Naruto © Masashi Kishimoto
Warning: Alternative Universe, Out of Characters, Gajeness
~One Love For You~
Chapter 1
KibaxFemNaruxSasu
by: Aoi no Tsuki
Awal tahun pelajaran baru pun di mulai di Konoha High School, sekolah mahal nan elit dengan murid-muridnya yang tampan dan cantik, tentunya toh…
Terlihat seorang gadis berambut pirang panjang yang terurai memasuki koridor sekolah yang begitu besar itu. Banyak anak-anak yang sedang berkerumunan melihat papan pengumuman pembagian kelas termasuk Uzumaki Naruto, gadis tomboy dan enerjik yang baru memasuki masa-masa SMA-nya.
"Naru-chan dapat kelas berapa?" tanya seorang gadis yang berada di sebelahnya.
"Eh... Mana namaku? Carikan! Carikan,Tenten-chan." pinta Naruto dengan wajah memelas.
"Bentar-bentar. Lihat, kau berada di kelas X-1. Wah… Namaku juga tercantum di situ. Kita sekelas,"
"Masa? Horee!! Bagus," Naruto berjingkrak kegirangan saking senangnya. Semangatnya tak pernah padam oleh apapun.
"Hahahaha... Tetep nggak berubah Naru-chan ini." kata Tenten dengan tawanya.
KYAAAA!! Sasuke-kun!!
Teriak para gadis histeris pada seseorang pemuda yang sedang memasuki koridor sekolah. Yak, seorang pemuda bermarga Uchiha telah datang dan membuat semua gadis-gadis tergila-gila dengan ketampanannya.
"Ih~ Ada apa sih rame-rame gitu?" tanya Naruto tak mengerti. "Siapa dia, Tenten-chan? Sepertinya aku pernah lihat dia, kenapa semua cewek pada histeris gitu sih?" ucap Naruto tak paham.
"Heh? Masa' nggak tahu sich? Dia… Itu tuh cowok yang di situ yang berambut pantat ayam di tengah koridor itu," sambil menunjuk ke arah Sasuke, "Dia itu Uchiha Sasuke, cowok terpopuler di Konoha, dia dari keluarga Uchiha yang terpandang." Lanjut Tenten menjelaskan.
"Hmmm... Terpandang, ya? Ahh… Biasa aja kok, apanya sih yang menarik dari dia? Nggak ada deh, biasa aja. Dasar semua cewek pada buta kali, ya? Rambut kayak pantat ayam aja bangga udah deh. Ayo, Tenten kita ke kelas aja!" ajak Naru-chan.
"Mungkin kamu yang buta Naru-chan."
"Yah… Terserahlah," ucap naruto cuek lalu dia pergi meninggalkan Tenten.
"Tunggu, Naru-chan!" Tenten pun mengikutinya dari belakang menuju kelas barunya.
***
TENG! TONG! TENG! TONG!
Bel masuk pun berbunyi. Seorang Guru berambut nge-bob dan berpakaian hijau ketat pun masuk ke dalam kelas Naruto.
"Aneh," seru Naruto. Itulah pendapat yang dia lontarkan pertama kalinya.
"Hahaha... Ya, kali ini kau benar, Naru-chan." Tenten membenarkan pendapat Naruto sambil tersenyum kecil.
"Selamat datang para siswa dan siswi baru. Perkenalkan namaku Mayto Guy. Panggil saja Guy-Sensei. TRINGG!" ucap Guy-Sensei dengan pose perdamaiannya.
Kelas hening…
"Hmmm…. Baiklah, saya di sini akan bertugas sebagai wali kelas kalian selama di kelas X ini, jadi mohon bantuannya!"
"NO! Tidak! Nggak! Aku nggak mau!" teriak Naruto tiba-tiba.
Semua pun menoleh ke arah gadis pirang itu.
"Hei, Naru-chan apa yang kau lakukan?" bisik Tenten pelan.
"Jangan kau wali kelasnya!!" teriak Naruto tak sopan sambil mengangkat kakinya di atas meja dan menunjuk Guy-Sensei tanpa mengenal dosa. Yang lain hanya bisa menggelengkan kepalanya tanda tak percaya.
GREEKK…
Pintu kelas itu terbuka, pandangan teralihkan, semua memandang ke arah pintu kelas berwarna cokelat itu.
"Maaf, permisi. Ada kesalahan dalam pembagian kelas siswa, nama yang saya sebut harap pindah ke kelas X-2 yang berada di samping kelas ini."
SREEK…
Selembar kertas dibuka oleh guru tersebut. Matanya dengan jeli meneliti deretan nama pada kertas itu.
"Uzumaki Naruto,"
"Heekh! A-aku?" Mata biru itu terbelalak kaget dan posenya pun berubah.
