayang banget sama kucing ini. Semoga nanti mau makan abis ke dokter,"
"Iya, kamunya juga jangan lupa makan ya, soalnya kalau kamu yang sakit aku nggak bisa tanganin, nanti kita nggak ketemu lagi."
Terus Daniel ngomongnya sambil senyum, mbaknya ambyar di tempat. Kalau Ong modusnya nggak tahu diri, ada cewek cantik dideketin, "Eh, kayanya kamu keliatan pucat, mau ditemenin makan bareng nggak?" terus kalau cewenya nggak kenal udah blushing, tapi kalau cewenya waras si Ong digaplok.
Nah mereka berlima ini bener-bener ada di kosan dari awal kosan dibuka sampai sekarang udah jalan tiga tahun, nah selama itu mereka kerap dapat personel baru sih. Kaya Youngmin anak manajemen yang sempet sebelahan sama Jaehwan kamar 5, baik banget, mirip Alpaca. Sayang dia udah lulus lebih cepat 3.5 tahun, makanya pindah dari kos karena kerjanya lebih dekat dari rumah. Jonghyun sama Ong nangis-nangis gitu waktu Youngmin pergi. Ada juga Yongguk anak teknik industri, kamar 7 dulunya. Sama kaya Youngmin, dia ninggalin kos karena emang udah lulus dan waktunya kerja, balik ke China. Kenta si anak Jepang alay jurusan seni juga barusan aja pergi, dia bentar banget tinggal di kosan, baru juga setahun. Kenta mantan penghuni kamar 8 eh sekarang udah lulus dan kayanya mau kerja, doain aja dia kerjanya bener. Soalnya si Kenta kadang-kadang suka nyambi kerja nggak bener kadang juga jadi anak DC, malah pernah manggung pake rok terus nari lagunya AOA, mana apesnya Minhyun lagi keluar bareng Jaehwan ke mall yang sama kaya tempat Kenta lomba dance cover.
"Jakkuman simkunghae neol bomyeon bolsurok, gaseumi kungkungdae—WOY ADA TEMEN GUE, MINHYUN! JAEHWAN!" sumpah abis itu Jaehwan sama Minhyun lari pura-pura nggak kenal, malu-maluin abis di depan panggung pake dandanan cewe manggil-manggil nama Jaehwan sama Minhyun pula. Mungkin kalau Ong yang papasan sama Kenta, dia bakal ikutan naik ke panggung, tapi kayanya Cuma Ong doang yang mikir gitu secara siapa mau punya temen bentukan kaya si Kentalay nyabe. Tapi abis itu Minhyun sama Jaehwan diambekin Kenta tiga hari tiga malam, baru sembuh waktu dikasih Aicy Jagung sama tanda tangan Ricky Teentop.
Sekarang kos 101—malu nyebut nama kos tokki— jadi makin sepi. Dongho atau Baekho, anak teknik elektro tetangga yang rumahnya ada di seberang kosan juga berpikir hal yang sama. Biasanya Dongho suka ngegame bareng Youngmin—karena kalau sama Jonghyun nggak dibolehin dan kalah terus— atau nggak olahraga sama Yongguk ngerasa kehilangan. Sepupunya yang dari China si Guanlin anak SMA yang tinggal sama keluarga Dongho juga sedih, satu-satunya yang bisa diajak bicara bahasa ibunya, si mas Yongguk udah pulang.
Kaya apa ya penghuni baru kosan ini?
Written by: Bugikyung
Title: Kos Sweet Kos 101!
Cast: Wanna One ft Produce101
Genre: IndonesiaLocal!AU, Kos!AU, CollegeLife!AU, Romance, Humor
Language: Indonesian.
Warning: receh, mengandung merk yang diplesetkan.
. . .
