Tittle : Adiktif YunJae

Writer : NaraYuuki

Betta Reader : Hyeri

Genre : Romance gagal

Rate : T

Disclaimer: : They are not mine but this story is mine, NaraYuuki

Warning : Berani baca berani ambil resiko!

.

. .

Untuk Aniss Kim Chagy, semoga kamu menyukainya dan tidak kecewa dengan hasilnya yang jelek. Yuuki ketik kira-kira cuma satu setengah jam jadi kalau ada Miss Ty dan hasilnya kurang memuaskan Mianhae. Rate T emang agak susah buat Yuuki.

.

.

.

.

.

"Tiffany, Jessica, Dara, Tia, Narsha, Hyo Joo, Eun Joong, dan terakhir Ahra…. Beruang menyebalkan itu benar-benar cari mati!" hujatan itu keluar dari Chery lips yang terus menerus menumpahkan sumpah-serapahnya sejak tiga puluh menit yang lalu.

Buk!

Buk!
Brak!

Sepasang lengan putih dan halus itu sedari tadi terus memukul-mukul sebuah boneka beruang besar berwarna coklat yang digantung di tengah ruang kamarnya dengan seutas tali berwarna ping yang melilit kepala sang beruang.

"JUNG YUNHO PABO! PABO! PABO! PABO!" lengkingan keras itu diikuti gerakan menendang-nendang sang beruang secara brutal hingga boneka malang itu terbentur-bentur dinding. "Neo jugeosseo (mati kau) pabo Jung! Hyaaaaaa!"

"Shikkeureowo (berisik)." Namja tampan bermata musang yang tengah berdiri di depan pintu kamar bergambar seekor anak gajah itu, menatap aneh pada sosok lain di dalam kamar yang masih memukul-mukul boneka beruang seukuran anak berusia sepuluh tahun itu.

"Shut Up Jung!" mata kelam itu menatap nyalang mata musang yang juga mentap aneh padanya, "Kau yang menyebalkan!"

"Kau marah karena aku merebut Ahra?" tanya namja berkulit kecoklatan itu terdengar begitu santai dan tenang.

"Kau merebut hampir semua pacarku, pabo!" omel si cantik yang menatap sengit lawan bicaranya.

"Itu artinya mereka tidak sungguh-sungguh mencintaimu karena mereka berpaling darimu, padahal aku hanya sedikit menggoda mereka…."

"Kau menyebalkan!"

"Mereka selalu mengatakan kalau sebenarnya mereka iri padamu karena kau memiliki wajah yang bahkan lebih cantik dari mereka yang asli yeoja…."

"Yah!"

"Apa kau yakin kalau kau ini namja?!"

Pluk!

"JUNG YUNHO PABO MENYINGKIR DARI KAMARKU!"

Jung Yunho, namja tampan bermata musang yang baru saja mendapatkan lemparan sebuah boneka gajah berukuran sedang berwarna baby blue itu segera menutup pintu kamar sebelum mendapatkan amukan lebih parah lagi dari namja kelewat cantik pecinta gajah itu, Kim Jaejoong.

Jung Yunho adalah sahabat sekaligus musuh bagi Jaejoong, namja berwajah cantik yang sangat menyukai benda apa pun berbentuk gajah. Entah ada masalah apa antara keduanya dan sejak kapan perseteruan terselebung antara keduanya dimulai. Yang jelas Jaejoong sangat membenci Yunho yang sejak dulu selalu merebut yeoja chingu Jaejoong dengan sengaja. Jaejoong tidak tahu alasan Yunho apa, namun itu sangat menyebalkan bagi Jaejoong.

.

.