"Nggak mungkin," seru Tenten tak percaya.
"Siapa yang…?"
"Uchiha Sasuke, silakan masuk," ucap guru itu mempersilakan masuk seorang pemuda yang tak lain dan tak bukan adalah Sasuke.
KYAA!!
Teriakan para gadis di kelas Naruto terdengar lagi. Naruto hanya terdiam sejenak.
'Apa? Dia? Nggak mungkin! Sialan!' Nurani Naruto bicara.
"Kok gitu sih, Sensei !" seru Naruto tak terima dengan kenyataan yang terjadi.
"Nilaimu dengannya beda sedikit, nilai Sasuke lebih unggul daripada nilaimu." jelas guru tersebut. "Cepat, pindah ke kelas sebelah!" perintahnya.
"Baiklah," Naruto pun berkemas-kemas dan pindah ke kelas X-2. Sasuke berjalan masuk ke dalam kelas dan berpapasan dengan Naruto.
SET!
Naruto menyenggol Sasuke dengan sikunya lalu berbisik, "Sialan kau pantat ayam!" Wajah stoic itu menatap Naruto dengan senyum kemenangan di bibirnya.
"Nah, Naru-chan kau tak akan mempunyai wali kelas seperti aku yang bersemangat ini! Keinginanmu terkabul sekarang," ucap Guy-Sensei diakhiri dengan penampakan sederetan gigi putihnya.
"Hm." Gadis berambut pirang itu pun meninggalkan kelas X-1 dengan rasa kesal dan dongkol.
Langkah kaki gadis itu dihentakkan dengan keras di lantai koridor sekolah. Bunyi suara memantul kembali ke arah tembok-tembok koridor.
"Kurang ajar! Aku tak terima ini! Apa-apaan dia itu? Menyebalkan!"
GREEK...
"Permisi, saya Uzumaki Naruto. Siswi yang salah masuk kelas lain," ucapnya dengan cuek.
"Hahahahaa..." Semua murid yang berada di kelas itu tertawa terbahak-bahak mendengarkan penjelasan Naruto.
"Ah? Silakan masuk, Naru-chan." ucap guru berambut silver dengan masker yang menutupi sebelah matanya.
Naruto melangkah masuk ke dalam ruangan itu, semua melihat ke arahnya. Mata biru itu melihat sekelilingnya dan tertuju pada sebuah bangku yang masih kosong.
"Hei! Boleh aku duduk di sini?" tanya Naruto pada gadis yang duduk di sebelahnya. Gadis bermata lavender itu terlihat kaget dan menatap ke arah Naruto.
"Eh... ten-tu saja."
"Makasih," ucap Naruto lalu menduduki kursi tersebut.
"Yak! Naru-chan, saya Kakashi Hatake, wali kelas X-2. Mohon perkenalkan dirimu."
"Baik," Naruto pun berdiri dari tempatnya. "Aku Uzumaki Naruto, kalian bisa memanggilku Naruto," Ujarnya singkat lalu kembali duduk di bangkunya.
"Terimakasih, Naru-chan. Oh, ya saya di sini mengajar mata pelajaran matematika, mohon bantuannya. Sekarang kita mulai pelajarannya."
'Apa? Matematika aku benci itu!' Nurani Naruto berbicara.
"Hoi siapa namamu?" tanya Naruto pada seorang gadis berambut hitam panjang yang ada di sebelahnya. Gadis itupun menoleh.
"A-aku Hyuu-ga, Hyuuga Hi-nata." kata gadis itu malu-malu
"Oh... Hinata-chan, ya? Senang berkenalan denganmu Hinata-chan,"
"EHEM, Naru-chan! Harap perhatikan papan tulis," gertak Kakashi dengan pandangan khasnya.
"Baik, Sensei."
"Hasil kali x dibagi dengan y sama dengan. BLA... BLA... BLA..."
'Ahh membosankan cepatlah selesai.'
Penjelasan yang panjang itu membuat Naruto hampir tertidur. Dia menidurkan kepalanya di atas meja sambil mencoret-coret tak jelas di atas kertas. "Akh!" keluhnya.
***
TENG! TONG! TENG! TONG!
Bel istirahat itu berbunyi dan menyelamatkan Naruto dari pelajaran yang dibencinya. Kakashi-Sensei pun menyudahi penjelasannya lalu keluar dari kelas Naruto.
"Hoaahmm~" Naruto menguap dan menguletkan badannya.
"Hei, Uzumaki-chan!" seru seseorang yang memanggil Naruto. Naruto pun menoleh ke arah datangnya suara itu. Seorang pemuda berambut coklat pun menghampirinya.
"Kau Naruto, ya?" tanyanya.
"Yupz..."