Jaehwan natap papan tulis mini yang ada di dinding, itu tulisan Minki, buat nulis data kamar anak-anak—kadang nulis data tunggakan juga sih, biar sadar—
1. Minki
2. Minhyun
3. Jonghyun
4. Seongwoo & Daniel
5. –
6. Jaehwan
7. –
8. –
"Banyak juga yang kosong," gumam Jaehwan pelan, sedih bor, yang biasanya tiap hari kaya pasar malam, jadi sunyi gini. Mana ini hari belum ada yang pulang kecuali Jaehwan sama Ong, si Daniel biasa jaga di klinik, Minhyun pasti masih asistensi, Minki mungkin ngurusin bisnis yang lain kalau nggak ya belanja, Jonghyun palingan rapat.
"Laper Hwan," sumpah si Ong nggak nyambung, ngerusak suasana Jaehwan lagi nostalgia aja. "Makan lah, paling si Minki nyediain jajanan." Seakan nggak perduli dengan kegundahan hati temennya, Ong ngacir ke dapur nyomot pastel satu. Mau nggak mau si Jaehwan ikutan.
Seongwoo ngelirik muka galaunya Jaehwan, "Kenapa lo? Pecel lelenya bu Jisung tutup?" Jaehwan mendengus, "Kalau tutup juga gue bakal datengin rumahnya, lumayan dapet lebih banyak ntar. Btw lo emangnya nggak ngerasa ini kosan makin sepi apa? Lo nggak ada temen gitu buat nempatin kesini?"
"Ya kali Hwan, temen-temen gue kan pada mau sidang semua, udah nggak butuh kos lagi. Palingan ntar ada maba," jawabnya sambil nyomot cakue, sumpah Ong, laper apa doyan?
Jaehwan ngambil satu bakwan, terus duduk sambil angkat kaki ke kursi. "Tapi iya juga sih Hwan, biasanya Minhyun pulang malem, Daniel juga abis jaga, si Jonghyun rapatnya sampai larut, kadang Minki juga dateng-dateng tidur. Kita berdua kayanya penghuni abadi, mana abis ini gue kan bakal sering di rumah sakit."
"Nah, itu. Gue jadi makin kesepian kalau lo praktek, sebenernya gue ditawarin Dongho sih ngajar tilawah anak-anak di masjid, tapi kan masih belum pasti juga. Kalau lo ikutan sibuk, makin keliatan jones gue Ong." Seongwoo ngakak, tapi berenti liat muka Jaehwan makin asem. "Makanya, si Ponyo jangan digantungin mulu. Lo sih, pake kebanyakan gaya."
"Nggak usah sok ngajarin gue lo, Kaya yang iya aja sendirinya, status sama Danik aja belum jelas."
"Anjir si Bangs—"
Ting! Tong!
Seongwoo nggak jadi berkata kasar, kalau jadi nanti dia diceramahin Jaehwan sejam dosanya berkata yang buruk-buruk. "Sapa tuh? Palingan si Jonghyun, eh tapi kan dia punya kunci sendiri? Tumben udah pulang, udah biarin aja masuk sendiri." Sahut Seongwoo.
Jaehwan ngelihatin kesel, "Kali aja tamunya Minki, kasian kalau nggak dibukain." Tapi baru aja dia mau jalan bukain pintu, hpnya udah bunyi aja, wah parah kalau dari si Ponyo dan telat ngangkat bisa mampus Jaehwan, jadi Jaehwan ngibrit ke kamarnya. "Ong! Bukain pintunya, gue ada telpon!"
"Iye." Cuma di mulut aja, soalnya si Seongwoo tetep nyamilin bakwan sampai itu gorengan yang awalnya dua puluh biji hampir ludes. Dan Jaehwan telponan sampai hampir lima belas menit lamanya.
. . .
"Iya pak depan aja yang pagar orange," si abang Tuber minggirin mobilnya deket tiang listrik depan kos 101. "Berapa pak semua?" abangnya nekan layar HP beberapa kali, terus layar hijaunya munculin sederet angka. "14500 mas,"
Jonghyun si penumpang jasa layanan taksi online itu ngambil selembar duit warna hijau dari dompetnya, "Ini pak," dia senyum, si abang mukanya rada bingung. "Kembaliannya mas?"
