WOL – Warrior of Light
Summary : 12 tema dari manual of the warrior of light yang diangkat untuk refleksi Roy Mustang sebagai prajurit.
Disclaimer : Quotes2 yang di italic dari Manual of the WOL sama sekali bukan punyaku. Punya Paulo Coelho tentunya. FMA © hiromu arakawa / square enix.
1. Remembering The Past
The warrior remembers the past. He knows man's Spiritual Way, knows that on it were written some of the finest pages in history.
And some of its worst chapters: massacres, sacrifices, obscurantism. It has been used for personal gain, and its ideals have been bartered with the most terrible intentions.
The
warrior has heard comments like: "how do I know if this path is
the right one?"
And
he has seen many people abandon the way, not knowing how to answer
this question.
The
warrior has no doubts; he follows an infallible formula.
"Whereof by their fruits, ye shall know the tree," said Jesus. He follows this rule, and never errs.
----
Adalah sebuah kebohongan jika dirinya mengatakan bahwa dia telah mengubur jauh masa lalunya jauh-jauh dalam kedalaman laut yang tak terjangkau oleh manusia lainnya.
Di suatu tempat. Dia kunci rapat-rapat. Ruangan vakum. Gelap. Sesak. Tidak dapat bernafas. Lengket dan licin. Berbau karat – darah.
Di situ masa lalunya.
Terkadang Roy Mustang, secara tidak sengaja, membuka ruangan itu, dan akhirnya, diliputi oleh setan-setan ketakutannya yang dikurung di sana.
Membuka ruangan tersebut memberikan beban mental tersendiri baginya. Kadang kala, lelaki itu merasa lelah.
Berbelas-belas tahun sudah dia mengabdi pada kemiliteran Amestris, dan dia ragu apa pilihannya waktu dia masih seorang bocah ingusan ialah pilihan yang tepat.
Semakin dia memikirkan itu, dia akan semakin bimbang, dan dia akan semakin ragu, dan dia akan semakin jatuh, dan dia akan semakin menampar batinnya sendiri.
Hal yang baik. Sesekali batin boleh menderita.
Ketika ruangan itu terbuka, ada suatu elemen yang akan menyulut semangatnya untuk tetap bertahan menjadi seorang pahlawan.
Roy Mustang akan kembali mengukuhkan sumpah masa lalunya. Demi rekan-rekan yang telah mendahuluinya. Demi bawahan-bawahan yang tidak lelah-lelahnya terus ikut bersama dirinya. Demi dirinya yang lain yang terkurung di dalam ruangan sempit sesak yang mengenaskan itu.
Dan elemen itu ialah masa lalunya.
