MY LETTER (FOR YOU)
Nostalgic.
Itu yang Minhyun rasakan saat ia melangkahkan kakinya memasuki gedung KBS untuk siaran Kiss The Radio. Ini memang bukan kali pertama ia hadir sebagai tamu di acara radio tersebut. Ia menyadari betapa waktu sudah berlalu. Semuanya sudah berubah. Ruangan itu berubah. Nama program itu pun sudah berubah, tidak lagi SuKira melainkan HongKira. Penyiarnya sudah bukan lagi SuJu's Ryeowook sunbaenim, melainkan F.T Island's Hongki sunbaenim. Dan satu hal yang jelas berubah, ia tidak lagi melakukan siaran bersama dengan keempat saudaranya sebagai Nu'est Minhyun, melainkan dengan ke sepuluh anggotanya yang baru. Ya. Ia datang sebagai Wanna One's Minhyun.
Ia sempat khawatir semua kenangan itu akan menyerangnya kembali. Ia menghela nafas lagi ketika akhirnya ia bisa menyelesaikan siaran itu dengan lancar. Semua perubahan di Kiss The Radio itu membantu dirinya untuk tidak terlalu tenggelam dalam kenangan masa lalunya. Ia sungguh bersyukur.
Usai siaran, ketika anggotanya yang lain keluar dari ruang siaran, ia diam-diam memisahkan dirinya. Ia kembali menuju ke ruang siaran untuk mencari Hongki, ada sesuatu yang perlu ia titipkan pada sunbae yang sebenarnya tidak terlalu ia kenal.
"Minhyun sshi" seseorang memanggilnya dan ia menoleh. Ternyata orang yang sedang ia cari yang memanggilnya. Kebetulan sekali.
"Ah.. Hongki sunbaenim" Ia berlari kecil menghampiri Hongki dan membungkukkan badannya. "Aku hendak mencari sunbaenim"
"Huh?" Hongki menaikkan salah satu alisnya dan menampakkan wajah bingung, namun kemudian ia tersenyum. "Kau boleh memanggilku hyung"
"Ah.. Baik hyung" saut Minhyun.
"Kenapa kau mencariku?"
"Oh iya, aku ingin minta tolong padamu hyung" Ia membungkukkan badannya. "Maaf jika aku terkesan tidak sopan, tapi hyung mengenal leader ku kan?"
"Leader? Jisung sshi?"
"Ah.. bukan, maksudku, iya Jisung hyung memang leaderku" Ia cepat-cepat menambahkan, tidak ingin terkesan lebih tidak sopan lagi karena tidak mengakui leadernya yang sekarang. "Yang aku maksud leader ku di Nu'est"
"Oh.. Jonghyunnie?" Hongki tersenyum mengerti. Minhyun menganggukkan kepalanya. "Iya, aku mengenalnya akhir-akhir ini, ia satu acara denganku."
"Iya justru karena aku tau hyung satu acara dengannya, ada yang ingin kutitipkan." Ia membuka tas nya dan mengeluarkan sebuah amplop dari dalam tasnya itu. "Jika tidak merepotkan dan hyung berkenan, bisakah hyung berikan ini untuk Jonghyunnie?" Ia mengeluangkan surat itu kepada Hongki. "Aku tidak bisa leluasa menghubunginya, karena kami tidak diizinkan menggunakan ponsel. Jadi jika memang hyung tidak keberatan, bisakah hyung berikan surat itu untuknya?"
Hongki mengambil surat itu dari tangan MInhyun. "Oke, akan kuberikan padanya minggu depan saat aku bertemu dengannya lagi."
"Terima kasih hyung!" Minhyun tersenyum lebar dan membungkukkan badannya dalam-dalam. "Emm.. Bisakah aku meminta satu hal lagi hyung?" Minhyun bertanya ragu.
"Huh? Ya tentu katakan saja, jika memang bisa kulakukan akan kulakukan."
"Tolong hyung jaga Jonghyun."Minhyun mengutarakan permohonannya. "Ini pertama kalinya ia melakukan variety show, dan juga pertama kalinya ia tidak bersama dengan kami-" Ucapannya terhenti sesaat dan sekilas sebuah senyum sedih tersungging di bibirnya. "Dengan anggota Nu'est yang lain." Ia membetulkan kata-katanya. "Ia memang leader kami, dan aku yakin ia bisa membawa dirinya dengan baik, tapi aku tetap saja khawatir. Jadi aku mohon bantuanmu hyung, tolong bantulah dia." Minhyun membungkukkan badannya untuk yang kesekian kali di depan Hongki malam itu. Sebetulnya ia sendiri merasa tidak enak meminta Hongki, yang notabene tidak ia kenal, untuk menjaga Jonghyun. Tapi ia selalu ingin memastikan onibuginya baik-baik saja, ia selalu ingin memberikan yang terbaik untuk Jonghyun, ia selalu ingin mendukung Jonghyun meskipun sekarang ini Jonghyun terpisah jauh darinya dan dia sendiri sedang tidak aktif sebagai anggota Nu'est. Apapun akan ia lakukan demi orang yang ia sayangi itu.
Hongki tertawa mendengar permintaan Minhyun.
"Maafkan aku hyung, aku memang benar-benar tidak sopan." Tawa Hongki membuat Minhyun menundukkan kepalanya.
"Haha.. Tidak-tidak." Hongki mengibas-kibaskan tangannya. "Kalian berdua ini manis sekali." Gumam Hongki.
"Huh?" Minhyun tidak mengerti.
