Sadistic Murder Ch.1
By : Tobiagare Ryuuta
Ryuuta : "Nee, Moshi-moshi Minna~! Kore wa watashi no-" *dibekep Hichi*
Hichi : "Dahlah jangan banyak omong lo! Biar gue yang ngomong! Ini adalah fict genre Tragedy-nya si Ryuuta yang pertama! Tapi tetep kok ada Humor-nya!"
All except Hichi n Ryuuta : "CIEEE~! Prikitiew~!"
Hichi : *blushing, terus langsung ngelepasin Ryuuta*
Ryuuta : "-AAA~! BOKE NO JIKI~!" *gaplok Hichi make high heels-nya Mugetsu(?)*
Hichi : *tepar ditempat*
All except Ryuuta n Hichi : *sweatdrop*
Ryuuta : "Oia, bagi yang mo baca fict ini, usahain SMA ke atas ya. Soalnya gue mo bikin nih fict ngandung unsur yang sesuai kaya nama judulnya, yakni 'Sadistic Murder'! Huehehehe..." *ketawa setan*
Ichi : "What?! Pembunuhan sa-"
Ryuuta : "Diem lo! Boke no Orenji-iro Dorian!" *gaplok Ichi make beton(?)*
Ichi : *tepar ditempat*
TenZan : *sweatdrop* "...gue mo kabur ah~!" *ngacir*
Mugen : *sweatdrop* "...ya udah deh. Silahkan dibaca chapter 1 dari fict Tragedy pertamanya Ryuuta!"
Sadistic Murder
By : Tobiagare Ryuuta
Rating : Aslinya mah T, Tapi Kadang Bisa Jadi M for Blood
Pairing : Ada, Tapi Gak Terlalu Serius
Disclaimer : Bleach ntu udah pasti punya Tite Kubo-senpai!
Warning : AU, OOC, Gaje ada, Garing ada, Bloody, Sadistic, No Flame, and Don't Like Don't Read! Wakatta?!
Chapter 1
Sadisutikku no Satsujin
-St. Claustro High School, April 4th 2010. 23.59 PM-
"A-ah, Ku-kumohon hentikan! AAA~H!" Jerit seseorang yang terdengar dari arah ruang kesehatan sebelum kepalanya dipisahkan dari tubuhnya. Di depan korban itu, terlihat seorang wanita memegang sebuah pisau pemotong mi yang berlumuran darah sedang nyengir karna sukses membunuh si korban
"Yang terakhir, tamat!" Ucapnya dengan nada kepuasan seorang pembunuh berdarah dingin. "Hm... Mungkin ini belum cukup. Akan kutambah lagi penderitaanmu, Boke!"
Lalu wanita itu pun mengambil sebuah pisau kecil dari kantongnya dan mencongkel keluar kedua bola mata sang korban. Lalu kedua bola mata itu pun dimasukkan ke perut korban yang telah dibelah dan dikeluarkan isinya terlebih dahulu. Lalu dia memotong lengan, kaki, dan tubuh si korban secara sadis sambil tertawa gila! Lalu potongan jasad itu pun disembunyikan secara tertata dan rapih tanpa meninggalkan jejak sedikit pun! Lalu wanita itu pun membuka jendela ruang kesehatan dan tertawa puas bagaikan seorang psikopat
"Satu korban lagi sudah jatuh, total jadi 36 orang. Hm... Kayanya gue udah ngebunuh terlalu banyak orang tahun ini. Mungkin tahun ini dialah yang jadi tumbal terakhir gue!" Terus wanita itu pun melompat keluar jendela dan kabur secepat mungkin sebelum ada orang yang melihatnya. "Sampai jumpa 3 tahun lagi, Santa Claustro! Hahahahaha!"
.
.
.
-3 Tahun Kemudian-
.
.
.
