Title : Unbeatable (Imperfection)
Author : Enma R. Eyes
Rating : T
Genre : Romance, Fluff, Sad, Hurt/Comfort, lil bit humor (gagal)
Casts : Akashi Seijuro x OC (You) x Aomine Daiki
Generation of Miracle
Disclaimer : Kurobas milik Fujimaki Tadatoshi, this plot is mine
Setting : Disini anak GoM satu SMA ya yaitu SMA Teikou dan mereka tetap menjadi tim terbaik di Jepang fufufu~ #okeitubenerbenerkeinginanauthor #slapp
Warning : FF Nista, bener ini cuma khayalan edan yang harus author tulis kalo ga bakal runyam(?), intinya ini khayalan semau author, apresiasi buat perasaan dilema antara cinta Akashi atau Aomine #authorcurhat
yang paling penting OOC-ness pasti ada, typo(s) juga mungkin haha but overall happy (rebonding) reading pecinta (akamine) kurobas! ^v^
chapter 1: Welcome Home, Ma Everything
– Author POV –
TTAPP! TTAPP! TTAPP! Terdengar suara langkah kaki ringan diiringi oleh senandung lembut dari seorang gadis. Tak jauh dari tempat gadis itu berada, tepatnya di depan sebuah gym, tempat biasa latihan untuk para anggota basket SMA Teikou, sudah berkumpul beberapa orang dengan rambut warna-warni yang mencolok.
"Ah Sei-chan!" tiba-tiba saja gadis yang tadi hanya berjalan mondar-mandir mengelilingi SMA Teikou itu datang menghampiri seorang pemuda.
Yang dipanggil pun hanya diam membisu. Sebuah pelukan hangat dirasakan olehnya. Ya gadis dengan sepasang bola mata berwarna abu-abu dan rambut yang berwarna hitam kemerahan sedang memeluk ketua tim basket SMA Teikou.
"Aku merindukanmu, eh~~" ucap gadis itu lagi.
"K-kenapa... kau bisa..." belum selesai pemuda dengan surai merah itu bertanya, sebuah kecupan lembut dirasakan oleh bibirnya.
Seakan tak peduli pada dunia sekitar, gadis dengan tinggi badan sekitar 170 cm itu malah baru saja mencuri ciuman dari ketua basket SMA Teikou, sekali lagi mencuri ciuman dari ketua basket SMA Teikou. Mungkin tidak masalah jika ketua basket itu bukan dia, ya dia Akashi Seijuro.
Orang-orang disekitar mereka sudah kompak melotot dengan apa yang baru saja mereka lihat. Syok, mungkin itu yang sebagian besar mereka rasakan. Bahkan lucky item berupa celengan ayam (dari tanah hasil erupsi gunung Sinabung) milik si rambut hijau telah retak, mulut gadis berambut sakura yang sudah menganga dengan sempurna, rasa sakit kepala sebelah yang tiba-tiba melanda si rambut baby blue, cairan kental berwarna merah yang mulai mengalir dari hidung si rambut blonde dan si rambut ungu yang tersedak dengan maibou-nya, bisa disimpulkan secara singkat bahwa kelima orang itu telah percaya bahwa hari kiamat benar-benar akan terjadi sebentar lagi.
Bagaimana tidak? Akashi yang tak pernah absen dengan aura mengintimidasinya, muka cool-nya, tiba-tiba hari ini menjadi orang yang gagap dan hal yang lebih mengejutkan lagi, Akashi yang biasanya tak pernah terlihat mau atau tertarik dengan perempuan (maho coy?) #authordikulitiakashi kini sukses seperti ditaklukkan. Jadi, siapa gadis itu?
"Lihat! Sekarang kau melamun, kan? Sudah kubilang aku datang kesini karena merindukanmu" gadis itu masih mengalungkan kedua lengan tangannya pada leher jenjang milik Akashi.
Merasa tidak nyaman dengan pandangan orang-orang yang ada di sekitarnya, Akashi langsung berbicara, "Diskusi untuk latihan sore ini sudah selesai. Kalian boleh pergi!" tanpa babibu lagi kelima orang yang baru saja ditatap Akashi pun pergi. Tentu mereka pergi dengan saling membopong satu sama lain, kalau tidak sepertinya akan ada acara (rukiyah) pingsan massal di tempat itu juga.
.
.
"Ta-tadi itu siapa-ssu?" pemuda bermanik madu itu mulai membuka pembicaraan setelah mulai menjauh dari tempat gym kutukan tadi. Bagaimana tidak? Ia seperti mendapatkan serangan jantung kecil(?) bersama keempat temannya yang lain akibat apa yang telah dilihatnya tadi.
"Sepertinya kenalan Akashi-kun, kalau tidak mana mungkin mereka bisa sedekat itu," jawab pemuda berambut baby blue dengan wajah datarnya. Rupanya ia telah kembali normal. Mungkin sakit migraine-nya telah menghilang.
"Mungkin saja... krauss... dia... krauss... pacar... krauss... Aka-chin" sontak semua mata warna-warni itu menatap sepasang mata bak permata amethyst itu. Yang ditatap malah sibuk melanjutkan acara menghabiskan maiobu-nya.
"Sepertinya Atsushi benar, nanodayo" timpal si rambut hijau dengan gaya khasnya, ya menaikkan kacamatanya meski kacamata itu tidak melorot sedikitpun.
