S O U R
.
A Kirigaya Kyuu and OrdinaryFujoshi Fanfiction
Kuroko no Basuke © Fujimaki Tadatoshi
Seito High!AU, AlphaOmega, Sho-Ai
Nerd&Dork!Kagami and Punk!Aomine
.
.
Chapter 1 : Prologue
Matahari mulai tenggelam, dan segera akan digantikan bulan. Langit yang berwarna oranye kebiruan itu seakan siap menelan siapapun yang melihatnya. Langit yang mulai redup di atas tetap tak melupakan rasi bintang yang menampakkan dirinya dengan malu-malu.
"Haahh... Sudah hampir malam ya, ternyata..." seorang pemuda bersurai gradasi merah-hitam berjalan keluar dari gedung SMA Seito menenteng sebuah ransel dan tas olahraga.
–Kagami Taiga namanya. Adalah siswa kelas 1 SMA Seito. Dia cukup pintar dalam pelajaran. Tapi terkadang otaknya itu lemot bagai kura-kura yang kakinya terluka.
Kagami mengeluarkan kacamata minus-silinder dengan bingkai hitam dari kaban-nya. Wajahnya garang bercampur culun karena menggunakan kacamata, cukup aneh untuk orang-orang sekitar. Meski ukuran minus-silindernya tidak terlalu besar, dia tetap harus menggunakan kacamata−kecuali di sekolah–untuk menghindari keadaan matanya memburuk.
Waktu menunjukkan pukul 18.30, matahari sudah sepenuhnya terbenam dan langit berubah warna biru gelap. Kagami berjalan pulang sendirian ke apartemennya.
Aroma Omega menyeruak dari tubuhnya.
Tampang Alpha kedapatan Omega. Sial? Entahlah. Mungkin saja. Plus dia adalah seorang maji tenshi.
Bagi seorang Omega yang belum punya mate alias jomblo, atau single–bahasa kerennya–keluar malam bisa jadi hal yang berbahaya. Bisa-bisa tertangkap oleh Alpha yang juga single, lalu mating secara paksa. Atau yang lebih buruk lagi.
"Mou…aku jadi kena ceramah Hyuuga-sensei dulu kan!" "Ugh, aku benci para Alpha yang sering menggodaku. Ingin rasanyaku pukul, tapi tidak bisa. Argh! Apa yang aneh dari tubuhku ini sih?!" racaunya sendiri. Gila? Entahlah. Mungkin saja.
Dirinya sudah kelewat lelah dengan hari ini.
Pertama, buku tugasnya di buang ke toilet oleh para Alpha yang ditolaknya–untung saja masih terselamatkan. Kedua, nyaris saja letak kacamatanya–yang berada di bagian paling dalam tas–ketahuan para pem-bully. Ketiga, dia terus menerus di goda oleh para Alpha sialan itu. Keempat, karena tingkah sekuhara mereka, Kagami harus–terpaksa–mendegarkan ceramah panjang Hyuuga-sensei. Padalah Kagami tidak salah apapun. Kelima, dia harus mengerjakan piket kelas sendirian.
"Apa pula Alpha dan Omega itu? Seberapa pentingnya sih?" ucapnya seakan tidak peduli.
Kakinya terhenti "Ah, lapangan basket.." dia berjalan mendekati samping lapangan basket dekat apartemennya. Terbesit niat dalam hatinya untuk bermain basket, tapi karena ia tidak membawa bola, ia berharap bisa 'numpang' bermain jika ada orang yang juga sedang bermain. Toh dia sedikit jago. Sedikit.
"Tunggu…" langkahnya terhenti. "Astaga... Aromanya kuat sekali. Tak salah lagi. Ini aroma Alpha!"
Benar saja. Di lapangan yang tidak terlalu terang karena kurang pencahayaan itu ada empat pemuda yang memancarkan aroma maskulin khas para Alpha. Tapi ada satu yang aromanya lebih kuat. Dari jarak sejauh ini Kagami tak bisa memastikan asal aroma maskulin ini. Sedikit demi sedikit, Kagami mendekati area lapangan. Terlihat salah satu dari empat pemuda itu berkulit dim, ia sedang men-dribble bola basket di tangan kanannya.
"Heh, elo!" seru seorang lelaki pada si kulit dim.
"Hm?"
"Lo keliatannya sedikit kuat. Lawan gue!" ia memberi tekanan pada kata 'sedikit'.
"Hmph," lelaki itu mendengus. "Coba aja. Lo bertiga. Tangan kosong," ucap pemuda bersurai navy blue itu.
"Ap-Sombong banget lo! Bakal gue ancurin lo!" tantangnya tanpa gentar.
"Haha," pemuda remang itu tertawa kecil. Meremehkan.. "Kebalik. Lo yang bakal hancur. Karena yang bisa ngalahin gue..." ia melempar bola di tangannya ke menuju ring−membebaskan kedua tangannya−mempersiapkan diri untuk berkelahi. "Cuma gue seorang."
