Disclaimer: seluruh tokoh milik Hajime Isayama sensei. Tidak mengambil keuntungan apa pun dalam membuat fanfiksi ini. Dibuat hanya untuk senang-senang

Pair: Levi x Petra

Selamat membaca...

.

[cause when i'm lost i can't let go]

Karena bagi Petra; Levi adalah kunang-kunang yang menyinari gelapnya malam

.

Tidak ada yang bisa mengalahkan seramnya malam.

Anak-anak bahkan takut untuk sekadar keluar rumah ketika malam tiba. Orangtua selalu berkata; berhenti bermain dan masuk ke rumah ketika matahari tenggelam. Konon katanya nanti diculik setan—ya, ya, mitos lama yang akan membuat bocah cilik lari terbirit-birit masuk ke dalam rumah ketika malam tiba, ketika terdengar suara burung hantu mengaum dari atas pohon nan tinggi. Mitos lainnya mengatakan; jika tidak segera masuk rumah ketika malam menjelang, sosok Titan besar akan menarik—dan melahapmu mulai dari kaki hingga ujung rambut.

Mitos klasik agar anak-anak mematuhi perkataan orang dewasa.

Tapi tidak bagi sosok gadis berambut karamel sebahu. Pikirnya, malam tidaklah seseram yang dibayangkan. Tidak ada setan yang akan menculik anak-anak di penghujung senja—atau Titan yang berkeliling mencari mangsa di setiap taman bermain. Bagi Petra Ral—malam itu indah; adanya bulan dan bintang di atas langit yang terang-benderang. Dan juga ditemani kunang-kunang yang senantiasa berkeliling di sekitar rumah. Ya, kunang-kunang. Petra senang sekali pada hewan yang satu itu.

"Tidak masuk ke dalam rumah?"

"Tidak."

"Kenapa?"

"Ingin menikmati malam."

Levi hanya memasang wajah datar. Tidak berniat menyahut atau pun bertanya lebih lanjut. Petra di sebelah tersenyum lembut. Ia senang bermalam di luar—selain menikmati indahnya bulan dan bintang, ia juga menikmati indahnya kunang-kunang. Ada satu kunang-kunang favorit Petra. Dia, dia yang kini berdiri tegap di sebelahnya; dia, Levi Ackerman—pria yang selalu menuntunnya agar tidak tersesat, yang selalu menjadi penunjuk jalan tatkala Petra merasa hidupnya tak lagi berguna. Gadis itu kembali menatap ke sebelah—dan kebetulan juga, mata mereka berjumpa.

"Kenapa melihatku?"

Wajah sang gadis sedikit bersemu, "Tidak. Kunang-kunang di sebelah sana begitu indah."

Levi tidak merespons, ia kembali menatap ke depan—meninggalkan Petra yang masih menatap ke arahnya.

Karena bagi Petra; Levi adalah kunang-kunang yang menyinari gelapnya malam.

.

the end

Banyumas, 07 Juni 2019 - 17:54 PM

a/n: well, honestly i'm not rivetra shippers. tapi, saya mendapat tantangan dari teman saya untuk membuat fanfiksi tentang rivetra karena saya kalah dalam permainan truth or dare. maaf jika tidak terlalu ngefeel x"D