Qtalita Feat. Aykania Fanfiction
WonKyu as Usually
.
.
.
About Dream and Hope
.
.
Check it out
.
.
"apa kau akan selalu mengingatku.?"
"pasti..aku akan selalu mengingatmu"
"aku takut..kau akan melupakanku"
"tidak akan.."
"janji.?"
"iya,ayo kait jari,pada saat kita berusia 17 tahun nanti,kita akan bertemu kembali.."
"promise"
Aku terbangun karena mimpi yang membungkam ingatanku,peluh mengucur deras dikeningku,kulirik jam yang berdenting didinding kamar,pukul 2 dini hari..aku diselimuti mimpi itu lagi.
Aku berdiri dan meraih sesuatu dari balik meja nakas disisi kiri ranjang,selembar foto keluarga,nafasku sesak,retinaku letih..letih menahan jebolan air mata yang berusaha mendesak bendunganku sendiri,aku menangis terisak memeluk foto yang telah kusut dalam genggamanku.
…
"Kyu..apa kau sudah siap.?" Seorang pria paruh baya mendongak dari balik pintu kamarku,aku berbalik dan mengangguk.
"Aku menunggumu dibawah" ucapnya lalu kembali menutup pintu kamarku,aku mematut diri dihadapan cermin,merapikan pita putih di lengan kiriku,aku menghela nafas..
Aku berjalan pelan menuruni anak tangga menuju dimana appa telah menunggu di ujung pelataran.
"Gwencanayo.?" Tanyanya,aku mengangguk
"Kalau begitu ayo,jangan sampai kita terlambat" lanjutnya
"Appa.." suaraku nyaris tak terdengar,ayah berbalik
"Apa aku boleh berangkat bersama siwonnie saja.?" Lanjutku membuat kening appa berkerut,ia berfikir,mendengus lalu mengangguk
"Jangan sampai kau terlambat" pesannya meninggalkanku,aku mengangguk.
…
"Miane..aku terlambat.?" Seseorang berlari kearahku,aku menggeleng tersenyum
"Seorang pasien mengalami gawat pagi tadi" lanjutnya membukakanku pintu mobil,aku tersenyum menatapnya,dahinya berkerut,aku memeluknya
"Arra,gomawo wonnie" aku menangis sesenggukan dibahunya,ia memelukku dan menepuk2 lembut punggungku.
Aku bersandar dibalik pepohonan,dan sesekali menatap rimbunan orang yang berdiri tak jauh dari tempatku,aku mengatur nafas pelan,appa memperhatikanku dari kejauhan..
"Ia telah pergi.." siwon berdiri disampingku
"Terimalah itu" lanjutnya menepuk bahuku,aku menengadah
"Aku masih memiliki janji..padanya" aku mencari jawaban dibalik mata teduh siwon
"Ia tahu itu..dan aku yakin ia pasti bisa menerimanya" siwon berbisik,aku kembali menatap orang-orang dengan pakaian hitam dibawah rimbun akasia,di pemakaman kota new york.
Dia junghyun..saudara kembar yang terpisah dariku akibat kerasnya hidup rumah tangga orang tua kami,di usia kami yang sebulan lagi menginjak 17 tahun,ia ditemukan tewas tenggelam disebuah danau di kota paris pada wisata liburannya,appa yang mengetahui hal itu segera mencarinya bahkan mengidentifikasi data DNA junghyun,dan memang benar dia junghyun kami,selain itu appa juga menutup rapat kasus ini,bahkan dari ibu dan pihak sekolahnya di kota seoul, pula yang memutuskan untuk upacara pemakaman di new york.
"Ini.." siwon membuyarkan lamunanku dan memberiku sekaleng minuman
"Kau masih terguncang.?" Tanyanya duduk disampingku,mataku menatap mengitari taman,aku menggeleng
"Paling tidak tak separah kemarin" aku tersenyum,berusaha menutupi selimut kabut dikepalaku.
"Kau tahu.?" Siwon menerawang
"Aku kira kau berbohong mengenai saudara kembarmu" lanjutnya
"Tapi ternyata tidak..ia benar2 ada,dan kalian sangat mirip" ucapnya menyenggol bahuku,
"Dulu kami sering bermain bersama..tidur bersama..makan bersama..bahkan sebagian besar aku dan dia dilahirkan dengan pakaian yang sama" aku tertawa pelan,tawa yang terasa mengiris jantungku
"Kalian benar-benar mirip..sangat mirip.." Siwon berbisik
"O iya,aku ingin menyampaikan sesuatu" nada Siwon berubah,aku menatapnya bertanya
"Aku akan ke seoul..masa kontrakku telah usai,sekarang aku harus kembali ke Korea" nadanya memelan,aku terhenyak menunduk
"Kau akan meninggalkanku.?" Pelanku tak berkutik,ia tak menjawab. Kami terdiam sejenak
"Gwencana.." aku mengangkat wajahku berusaha tersenyum kembali
"Sebelum kau pergi,aku ingin menayakan sesuatu.." lanjutku
"Waeyo.?" Tanyanya
"Apa benar,aku sangat mirip dengan Junghyun.?" Tanyaku menyentuh lengannya,ia menatapku dan mengangguk..
"Tentu saja! Kalian kembar,kalian sangat mirip" jawabnya terkekeh,aku tersenyum,aku percaya bahkan kini sangat percaya.
"Kalau begitu..bolehkah aku ikut ke korea.?" Pintaku membuat mata Siwon membulat..
...
TBC atau DImusnahkan? hahahahaha
ini hanya epilog, dibuat Khusus oleh dua orang yang sama-sama g tau nulis hahahaha,
ok aku udah kebanyakan ketawa kayaknya.
Yup, ini fic hasil kolaborasi aku dengan seorang teman, penulis? Eum bukan juga sih, tapi suka banget nulis, ini sebenarnya fic pertama dia dengan karakter WonKyu, awalnya dia bukan seorang fans, atau penyuka segala sesuatu tentang Korea, tapi hasil hasutanku akhirnya sekarang ia tergila-gila dengan yang namanya WonKyu hehehehehe *ketawa lagi*
ok, anyway, fic ini masih butuh perombakan sana sini, tergantung dari keinginan reader yaaa
So, thanks udah mau menyempatkan diri membaca atau mereview fic ini
salam sayang pake telor