"Kyaaa~! Akashi-kun punya pacar? Tidak mungkin!" gadis dengan surai rambut seperti bunga sakura itu memberikan respon yang mungkin di luar kewajaran, seperti biasanya yang lain hanya membiarkannya. Sudah sewajarnya gadis itu bertingkah berlebihan, setidaknya karena sikapnya itu ia berhasil mendapat gelar putri ter-alay selama dua tahun berturut-turut di SMA Teikou, belum lagi gelar putri 'cabe-cabean'nya yang baru didapatkannya bulan lalu #authordibacokmomoi.
.
.
Sementara itu...
"Bagaimana bisa kau kemari?" sepertinya Akashi mulai bertingkah normal.
"Hmm kau terlihat tidak senang, eeh? Aku mendapatkan program pertukaran pelajar selama dua bulan dan aku sangat senang ternyata sekolah yang aku tuju adalah sekolah Akashi juga" gadis dengan manik berwarna abu-abu itu tersenyum manis membuat yang bertanya sedikit kikuk. Semburat merah tipis baru saja terlihat di wajahnya. Ya sangat tipis tapi masih tampak jika kau memiliki mata sejeli gadis yang ada dihadapannya itu.
"Kau tinggal dimana?" tanya Akashi lagi masih berusaha terlihat tetap kalem.
"Hotel... aku sedang mencari sebuah apartment sebenarnya tapi kurasa belum ada yang cocok denganku" si gadis hanya menjawab sekenanya dengan menghela nafas sejenak tapi entah kenapa tingkahnya malah membuatnya tampak imut.
Mungkin pada dasarnya gadis itu memang cantik, tentu saja cantik. Bukankah ia gadis yang sempurna yang bisa disejajarkan dengan Akashi..? Ya satu-satunya gadis yang bisa disejajarkan dengan pangeran Teikou kita.
"Tinggallah di rumahku, mulai hari ini sampai dua bulan ke depan.."
"Oh?" tatapan tidak percaya baru saja diperlihatkan oleh gadis itu.
"Sekarang mari kita pulang!" seperti biasa ucapan Akashi terdengar absolut, gadis itu pun hanya mengangguk, tersenyum lalu memeluk lengan tangan kiri Akashi.
– Author POV end–
.
.
– Akashi Seijuro POV –
Hari ini aku bahkan tidak pernah menduganya, gadis itu datang. Ia semakin cantik, tentu saja aku tidak salah menyukainya. Satu-satunya gadis sempurna yang bisa menjadi pasanganku. Hampir sepuluh tahun lamanya tidak bertemu, ya teman masa kecilku yang juga akan menjadi pasangan hidupku nantinya.
Rambut panjangnya terurai, bergelombang dengan warna hitam kemerahan dan sepasang mata abu-abu miliknya, terlihat imut seperti mata kucing. Hidungnya yang mancung, kulitnya yang putih bersih dan bibir merah meronanya. Bulu mata yang lentik dan tubuhnya yang sexy. Semuanya membuatku terpana. Terlebih saat ia mencuri ciuman dariku. Kuakui untuk pertama kalinya aku merasa kalah. Tidak mungkin. Tidak kalah, tapi mungkin saja ya... entahlah. Jika dihadapan gadis itu mengapa aku merasa aku tidak pernah menang darinya. Haah bodoh! Apa yang kupikirkan?
Aku rasa aku memang benar-benar telah jatuh hati padanya. Bahkan semenjak aku kecil, ia telah berhasil merebut hati ini. Haha lihatlah, aku merasa konyol. Akashi, sadarlah kau seorang pangeran.. Bodoh, putri itu datang di saat pangeran bahkan belum siap untuk terlihat bodoh. Lihat saja, kau akan tetap menjadi milikku! Aku tak akan membiarkan siapapun memilikimu kecuali aku, ya bukankah ucapanku absolut dan selalu benar?
Ya karena aku selalu menang.
– Akashi Seijuro POV end –
##T.B.C##
.
.
– Preview –
'Oh... siapa pemuda ini? Eung~ Dasar pemuda pervert..'
..
..
"Eemh~~"
"Oh... mau bento?"
..
..
'Lumayan juga, gaya permainan itu... awesome'
..
..
"Jangan melihatnya! Berhenti untuk melihatnya!"
"Sei-chan... sebenarnya apa yang kau pikirkan?"
"Kubilang jangan melihatnya!"
– Preview end–
A/N: aaah FF apa ini huweee author minder #pudungdipojokkansamamidorima(?)
ok hentikan.. hmm, mind to RnR pls? :3
hehe gara-gara selesai UN dan gilanya saya sama kurobas terutama akamine jadilah fict ini, phew~ semoga kalian suka hihi
blame, kritik, pujian #tsaaah #authorngarep boleh kok, author terima apa aja, ikhlas ikhlas~~ oke bye, kalo rajin mungkin update next week, atau lebih cepat atau lebih lambat #authordibacok
ok sorry, aomine belum muncul dan sepertinya chap 1 terlalu pendek, aiiing~ yasud, maaf juga preview nya jadi labil padahal niat bikin keren malah kok jadi gini ._.v next chap, saya akan berusaha lebih keras.. ganbatte! ^^)9
p.s: oh iya fict ini tujuannya untuk menyenangkan para fansgirl akashi atau aomine, gyaaa~ jadi author akan berusaha untuk membuat panpik semanis mungkin kalo perlu sampe reader nge-fly #authorbejat(?) yaudah bye-bye, c ya readers #tebarmaiobu(?) :3
