BELANJA KE PASAR

"Hidan, belikan kol, wortel, jamur kuping, bawang putih, bawang merah, bawang bombay, ayam mentah 1 ekor, sama tepung terigu di pasar, dong!"

Gak ada sahutan. Kisame kesel. "HIDAAN! KEPALA TUA BANGKAAA! KAU DIMANA?"

"Kisame, ada apaan teriak-teriak?" sahut Itachi yang lagi baca koran.

"Itachi, si Hidan kemana, sih?"

Dengan kalemnya Itachi menjawab, "Lagi berenang di Griya Tugu Asri,"

Kisame nganga lebar, sampe 10.000 lebah pun bisa masuk*gila*. "Ya udah, Itachi, kau yang beli ke pasar, nih catetannya," Kisame menyodorkan uang sama selembar kertas. Tapi Itachi sudah kabur duluan. Uratnya timbul. "ITACHIIIII!"

"Kisame! Dari tadi kau teriak! Kenapa, sih?" kepala Zetsu nongol.

"Dimana Itachi?" tanya Kisame kesel.

"Dia katanya ke bengkel mau ketemu Sasuke,"

"Apa? Emang kapan Sasuke kerja di bengkel?"

Zetsu mengendikkan bahunya. "Tau, deh…"

Kisame menghela nafas. "Ya udah, Zetsu tolong kamu beli sayur di…. ZETSUUU!" Kisame berteriak ketika Zetsu udah nggak ada di hadapannya lagi.

"Kisame! Teriak mulu, sih!" Sasori yang lagi nyiram bunga di halaman bergegas masuk.

Kisame melotot pada Sasori yang baru datang, sampe Sasori ngumpet dibawah kursi.

"A-ada apa, sih?" tanya Sasori terbata.

"Kau lihat Zetsu?" tanya Kisame galak.

"Eh… i-iya, tadi dia pamit mau ke Gramedia Depok… katanya dia balik setahun lagi, dia bawa celengannya,"

Kisame menggeram marah. Makin banyak uratnya yang timbul. "Sasori, jangan dibawah kolong kursi lagi! Kau mau, kan, belikan aku…. GYAAAH! SASORIIIII! KAU KEMANA! CEPAT BALIK DAN BELIKAN AKU MAKANAN DI PASAR!"

"Kisame-san! Sudahlah, jangan teriak lagi! Tobi jadi pengang, nih! Nanti kalau Tobi jadi budek, Tobi nggak bisa jadi anak baik lagi!"

"MASA BODOH KAU ANAK BAIK ATAU BUKAN! CEPAT BELIKAN BAHAN MASAKAN KE PASAR!" bentak Kisame.

Tobi kaget sampe mental. Dia bangkit terus nangis, lari ke Pein dan Konan yang lagi siap-siap ke bioskop. "Huaa! Kisame-san bentak aku! Aku mental! Pantatku sakit!"

Akhirnya Tobi diajak ke bioskop. Tinggal tiga orang di markas Akatsuki. Kisame, Deidara dan Kakuzu.

Kisame memanggil Deidara dan Kakuzu. Setelah keduanya menghampiri Kisame, Kisame langsung berkata," Siapa yang mau membeli belanjaan? Ini daftarnya!"

Kakuzu dengan cepat menyahut, "Uangnya?"

"Nih," Kisame memperlihatkan uang 100.000-an.

Mata Kakuzu langsung berbinar. "Aku saja!"

Kisame sudah menduga pasti Kakuzu mau membantunya, tetapi dia takut Kakuzu malah kabur.

"Baiklah, Deidara tolong temani Kakuzu, ya!" Kisame menyerahkan uang ke Kakuzu yang langsung pergi.

"Baik, titip karya seniku, ya! Nih!" Deidara menyerahkan bom yang baru dibuatnya ke Kisame.

"Baiklah!" kata Kisame dengan berat hati. Ia menaruh bom itu di meja, tapi kakinya tersandung dan….

DUAAAAAAAARRR!

Di tempat lain….

"Yuhu! Akhirnya kesampean juga bisa beli MP4! Udah nabung selama 4 tahun, nih!" Kakuzu melonjak gembira. "Sisa uangnya cuma bisa buat beli setengah kilo ikan teri, nih! Gimana, ya? Apa aku kabur ke London aja? Oke, deh!" Kakuzu berlari menerpa angin*lho?*.

Kok kayak cerpen gak mutu, yah?

Tau, deh! Masa bodo...

Ceritanya juga gaje banget!

*Ya iyalaah... nama Authornya aja Seela-gaje*

Pokoknya, RnR, yah!