"Ambil aja pak nggak papa, makasih ya pak, hati-hati di jalan." Lagi-lagi senyum, terus keluar dari mobil. Si abang Tubernya seneng dapet penumpang yang model begini, mana nggak pakai kode promo. "Sering-sering call saya aja mas kalau mau dijemput," Jonghyun ketawa kecil, terus jalan ke kosnya waktu si abang udah puter balik.
Sekedar informasi aja Jonghyun nggak bisa naik motor karena ada trauma pribadi, dan mobilnya lagi di rumah karena mau dipakai saudara. Biasanya sih emang dia nebeng Minhyun kalau berangkat tapi pulangnya naik taksi online, jarak kampus ke kos sih deket makanya dia sering naik, tapi nggak nolak juga kalau ada yang nebengin.
Hari ini dia pulangnya lebih awal karena rapatnya digantiin sama adik tingkat, tapi begitu dia melangkah ke deket pagar ada sosok asing yang berdiri disana. Tinggi bener, saingan sama tiang listrik, Jonghyun merasa kaya smurfs di sebelahnya. Di sebelahnya ada koper gitu, sama kardus taperwer bekas yang diiket pake tali rafia—persis Jonghyun waktu pertama kali pindahan—. "Misi, nyari siapa mas?"
Cowok yang tinggi itu noleh, ngelepas kacamatanya, ganteng bener. Jonghyun sebagai cowok aja ngakuin dia ganteng, mana tingginya ituloh, bener-bener model materials banget. "Ini, saya udah booking kos ini dari dua hari lalu. Hari ini rencananya mau pindahan, udah bilang sih Cuma nggak dijawab sama yang punya. Dari tadi juga belum dibukain, masnya ngekos disini?"
Jonghyun ngangguk, ngecek jam di tangannya, jam setengah tiga sore. Nggak mungkin Jaehwan sama Ong nggak ada di kosan jam segini, kecuali kalau dua-duanya molor. "Iya mas, wah kalau jam segini emang yang punya si Minki suka masih ada kelas terus keluar gitu. Yaudah masnya masuk bareng saya aja, saya Jonghyun, Komunikasi semester enam."
"Kwon Hyunbin, Hukum tahun pertama"
'Oh maba ternyata, tapi tingginya nggak kaya maba.' Batin Jonghyun dalam hati, terus Jonghyun ngebukain pager dan nawarin buat bantuin bawa barangnya Hyunbin. Dia ngebuka pintu kos yang warnanya putih gading, sepi, tapi kedengeran suara Jaehwan lagi ngomong sama seseorang—kayanya telpon—.
"Assalamualaikum," salamnya, lalu naro sepatu di rak kaya biasanya. Hyunbin ngelakuin hal yang sama waktu lihat Jonghyun kaya gitu. "Waalaikumsalam, loh udah pulang aja Jong?"
Itu Seongwoo, pisang kipas di tangan kanan, hp yang lagi nyetel re-run katakan putus dari youtab di kiri. "Loh sapa di belakang lo? Temen Jong?" tanyanya dengan muka polos, "Lo sama Jaehwan kemana aja sih, ada yang nekan bel bukannya dibukain malah makan gorengan. Ini Hyunbin, mau ngekos disini."
Yang dimarahin senyum-senyum aja terus ngulurin tangan bekas gorengan ke Hyunbin, Jonghyun minggirin tangannya si Seongwoo. Hyunbin kayanya bawaan anak orang tajir kaya Minki sama Minhyun—sama Ongniel juga sih, Cuma mereka nggak classy kan— takutnya si Hyunbin belum apa-apa udah alergi pegang tangan Seongwoo yang bekas gorengan, heran, calon dokter kok nggak ada steril-sterilnya. "Mending cuci tangan dulu Ong, nah Hyunbin duduk dulu aja, gue bikinin minum."
