Eomma saranghae!
Author : Kim yurre
Title : Eomma saranghae
Type : Chaptered
Genre : marriage life, romance, sad,
Rating : M
Cast: Kaisoo – Hunhan
Other Support Cast : - Member exo
Jo insung (Aktor)
Taemin (shinee)
Irene (red velvet)
Cast bertambah seiring jalannya cerita
Chap 1
didalam sebuah apartemen yang terbilang mewah dan cukup terbilang elegan dengan aksen wana putih golden itu terjadi sedikit keributan ditengah rumah antara ayah dan anak, entalah apa yang mereka ributkan sehingga membuat sianak merengek dan terus menangis dengan keras.
"APPA BILANG BERHENTI MENANGIS KIM TAEOH" Bentak jongin pada anaknya
"HIKS APPA JAHAT. APPA TIDAK CAYANG TAEOH" Teriak bocah berumur 5tahunan itu pada ayahnya sambil berlari menuju kamarnya dan membanting pintu dengan cukup keras.
Tak lama datang seorang wanita cantik dengan rambut pirang memakai pakaian casual yang membuatnya terlihat cantik dan memperlihatkan lekukan tubuhnya.
"waegeure? kau membuatnya marah lagi padamu" ucap wanita itu dengan malas pada dongsaengnya yang menyebalkan.
Yang ditanya malah diam saja dan berlalu kesal pada noonanya. Mengabaikan wanita itu yang terus berteriak memanggil namanya.
"yak! Aish kim jongin dengarkan aku pabbo".
Setelah selesai mamaki dongsaengnya yang tak tau diri itu baekhyun noonanya pergi menemui keponakan tersayangnya untuk menenangkannya.
Tok tok tok..
"taeoh boleh imo masuk?" Tanya baekhyun pada keponakannya yang berada di dalam. Bekhyun bisa saja masuk tanpa mengetuk pintu tapi ia tidak mau mencari gegara hingga membuat keponakannya sebal.
Krieet.. tak lama pintu beraksen dengan tulisan hangul taeoh pun dibuka oleh si pemiiknya.
"wae kenapa keponakan imo menangis hmm?" Tanya baekhyun lembut sambil mengelus sayang kepala keponakannya.
"hiks appa jahat imo" ucap taeoh seakan mengadu
"memangnya taeoh ingin apa? Sehingga membuat appa kesal"
"taeoh ingin beltemu eomma" ucap taeoh dengan sesenggukan yang membuat baekhyun merasa iba.
"ah lebih baik kita kerumah ziyu otte?" tawar baekhyun pada taeoh agar melupakan niatnya bertemu dengan ibunya.
Bekhyun punya alasan kenapa ia tidak ingin mempertemukan taeoh dengan ibunya kyungsoo. Ia tidak ingin menyakiti keponakannya bila ia mempertemukannya. Jongin bahkan melarang keras pada anaknya untuk bertemu kyungsoo.
Ne jongin dan kyungsoo memang sudah bercerai 2 tahun yang lalu saat umur taeoh berusia 3tahun. Dulu dia sangat dekat dengan ibunya dibanding ayahnya yang sibuk bekerja dirumah sakit sebagai dokter ahli bedah. sehingga saat perpisahan itu terjadi taeoh menangis dengan keras karena ingin ikut membuatnya sampai sakit demam selama 1minggu .Tapi hak asuh jatuh ketangan kim jongIn membuat jongin melarang anaknya untuk bertemu ibunya kyungsoo.
"aniya imo taeoh ingin eomma" ucap taeoh dengan mata memerahnya
"dengarkan imo saat taeoh besar taeoh mengerti kenapa imo dan appa melarang taeoh bertemu eomma. Arraseo?"
"jebal imo. Taeoh ingin eomma hiks hiks" baekhyun benar benar tidak tega melihat keponakannya yang terus merengek ingin bertemu ibunya hingga akhirnya bakhyun mengajak taeoh keluar alih alih bertemu ibunya.
"kajja" ucap baekhyun sambil mengulurkan tangannya pada keponakannya
"eoddiga imo? Apa kita mau beltemu eomma?" Tanya taeoh sambil mengusa air matanya dan menatap baekhyun dengan tatapan berharap.