3 tahun setelah tragedi mengerikan itu terjadi, kasus dilupakan karna si pelaku maupun petunjuk tak ditemukan sama sekali. Kini adalah tahun pelajaran baru di sekolah internasional yang terkenal elit dan konon hanya orang jenius saja yang bisa masuk ke sana, yakni St. Claustro High School. Kita liat ada 4 orang murid baru yang lagi asik nongkrong di aula sekolah
"Fuuh, gak sia-sia juga usaha gue belajar selama 3 bulan non-stop! Akhirnya gue masuk juga ke sekolah elit ini!" Gembira seorang remaja berambut Orange jabrik dan bermata hazel a.k.a Kurosaki ichigo
"Iye, Chi! Gue juga gak nyangka bisa bareng lagi ama lo! Padahal tadinya gue kira abis lulus lo bakalan langsung kawin ama si Senna! Hahahay!" Ledek si remaja serba putih a.k.a Shirosaki Hichigo yang sukses dapet gaplokan sepatu(?) Dari sohibnya itu. Tapi waloupun sering berantem, mereka selalu kompak dalam berbagai aktivitas. Termasuk saat belajar persiapan UN kemaren
"Kawin mata lo peang, Boke! Lo mau gue ditembak mati ama bapaknya yang Kepala Polri(?) Ntu?! Lo aja sonoh kawin duluan ama si Momo!" Ambek ichigo sambil nge-gaplok Hichigo make sepatu(?)nya. Sementara 2 remaja lainnya cuma sweatdrop liat tingkah laku temen-temen barunya ntu
"...Nee, Mugetsu! Gue denger si Orihime juga masuk sini tuh!" Kata si remaja cebol berambut acak-acakan a.k.a Tensa Zangetsu ke sohibnya yang masih sweatdrop liat 2 temen barunya itu.
"He-hee? Sou ka? Kukira dia bakal lanjut ke SMA kesehatan!" Bales si remaja rambut hitam panjang sepinggang a.k.a Shiba Mugetsu. "E-etto... Kurosaki-san, Shirosaki-san, kalian... Asalnya dari SMP mana?" Tanya Mugetsu yang masih sweatdrop liat 2 sohib baru-nya ntu lagi jambak-jambakan rambut(?)
"Eh? Etto, kita berdua dari SMP yang sama, di SMP Karakura. Kau sendiri, Shiba-san?" Bales Ichigo sambil tetep nge-jambak rambutnya Hichigo
"Etto, aku dari SMP yang sama kaya Zangetsu, SMP Hueco Mundo" kata Mugetsu. Spontan ichigo dan Hichigo pun kaget dan berhenti jambak-jambakan begitu ngedenger asal sekolah Mugetsu
"Hee? SMP yang terkenal nomer 1 kedisiplinan dan kualitas siswa-nya itu?! Kereen!" Kaget Ichigo dan Hichigo bareng
"Ahaha, biasa aja kok. Ya nggak Zangetsu?" Timpal Mugetsu sambil ketawa canggung dan ngegarukin kepalanya yang nggak gatel. Zangetsu pun cuma nganggukin kepalanya. Terus begitu mereka lagi asik ngobrol, tiba-tiba dateng seorang cewek berambut keunguan diiket ekor kuda dan ber-iris orange yang langsung meluk Ichigo dari belakang!
"Icchi-koi~!" Teriak sang gadis sambil meluk koibito-nya ntu dengan penuh semanget
"Se-Senna!" Kaget Ichigo sambil berusaha ngelepasin cewek bernama Senna itu. "Se-Senna! Napas gue udah tinggal seliter lagi nih! Senna~!"
"Hu-Huwaa~! Icchi-koi jangan mati donk! Ntar kalo Icchi-koi mati Senna ditemenin sapa?! Senna gak mau kalo ditemenin ama si porselen ntu!" Lebay Senna setengah ngeledek ke Hichigo. Terus datenglah 4 gadis lain yang langsung sweatdrop liat tingkahnya Senna
"Se-Senna, lo lebay banget sih hari ini!" Kata si cewek berambut cepol a.k.a Hinamori Momo. Spontan Hichigo pun noleh ke arah belakang dan kaget karna...