Jaejoong meremas kaleng sodanya,membuangnya kasar ke tempat sampah. Pemandangan di depannya benar-benar memuakkan. Bagaimana bisa Yunho dan Ahra melakukan itu padanya? Bermesraan di depan umum seperti itu, padahal baru tiga hari yang lalu Ahra memutuskan dirinya? Jaejoong benar-benar merindukan Jung Bearnya, beruang besar yang digantungnya di tengah kamarnya, beruang besar hadiah ulang tahun ke-8 yang diberikan Yunho padanya. Beruang yang selalu menjadi tempatnya melampiaskan segala kekesalan dan amarahnya.

"Yeoja murahan…." Gumam Junsu, sahabat sekaligus sepupu Jaejoong.

"Yang namja juga tidak tahu malu…." Sahut Changmin. Sahabat Jaejoong sejak mereka sama-sama tergabung dalam kelompok yang sama semasa orientasi siswa dulu, sang membanci Yunho yang selalu membuat Jaejoong marah. Jangan salah, Changmin adalah penggemar Jaejoong, lebih tepatnya penggemar masakan Jaejoong.

"Intinya mereka sama-sama tidak tahu malu!" timpal Yoochun, namja chingu Junsu.

"Jaejoong sshi…." Seorang namja tampan memberikan buket mawar putih pada Jaejoong.

"Ne?" Jaejoog menatap namja berambut golden brown yang berdiri di samping mejanya sedikit binggung. Ini pertama kalinya ada namja tampan yang memberikan bunga untuk Jaejoong.

"Aku punya dua tiket konser DBSK, maukah kau datang melihatnya bersamaku?" tanya Hyun Joong, namja tampan berambut golden brown yang dua tahun berturut-turut menjabat sebagai ketua Osis.

"DBSK? Jeongmal?" semua orang tahu bahwa Jaejoong sangat mengidolakan sosok U-Know, leader DBSK yang begitu tampan dan keren.

"Ne." Hyun Joong, namja yang diam-diam menyuaki Jaejoong itu tersenyum.

"Ne, tentu saja aku akan pergi bersamamu, Hyun Joong sshi…." Chery lips Jaejoong melengkung sempurna.

"Konsernya dimulai pukul enam sore." Ucap Hyun Joong.

"Kalau begitu jemput aku sebelum pukul lima sore." Pinta Jaejoonng.

"Ne…." jawab Hyun Joong, "Kalau begitu aku akan menjemputmu sebelum pukul lima sore." Ucap Hyun Joong sebelum berjalan pergi dengan senyum terpatry pada wajah tampannya.

"Kau benar-benar akan pergi dengannya Joongie?" tanya Junsu.

"Tentu saja."jawab Jaejoong.

"Dia menyukaimu, kau harus tahu itu!" ucap Changmin.

Jaejoong tersenyum, "Aku tahu…."

"Dan masih ingin pergi dengannya?" tanya Changmin.

"Apa salahnya? Aku lajang dan tidak terikat dengan siapapun. Aku berhak pergi dengan siapa yang aku mau." Ucap Jaejoong. Tanpa Jaejoong sadari, seekor musang menatap marah padanya.

.

.

Pukul empat sore Jaejoong sudah mandi dan bersiap-siap untuk pergi menonton konser DBSK. Jaejoong berharap bisa pergi ke back stage untuk berfoto dengan idolanya, U-Know. Membayangkan bisa bertemu idolanya membuat Jaejoong menjerit histeris seperti seorang yeoja yang tengah jatuh cinta.

Brak!

Pintu kamar Jaejoong terhempas begitu kasar, menampakkan seekor beruang bermata musang yang menatap nyalang pada Jaejoong membuat namja cantik itu sedikit merinding akibat tatapan yang begitu dingin dan menusuk.

"Yah! Apa yang kau lakukan di sini, Jung?!" bentak Jaejoong yang kesal dengan ulah Yunho.

Yunho, namja yang sudah mendobrak paksa kamar Jaejoong itu berjalan menghampiri si cantik dengan gerakan cepat dan gesit, "Jangan pergi!"

"Mwo?" tanya Jaejoong.