"ne kajja kita bertemu eomma" ucap baekhyun tersenyum
"jongmal imo?" Tanya teoh senang dengan pipi merah bekas menangis
Baekhyun membawa taeoh pergi bersamanya dengan mobil miliknya. Baekhyun mampir sebentar ke kedai ice cream untuk membelikan keponakannya.
Lama mereka diperjalanan sampailah mereka di sebuah mansion megah dengan beberapa boadigar yang berjaga disetiap sisi pintu mansion itu.
Baekhyun hanya memandangnya dari kejauhan tanpa berniat untuk masuk kedalam. Taeoh yang melihat bibinya hanya diam menyerengit aneh ia memutuskan bertanya
"imo apa kita cudah campai?" Tanya taeoh dengan aksen cadelnya.
Sebelum menjawab pertanyaan keponakannya taeoh sudah berteriak dan keluar dari mobil.
"EOMMAAAA" teriak taeoh sambil berlari masuk menuju kedalam. Sehingga langkahnya terhenti oleh para pengawal yang setia berdiri dipintu gerbang yang terbuka.
Taeoh terus berusaha masuk dan memanggil ibunya. Sehingga kyungsoo yang baru saja mau memasuki mobil melihat hal itu dan cukup terkejut melihat anaknya yang berlari kearahnya.
"kita hampir terlambat yeobbo" ucap namja yang sudah akan memasuki pintu mobil juga melihat kepada istrinya yg berdiam diri saja tanpa ingin memasuki mobil penumpang belakang.
"ne sehun-ah" ucap kyungsoo pada suaminya yang sudah memasuki mobil terlebih dahulu hingga ia menyusulnya dan mengabaikan teriakan anaknya.
Sementara didalam mobil baekhyun baru tersedar dari keterkejutannya dan berlari menghampiri taeoh untuk menenangkannya.
Baekhyun melihat mobil yang dinaiki kyungsoo dengan tajam dan membawa pergi keponakannya pergi dari mansion itu.
.
.
"MWO? Cih aku benar benar tidak menyangka apa yang ada dipikirannya. Bagaimana bisa dia bersikap seperti itu pada anak kandungnya?" ucap chanyeol namja tampan dan tinggi yang berstatus sebagai calon suami dari baekhyun dan rekan kerja dari jongin dirumah sakit
Chanyeol dan baekhyun sekarang berada disebuah caffe milik sahabatnya yang bernama kriss. Dengan taeoh yang sudah tertidur dipangkuan baekhyun setelah lama untuk menenangkannya agar tidak menangis.
Setelah menceritakan kejadian yang dialaminya barusan dengan keponakannya chanyeol benar benar dibuat kesal dengan cerita yang diceritakan calon istrinya itu.
"jangan beritahukan ini pada kai. Aku tidak ingin membuat dia semakin marah dan murka padanya."
"apa yang tidak boleh ku ketahui?" Tanya namja tan dengan kedua tangan berada disaku celana dengan gagahnya dan tatapan dinginnya ia berikan pada noonanya baekhyun.
"jjongin. Ka-kau kenapa ada di-dis-disini?" ucap baekhyun dengan gugup seangkan tertangkap basah setelah merampok.
"Jawab saja pertanyaanku noona apa yang tak boleh kuketahui?" Tanya jongin sedikit berteriak.
"ya jongin-ah tidak ada apa-apa lebih baik kau duduk aku akan memesankan coffe untukmu." Ucap chanyeol berdiri sambil menenangkan jongin yang seakan tersulut emosi.
"aniya. Aku cukup mengerti dengan apa yang kalian bicarakan, apa kau mempertemukannya dengan kyungsoo? Benarkah?" Tanya jongin dengan amarah yang ditahannya
Baekhyun tidak menjawab pertanyaannya melainkan malah mengucapkan kata yang membuat semuanya jadi benar,
"mianhe jongin-ah" ucap baekhyun menunduk
"BRENGSEK! KAU MEMBUAT SEMUANYA JADI SULIT" teriak jongin sehingga membuat para tamu melihat kearahnya dengan pandangan sulit diartikan dan membuat anaknya taeoh terbangun dengan terkejut karena teriakan seseorang.
"appaa hiks" tangis taeoh yang terkejut teriak ayahnya
Jongin menggendong taeoh keluar dari caffe dan meninggalkan baekhyun yang terdiam dan chanyeol yang mengusak rambutnya prustasi.
.
