Steppin Destiny

Summary! Tahu bagaimana caranya menakhlukkan namja manis bertubuh ramping proporsional yang galak dan jual mahal seperti Shim Changmin? Serahkan semuanya pada Jung Yunho! Dengan step-step yang membuat hati klepek atau sweatdrop(?), Shim Changmin akan menyerahkan diri ke ranjangnya!

Ini bukan steppin destiny yang membuatmu terus melangkah dibelakangnya! Tapi ini steppin destiny yang membuatmu melangkah ke pelabuhan hatinya! With Jung Yunho sang seme yang baik hati dan sabar and Shim Changmin sang uke yang tsundere tapi setia. Chek this out!

Chap 1 Perhatian dan Gombalan!

MyMy

Mata berbentuk musang itu terus menatap terpesona namja manis yang dengan lahap namun elegant makan dihadapannya. Gayanya tidak dibuat-buat, tapi sudah membuat mata itu tak bosan memandangnya. Berbagai makanan tersaji penuh diatas meja. Tapi namanya hati, lihat orang yang disukai makan dengan lahap, bahagia, dan sejahtera, rasanya sudah kenyang. Memang ya, masalah hati itu membuat orang lupa segalanya.

Changmin hanya melirik cuek masa bodo, mata bambinya yang belo dan berpupil terang membuat si pemilik mata musang—Yunho semakin megap-megap tak jelas. Selintas Yunho berpikir, Changmin ini memang bidadara yang diutus Tuhan buat jadi pendamping hidupnya ya?

Changmin yang ditatap sedimikian rupa oleh orang yang lebih tua menghela nafas, 'kok ada ya orang tahan banting kaya Yunho ini?' pikirnya bete. Usut punya usut ternyata pertemuan mereka ini sangat konyol. Changmin mahasiswa jurusan managemen yang notabenenya tetep boros kalau menyangkut makanan, dengan tidak sengaja jatuh tabrakan dengan tubuh beruang Jung Yunho yang notabenenya guru dance disekolah yang banyak memberikan jasa dance profesional. Bisa bayangin tubuh kurus tapi seksi Changmin ketabrak tubuh segede beruang milik Yunho? Untung gak gepeng karena gak ketindihan si beruang!

Acara tabrakan yang sangat klasik bin mainstream itupun sukses membuat Yunho terpukau dengan mata belo cantik dihadapannya sedangkan Changmin hanya dapat melotot horror karena baso ikannya terbang ke atas awan dan penyet saat terjatuh ke jalan raya. Bayangin! Gimana perasaan Changmin, kekasihnya terbang ke awan dan penyet didepan matanya? Bayangin coba! Gezz tolong ingatkan Changmin untuk mengucapkan terima kasih pada sedan hijau yang dengan sukses menabrak kekasihnya.

"Ganti!" geraman yang terdengar seksi ditelinga Yunho itu mengalun indah disertai gaplokan keras dikepalanya. Yunho hanya mengadu sakit namun matanya kembali terpaku pada wajah garang Changmin yang kembali sangat seksi dimatanya.

"Ya Tuhan, kamu seksi sekali..." ucapan Yunho membuat Changmin semakin panas, amarahnya semakin meluap. Demi Tuhan, Changmin itu namja dan berotot terbentuk. Bagaimana bisa beruang dihadapannya berani menggodanya? Tidak sayang nyawa ya?

Perumpamaan sudah jatuh tertimpa tangga memang sangat cocok untuk mengungkapkan Changmin yang sudah jatuh karena beruang diberi gombalan garing pula. Jangan lupakan baso ikan penyet yang terongok dengan kalemnya ditengah jalan raya. Melihat tangan yang terkepal dan siap mengarah kepadanya kapan saja membuat Yunho tertawa kikuk karena menyadari dalam bahaya.

"Baiklah aku akan mengganti dan mentraktirmu sekalian di restoran, asal... siapa dulu namamu manis?" mendengar kata manis membuat changmin semakin ingin menghajar tubuh beruang yang terlihat enak dipeluk dihadapannya*ughukk

Tapi segera ditahannya keinginan itu saat mendengar 'ditraktir'menjurus 'makanan' itu.