"Mo-Momo-chan! Kau sekolah disini?!" Kaget Hichigo. Yap, Hinamori itu adalah koibito-nya Hichigo, sama kaya Senna ama Ichigo. "Bukannya kau bilang kalo kau mau masuk SMU Tataboga?"
"Ehehe... Aku batal daftar ke sana. Soalnya..." Gugup Hinamori. "Soalnya aku gak mau pisah ama Shiro-kun..." Jawab Hinamori sambil blushing yang juga sukses bikin Hichigo ikutan blushing "E-eh, Shiro-kun. A-aku mo ngenalin temen-temen baruku. Inoue-san sama Doku- etto Doku..."
"Dokugamine, Baka!" Ambek si cewek berambut merah maroon diiket dua make topi kelinci a.k.a Dokugamine Riruka. Spontan Zangetsu pun kaget dan langsung noleh ke belakang
"Ri-Rirucchi!" Kaget Zangetsu. Terus yang dipanggil pun juga kaget dan tiba-tiba meluk Zangetsu
"KYAA~! Zakkun masuk sini juga ya?" Girang Riruka. Terus si cewek bernama Inoue pun nge-hampirin Mugetsu n ngebisik ke telinganya
"N-Nee Mugetsu-kun! Aku... Aku ngerasain firasat gak enak!" Bisik Inoue
"Ma-maksud Himerin?" Bisik balik Mugetsu
"Sebab, aku dengar dari kakak pembimbingku saat MOS, katanya ada rumor kalau tahun ini tragedi 'Sadistic Murder' bakalan terjadi lagi!" Bisik Inoue dengan nada penuh ketakutan. Lantas Mugetsu pun kaget dan gak sengaja nge-ceplosin kata-katanya Inoue
"'Sa-Sadistic Murder'?!" Kaget Mugetsu yang sukses bikin dia diliatin ama temen-temennya. Tapi kemudian mereka masang tampang ketakutan gituh
"Ta-tadi kau bilang apa, Shiba-san?" Tanya Riruka setengah ketakutan. Yap, semua orang di St. Claustro pastinya gak asing dengan tragedi yang satu ini. 'Sadistic Murder'
"Sa-Sadistic Murder. Kau tahu 'kan, Dokugamine? Rumor yang menghantui SMU elit ini. Dimana tiap 3 tahun sekali, terjadi pembantaian besar-besaran terhadap banyak siswa-siswi, terutama murid-murid kelas 10. Dan rumor ini menjadi misteri karna si pelaku maupun petunjuknya gak ditemuin sama sekali! Katanya sih, yang ngelakuin 'Sadistic Murder' itu adalah hantu seorang siswi kelas 12 yang mati karna diperkosa oleh teman sekelasnya. Katanya!" Cerita Mugetsu dengan nada yang cukup menyeramkan yang sukses bikin temen-temennya berigidik ngeri
"O-oh! Aku tahu! 'Kan 3 bulan lalu ada berita kalo ditemuin kerangka mayat yang dimutilasi di ruang kesehatan SMU ini. Kata polisi sih, mayat itu kira-kira dibunuh 3 tahun yang lalu. Nggak hanya itu aja, malahan katanya polisi nemu banyak jasad di berbagei tempat di SMU ini sebanyak 35 jasad! Ditambah yang ditemuin 3 bulan lalu, totalnya jadi 36!" Sambung Hinamori yang duduk di sebelahnya Hichigo dan sukses bikin Hichigo merinding