.
Lama menangis diperjalanan akhirnya taeoh tertidur dikursi samping penumpang. Jongin benar-benar tidak tega melhat anaknya yang menangis karena diabaikan ibunya sendiri.
Mereka sampai diapartemen miliknya. Jongin langsung menggendong taeoh yang tertidur dikursi penumpang dan langsung menidurkan anaknya itu diranjang miliknya.
Jongin menatap anaknya dengan tatapan terluka dan mengusap sayang helaian rambut anaknya yang menutupi dahinya
"maafkan appa taeoh-ah" lirih jongin pada anaknya
Jongin beranjak dari kamar yang ditempati anaknya dan mengeluarkan ponsel untuk menghubungi seseorang
" lu " sapa jongin langsung pada orang disebrang telepon sana
"ne jongin-ah wae?" jawab orang yang dipanggil lu oleh jongin yang tak lain adalah xi luhan wanita cantik asal mandarin yang tak lain adalah sahabatya sendiri
"aku merindukanmu" ucap jongin dengan sendu
Luhan disebrang sana hanya terkekeh geli mendengar ucapan dari sahabatnya itu.
"kita harus bertemu jika begitu" jawab luhan dengan nada menggoda
"caffe exotic jam 7 malam" ucap jongin hingga akhirnya memutuskan sambungan telfonnya.
.
.
At oh corporation
Dilain tempat tepatnya ruangan kerja suamninya, oh sehun. kyungsoo hanya berdiri termenung tanpa berbicara apapun semenjak melihat kedatangan anaknya ke mansionnya dan mengabaikan begitu saja. Semua orang yang melihat perlakuan kyungsoo pada anaknya pasti akan menganggap jika dia adalah seorang ibu yang jahat. Ibu yang kejam dan ibu yang tidak memiliki perasaan.
Seorang ibu macam apa yang akan melakukan hal buruk pada anak kandungnya? Tidakkah ia pantas disebut seorang ibu? Tentu saja tidak. Tapi itu bagi orang yang berfikiran pendek dan hanya menilai dari satu sisi.
Kyungsoo punya alasan kenapa dia melakukan ini. Kyungsoo punya alasan kenapa dia meninggalkan anaknya dan dia punya alasan kenapa dia meninggalkan keluarganya, terlebih kim jongin yang sekarang berstatus mantan suaminya.
"apa yang kau pikirkan?" Tanya sehun pada istrinya yang sudah resmi bermarga menjadi OH. Sambil memeluk kyungsoo dari belakang dengan lembut dan penuh kehangatan.
Kyungsoo hanya diam tidak membalas ataupun tidak menolak pelukan sehun. Kyungsoo tidak munafik karena ia menyukai pelukan sehun yang begitu membuatnya hangat dan lembut.
Dia merindukan pelukan seperti ini pelukan yang dulu selalu ia dapatkan dari suaminya dulu kim jongin. Pelukan yang selalu membuatnya nyaman dan lembut seperti yang dilakukan sehun seperti ini.
Sehun membalik tubuh kyungsoo agar menghadapnya dan mengangkat dagu kyungsoo karna memang kyungsoo lebih pendek darinya sehingga kyungsoo pun harus mendongak menatap suaminya.
Sehun mengelus pipi kyungsoo sambil tersenyum lembut dan menatap mata bulat istrinya dengan tatapan seakan menyemangati istrinya.
"apa kau memikirkan taeoh?" Tanya sehun pelan
Kyungsoo hanya membuang muka atas pertanyaan suaminya itu. Seketika kyungsoo gugup dan tak ingin menatap suaminya
"aku tau tadi kau ingin menghampirinya. Aku tau kau merindukannya tapi kau tidak mau melakukan itu. Majayo?" Tanya sehun pada kyungsoo yang seketika langsung menolehkan kepalanya pada sehun
"aku tidak tau apa yang harus kulakukan saat itu. Aku ingin menemuinya sehun-ah aku ingin memeluknya" ucap kyungsoo dengan mata memerah menahan tangisnya yang akan pecah
"sudah 2tahun kyung. Kau harus menemuinya kau tidak bisa terus mengabaikan anakmu. Ia tidak bersalah" ucap sehun menenangkan sambil memeluk kyungsoo
"aniya. Aku tidak bisa! Aku tidak mau bertemu dengan mereka sehunnie aku tidak mau hiks." Akhirnya tangis kyungsoo pecah dipelukan sehun.