"Aku tidak merasa kau tidak sopan koq, hanya saja, memang benar sepertinya ucapan Jonghyun tentangmu. Dia bilang kau itu sudah seperti "mommy" nya anak-anak Nu'est." Dia tertawa lagi. "Aku juga tidak keberatan dengan permintaanmu itu. Kau tak perlu khawatir, Jonghyunnie itu maknae kesayangan kami. Seungkwan hyung sangat menyukainya. Hyungdon hyung sangat memanjakannya, dan Soogeun hyung sudah seperti ayah yang sangat menyayangi anaknya. Aku juga menyukai anak itu, dia begitu polos dan sangat baik. Susah untuk tidak menyukainya."
"Benarkah?" Minhyun menghela nafas lega. "Syukurlah kalau begitu, terimakasih hyung" Ucapnya lagi. "Kalau begitu aku pamit dulu."
"Tunggu, sebenarnya bukan hanya kau yang meminta tolong padaku" Hongki mengeluarkan sesuatu dari sakunya dan mengelungkannya pada Minhyun.
Minhyun menerimanya. Amplop? Batinnya. Ia mengerutkan dahinya ketika ia melihat namanya tertulis di sampul depan. Hwang Minhyun. Tapi ia tidak mengenali tulisan tangan itu.
"Itu dari Jonghyun." Ucap Hongki melihat Minhyun yang tampak bingung dengan barang di tangannya. "Untukmu. Oh itu aku yang menulis namamu di amplop itu. Kau tidak perlu bingung." Jelas Hongki.
"Jonghyunnie?" Minhyun membelalakkan matanya dan tertegun.
"Yup" Hongki mengangguk. "Dia menulis itu di sela-sela syuting Night Goblin, ketika aku memberitahunya bahwa Wanna One akan hadir di HongKira. Kertas yang ia gunakan juga apa yang tersedia jadi kau harap maklum. Kami juga tidak bisa menemukan amplop yang layak, jadi aku sendiri yang memasukkannya ke dalam amplop setelah aku kembali ke Seoul."
Muka Minhyun berubah cerah mendengarnya.
"Dia juga berpesan padaku agar membantumu saat siaran. Dia memintaku untuk tidak menyinggung tentang Nu'est. Akgae?"
"Begitulah hyung" Minhyun mengangguk dan tersenyum kecut.
"Kupikir tadinya Jonghyun sedikit berlebihan, tapi melihatmu juga sangat mempedulikannya, tidak heran jika Jonghyun bersikap seperti itu." Hongki tersenyum. "Maknae kami sangat menyayangimu Minhyun ah." Ia menepuk-nepuk pundak Minhyun.
"Minhyun ah!" Minhyun menoleh dan mendapati Jisung berjalan menghampirinya. "Oh sunbaenim" Jisung membungkuk ketika melihat Hongki. Hongki memberikan senyumnya. "Ayo Minhyun, manager hyung dan yang lainnya sudah menunggumu sejak tadi."
"Aku yang memanggilnya tadi, jangan kau salahkan dia." Sela Hongki, masih melaksanakan amanat dari maknae nya untuk menjaga Minhyun.
"Ah Tidak sunbaenim, bukan begitu" Jisung sedikit gagap ketika tiba-tiba Hongki yang menanggapinya.
"Tidak apa-apa hyung" Senyum Minhyun dan membungkuk ke arah Hongki. "Terima kasih, aku pamit dulu. Maaf sudah merepotkan hyung."
Hongki tertawa. "Oke oke, akan kuberikan padanya nanti." Kemudian menepuk pundak Jisung. "Aku hanya bercanda tidak perlu takut seperti itu."
"Iya sunbaenim. Kami permisi dulu jika begitu." Jisung membungkuk hormat dan meraih tangan Minhyun, menuntunnya ke luar gedung dan masuk ke van yang akan mengantar mereka pulang.
"Kau terlihat senang." ucap Seongwoo yang duduk di sebelahnya. "Ada apa?"
"Hm? Tidak ada apa-apa." Saut Minhyun. Ia memandang keluar jendela mobil dan tersenyum. Tangannya menggenggam sepucuk surat yang tadi ia terima dari Hongki, surat dari onibugi kesayangannya. Ia tak sabar ingin segera pulang dan membacanya.
-EnD?-
NOtes :
taraaaa~ jadi ini ceritanya gimana bisa ada surat dari min buat bugi yg dititipin ke hongki, yg aku tulis di "I'm Home" (monggo dibaca kalo belum baca itu, kekeke *shameless promote)
mau nulis ga sempet terusssss TT, tiap pulang udah pengen tepar aja males buka pc
isi suratnya apa gimana kalo daku serahkan pada imajinasi reader masing2, wkwkwk *males mode on, jadiiii end disini? apa perlu dilanjutin? kalo lanjut ya nanti saya loading dulu isi suratnya apa yak, hehehe *dilempar sendal
tengkyu yang udah baca fic ini sampe selesai, maaf kalo ada typo dan bahasa yang rada mawut, maaf kali ini pendek, cuman 1k+ words, TT nulisnya kilat
dan ga bosan2nya saya ngomong "please please pleaseeee love me, love this girl dan mampirlah di kotak review, komen dan feedback kalian membuat saya hepi dan semangat nulis"
segala komen, fav, follow kalian membuat saya bahagia, tengkyuuuu so much! :*
diriku juga mau bilang makasih buat kalian2 yg udah review, follow dan fav fic diriku yg laen *super deep bow
sekali lagi tengkyu~ hepi reading~ jangan lupa mampir di kotak review ya~ :*