Mencoba untuk akrab dan nggak bicara saya-kamu, si Jonghyun ke dapur bikinin es sirup. Padahal dia sendiri capek dan haus juga, Cuma ya namanya orang baik emang selalu mentingin orang lain. Hyunbinnya ngangguk-ngangguk aja, si Ong udah mau nyibir anak itu songong, tapi ditahan dan milih ngikutin kata Jonghyun buat cuci tangan.
Jaehwan akhirnya selesai telponan sama Ponyo, dia udah ganti baju pake kaos bola sama celana pendek selutut—dibawah lutut, biar nutup aurat—. "Anak baru ya? Jaehwan, administrasi negara." Dia ngulurin tangan, "Hyunbin, hukum."
"Beh, pantes." Tiba-tiba Seongwoo nyahutin abis cuci tangan ternyata dia, digeplak Jaehwan. "Kamar berapa Bin?" tanyanya. "Tujuh mas," Jaehwan ngangguk, "Yuk masukin barang lo dulu, itu dulunya kamar Yongguk, anaknya bersihan tapi kayanya juga udah ditatain sama Minki. Nih kunci kamarnya,"
Kunci kamar cadangan emang disimpan di lemari kaca yang ada di ruang tv, jadi mereka bisa pakai. Seongwoo bantuin Jaehwan dan Hyunbin, sementara Jonghyun nganter es sirup sama gorengan ke depan tv. Terus dia mandi sekalian mau Asharan. "Nanti seprainya kalau mau ganti tunggu Minki pulang ya Bin, tapi bersih kok. Rapi-rapi aja dulu," Jelas Jaehwan lagi, dia mau siap-siap ke masjid dulu.
"Makasih ya mas," si Hyunbin senyum, Seongwoo gak jadi benci, soalnya ganteng. "Lo kalau mau makan keluar aja, nggak ada nasi sih, tapi dibikinin es sirup sama Jonghyun tadi sama gorengan. Gue Ong Seongwoo btw, bukan Hong ya, tapi Ong. Kedokteran semester enam,"
"Salam kenal kak Ong," Hyunbinnya senyum lagi, Seongwoo pengen uyel-uyel. Ganteng banget syied, batinnya. Mereka keluar kamar, Jonghyun masuk kamar gantian nganterin minumnya Hyunbin takutnya kalau dibiarin di ruang tamu nanti diembat sama Jaehwan dan Seongwoo yang kadang suka gak tau diri.
Terus mereka bener-bener biarin Hyunbin istirahat sama rapihin kamarnya.
. . .
"Katanya ada anak baru ya?! Anjir tadi gue presentasi nggak buka hp, udah gitu langsung cabut sama Eunki sama Gunhee juga,"
"Santai dong Ki, baru juga dateng." Daniel nyahutin sambil liat tv sama ngelus-ngelus kucingnya si Rooney, untung yang ngekos disini bukannya Haknyeon si anak SMA pecinta hewan tetangganya Minki juga, kalau Haknyeon bisa-bisa di kosan ini isinya babi, ayam, anjing, burung, pasar hewan pindah deh kesini. Soalnya Minki nggak nerapin peraturan hewan peliharaan.
Minhyun yang juga baru dateng barengan sama Minki ikut bingung, soalnya dia kepo juga sama anak barunya. "Dia gimana Dan? Udah masuk kamarnya?" Daniel ngangguk, re-run Transformers di TrunsTv nggak bisa dilewatkan, Minhyun ikutan, secara dia cinta mati sama mas optimus.
Jaehwan dateng dari masjid kayanya sama Jonghyun dan Dongho, abis itu nyabetin sajadahnya ke punggung Danik, sampai itu anak kaget dan ngelempar Rooney dari pelukan. "Ja-cuk lo Hwan! Rooney kelempar! Kalau dia cidera gue suruh lo bayarin pengobatannya." Padahal kan dia dokter hewan, bisa ngobatin sendiri.