"Namaku Shim Changmin, jadi... ayo traktir, aku lapar!" pekikan gembira dan semangat Changmin karena makanan membuahkan salah pahamnya Yunho. Dan dengan PDnya ia berpikir 'ajakan orang ganteng memang sulit ditolak hehe' sangat berbeda dengan pikiran Changmin yang berdesis kejam 'Siap-siap kau beruang! Biar tipis sekrempeng-krempengnya dompetmu itu! Kekeke'

Dan jadilah situasi ini! Changmin yang dengan lahap memakan makanan yang tersaji penuh dimeja dan Yunho yang sibuk bengong menatapnya. Jujur sih, Changmin kurang nyaman dengan tatapan itu. Siapa sih yang nyaman lagi asik-asik menikmati kekasih dipelototi dengan mata yang mau keluar dari tempatnya?

"Yunho-ssi, aku sudah selesai. Tapi aku ingin memesan makanan lagi dan membawanya pulang. Boleh yaa?" Yunho rasanya sulit bernafas melihat mata bambi yang disukainya semakin membulat menunjukan kilau cokelat terangnya. Tolong mana tabung oksigen? Yunho butuh bantuan alat pernafasan karenanya.

"Boleh, asal memanggilku dengan panggilan manis semanis dirimu. Mau ChwangChwang?" melihat binaran di mata musang Yunho membuat Changmin Sweatdrop sendiri. Tapi fighting! Changmin akan berkorban untuk kekasihnya.

"Boleh neee, Yunho Hyung?" Yunho ingin protes, panggilan manis dari mananya coba itu! Tapi melihat mata bambi yang semakin menunjukkan kilaunya membuat Yunho lupa daratan. Seksi checklist, Imut Cheklish, Manis Cheklist, Mulus Cheklist, Apa adanya Cheklist, Kaki panjang sensual bikin ngiler Cheklist, Sempurna Cheklist. Ah tolong! Yunho semakin menggila.

Changmin yang mendapati keterdiaman Yunho membuatnya curiga, apa aegyonya tidak berhasil? Ah tidak boleh, Changmin ingin membawa pulang makanan enak ke kostannya! Masa makan ramyun lagi? Plan B harus dilaksanakan, musti!

"Yunho Hyuuuuung?" dan Yunho serasa terbang ke awan saat tangan kurus Changmin menggenggam tangan berjari panjangnya. Lebih membuat Yunho melambung lagi melihat mata bambi itu berkilat-kilat memohon.

"Ne, Pesanlah yang banyak." Ah Yunho, kau akan menyesal melihat isi dompetmu setelahnya.

MyMy

"Tuan, ini bonnya. Silahkan dibayar di kasir." Jantung Yunho rasanya mau copot melihat nominal uang yang ada di kertas itu. Sedangkan Changmin yang melihatnya tersenyum evil. Salah siapa coba berani menggoda dirinya?

"A—ah ne, Changmin sebentar ne?" Changmin mengangguk, Yunho tersenyum melihatnya. Diacaknya pelan rambut berponi panjang belah tengah Changmin yang membingkai menawan wajah kekanakannya.

Changmin mendengus kecil, dirapihkannya kembali rambutnya yang diusap Yunho. Ia bisa melihat Yunho yang meringis ngeri saat mengeluarkan uang dari dompetnya. Hahaha tertawa rasanya sangat ingin dilakukan, tapi ia sedang tidak ingin dianggap gila oleh pengunjung restoran yang cukup ramai. Setelah beberapa menit, Yunho kembali dengan membawa banyak bungkusan pesanan si bambi, membuat Changmin tersenyum sumringah dan segera ingin menyambar bagian jiwanya. Namun dengan sigap Yunho menjauhkan bungkusan itu membuat Changmin dengan sangat terpaksa harus menerima tangannya digenggam erat Yunho.

Setelah keluar dari restoran segera disentaknya genggaman tangan Yunho dan direbutnya bungkusan makanan yang sudah jadi miliknya. Changmin membungkuk sekilas dan tersenyum manis setelahnya.