BRAKK!
Bola itu masuk dengan elite nya kedalam ring.
.
.
Pertumpahan darahpun terjadi.
One-on-three, kalau bisa dibilang. Antara si pemuda kulit dim dengan tiga pemuda yang sedikit lebih besar tubuhnya. Hujaman tinju dari ketiga pemuda itu mulai berjatuhan, berusaha mengenai lelaki bersurai raven itu.
Kagami masih berdiri menatap pemuda itu dari luar lapangan. Untuk sesaat ia terpesona memandang pemuda ini. Surai navy blue agak raven. Kulit dim eksotis. Kekuatan yang luar biasa. Juga aroma maskulin khas Alpha yang menguar kuat dari tubuhnya. Tak lupa seringai yang seakan mengejek lawannya.
BUAGH!
Kepalan tangan pertama melayang ke perut pemuda bersurai raven itu. Nafas Kagami tercekat. Pemuda yang dipukul terdorong mundur beberapa langkah. "Cuma segitu? Nggak berasa," ia tertawa dengan suara rendah.
Ia bergerak dengan kecepatan luar biasa. Lelaki itu membalas tinju lawan-lawannya dengan sangat mudah. Kagami masih mematung di luar lapangan. Ia tidak ingin terlibat dalam perkelahian itu, tapi juga tidak ingin melihat pemuda itu babak belur melawan tiga orang. Kalaupun dia masuk, mungkin Kagami hanya akan menjadi penghalang.
Tapi sepertinya perkiraan terakhir Kagami salah.
BUKK!
Sebuah tinju melayang ke wajah pemuda bersurai ebony. Membuatnya jatuh terduduk.
DUAKK!
Kedua tangannya memukul perut dua lawan sisanya. Matamua berkilat ganas. Bagai predator liar yang menemukan mangsanya.
Persaingan ketat terus berlangsung. Namun sepertinya, lelaki raven ini yang memegang kendali. Terlihat jelas ketiga lawannya kewalahan, tapi lelaki itu malah terus kedapatan untuk menghajar mereka.
Akhirnya, tiga orang itu terkapar di tanah dengan keadaan babak belur, dalam waktu yang terhitung sangat singkat.
"Tch, begitu saja langsung tepar," lelaki itu mengerling. 'Hm? Aroma ini...'
"Awas lo ya! Kita bakal bales!" ketiga lelaki yang babak belur berjalan tertatih-tatih menjauh dari sang lawan dan kabur dari lapangan. Yang di beri peringatan hanya menyeringai. Menganggap remeh, sepertinya.
Kagami masih melongo memperhatikan lelaki itu. Tidak ada satupun lebam di tubuhnya. Padahal lawannya tiga orang! Tiga orang yang tampangnya juga tak kalah seram dengan si pemuda itu.
Dia tidak sadar kalau dia berjalan medekat.
Crimson dan shappire bertubrukan.
"Heh! Apa lo liat-liat?" Kagami tersentak. Ia ketahuan! Tanpa pikir panjang Kagami ambil langkah seribu, menjauh dari tempat itu. Pupus sudah niatan 'numpang main basket bareng'nya. Kalau ia nekat ada di tempat itu terus, bisa-bisa keperawanan, eh, keperjakaannya yang menjadi korban Alpha di hadapannya ini.
"Ho-Hoi!" Kagami tidak memperdulikan panggilan laki-laki itu. Ia terus berlari, berharap tidak tersandung dan mempermalukan dirinya sendiri.
"Ck! Aneh banget tuh orang!" laki-laki shappire itu berlalu ke arah yang bertolak belakang dengan Kagami.
'Hiyaaa! Orang tadi menyeramkan! Mana suaranya nge-bass gitu!' batin Kagami sambil terus berlari, menghiraukan tatapan orang-orang yang menganggapnya 'aneh' atau malah 'lezat'.
"Aku harus pulang sekarang" gumam Kagami pada dirinya sendiri.
.
.
Keesokkan paginya di SMA Seito. Kelas 1-3, kelas Kagami digemparkan topik terhangat: murid pindahan baru.
Kagami duduk di bangkunya sambil membaca buku atau apapun−yang paling tidak bisa membuatnya mengacuhkan para Alpha yang mengerjai bahkan menggodanya.
"E-eh! Katanya ada murid baru ya?" sekelompok murid berkasak-kusuk membahas topik terhangat hari itu.
"Hah? Pertengahan semester begini?"
"Katanya murid pindahan!"
"Sudah tau orangnya?"
"Semoga cewek cantik yang seksi!"
Kagami berusaha tidak mendengarkan ocehan tidak bermutu itu. Ia tenggelam dalam bukunya yang berbahasa alien−Bahasa Inggris. Namun matanya malah melirik bangku kosong di sebelahnya–yang sengaja dikosongkan para murid untuk menjauh dari Kagami. Ia merasa bangku itu tak akan kosong dalam beberapa menit kedepan, mengingat cuap-cuap topik hangat teman sekelasnya.