"Heh mulut! Nggak lo nggak si Ong ada aja alasannya buat nggak jamaah, ayo gue tanya udah maghriban belum?" Danik cengenges, terus ambil Rooney lagi. "Belum, baru juga jam enam lebih Hwan, abis ini lah."
Si Ong keselek, dia emang ngabur jamaah lagi, soalnya dia nyuci jas lab buat praktikum besok. Tadi ketumpahan cairan aneh gitu, makanya baunya nggak enak. "Baru dateng Ki? Nyariin anak baru?" tanya Jonghyun peka, Minki ngangguk, kesel tanya sama Danik nggak dijawab. "Udah dateng jam tiga-an tadi, tapi nggak tahu sih kok belum keluar kamar." Jawabnya, Minki langsung ngerasa bersyukur nggak jadi nelantarin anak orang.
"Lah iya, itu si Hyunbin nggak lo marahin Hwan." Ong protes, "Soalnya si Jaehwan belum kenal, tunggu aja seminggu lagi wkwk." Dongho yang lagi main nimbrung, bener sih, Jaehwan masih belum kenal, sungkan kalau mau marahin. Lagian belum tau juga si Hyunbin ikutan shalat apa enggak.
Mereka goes-food bebek goreng, dan abangnya udah dateng. Maklum pada mager semua disuruh cari makan. "Eh tadi gue jadi nanya ke masjidnya Ong sama Dongho, mau ikutan ngajar anak-anak disana, tapi mulai semester depan kayanya." Jelas Jaehwan, "Bagus deh Hwan, artinya nggak jones lagi lo."
"Aku berlindung pada-Mu dari godaan syaiton yang terkutuk," Jaehwan baca doa keras-keras biar setan yang mendiami badan Seongwoo ilang semua. "Eh tadi sisa satu kotak jangan dimakan, punya anak baru!" Minki mewanti-wanti, yang lain nyengir, untung belum.
Klek!
Pintu kamar tujuh dibuka, yang lain langsung ngeliatin. Cowok tinggi pakai kaos oblong putih sama celana pendek kotak-kotak itu keluar, rambutnya berantakan kaya sarang burung, mata sipitnya makin sipit karena bangun tidur. "Akhirnya bangun bin, lumayan kebo ya lo ternyata." Lagi-lagi Ong digeplak, kali ini sama Minki.
"Maaf ya dek Hyunbin, tadi kakak nggak pegang hp, ini makan dulu bebek gorengnya, hari ini gratis soalnya kakak ngerasa bersalah." Minki senyum.
"Dih kakak," –Dongho.
"ANJIR GRATIS, MAU JUGA KI!" –Daniel.
"Sesungguhnya berlaku tidak adil itu dilarang," –Jaehwan.
"Hyunbin jangan didengerin, udah sini makan." Jonghyun, satu-satunya yang waras. Hyunbin masih malu-malu, terus duduk, berhadapan sama orang yang diem aja daritadi. Tapi begitu pandangan mereka bertubrukan, ngantuk Hyunbin langsung ilang.
"KAK MINHYUN?!" pekiknya pake suara beratnya, Minhyun yang bingung ngelihatin balik. "Err—siapa ya?" kebiasaan, si Minhyun emang suka songong, bagi dia orang yang gak memberi manfaat ke dia nggak bakal diinget.
Hyunbin nyengir, "Kwon Hyunbin kak, inget nggak yang adik kelas di SMA. Waktu itu masuk Produce Univ juga karena kakak masuk sini waktu sosialisasi kampus, eh ternyata sekosan hehe." Seneng banget kayanya si bocah, Minhyun nggak jadi gigit bebeknya.