"Yunho Hyung, Trims traktirannya. Aku pulang dulu ne."Changmin langsung berbalik dan melangkah pergi, meninggalkan Yunho yang ingin berkata namun seolah tersangkut ditenggorokan.

Sepanjang perjalanan menuju Kostan Changmin tahu ia sedang diikuti. Changmin tak habis pikir, apa coba yang diinginkan penguntitnya? Ia Cuma mahasiswa tanpa pekerjaan yang makan dari uang kiriman orangtua yang tinggal di lain kota. Dompetnya bahkan sekarang melompong karena akhir bulan!

Changmin mempercepat langkahnya, kakinya yang panjang membuat Changmin yakin si penguntit akan tertinggal dibelakangnya! Namun setelah beberapa saat, si bambi mulai meragukan statmentnya. Changmin tetap merasa diikuti, dan akhirnya Changmin berbalik melihat ke belakang. Mata bambinya memandang bingung pada Yunho yang menatapnya innocent dengan tangan yang menggaruk kepalanya

"Hay Changmin!" Changmin mengabaikan sapaan itu, ia segera berbalik dan melangkah pergi. 'hanya kebetulan, mungkin searah.' Pikirnya mencoba positif.

Changmin mulai memasuki gang yang jarang dilewati, dan sialnya ia masih merasa di ikuti! Changmin benci merasa distalking! Dan kebencian itu membuatnya berbalik dengan kasar dan mendapati Yunho yang berjarak beberapa meter darinya sedang melirik kanan kiri mencurigakan.

"Hyung berhentilah mengikutiku!" pekikan itu membuat Yunho kembali menatap Changmin innocent dan dengan polos menjawab,

"Aku tidak mengikutimu Min,"

"Jangan bercanda hyung! Ini jalan menuju pemakaman umum. Bagaimana bisa kau bilang tak mengikutiku!" Yunho mengedip polos, errrr dia harus menjawab apa ya? Batinnya kontroversi sendiri menentukan jawaban.

Changmin menghela nafas, Yunho benar-benar menguji kesabarannya. Baru sehari berkenalan Changmin sudah merasa kewalahan, bagaimana kalau sudah berumahtangga?—ralat bagaimana kalau harus sering bertemu? Pemuda berkaki panjang namun sensual itu melirik bungkusan-bungkusan ditangannya, apa Yunho menyesal mentraktirnya? Changmin mulai perang batin, ia merasa tidak enak hati tapi disatu sisi ia juga senang sekali membuat orang yang baru dikenalnya menderita. Changmin yakin, makanan yang dihabiskannya mencapai nomilal 6 angka dalam won. Setelah perdebatan batin yang cukup memakan waktu, Changmin akhirnya memutuskan mendekati Yunho.

"Hyung, kenapa mengikutiku?"

"Aku tidak mengikutimu Min,"

"Hyung!"

"Ah aku Cuma mengikuti setengah hatiku yang dicuri seseorang Min." Hening. Changmin menengok kanan kiri, tidak ada orang selain dirinya dan Yunho terus...

"Yakk hyung! Berhenti berbicara omong kosong. Aish! Cepat katakan! Kau ingin apa dariku?"

"Aku ingin dirimu Min! Hehehe"

"Astaga Hyung, Jangan membuatku menghajarmu. Serius kau ingin apa?"

"Baiklah, untuk yang pertama bagaimana kalau tempat tinggalmu?" Changmin menghela nafas, sulit sekali berbicara dengan orang seperti Yunho. Dengan pelan Changmin mulai berjalan dengan Yunho yang setia mengikuti dibelakang. Changmin rasa tidak apa Yunho mengetahui tempat tinggalnya, anggap saja ucapan terima kasih karena traktirannya yang membuat mood Changmin membaik setelah berkutat dengan angka-angka di tempat kuliahnya.

Perjalanan terus berlanjut dalam keheningan. Yunho sangat menyukai melihat punggung tegap dan pinggang ramping yang melengkung dengan sempurna didepannya. Bukan ramping seperti wanita, tetapi kurus ramping dengan proporsional dan seksi seperti pria namun dalam lengkungan yang lebih indah. Dari belakang, Yunho sudah sangat terpesona oleh keindahannya, apalagi dari depan yang membuat Yunho melihat kesempurnaan lainnya. Aih Yunho semakin berterimakasih pada Tuhan karena mempertemukannya dengan salah satu bidadaranya ini.