"Ooh, kasus yang itu ya? Kebetulan Ayah Senna juga turun tangan. Kata ayah Senna, murid yang ditemuin 3 bulan yang lalu itu namanya Yamada Hanatarou. Dia menghilang pas piket malem di ruang kesehatan 3 tahun yang lalu, atou pas dia masih murid kelas 10. Kerangka-nya ditemuin di belakang sebuah lemari buku obat-obatan yang cukup besar. Padahal katanya orang yang selalu berkunjung ke ruang kesehatan gak pernah nyium bau busuk atoupun bau amis darah sama sekali loh!" Cerita Senna ke temen-temennya itu. Sementara seorang lagi, yakni si gadis berambut hitam gaya bob dan ber-iris violet a.k.a Kuchiki Rukia hanya diam saja mendengarkan cerita dari teman-temannya itu. Ichigo yang aneh ngeliat sohib dari SMP-nya itu cuma diem aja merasa heran dan bingung
"Hoe, Rukia! Kok lo diem aja sih?! Ini tuh bukan tahayul tau! Tapi kisah nyata!" Interrupt ichigo. Tapi Rukia malah ngacuhin Ichigo n pergi gak tau kemana
"Cih, gue gak minat ama cerita begituan! Lagian mau beneran atou bukan, gak mungkin Nee-sama berbuat sekejam itu!" Kata Rukia pake nada menahan nangis sambil pergi. Sementara yang lainnya pun kaget karna baru ngeliat Rukia kaya gitu
"...kasian Ruki-chan. Kakaknya yang sekolah disini 9 tahun lalu-lah korban pemerkosaan itu. Kalo gak salah namanya..."
"Kuchiki Hisana" potong seorang kakak kelas berambut sebahu n iris emerald a.k.a Cifer Ulquiorra
"U-Ulquiorra-san!" Kaget semua yang ada di situ. Ulquiorra merupakan kakak kelas 12, sekaligus ketua OSIS di St. Claustro. "Darimana Ulquiorra-san tau kalo nama siswi itu Kuchiki Hisana?"
"...Dia merupakan ketua OSIS 9 tahun yang lalu. Sayang sekali dia meninggal karna sesuatu yang tak mengenakan..." Kata Ulquiorra. "...ngomong-ngomong, kenapa kalian gak masuk kelas? Kulihat kalian ber-8 masuk kelas yang sama, kelas 10-3."
"Hee? Sou ka, Ulquiorra-san? Kalou begitu, kami semua pamit ke kelas dulu ya. Jaa, Ulquiorra-san!" Pamit Zangetsu dan yang lain sembari pergi dari aula disusul Ulquiorra yang pergi ke ruang BK. Sementara itu, di balik sebuah pilar di aula terlihat seorang siswi menatap ke-8 murid baru itu dengan nafsu membunuh yang amat besar.
"Target berikutnya, 10-3! Hahahahahaa!"
~T.B.C~
Ryuuta : "Huwaa~! Yokatta Minna-san! Chapter 1 finnii~sh!"
Ichi : *muka pucet mode on* "...Sadis amat nih fict. Udah mah korbannya si Hanatarou lagi!
Ryuuta : "Namanya juga 'Sadistic Murder'! Oia, gue mo nanya. Ada yang bisa nebak siapakah si pembunuh itu?"
Mugen : "Hm, siapa ya? Hm... Gak tau deh! Gue nyerah!"
TenZan : "Gue juga nyerah dah, Ryuuta!"
Hichi : "...Gue sebenernya udah tau tapi kalo diomongin, pasti gue digaplok lagi make High Heels-nya Mugetsu(?)!"
Ryuuta : "Hwaa~! Kok tau sih? Hicchi pinter deh!" *jembel-jembelin pipi Hichi*
All except Hichi n Ryuuta : *sweatdrop*
Ichi : *tetep sweatdrop* "...Ya udah deh. Akhir kata dari gue, silahkan RnR dan sarannya buat fict ini ya! Oia, kalou bisa, jawab pertanyaan-nya Ryuuta di atas ya. Onegai-shimasu!" *membungkuk dengan sopan*