.
.
At caffe exotic
Terlihat seorang wanita cantik dengan balutan dress selutut dengan lengan seperempat dengan warna biru langit yang membuatnya Nampak terlihat cantik memasuki sebuah caffe dan mencari sahabatnya yang sudah menunggu. Wanita itu luhan melihat kim jongin sahabatnya duduk dengan tatapan kearah kaca luar. Sepertinya ia melamun hingga tidak menyadari luhan yang sudah duduk dihadapannya.
Luhan hanya diam tanpa ingin mengganggu sahabatnya yang sedang asyik melamun. Hingga akhirnya namja itu menghela nafas berat dan memalingkan wajahnya kedepan dimana posisi luhan berada.
"kapan kau sampai lu?" Tanya jongin dengan aksen terkejutnya
"aku sudah duduk beberapa menit yang lalu tuan kim. Tapi kau malah melamun, sebenarnya apa yang kau fikirkan?" Tanya luhan dengan kesal
"ah mianhae" ucap jongin lirih
"jadi kau memanggilku kesini hanya untuk melihatmu melamun?" Tanya luhan lagi dengan nada yang masih kesal
"kenapa kau tidak membawa ziyu?" Tanya jongin kemudian
"aku tidak mungkin membawanya keluar malam seperti ini jadi aku menitipkannya pada Irene" jawab luhan mantap
"bagaimana kau bisa menitipkan anakmu yang masih kecil pada Irene dia bahkan sedang hamil xi luhan" Tanya jongin pada sahabat cantiknya itu
Anak? Ne xi luhan memang sudah mempunyai anak laki laki yang bernama ziyu. Anaknya bahkan masih berumur 2 tahun masih sangat kecil untuk ditinggal bepergian. Tapi entah kenapa anaknya seakan mengerti atas keadaan ibunya yang harus selalu meninggalkannya untuk bekerja.
Ne tidak seperti sahabatnya kim jongin yang berkecukupan dan hidup cukup mewah dengan anaknya kim taeoh. Xi luhan harus berjuang menghidupi anaknya dengan bekerja di sebuah mini market dan kembali bekerja part time dengan menjadi seorang pelayan disebuah Caffe.
Suami? Ia bahkan tidak ingin mengingat suaminya lagi sekarang ia hanya ingin terfokus pada anaknya sekarang. Ia rasa ia sudah cukup menjadi ibu sekaligus ayah untuk anaknya.
"aku tau. Tapi ia selalu marah jika aku menitipkan ziyu pada orang lain" desah luhan dengan panjang.
"tapi tetap saja kau tidaak boleh selalu menitipkan ziyu pada sepupumu itu sekarang dia sedang hamil" jawab jongin padaa luhan.
"lalu bagaimana denganmu yang selalu bekerja dengan terus meninggalkan taeoh pada baekhyun?" serang luhan yang tidak mau kalah dengan jongin
"itu berbeda baekhyun noona sedang tidak hamil seperti irene" jawab jongin enteng.
"sudahlah aku tidak mau berdebat denganmu tuan kim" kalah luhan yang tak mau berdebat lebih lanjut dengan sahabatnya itu.
"tentu saja nona oh" ucap jongin dengan smirk di bibirnya yang membuat sahabatnya itu sebal dan kesal
"Yak. Jangan mengganti margaku seenaknya" teriak luhan dengan kerasnya.
Jongin hanya tertawa melihat luhan yang begitu kesal padanya hingga akhirnya dering ponsel kim jongin bergetar hingga si pemiliknya menoleh pada ponsel miliknya.
Drrt Drrrttt…
"eomma" lirih jongin pelan saat meliahat id call yang menelponnya tak lama akhirnya jongin mangangkat telfon dari ibunya yang bernama taemin.
"wae geure eomma?" tanya jongin pada ibunya.
"hiks appa" bukan suara ibunya melainkan suara anaknya yang seperti menahan tangis.
"taeoh-ah?" tanya jongin bertanya yang jelas jelas dia tau yang sedang bertelpon dengannya adalah anaknya.
"appa eodiga? Tanya taeoh yang menanyakan keberadaan anaknya.