Suara langkah kaki yang berketuk seirama sungguh membuat Yunho tersenyum puas. Ketuk-ketuk irama yang selaras membuat Yunho memejamkan mata rileks, sangat merdu membuat rongga dadanya terasa luas dan senyum menyerbak tanpa terasa. Changmin yang juga mendengar ketukan irama selaras segera menghentikan langkah dan berbarlik. Niat hati ingin melabrak Yunho karena menyamai langkah kakinya, tapi yang didapat malah tubuh kurusnya yang kembali ditubruk tubuh beruang dan sukses tertindih tubuh gede itu. Poor Changmin. Poor tubuh kurusnya. Apa sekarang doi gepeng?

Bruk!

"Yakkkkkk Hyung! Ugh." Pekikan meringis Changmin membuat Yunho berkedip bingung. Melihat bibir penuh namun tipis Changmin yang mulai melengkung kebawah dan mata bambi yang menyorot kesakitan membuat Yunho segera menyanggah berat tubuhnya dengan kedua siku di kanan kiri kepala Changmin.

"Gwenchana?" ucapan khawatir Yunho membuat mata Bambi itu menatap galak padanya dengan wajah yang memerah.

"Pabo Hyung! Appo!" Yunho meringis merasakan dadanya yang dipukul keras oleh Changmin. Dengan cepat ia bangun dari atas tubuh Changmin, dan duduk di tanah. Dibantunya Changmin yang masih meringis untuk duduk didepannya. Lalu dibersihkannya rambut Changmin dan baju bagian punggungnya yang kotor terkena debu dengan lembut.

"Mianhae. Mana yang sakit?" Changmin menghela nafas, badannya sakit semua karena tertimpa badan sebesar beruang. Namun yang membuatnya terus meringis adalah kaki kanannya yang sepertinya terkilir karena awalnya mundur selangkah dan berusaha menahan berat mereka berdua. Yang sayangnya tidak berhasil, karena kaki kanan kurusnya harus menahan berat beruang ditambah berat badannya sendiri.

"Kakiku sakit sekali hyung." Ringisnya membuat Yunho semakin dilanda rasa bersalah. Dengan lembut digenggamnya kaki kanan Changmin dan diletakkan diatas pahanya. Lalu dipijatnya dengan hati-hati. Sebenarnya Changmin ingin menepis tangan Yunho mengingat banyak orang yang akan melihat hal memalukan menurutnya ini, tapi melihat ketulusan lelaki dihadapannya membuatnya mengurungkan niat.

"Kakimu terkilir Min, Apa masih sakit?" anggukan Changmin memupuk rasa bersalah Yunho, membuatnya terus memijat kaki kanan Changmin berharap rasa sakitnya mereda.

"Apa kau bisa berjalan Min?"

"Entahlah," Changmin mencoba berdiri dengan bertumpu lengan kekar Yunho yang sudah terlebih dulu berdiri, namun saat kaki kanannya mencoba menumpu berat badannya, rasa sakit segera mendera membuatnya meringis dan akan kembali jatuh ke tanah jika saja Yunho tidak sigap mengangkat tubuhnya dengan kedua tangannya membuatnya dengan terpaksa mengalungkan kedua tangannya yang penuh menggenggam bungkusan ke leher Yunho. Ish menggelikan sekali, bagaimana jika salah satu yang melihat kejadian ini mengenalnya? Mau ditaruh dimana mukanya?

"Kau tidak bisa berjalan Min, aku akan menggendongmu sampai tempat tinggalmu." Changmin sangat ingin menolak, tapi apa daya, kaki kanannya benar-benar membawa petaka. Saat Yunho mulai melanjutkan perjalanan menuju kostannya, Changmin tetap teguh menghadap ke depan melihat jalan. Ia tidak akan menyembunyikan wajahnya di dada Yunho, tidak akan pernah. Bagi changmin, lebih baik ia menanggung malu digendong dalam posisi seperti ini daripada menyembunyikan wajahnya malu-malu kelinci. Itu akan melukai harga dirinya! Biarpun jika salah satu teman kampusnya melihatnya dalam posisi seperti ini, akan lebih melukai harga dirinya. Tapi bagi Changmin lebih baik menanggung semua itu daripada harga dirinya hancur didepan Yunho dan akhirnya mata musang itu menatap mengejeknya, oh no!

