-Believe-
Disclaimer : One Piece © Eiichiro Oda
Rated : T
Genre : Poetry/Romance
Pairing(s) : ZoRo
WARNING : typo(s), abal, OOC, all of this story is Robin's POV
Summary : Kalau kau tidak percaya padaku, lantas kenapa kau menolongku saat itu? Kau tidak bisa berbohong karena aku dapat mencuri pandang padamu dari atas sini, Kenshi-san.
Aku terbiasa hidup sendirian...
Ditinggal oleh orang tuaku saat usia dua tahun
Tidak hidup dengan siapa pun
Tidak dipercaya pun tak apa
Toh, aku terbiasa sendirian
.
Tapi, pemuda bertopi jerami
Pemuda yang selalu berpikir positif
Mengajak aku untuk bergabung
Memberiku 'kepercayaan'...
.
Jujur aku tak berharap untuk dipercaya
Toh, aku dari kecil aku tahu rasanya kesepian
Aku buronan, dan semua tahu itu
Siapa yang mau berteman dengan anak yang menjadi buronan—karena dapat membaca huruf poneglyph?
.
Ya, pemuda bertopi jerami itu Luffy
Tapi, ada yang lebih menarik perhatianku
Pemuda tegap berambut hijau
Namanya Roronoa Zoro...
.
Oh, jangan terlalu cepat menyimpulkan
Satu-satunya alasanku menyukainya hanya karena 'masa lalu'
Ia juga sama, pernah kehilangan seseorang dari masa lalu
Alasan aneh? Ya, cinta itu memang aneh...
.
Kenshi-san, begitu aku memanggilnya
Adalah orang terakhir yang percaya padaku dari semua crew Topi Jerami
Tapi ia juga sangat unik
Ia menjagaku, menyelamatkan hidupku...
.
Walau tak percaya, Kenshi-san ikut membantu menyelamatkanku
Kenshi-san adalah orang yang menolongku saat aku hampir mati oleh Enel
Lalu saat terluka parah oleh Aokiji, lagi-lagi dia yang menolong
Tidak percaya padaku, eh?
.
Boleh ku bilang kalau kau munafik, Kenshi-san?
Kalau kau tidak percaya padaku, lantas kenapa kau menolongku saat itu?
Kau tidak bisa berbohong karena aku dapat mencuri pandang padamu dari atas sini, Kenshi-san.
Kau—walaupun jarang—pernah memperhatikanku
.
Bolehkah aku memandangmu sesering mungkin?
Sesering yang aku mau
Tapi, itu tidak mungkin, bukan?
Kenshi-san, mungkin lama-lama aku bisa gila karenamu...
.
.
Siang yang terik, Thousand Sunny melaju dengan tenang, sesekali aku dapat mendengar desiran angin dari atas sini. Tidak seperti biasanya, Kenshi-san sedang melamun sambil menyandarkan kepalanya di pinggir dek kapal. Merasa—agak—bosan, aku pun memutuskan untuk turun, lalu mengambil posisi di sampingnya.
"Sedang melamun, Kenshi-san?"
"Kau."
"Ya."
"Tak apa kalau tidak melihat sekitar kapal?"
"Tidak."
"Kau bosan rupanya, eh?"
"Mungkin."
"Secara jujur, sebenarnya apa tujuanmu masih ikut dalam kelompok ini?" ia bertanya to the point.
Aku tak menjawab, mencoba mencerna pertanyaannya. Apa ini yang mau kau tanyakan setelah sekian lama, Kenshi-san? Soal mengapa aku kembali setelah sebelumnya berkhianat? Aku hanya menghela nafas, lalu menjawab pertanyaannya.
"Hanya menjalankan kepercayaan."
"Naif."
"Memang."
Aku hanya menjawab singkat pertanyaannya, lalu kembali naik ke tempat dimana aku biasanya berada. Ya, Kenshi-san, aku percaya kepada semua crew Topi Jerami, tapi sepenuhnya aku percaya padamu. Aku tak berharap akan mendapat tempat di hatimu, tapi kali ini, aku dapat menangkap basah kamu sedang menatapku, Kenshi-san. Kenshi-san langsung membuang pandangannya, namun jelas sekali kalau wajahnya memerah.
.
.
~O W A R I~
.
.
Aneh dan gaje, ya? Maaf senpai-senpai... Cha hanya seorang author (dari fandom sebelah) yang sangat mengagumi pairing ZoroxRobin. :) Ngomong-ngomong, maaf nggak bisa di italic, bold, apa lagi di ketengahin, habisnya, upload lewat HP. ;P
Nee, mind to RnR?