"appa sedang diluar. Kenapa kau menelfon dengan ponsel halmonnie? Apa halmonnie datang ke apartemen?" tanya jongin pada aanaknya
"ne tadi baekhyun imo pelgi dengan chanyeol minta halmonnie temenin taeoh di apaltement" jawab taeoh dengan aksen cadelbnya yang lucu
Jongin memang sempat menitipkan anaknya pada noonanya saat ia ingin pergi menemui luhan di caffe ini.
"lalu dimana halmonie" tanya jongin pada anaknya
"jongin-ah" bukan anaknya yang menjawab malah ivu ya yang tiba tiba menjawa ponselnya
"ne eomma"
" taeoh memberikan ponselnya pada eomma. Kau dimana sekarang taeoh menanyakanmu dan dia terus menangis dari tadi. Sepertinya anakmu sedang manja manjanya padamu sehingga tidak ingin ditinggalkan appanya." Ucap taemin eommanya panjang lebar
"aku sedang bersama luhan. Aku akan pulang sekarang" ucap jongin sambil melirik luhan yang sedang menatApnya dari tadi.
"baiklah. Cepatlah pulang hati-hati dijalan". Ucap temin eomma yang akhirnya mengakhiri sambugan telponnya
Jongin menghela nafas pendek dan menatap luhan untuk mengatakan kepergiannya sekarang tapi sebelum jongin berkata luhan seperti mengerti apa yang akan jongin katakan.
"gweanchanna. Pulanglah taeoh pasti ingin bertemu appanya"ucap luhan sambil tersenyum manis
"aku akan mengantarmu pulang kalau begitu" ucap jongin
"baiklah jika kau memaksa" jawab luhan pada jongin
"yak. Aku bahkan tidak memaksa" balas jongin sebal
Luhan hanya mengabaikan jongin dan beranjak dari duduknya lalu pergi begitu saja menuju mobil jongin.
"jadi apa yang kau ingin bicarakan padaku tadi?" tanya luhan pada jongin yang sedang fokus menyetir
"bukan hal penting" jawab jongin. Jongin tidak berniat lagi menceritakan hal yang tadi siang terjadi pada anaknya pada luhaan. Dia tidak ingin luhan semakin membenci kyungsoo bagaimanapun ia masih tetap sangat mencintai mantan istrinya itu walaupun ia menutup hatinya untuk mantan istrinya
.
.
Setelah mengantar luhan menjemput ziyu dan mengantarnya pulang
Jongin memutuskan untuk mampir sebentar kesebuah kedai buble tea jongin yakin anaknya akan senang jika ia membelikan minumaan kesukaannya itu. Bahkan jongin beberapa tahun lalu sangat sering mampir kesini hanya sekedar untuk berkumpul dengan sahabat sahabatnya. Ya tapi itu dulu
"anyeonghaseyo bibi" sapa jongin ramah pada pemilik kedai itu
"hwaaa jongin sudah lama sekali kau tidak kemari" ucap bibi pemilik kedai
"ne bibi lama tidak berjumpa. Aku ingin memesan satu bubble tea rasa strawberry di bungkus bibi" ucap jongin ramah
"kapan terakhir kali kau datang kesini jongin-ah kurasa itu sudah cukup lama saat terakhir kali kau datang bersama kyungsoo dan anakmu" senyumnya sambil membuatkan buble tea untuk jongin
"ne. Itu sudah lama"jawab jongin seadanya
"anakmu pasti sudah besar salamkan salam bibi pada anak dan istrimu jongin. Dan ini minumannya" sambil menyodorkan pesanan jongin
"ne bibi. Terimakasih ini uangnya" jawab jongin memberikan beberapa lembar uang
"tidak usah ini bibi berikan dengan gratis padamu"
"ah khamsahamnida bibi lee. Kalu begitu aku pamit" bungkuk jongin sambil berlalu membawa buble teanya
.
.
Cuaca sudah memasuki awal musim dingin. Penghangat ruangan sudah dinyalakan beberapa jam yang lalu dan secangkir coklat panas diatas meja yang masih mengepul. Disini lah kyungsoo berada diruang tengah mansionnya dengan mantel hangat yang menutupi tubuhnya.
Kyungsoo duduk melamun dengan memikirkan masa lalu yang Dulu membuatnya menjadi wanita paling bahagia karna bisa memiliki suami seperti jongin.