Perjalanan terus berlanjut, Changmin sedikit heran melihat Yunho yang terlihat santai menggendong dirinya. Peluhpun tidak seberapa banyak. Apa dia sekurus itu? Aish ini melukai hati Changmin! Dengan wajah merengut Changmin terus menatap ke depan.

Yunho yang melihat rengutan Changmin hanya tersenyum, ingin tertawa tapi takut Changmin marah dan menjatuhkan diri. Walau bagaimanapun Changmin sudah mencuri hatinya, dan Yunho tidak ingin tubuh mulus ini lebih terluka daripada yang tadi. Nanti mulus checklistnya hilang dong?

Keheningan terus berlanjut dengan Changmin yang terus melihat ke depan, hingga mata bambi itu membulat kaget melihat yeoja gendut berbedak menor melangkah menuju ke arahnya. Semuanya berubah, Changmin dilanda kepanikan yang sangat besar! Itu ahjumma tukang gosip yang selalu mengganggu waktu tenangnya! Bagaimana ini? Changmin tidak siap jadi gunjingan tetangga apalagi ahjumma itu selalu membuat berita menjadi sedramatis mungkin!

Changmin tidak mungkin menyembunyikan wajahnya didada Yunho! Masa ia menjilat ludah sendiri? Jijik dong. Changmin juga tidak mungkin minta diturunkan, nanti dia ngesot gitu jalannya ke kostan? Ish gak level. Apa Changmin menyembunyikan wajahnya menggunakan tangan saja? lah kalau kedebuk jatuh mau ditaruh dimana muka changmin? Terlintas dipikiran Changmin untuk meminta bantuan Yunho, tapi bisa bantu apa coba si tubuh beruang? Kedua tangannya kan manggul berat Changmin. Dengan pikiran yang muter-muter gak ketemu jawaban, Changmin akhirnya nekat aja, menarik tangannya kuat dengan tumpuan leher Yunho hingga dirinya sejajar kepala Yunho, Changmin menatap mata musang itu dalam.

Yunho sendiri serasa kejatuhan meteor, mati terbakarpun rela. Mata bambi cantik yang sangat disukainya menatap dalam, membuat Yunho meleleh. 'Changmin minta dicium kali ya?' batinnya penuh pengharapan.

Ahjumma gendut didepan mereka, kaget bukan kepalang. Bibirnya yang berlipstik merah melompong melihat kemesraan makhluk Tuhan didepannya. Dengan mata yang menyorot sinis—lebih tepatnya iri, mulutnya mulai ngedumel.

"Dasar Anak muda jaman sekarang! Maunya cipok-cipokan mulu. Dipikir dunia ini milik nenek monyongmu apa. Aish mataku yang suci... aigooo aigooo." Cerocos Ahjumma itu sambil berlalu melewati mereka. Sumpah! Changmin rasanya ingin selotip mulut ahjumma itu yang membuat telinganya berdenging dan hatinya memanas.

"Min minta cium ya?" reflek Changmin mendeathglare Yunho yang dengan polosnya bertanya pertanyaan konyol menurutnya tersebut. Melihat keadaan sudah aman, kembali ia melihat kedepan. Tak di acuhkannya Yunho yang senyum-senyum sendiri.

"Pertigaan belok kanan!" ujarnya judes.

MyMy

Setelah perjalanan singkat yang rasanya seabad, akhirnya sampailah mereka dikostan sederhana Changmin. Kostan itu hanya terdiri 2 ruangan dengan dapur dan tempat tidur dalam satu ruangan yang hanya terpisah sekat tipis. Sedangkan untuk kamar mandi memiliki ruangan tersendiri yang terhubung lewat pintu dekat tempat tidur. Setelah menjatuhkan Changmin dengan hati-hati di single bednya, sedangkan tumpukan bungkusan makanan diletakannya disamping tempat tidur. Yunho berdecak kagum pada tatanan kostan sederhana yang rapih dan terkesan tidak sempit. Barang-barang diletakan dengan tepat, tak sembarangan seperti dirinya.