Bel tanda masuk berbunyi. Semua murid berhamburan ke tempat duduk masing-masing.
Sreettt
Pintu kelas dibuka.
"Ohayo gozaimasu, Hyuuga-sensei!" sapa semua murid−tak terkecuali Kagami yang duduk di bangku pojok belakang kelas.
'Aroma ini...' batin Kagami.
"Ohayo, pasti kalian sudah mendengar kalau ada murid baru, kan?" pertanyaan Hyuuga-sensei sukses membuat seisi kelas kembali berbisik-bisik (baca: menggosip).
"Aomine, silahkan masuk" seorang lelaki tinggipun masuk ke dalam kelas. Beberapa murid laki-laki mendesah kecewa mengetahui bukan wanita cantik dan seksi yang akan menjadi murid baru.
"Sekarang kamu bisa tuliskan namamu," Hyuuga-sensei memberikan sebatang kapur putih pada pemuda yang berdiri di sampingnya.
Dengan gerakan cepat, kasar, dan berantakan, si pemuda menulis empat huruf kanji yang membentuk namanya. Masih terbaca untungnya.
"Ao..mine Dai..ki?" bisik Kagami.
"Baiklah Aomine, kau boleh duduk di samping Kagami. Kagami berdiri!" mendengar titah sang guru, Kagami pun berdiri.
Tanpa bicara, pemuda itu−Aomine, berjalan menjauh dari papan tulis. Kapur yang masih ada di tangannya dilemparnya sembarang, tetapi entah bagaimana tetap masuk ke dalam kotak kapur di meja guru.
Gesturnya yang sombong, angkuh, dan kasar, serta tampang punk-nya membuat seisi kelas ketakutan. Tapi tidak untuk Kagami.
Si pemuda Alpha luar biasa ini menjatuhkan ranselnya ke satu-satunya kursi kosong di ruang kelas itu, tepat di sebelah Kagami.
Crimson dan shappire bertubrukan. Lagi.
"Hm? Ah! Lo si mata empat kemaren itu kan?" teriaknya pada Kagami. sepertinya, dia mengingat wajah Kagami.
Teriakan kasar itu sukses membuat seisi kelas menengok ke arah mereka, ekspresi terkejut terlukis jelas di setiap wajah.
"Err... M-Maaf.. Aku tidak mengerti maksudmu," jawab Kagami. Ah, dustanya.
"Eh? Ck. Mungkin gue salah liat," Aomine memasang wajah bingung-tidak peduli. Ditariknya kursi dengan kasar dan Aomine menjatuhkan bokongnya ke kursi.
"Baik, semua! Buka buku halaman 97…!" perintah Hyuuga-sensei.
Namun Kagami tidak membuka buku seperti biasanya. Matanya sibuk memperhatikan pemuda surai navy blue itu yang sedang menguap−siap untuk tidur.
'Kami-sama...' batin Kagami. Jantungnya berdegup kencang saat menatap lelaki Alpha yang duduk tepat di sebelahnya itu. 'Sial benar aku ini...'
.
.
to be continued...
A/n:
Kyuu: *megang mik* ah... tes... tes... ehem. Haiii~~ #tebarbunga
ini Kyuu~ kirigaya kyuu~ ini fic colab pertama kyuu~ #naritango #senyumgaje
ini fic colab Kyuu sama OrdinaryFujoshi...akhirnya kesampean juga buat fic colab...
bagaimana dengan fic ini? gampang dicerna kah? ceritanya disini pake sistem Alpha dan Omega... tapi ga terlalu di pikirin para guru. kayak... yang jadi omega itu sial.. dan sejenisnya lah.. kagami juga di sini kayak OOC :v hasil permintaanku hahha :v dia nerd dan dork. kalo diluar sekolah pake kacamata. tampang sangar jadi culun BAH. NGAKAK SAYA, BUAHAHAH :v okay, aku diem.
nah... udah deh ga tau mau ngomong apa lagi... YANG PASTI READ AND REVIEW YAK~ #maksa #ditendang *sodorin mik ke OrdinaryFujoshi*
OrdinaryFujoshi: tes yes... corettiscoret Udah nyala ya? Oke. Haaaiii~~
Ini Ordin... Ini fic colab yang pertama di post~
Duh mau ngomong apa ya... Mungkin genre. Genrenya Hurt/Comfort, karena gaada genre gaje/php. Tetep bakal ada romancenya! *maksa* Meskipun porsinya sedikit.. Berat di friendshipnya juga.
OMEGAT OMINYEH! Sangar dan gahar sekali kamu naaakk! Seme luar biasa hueheheh.. Kenapa waktu liat Kagami di lapanhlgan ga langsung terjang aja? /digaplok/ Maaf Ordin salah fokus.
Okelah... Mungkin dari kita cukup di sini aja yah, nggak tau mau ngomong apa lagi... Ketemu lagi di chapter berikutnya yang bakal di post...segera. Setelah jadi. /ditabok/
Mind to RnR?
