Prologue

Tak ada yang bisa kulakukan,

Selain menangisi takdirku….

Takdirku sebagai Istrinya…

Istri sah nya…

Istri yang seharusnya ia cintai

Isrti yang seharusnya ia jaga…

Tapi, semua itu hanyalah kebohongan…

Kebohongan yang ia buat…

Kebohongan yang tanpa ia sadari telah menyakiti hati ini…

Aku tak ingin terus-terusan membohongi hati ini…

Tapi tidak bisa…

Aku terlalu mencintainya…

Sedangkan ia tidak mencintaiku…

Tuhan…

Mengapa kau takdirkan hati ini untuk selalu berkata, bahwa ia sangat menyayangiku, mencintaiku…

Tapi sebenarnya tidak seperti itu keadaannya…

Ia sama sekali tak mencintaiku…

Barang sedikitpun…

Ia selalu dan selalu memikirkan kekasihnya…

Dan ia tidak akan pernah memikirkan ku…

Memikirkan bahwa ada seorang wanita kesepian yang selalu menunggu kedatangannya dirumah…

Tidak akan pernah…

Tidak…

Ia tidak akan berpikir seperti itu…

Pastilah ia berpikir…

"Untuk apa memikirkan istri seperti dia? Tidak ada gunanya."

Tahukah engkau Tuhan…

Hati ini benar-benar sakit saat aku mendengarnya…

Yang tentu saja tanpa sepengetahuannya…

Ingin rasanya tangan ini menampar wajahnya yang pucat itu…

Tapi apa daya?

Kalaupun aku menamparnya…

Ia pasti akan membalas nya dengan lebih sakit lagi…

Lagipula aku pun tak mampu untuk menamparnya…

Tangan ini tak mampu…

Kenapa?

Karna aku begitu mencintainya…

Mencintai ia yang tak mencintaiku…

Yang barang sedikitpun tak pernah mencintaiku…

Tuhan…

Benarkah pilihanku agar tetap bersamanya?

Benarkah pilihanku agar tetap mencintainya…

Dan tidak akan pernah melupakannya…

Mencintainya seumur hidup…

Benarkah semua pilihanku itu?

Jika 'Ya'…

Berikan aku kekuatan untuk itu…

Berikah aku ketabahan dan kesabaran dalam menghadapi masalah ini…

Dalam menghadapi cerita cinta bertepuk sebelah tangan ini…

Tuhan…

Berikan ia sedikit pencerahanmu…

Bukakan pintu hati nya…

Untuk menerima cintaku…

Amien…

*TBC*