Kuroko No Basuke © Fujimaki Tadatoshi
Warning! Shounen-ai, OOC, alur cepat, typo(s), absurd, etc.
.
Ambisi
.
"Chihiro-nii, berhenti menatap Ogiwara-kun dengan pandangan seperti itu. Dia tidak akan hilang begitu saja."
Meski Kuroko—sepupunya berkata demikian, tidak sedikit pun Mayuzumi mau melepaskan pandangan dari pemuda bersurai coklat-orange itu. Setiap gerak- gerik Ogiwara terekam dengan baik dalam penglihatannya.
Kuroko menghela napas melihat kelakuan kakak sepupunya itu, "Chihiro-nii ..."
Tanpa menoleh sedikit pun pada Kuroko, Mayuzumi berujar datar, "aku hanya ingin memastikan kalau tidak ada predator yang mengincarnya."
Dahi Kuroko berkedut. Memangnya Ogiwara itu apa? Justru kaulah predator itu Chihiro-nii.
"Tidak akan ada yang berani mengincarnya, niisan."
Mayuzumi mengangkat bahu, "siapa yang tahu."
Kuroko akhirnya menutup novel yang sedari tadi dibacanya, matanya bergulir menatap Ogiwara yang tengah berada di taman bersama teman-temannya—menyantap makan siang. "Kalau tidak salah, terakhir kali ada yang mendekati Ogiwara-kun, Chihiro-nii langsung meneror orang itu."
Oh. Benar. Pernah ada orang yang mendekati Ogiwara, dan tentu saja Mayuzumi mengetahuinya. Tapi tidak lama setelahnya, orang itu langsung menghilang, tidak lagi terlihat berada disekitar Ogiwara.
Jelas. Siapa yang berani mendekat kalau sehari setelah pdkt dengan gebetan, kau langsung mendapat kiriman paket pisau berdarah dan secarik kertas bertuliskan 'jangan berani mendekati Ogiwara'. Tidak ada pastinya.
"Tentu saja. Yang boleh memilikinya hanya aku."
Sudahlah, Kuroko menyerah. Mau bicara apapun tidak akan ada gunanya. Ambisi Mayuzumi terhadap Ogiwara sudah melebihi batas manusia normal.
Ogiwara-kun, semoga kau selamat dari terkaman Chihiro-nii, dalam hati Kuroko berdoa pada Kamisama.
Di taman. Ogiwara merasakan aura berbahaya yang entah muncul dari mana. Tiba-tiba dirinya ingin segera pergi dari sini dan pulang ke rumah.
.
WITH LOVE.
RHYTHEMIST