Di benaknya melayang gambaran bocah bernametag Kwon Hyunbin yang hobi terlambat waktu dia kebagian jaga gerbang, terus dasinya suka ketinggalan, main basket terus tapi bolos kelas. Cuma waktu itu cowok itu masih sepundaknya Minhyun, sekarang kok jadi setiang?! Pertumbuhannya cepet banget, mungkin gara-gara Minhyun kelas tiga waktu anak itu masih kelas satu. Mampus, Minhyun nggak mau berurusan sama dia lagi mamah, kenapa malah sekosan? Batinnya dalam hati.
"Oh iya hehe, jurusan apa sekarang?"
"Fakultas hukum kak, kemaren nggak dapat undangan, untungnya waktu SBM dapet."
Buset berarti pinter, padahal waktu pengumuman paralel Minhyun tau si Hyunbin ranking sepuluh terbawah. "Pokoknya abis kak Minhyun lulus, gue belajar mati-matian biar bisa masuk ke univ yang sama. Akhirnya kesampaian juga, kalau aja kakak tahu sebenernya telat gue sengaja kak, biar ketemu kakak terus."
"Cie." OngNiel perusak suasana, mukanya Minhyun merah digodain. "A—Apasih lo berdua, gue udahan makannya."
"Udahan Min? sumpah? Oke gue ambil ya bebeknya," Jaehwan, pecinta hemat.
Yang lain ngakak tapi Hyunbin kaget, baru juga mau ngobrol eh si Minhyun udah lari ke atas aja masuk kamar. Sedih dia. "Udah Bin jangan dipikirin, dia emang begitu kalau moodnya jelek, besok juga baik lagi aslinya dia nggak se-baperan itu. Ngomong-ngomong gue Kang Dongho atau Baekho serah deh, gue nggak ngekos disini tapi rumah gue disebrang. Makan gih,"
"Eh.. iya bang," jawab Hyunbin lemas, takutnya Minhyun masih sama bencinya sama dia kaya waktu SMA dulu. Hyunbin kudu piye?
. . .
Yuhu, salam kenal! :)
Aku pd101 stan, sebenenrya ada akun disini Cuma lagi hiatus dari akun itu krn ada beberapa alasan nggak bisa lanjutin cerita disana(beda fandom) T.T
Ini pertama kali bikin cerita pakai local!AU, aneh kah? Harus dilanjutin atau nggak? Hehe.
Aku justice league stan! Btw suka semua sih, Cuma dr awal emang gak bisa bikin ff mereka takutnya one pick ku nggak debut, dan ternyata beneran, hehe mas jonghyun /tim susah moveon/ mana masalahnya anak nuest banyak, ya Allah semoga aja segera selesai. Baru berani ngelanjutin cerita ini waktu udah beberapa minggu pd101 selesai. Selain Jonghyun suka juga sama Minhyun, OngNiel, JinSeob, Baekho x anak-anak, Minki x anak-anak, Euiwoong Haknyeon, BNM esp! dongpaca huahahaha, cube byeongari, starship, Yongguk dan Shihyun yang ulzzang abis, JBJ, semua! Siapa sih yang nggak aku stan disana:(
Pairingnya baru ketahuan Minhyunbin, Ongniel, ya sama Howon(Jaewan sewoon) apakah udah fix? Eheheh tunggu aja:)) oh iya kan sisa dua kamar, kira-kira siapa ya? Usahain jangan dibawah 98line! Ada gambaran si ponyo sih, Cuma satunya bingung, maunya Donghyun eh tapi Taedong juga bagus:( kalau donghan ntar berantem lagi rebutan Hyunbin WKWK. Saranin ya^^ oiya bimbang jonghyunnya dibikin seme/uke, soalnya suka dua duanya. Kalau seme ntar sama minki wkwk (berarti bang aron munculnya dikit) kalau uke sama taemin (aron sama minki) tapi baekho ntar sama sapa wkwkwk.
Btw tenang aja dedek line ada juga kok partnya secara suka sama jinseob wkwk. Ini kaya series gt tapi belum tau mau kaya gimana, saran jusseyoooo~~^^
Yaudah bye, salam onibugi! c: x)