"Minum ambil saja dikulkas," kata Changmin cuek, Yunho mengangguk.

Namun bukannya menghampiri kulkas, Yunho malah menyalakan kompor gas dan mulai menghangatkan air dalam panci. Setelah dirasanya cukup hangat, dimatikan api gas tersebut dan diletakannya air hangat ke dalam baskom kecil. Lalu dihampirinya Changmin dengan membawa baskom itu.

"Mau apa?"

"Kemarikan kaki kananmu."

Changmin hanya menatap dalam diam Yunho yang dengan telaten membasahi kaki kanannya dengan air hangat. Dia yang saat ini duduk di kasurnya, dengan jelas dapat melihat perhatian Yunho yang berjongkok dibawah dan memijat pelan kakinya yang terkilir.

"Kalau dibiarkan pasti besok membengkak," Changmin hanya menanggapi dalam diam, ia sangat merasa asing dengan bentuk perhatian yang didapatnya karena memang ia terbiasa mandiri, apalagi dengan statusnya sebagai mahasiswa jomblo bebas dari pengawasan orangtua.

"Nah sudah selesai. Besok kamu pasti sudah bisa berjalan."

"Terima Kasih... hyung," Yunho membalasnya dengan tertawa lepas dan mencubit gemas pipi Changmin, yang tak ditanggapinya. Changmin merasa tidak enak jika memukul Yunho padahal lelaki itu sangat baik kepadanya.

"Hahaha Jangan sungkan. Hey, bagaimana kalau besok aku kembali mentraktirmu? Sekalian Jalan-jalan. Maukan?" Changmin ingin menolak, tapi kata ditraktir sangat sulit diabaikannya apalagi dengan keadaan dompet kritis. Lagipula lelaki bermata musang ini juga cukup berbuat baik dengan memijat kakinya walau penyebab terkilirnya lelaki itu sendiri. Tapi tetap saja ia ingin membalas kebaikan lelaki itu. Salah satunya dengan... menerima ajakannya?

"Ne," dan Yunho tersenyum lebar hingga matanya menyipit karena sangat bahagia. Ah! Besok ia akan kencan dengan bidadara imutnya~

Errr sepertinya ada yang terlupa? Ah iya, isi dompetnya!

To be continued

Next Chap 2 Pelukan dan Ciuman pertama.

Sedikit ocehan dari wiye krn aku bener2 ga suka sama masalah ini, ada hal yang membuat wiye kesel yaitu kalo ada yg bilng gmn bisa homin dlam hubungan romence?mereka lebih ke brothership. Bagi wiye yg nanya pasti keseringan di otp lain dan mungkin ga pernah lihat skinship mereka yg anu banget di konser jepang. -_-

Kalo emang berpikir begitu, pertanyaan wiye, gmana bisa seorang adik ngelus niple kakaknya? Gmana bisa seorang kakak berkata dengan mendesah di telinga adiknya?—belum lagi ekspresi changmin waktu itu, gmana bisa yunho ngelus leher changmin?gmana bisa changmin meluk yunho malu-malu sewaktu mereka saling ledek? Walau mungkin ini Cuma fanservice, tapi ekspresi mereka? Asdfghjkl hahaha

Sebenernya yg buat wiye kesel adalah sama orang yg ga bisa bayangin dan ngefeel tp tetep maksain baca cerita homin, dan akhirnya jatuhlah review yg walau sedikit tapi pasti buat semangat authornya menyurut. Wiye ga suka itu, okelah mereka brothership, tp ga usah komen penuh kontroversi bagi orang yg bisa bayangin romance mereka.