"Aku Inuzuka Kiba," ucap cowok jabrik itu sambil mengulurkan tangannya.
"Senang bertemu denganmu Kiba-kun." jawab Naruto sambil membalas uluran tangan Kiba.
Keduanya mulai akrab, bahkan Naruto pun sudah mengenal semua teman kelasnya. Sosialisasinya sangat cepat dengan lingkungannya.
Hari demi hari , minggu demi minggu di jalani Naruto dengan ceria. Kiba dan Naruto semakin akrab, tanpa disadari suatu perasaan datang menemui mereka dan tanpa disadari pula ada seseorang yang merasa terganggu dengan kedekatan mereka berdua.
"Hahaha... Kiba liat deh. Komiknya lucu banget. Hahahaha..." Naruto pun menggedor-gedorkan meja sambil ketawa cekakakan.
"Hei, hei... Jangan keras-keras ketawanya." ujar Kiba yang duduk di samping Naru.
"Nggak apa-apa dong."
"Ingat kamu itu cewek loh,"
"Berisik! Aku tahu aku cewek, tapi mungkin di mata Kiba aku..." Kata-kata Naru terputus. Suasana hening sejenak.
"Maaf," ucap Kiba lirih. Sesaat, Naruto memandang Kiba dengan tatapan yang lain dari biasanya. Dia masih terdiam begitu pula Kiba. Terdiam tanpa kata.
"Kiba!" Suara itu memecah keheningan di antara mereka. "Eh, ada apa?" tanya Kiba pada seorang murid.
"Ayo kita lihat pengumuman pemilihan tim inti klub futsal!" ajak murid itu.
"Ayo!" Kiba pergi tanpa menatap Naruto, seakan Naruto tak ada di sampingnya.
'Apa yang kulakukan? Aku membuat Kiba marah. Naruto kau bodoh!' sesalnya. 'Aku harus minta maaf. Harus!'
***
Naruto pun pergi mencari Kiba. Keluar dari kelasnya menuju semua tempat yang ia kenali.
"Di mana ya, Kiba-kun?"
Naruto melewati koridor sekolah dan menuju ke halaman sekolah. Dia bergegas ingin menemui Kiba. Setelah dia memasuki halaman sekolah, dia mendapati sosok Kiba bersama seorang gadis yang berdiri di hadapan Kiba. Gadis itu pun mengatakan sesuatu pada Kiba yang tidak jelas di telinga Naruto karena jaraknya terlalu jauh dari tempat Naruto berdiri.
"Apa yang dikatakan gadis itu, sih?" tanyanya penasaran.
Wajah Kiba tak menunjukkan ekspresi apapun, sedangkan gadis di depannya terlihat gugup berbicara dengan Kiba. Ada suatu perasaan yang mengganjal di hati Naruto, entah perasaan apa itu?
'Tapi kenapa hatiku tidak enak melihatnya?'
Gadis di depan Kiba sudah pergi sekarang, Kiba pun melihat ke arah Naruto yang sedang berdiri menatapnya. Tanpa pikir panjang Naruto langsung menghampiri Kiba.
"KIBAA!" teriak Naruto sambil berlari.
Hosh! Hosh!
"Eh, Naru-chan. Kenapa?" tanya Kiba polos.
"Itu... anu... Maafkan aku..." ucap Naruto membungkukkan badannya di hadapan Kiba.
"Heh? Kenapa Naru-chan minta maaf, sih?"
"Tadi di kelas, aku sudah membentak Kiba. Padahal aku yang salah jadi maaf,"
"Oh... Hahaha... nggak usah dipikirin lagi."
"Habis tadi Kiba pergi begitu saja tanpa melihatku. Aku jadi khawatir dan mungkin Kiba marah padaku,"
"Ah.. Sudahlah!"
"Oh, ya. Cewek tadi itu kenapa?"
"Cewek yang mana?"
"Cewek yang tadi sama Kiba, sepertinya dia mengatakan sesuatu."
"Dia nembak aku, hahaha..." jawab Kiba enteng.
Mendengar itu Naruto langsung tersentak kaget, dan air mata keluar membasahi pipinya. 'Sakit,' ujarnya dalam hati.
"Heh? Kau kenapa Naru-chan? Kok nangis?" tanya Kiba khawatir.
"Tidak apa-apa kok, aku cuma kemasukan debu." Naruto menghapus air matanya. "Lalu, apa Kiba menerimanya?" lanjut Naruto.
"Itu..."
...BERSAMBUNG...
Inilah chapter satu dari Tsuki, maaf kaLo' sangat jeLek dan kurang berkenan di hati pembaca.
…skaLi ripiew tetep ripiew ayo maju kasih ripiew…
Arigatou Gozaimashu
Aoi no Tsuki
