Disclaimer: Axis Powers Hetalia milik Hidekazu Himaruya, saya hanya fangirl yang hobi nge-genderbent para seme Hetalia /plak.
Warning: Norway-Fem!Denmark, OOCness, abalness, shortness, ending gantung, dll.


Hey, bisa berikan aku satu alasan yang logis?

.

"Yo, Norge! Lihat apa yang kutemukan di lemari dapur ketika sedang bersih–bersih!"

Satu alasan saja, yang kurasa cukup untuk membunuh sesuatu yang sepertinya menganjal di sela dadaku. Sesuatu yang membuatku merasa aneh ketika dirimu tertawa dengan bebas seperti itu. Ketika ruangan yang sering kau gunakan untuk pesta minum-minum ini—sebelum akhirnya terlelap di sofa, dan akulah yang harus menyelimutimu dengan selimut kesayanganmu—terasa bertambah warna, tepat saat kau melangkahkan kaki jenjangmu dari balik pintu ruang tamu.

"Booze! Hell yeah! Aku akan meminumnya segera malam ini, Norge!"

Senang? Bukan. Bukan sesuatu yang sesimpel itu. Bukan perasaan sebal ketika kau menarik-narik tanganku karena merengek meminta dibelikan satu kaleng bir. Bukan pula perasaan 'terganggu' ketika kau terbaring lemah di atas tempat tidur, dengan dahi yang panas dan nafas membara karena mengurusi urusan negara tanpa kenal istirahat.

... berikanlah aku satu alasan mengapa wajahku ikut memerah ketika kau memanggil namaku dalam sela-sela tidur nyenyakmu.

"Haah~ Untungnya belum kadaluarsa,"

Tolong beritahu aku; agar aku tidak hanya termenung menatap cerianya wajahmu, lentiknya bulu matamu, atau pirangnya helai rambutmu. Agar aku bisa berhenti memalingkan wajah kearah buku sastra dan berusaha menghindari kontak dengan permata safirmu. Agar aku bisa berhenti membalas semua ucapanmu dengan alunan nada yang bisa saja menggores hatimu. Agar detak jantungku berhenti berdetak terlalu cepat—terlalu cepat ketika kedua tanganmu mencubit pipiku.

"Oi, oi, kau dengar tidak sih?"

Katakanlah alasan dari semua hal yang tak logis ini. Dari semua hal yang membuat diriku ingin menjauh darimu—walau di satu sisi, aku ingin selalu dekat denganmu. Hal yang membuatku ingin memeluk tubuh hangatmu, atau mengecup bibir lembutmu, atau—atau membunuh diriku sendiri karena sempat berpikiran seperti itu kepada sahabatku sendiri.

.

.

"Aku dengar itu, Dumme Danmark. Aku tidak tuli."

.

Katakanlah, agar aku bisa tidur dengan nyenyak malam ini, bermimpi indah, dan bertemu denganmu di dalamnya.


.

.

A/N: Thanks for reading, dan review selalu terbuka. Siapa tahu saya ada misstypo?

Sekali lagi terimakasih