Disclaimer: Lost Saga dan Hero-nya bukan milik Lazzier | © IO Entertaiment
Namaku Megumi Haruka, Gadis berumur 17 tahun, Namun orang orang di sekolah memanggilku dengan sebutan " Liz " karena keluargaku pindah rumah dari Jepang ke Eropa. Aku tinggal bersama kedua orang tuaku yang berprofesi sebagai Arkeolog sekaligus Pemburu Harta Karun dan kami tinggal di sebuah Mansion yang dikelilingi Hutan. Suatu hari, kedua orang tuaku menemukan sebuah buku yang dipercaya Terlarang , mereka membawa pulang buku itu dan disimpan di sebuah Ransel kecil berwarna biru.
Namun, pada satu malam, Mansion kami diserang oleh sekelompok orang secara mendadak, Ayahku melindungiku, Ibuku menitipkan Buku yang mereka temukan dan ia berpesan untuk menjaganya dengan baik dan jangan membuka tas itu sampai aku berumur 18 tahun. Lalu ibuku menyuruhku pergi lewat Basement rahasia yang terhubung keluar, Meninggalkan mereka berdua.
Aku sudah sampai di ujung Basement, ketika aku lihat keluar, Mansionku sudah terbakar, Apinya sangat besar hingga cukup untuk membuatku merasa seperti didekat Cerobong Asap yang memancarkan kehangatannya.
" Ibu! Ayah! " Aku berteriak memanggil kedua orang tuaku, Walaupun kutahu mereka tidak akan menjawabnya.
" Hei! Itu dia! " Ternyata salah satu dari mereka ada yang mendengar teriakanku, Dan aku merasa sangat bodoh telah berteriak tadi. Dengan cepat aku berlari menuju hutan yang gelap.
Terdengar suara tembakan dari kejauhan, bunyi tabrakan antara Timah Panas dan Pepohonan menandakan kalau mereka melihatku, namun aku tidak bisa melihat mereka, padahal aku hanya tinggal melihat kebelakang, Namun aku tidak ingin menabrak Pohon karena itu.
" Sial! Kenapa tembakan kalian tidak ada satupun yang mengenai Anak itu?! " Bentak seorang Pria yang kuduga adalah Pemimpinnya . Aku sangat penasaran dengan wajahnya, karena suatu saat nanti mungkin aku dapat membalaskan Perbuatannya. Tanpa pikir panjang aku bersembunyi dibalik sebuah Pohon yang berukuran tidak terlalu besar
Secara pelan, kepalaku keluar dari Zona Aman berupa Pohon ini, ketika aku melihat orang itu, ternyata pria itu adalah orang yang sudah cukup kukenal. Pria itu cukup sering datang untuk membeli Harta Karun yang kedua orang tuaku temukan.
Dor! ... Suara senapan laras panjang terdengar
" Hei! Apa yang kau tembak? Berikan padaku Senapan itu! " Orang itu mengambil senjata dari salah satu anak buahnya . AKu berusaha kabur dari orang itu, namun kebodohan yang sering terjadi di kebanyakan Manga zaman dahulu menimpaku.
" Ouch! " Reflekku karena tersandung Akar Kayu yang cukup besar membuat posisiku diketahui oleh mereka.
Dor! Peluru yang ditembakkan itu mengenai tepat pada tangan kananku, cairan merah yang mengalir karena luka di tanganku mulai membasahi tanganku, aku memutuskan untuk bersembunyi dibalik salah satu pohon lagi atau mungkin tembakan selanjutnya akan mengakhiri hidupku.
Tidak lama setelah tangan kananku tertembak, suara sirine Pemadam Kebakaran terdengar, kurasa karena apinya cukup besar membuat orang menyadari adanya kebakaran, entah apa yang mereka katakan karena suara mereka tidak sekeras Sirine itu, namun mereka pergi meninggalkanku.
Aku dihadapkan oleh dua pilihan, pergi kembali ke Mansion yang Terbakar untuk meminta bantuan Pemadam Kebakaran, atau Pergi tanpa arah dan tujuan yang pasti? Namun belum sempat kuputuskan mana yang akan kupilih, aku jatuh pingsan, Hingga akhirnya kau menemukanku dihutan, Ketika aku sadar, Aku sudah berada disini.
" Hmmmm, begitu ... " Jawab orang yang baru saja kukenal setelah ia mendengar ceritaku yang cukup panjang dan lebar
" Hei! Jangan hanya Hmmmm saja, padahal aku mengharapkan expresi yang lebih. " Ucapku dengan nada sebal
" Hehe, iya maaf maaf. Jadi Liz, apa yang akan kau lakukan selanjutnya? "
" Kurasa aku akan menetap disini selama 1 bulan, Bulan depan aku sudah berumur 18, aku tahu apa yang ada didalam tas yang kubawa, dan sepertinya tidak masalah kalau aku membuka bagian depan Ransel itu ... "
Aku membuka bagian depan Ransel yang kubawa, bagian depan Ransel tersebut berisikan 5 keping emas, foto kedua orang tuaku, dan sebuah sarung tangan hitam.
" Aku akan membayar setengah dari kebutuhan Hidupmu, nanti siang aku ingin pergi ke kota untuk menukarkan kepingan ini ke tempat orang tuaku menukarkan harta karun untuk uang dan membeli beberapa pakaian, oh iya, Siapa namamu? "
" Panggil saja Smith, jangan terlalu memaksakan dirimu, oke. Kau boleh pergi ke kota besok, kakimu juga terkilir karena kau tersandung kemarin "
" Ehhh ... Terimakasih. "
Lalu, Aku tertidur dengan cepat setelah Smith keluar dari rumah ini untuk membeli makanan
Esok harinya aku pergi ke kota, karena malu dengan kondisi tangan kananku yang diperban, aku memakai sarung tangan hitam yang ada didalam Ranselku kemarin, dan sarung tangan ini cukup cocok dengan penampilanku, Hari ini aku juga memakai Scarf berwarna Merah milik Smith untuk menutup setengah bagian wajahku. Setelah aku menukarkankan Kepingan emas tersebut, aku bertanya kepada orang itu tentang keberadaan keluargaku, Keluarga Haruka .. Dan ia bilang semua anggota keluarga Haruka tidak ada yang
selamat, Termasuk anak satu satunya. Setelah itu aku membeli beberapa Pakaian, Pewarna rambut, Dan sebuah Beanie Hat dengan motif hantu diatasnya
Sesampainya di rumah Smith yang tidak terlalu besar namun tidak terlalu kecil itu, Aku menghitung uang yang tersisa dan memberitahukannya kepada Smith, dan Smith bilang kalau uang yang kupunya sebanding dengan 6 bulan biaya hidupnya
" Oh iya Smith, apakah kau tidak keberatan dengan adanya aku disini? " Tanyaku
" Tidak Liz, tidak juga. " Jawabnya dengan santai
" Uh ... Oke, maaf bila merepotkanmu. "
Beberapa jam berlalu dengan hening, Hingga akhirnya Smith memulai topik pembicaraan.
" Hei Liz, aku sudah lama tidak melakukan ini, namun aku akan mengajarimu sesuatu. " Smith menatapku dengan tatapan yang cukup serius
" Mengajariku apa? " Tanyaku
" Cara untuk Bertarung, sebagai bonus, nanti akan kuajarkan juga cara untuk Mencuri "