Flashback on
Seorang wanita cantik yang sedang memasak didapur tibaa tiba menoleh pada anaknya yang sedang menarik narik ujung bajunya dengaan lengan mungilnya.
"waeyo taeoh-ah kenapa menarik narik baju eomma?" tanya Kyungsoo menoleh pada anaknya
" teoh lapal eomma. Pelut teoh bunyi teluc" ucap taeoh dengaan aksen cadelnya khas anak berumur 3tahun
Kyungsoo menyamakan tingginya dengan anaknya itu lalu tersenyum manis
"camkhamann ne sebentar lagi selesai kalau begitu taeoh tunggu diruang makan dengan appa" ucap kyungsoo mengusai surai anaknya
"aniya teoh tidac mau. Teoh bocan dengan appa dali tadi appa telponan teluc ditaman belakang" jawab teoh sambil melipat kedua tanggannya di depan dada dengan bibir yang mengerucut lucu
Kyungsoo hanya tersenyum manis menanggapi jawaban dari anaknya. Kyungsoo berfikir mungkin jongin sedang bertelfon dengan salah satu orang dirumah sakit. Pekerjaannya sebagai dokter kadang membuatnya selalu sibuk apalagi dengan jadwal operasi.
"jadi teoh mau melihaat eomma memasak?"
"ne eomma" teriaknya lantang
Kyungsoo melanjutkan pekerjaannya hingga selesai sampai akhirnya kyungsoo membawa masakannya dimeja makan dengan Taeoh yang mengekornya dibelakaang.
Kyungsoo memintanya duduk dan berniat memanggil suaminyaa yang masih bertelfon dengan seseoranf disebrang sana. Cukul lama jongin bertelfon pikir kyungsoo. Berniat ingin memeluk suaminya dari belakang tapi satu ucapan lolOs jongin untuk orang disebrang sana membuat kyungsoo berhenti dari niatnya
"aku juga merindukanmu"
Hanya tiga kata tapi membuat kyungsoo diam dan mulai berkeringat dingin dengan ucapan suaminya pada seseorang disebrang sana.
Percakapan macam apa yang dilakukan suaminya itu hingga jongin mengatakan hal seperti itu? Pikiran macam macam mulai merasuki kyungsoo hingga akhirnya kyungsoo menyadari suaminya yang sudah selesai bertelfon menoleh dengan pandanga terkejut padanya.
"soo" lirih jongin panik takut kyungsoo mendengar percakapannya
"makanan sudah siap kajja kita sarapan" ucap kyungsoo bersikap sebiasa mungkin. Kyungsoo berfikir positif dan tidak ingin menuduh suaminya yang tidak tidak
"ah ne" jongin bernafas lega karna mungkin kyungsoo tidak mendengar percakapnnya
Disinilah mereka ber3 duduk diruang keluarga apartemen setelah sarapan dengan kyungsoo yang mengupas buah untuk anak dan suaminya. Hari ini memang weekend jadi mereka bersantai seperti ini dengan mengobrol dan bercanda pada anak semata wayaangnya.
"appa pololo appa" teriak teoh melihat appanya yang sedang mengganti channel tv
"itu tidak seru lebih baik menonton bola saja ne?"
"aniya appa. Pololo pololo pololo" keukeuhnya sambil merebut remot tv pada jongin dan kyungsoo hanya memperhatikan anak dan suaminya
Jongin kembali merebut remot tv dari taeoh hingga seterusnya seperti itu dan tiba tiba saat saat remot tv itu berada di tangan Taeoh yang sedang berusaha mengambilnya kyungsoo mengintrupsi perdebatan anak dan suaminya.
"yak kimjongin mengalah pada anakmu".
Jongin tetap kekeh ingin mengambil remotnya dan menghiraukan ucapan kyungso. Hingga akhirnya taeoh mulaai menangis memanggil nama ibunya dengan tangan yang masih berusaha mengambil remot iru. Jongin melepaskannya secara mendadak hingga terpental remot itu pada dahi hkyungsoo
DUG
Jongin dan taeoh hanya menatap ibunya horor yang siap meledakaan amarahnya sampai mereka berlari ke kamar terbirit birit.
"KIM JONGIN KIM TAEOH KEMARI KALIAN BERDUA JANGAN LARI"teriak kyungsoo sambil mengusap dahinya yang meumerah
Flashback off