Bruk!

Yunho mendorong Jaejoong ke atas tempat tidur kemudian menduduki perut namja cantik yang terus meronta yang menjerit-jerit itu, "Jebbal…." Yunho mendekap erat Jaejoong.

"Siro! Segera lepaskan aku! yah!" Jaejoong meronta, menendang-nendang dan kedua tangannya mencoba mendorong tubuh Yunho agar menjauh darinya.

Yunho mencekal kedua lengan putih Jaejoong, mencengkramnya kuat hingga permukaan porselen itu sedikit memerah.

"Yah!" bentak Jaejoong. Rasa-rasanya dirinya seperti seorang gadis yang hendak disetubuhi oleh namja hidung belang.

"Saranghae…. Jeongmal…." Dua kata yang keluar dari bibir berbentuk hati itu mampu menghentikan pergerakan Jaejoong, "Jangan pergi! Jebbal…. Aku bisa membunuh namja itu bila kau pergi bersamanya, Boo…."

"Mmm…. Mwo…. MWO? Boo?" doe eyes itu menatap lekat wajah tampan Yunho, antara binggung dan juga kaget.

Cup!

Cup!

Cup!

Yunho, namja bermata setajam musang itu menciumi seluruh permukaan wajah Jaejoong. Kening, pipi, hidung, kedua kelopak doe eyes itu bahkan chery lips merekah yang selama ini begitu didambanya.

"Yah! Kenapa menciumku?" pekik Jaejoong tidak terima. Enak saja beruang menyebalkan ini mencuri ciuman pertamanya. Meskipun sudah berkali-kali mempunyai pacar namun Jaejoong sama sekali belum pernah melakukan ciuman. Bagaimana mau berciuman kalau pacarnya selalu dicuri Yunho?

"Aku bahkan bisa melakukan lebih daripada sekedar ciuman…" ucap Yunho serius.

"Mwo?"

"Berjanjilah kau tidak akan pergi bersama namja bermarga Kim itu!" perintah Yunho.

"Kenapa aku harus melakukannya?" tanya Jaejoong, "Aku ingin berfoto dengan U-Know DBSK, tahu…."

"Aku bisa mendatangkan mereka berlima ke rumahmu bila kau mau. Asal batalkan janjimu dengan namja itu!" Yunho menatap doe eyes kelam Jaejoong tajam.

"Kau ini sebenarnya kenapa?" tanya Jaejoong binggung. Walaupun kesal karena Yunho selalu merebut semua pacarnya, namun Jaejoong prihatin juga bila melihat sahabatnya sejak TK itu berubah gila.

"Aku mencintaimu…. Aku sungguh-sungguh mencintaimu…." Ucap Yunho.

Kedua alis Jaejoong bertautan. Apa Yunho salah makan tadi? Kenapa bicaranya seaneh itu? Cinta? Yunho mencintainya? Benarkah itu? Tapi bukankah Yunho sedang menjalin hubungan istimewa dengan Ahra, mantan pacarnya?

"Kau sakit? Kau perlu ke dokter? Aku bisa mengantarmu…." Ucap Jaejoong.

"Aku mencintaimu Kim Jaejoong…." Yunho kembali mencium chery merah itu, berusaha meyakinkan Jaejoong kalau dirinya benar-benar serius.

"Yun…. Ini tidak lucu." Lirih Jaejoong, jantungnya berdebar sangat kencang dan cepat sekarang.

"Karena ini bukan lelucon…."

Jaejoong mengembuskan napas panjang, "Baiklah, apa maumu?"

"Jangan pergi dengan namja itu!"

"Aku tidak akan pergi dengan Hyun Joong." Ucap Jaejoong dengan sedikit berat hati, melewatkan penampilan U-Know membuat Jaejoong sedih, tapi akan lebih sedih lagi kalau Jaejoong melihat sahabatnya ini masuk rumah sakit jiwa.