walaupun sejujurnya review kaya gtu ataupun flamer ga akan berpengaruh sama wiye. Wiye usaha jawab rasional, logis, dan tentu saja bertanya. Apa mereka bisa mempertanggungjawabkan hujatan mereka? Ada yg pernah tanya ke wiye, kenapa suka real yaoi? Ga takut dosa? Jawabanny mudah aja. Apa yaoi menurutmu? Apa arti dosa menurutmu? Setelah dia menjawab bru wiye jawab. Apresiasi masalah yaoi jelaslah berbeda bgi tiap orang, wiye suka mereka krn wiye suka penyangkutan antara ketulusan dua hati tanpa melihat kekurangan. Mereka saling memahami padahal mereka sarat kekurangan serta gunjingan dan itulah yang wiye sukai. Dosa? Mereka yang ngelakuin kenapa kmu tanya ke wiye? Wiye dosa apa? Emang wiye ngelihat mereka anuan ya? Dosa jelaslah semua orang sulit lepas dari itu, lo pikir selingkuh ga dosa? Terus orang yg dukung perselingkuhan itu harus ditanggapin kek mana?. si penanya makin bingung krn jawaban wiye, tpi wiye biarin aja buat jd renungan. Singkatnya, apa yg hrus wiye lakukan kalo hati wiye udah ngedukung itu? Manusia memiliki perasaan selain menjadi kelebihan jugalah menjadi kekurangan.

Terus ada pertanyaan lg, kenapa bikin ff yaoi? Udah gtu rate M lg! Dosa tau! Wiye jawab, kalo kmu ga suka maka jangan pernah membaca dan mencari tahunya. Kmu tahu yaoi? Kamu tahu rate m ky mana? berarti udah pernah baca. Ga perlu mengelak dgn bilang ga sengaja, garis besarny adalah kmu udah pernah baca. Udah pernah baca berarti akan membekas diingatan, dan kmu bisa menuangkannya dalam tulisan atau angan2, jadi apa bedanya dengan saya? Jd bisa kmu jawab sendiri pertanyaanmu itu jika diganti dengan begini. Knp baca ff yaoi? Rate M lg! Dosa tau bacanya!—pendapat pribadi wiye selalu kompleks, dan pasti akan jadi sarang laba-laba krn saling bersambung dan terus menimbulkan pertanyaan. Wiye emang suka menjawab pertanyaan dengan pertanyaan, bukan krn berbasa-basi, wiye Cuma mau mereka berpikir dan tahu secara pasti yang mereka bicarakan. Ga menarik lgkan kalo wiye jawab langsung? Setiap pendapat orang adalah hal yg sulit dicampur adukan, jd wiye samarkan lewat pertanyaan. Harus pintar2 bermain bahasa agar wiye dalam menanggapinya ga salah langkah. Tujuan wiye? Jelas agar wiye ga salah bicara. Ada orang2 yg terlalu kritis hingga wiye ga bisa Cuma jawab 'majalah buat lo?'

Ah banyak pidato jd kelewatan bilang, HAPPY BIRTHDAY YUNHO! Kyaaaaaaaaa makin ganteng ya sayang, makin sering nyegerin mata wiye dengan keimutan hubunganmu dgn minnie key? Doa2 baik selalu menyertaimu~ udah gtu aja deh hehe, oh iya, lancar ne konser ~with~nya di Fukuoka Dome yg bertepatan ultahmu :* hiks wiye pengen nonton, katanya staff disana udah nyiapin romance space untuk salah satu lagu mereka T.T

ah buat hominoids, tungguin satu lagi fiction wiye ne? Aku post hari ini. Mungkin sekitar jam tiga sore :3 dua cerita berchapter ini adalah spesial hadiah wiye buat homin days yang wiye rayain dari ultah yunho sampe ultah changmin sekalian sukacita wiye menyambut konser with mereka~. Aslinya sih homin days itu 12 februari. Tapi untuk kepuasan pribadi wiye, jd ya gni :3 oh iya, buat yang review di Karena Aku Shim Changmin, thanks banget ya? Wiye pengen jawab satu-satu tp kebanyakan ga pake akun T.T pengen bisa saling kenal juga padahal T.T mau berbagi akun kalian (fb,tweitter,wa) yg bisa wiye kontek biar wiye bisa ngucapin terima kasih secara pribadi dan kenal kalian? :3 wiye ga bisa jawab disini, karena bagi wiye ucapan terima kasihku adalah privasi kita berdua.

oh tambahan, jgn lupa review fiction ini, udah baca kan?

Wiye