"Jadilah namja chinguku!"

"Kau sudah bersama Ahra…." Ucap Jaejoong. Hatinya berdenyut sakit mengingat kemesraan antara Yunho dan Ahra tadi siang.

"Kami tidak ada hubungan apa-apa!"

"Dia menyukaimu…."

"Kau yang ku cintai…." Yunho mengeratkan genggamannya, mengabaikan Jaejoong yang sedikit kesakitan karena ulahnya.

"Sejak kapan?" tanya Jaejoong.

"Apa?"

"Kau… mencintaiku?" rasanya jantung Jaejoong ingin melompat keluar ketika menanyakan pertanyaan memalukan itu pada Yunho.

"Sejak kita SMP, tepatnya aku tidak tahu." Jawab Yunho, kedua mata musangnya menyiratkan ketulusan, "Karena itu aku menggoda semua yeoja chingumu agar mereka meninggalkanmu." Ceritanya. Memang selama ini hanya itulah cara yang terpikirkan oleh Yunho agar menjaga Jaejoong. Tepatnya Yunho tidak mau Jaejoongnya melirik orang lain selain dirinya.

"Kenapa kau melakukan itu?"

"Apa lagi? Tentu saja aku cemburu!"

"Sebesar itu, kah?"

"Karena itu jadilah namja chinguku! Atau kalau kau mau aku bisa meminta kedua orang tuaku menikahkan kita sekarang…." Ucap Yunho. Sepertinya otaknya benar-benar tidak waras hari ini.

"Yah!" kesal Jaejoong. Menikah sekarang? Andwe! Jaejoong masih ingin merasakan bangku kuliah. Enak saja!

"Boo…." Panggil Yunho.

"Aish! Panggilan itu seperti perempuan…."

"Boo Jae…."

"Yah!"

"Saranghae…." Ucap Yunho. Kedua mata musangnya menatap teduh doe eyes kelam Jaejoong yang begitu disukainya.

Jaejoong memalingkan wajahnya, menatap langit yang mulai menjingga dari jendela kaca kamarnya, "Nado…." Ucapnya malu-malu. Tubuhnya sedikit bergetar akibat debaran jantungnya yang menggila.

"Jeongmal?" tanya Yunho dengan mata yang berbinar bahagia.

"Nado saranghae…." Lirih Jaejoong pelan.

Cup!

Cup!

Cup!

Berkali-kali Yunho mendaratkan ciumannya pada chery lips Jaejoong, "Saranghae…. Jeongmal saranghae…. Aku janji akan membahagiakanmu…."

"Kau harus mendatangkan U-Know kemari!" perintah Jaejoong. Yunho harus membayar untuk hari ini. Dan mendatangkan U-Know tidak akan masalah untuk anak seorang jutawan sepertinya.

"Akhir minggu ini mereka ber-5 akan berada di hadapanmu!" janji Yunho.

Yunho kemudian mendekap erat Jaejoong, melupakan posisinya yang bisa membuat orang lain yang melihatnya sedikit salah paham padanya, melupakan Hyun Joong yang masih berdiri mematung di depan pintu gerbang rumah Jaejoong menunggu namja cantik yang kini menjadi milik Yunho, mengabaikan senyum sumpringah dari kedua orang tua Jaejoong yang melihat semua yang terjadi dari awal akibat teriakan maha dasyat Jaejoong tadi.

"Nah Wonie…. Kau harus mengusir namja tampan yang menunggu Joongie sejak setengah jam yang lalu itu, ne!" perintah Kim Kibum, ibu Jaejoong yang mewariskan mata kelam dan kulit pucatnya pada Jaejoong.

"Arraso Bumie…." Sahut Kim Siwon, namja tampan yang berjasa atas kelahiran Jaejoong kedunia ini.

.

.

END

.

.

.

.

Wednesday, July 03, 2013

5:57:13 PM

NaraYuuki