VOCALOID © Yamaha Crypton Future Media

Evillious Chronicles © mothy/Akuno-P

Highschool of Evillious © Cherry Clockworker

~CAST~

Rilliane Lucifen d'Autriche — Kagamine Rin

Allen Avadonnia Kagamine Len

Gallerian Marlon KAITO

Kayo Sudou Megurine Luka

Sateriajis Venomania Kamui Gakupo

Banica Conchita MEIKO

Margarita Blankenheim Hatsune Miku

Warning : OOC, OOT(?), gak jelas, abstrak, parody busuk, bahasa gak bener, typo and miss-typo maybe detected(?), humor gagal, dll.

JANGAN LUPA RIPIU!~ *maksa* *dibacok*

Saya udah lama gak buat fic yang berhubungan dengan EC~ Sekarang saya bikin lagi deh~ #teruskenapa. Saya hiatus sekitar 3 minggu kemarin. Banyak tugas, PR, dan... UKK! GUE STRESS BANGET PAS UKK IPS SAMA MATEMATIKA! ARRGGHHH! #malahcurcol. Abaikan yang itu.

Mari kita mulai fiction ini!


Chapter I : New School!

Opening Song(?) : Daughter of Evil – Kagamine Rin


Marlon, United State of Evillious

"Ojou-sama, kita sudah sampai."

"Oh ho ho ho! Bukakan pintunya, Allen!"

Semua orang melihat ke arah kereta kuda mewah berhiaskan emas berkilau yang lebih berkilau daripada Masjid Kubah Emas(?). Mereka semua berdecak kagum. Siapakah pemilik kereta kuda mewah nan berkilau tersebut?

Fufufu.. Tentu saja... *drum roll*

RATU LUCIFENIA! RILLIANE LUCIFEN D'AUTRICHE! *jeng jeng jeng* Iwak Peyek~ Iwak Peyek~ Iwak Peyek na— HOI! SIAPA YANG NYETEL LAGU IWAK PEYEK?

Abaikan yang di atas. Itu terjadi karena ketidakwarasan Author ababil ini.

Rilliane Lucifen d'Autriche... Ratu Lucifenia. Anak dari pasangan King Arth the I dan Queen Anne. Maniak warna kuning. Semua harus kuning. Bedcover kuning, kereta kuda kuning (tepatnya emas sih..), rambut kuning (alami sih..), wallpaper dinding kuning, kulit ku— oke, cukup. Jangan arahkan sniper itu ke arah saya dong, Allen. Saya khilaf.

Kembali ke cerita!

Seorang pemuda berambut blonde yang dikuncir gaya ponytail keluar dari kereta kuda mewah itu. Berjalan ke arah pintu di kereta kuda itu. Membukanya perlahan. Setelah pintu itu terbuka sepenuhnya, terlihatlah sosok seorang gadis cantik dengan rambut blonde berkilau. Gadis itu turun dari keretanya.

"Hoo... Ini ya Marlon Highschool?" ucapnya sambil mengamati sekeliling sekolah yang ia sebut sebagai Marlon Highschool. "Iya, Ojou-sama. Mulai hari ini, kita akan bersekolah di sini." jawab sang pelayan blonde, Allen. "Rasanya bersekolah itu bagaimana ya?" tanya Rilliane pada Allen. Allen menjawab sekenanya saja, "Kita akan tahu nanti. Sekarang, mari kita ke kelas dulu." Allen mengulurkan tangannya ke arah sang Ratu. Rilliane menerima uluran tangan Allen dan berjalan ke arah kelas mereka.

Pada saat Rilliane dan Allen berjalan menuju kelas, mereka berdua menjadi pusat perhatian! Tentu saja.. Rilliane, rambutnya yang blonde berkilau digerai dengan indah. Membuat siswa laki-laki klepek-klepek(?) dan siswa perempuan yang rambutnya kayak sarang tawon, iri melihat rambut indah Rilliane. Lalu.. Allen, wajahnya yang kakkoi dan cool itu membuat seluruh siswi di sekolah itu teriak-teriak a la fangirl. Ada yang teriak-teriak bilang "JADI PACAR GUEE!", ada yang foto-foto Allen diam-diam, ada yang nosebleed, dan bahkan ada yang dilarikan ke rumah sakit terdekat(?). Pokoknya heboh sekali!

"Allen, kelas kita yang mana?" tanya Rilliane yang kelihatannya sudah capek berjalan. "Itu dia, Ojou-sama. Kelas 10-3." jawab Allen sambil menunjuk sebuah kelas. Rilliane terlihat antusias sekali. Maklum, baru pertama kali sekolah. Ndeso kan? *dibacok Allen*

Allen membukakan pintu kelas untuk Rilliane. Rilliane mengamati desain interior kelas 10-3 itu. Ia terlihat terkesan.

"Your Highness Rilliane ya?"

Seorang pria berambut biru gelap bertanya pada Rilliane yang sedang mengamati kelas itu. "Iya. Aku Rilliane." jawab sang Ratu Lucifenia. "Ada perlu apa kau?" tanya Allen. Sok ikut-ikutan padahal kagak diajak ngomong sama sekali. Rilliane diam saja. "Heh. Gue ngajak ngomong Your Highness Rilliane. Bukan elo." jawab pria biru itu sewot. "Slow dong. Gue kan nanya baek-baek." balas Allen dengan bahasa yang mulai acak-acakan. Rilliane sweatdrop. "Gue bendahara OSIS. Gak usah songong deh lo." pria biru kembali membalas. Allen mulai naik darah. "Diem aja lo, nj*ng." Bahasa Allen makin parah. Rilliane mau ngakak, tapi ditahan demi estetika kebangsawanannya.

"Lo yang diem, monyet kudisan."

"Elo yang mestinya diem, kambing congek."

"Pirang gila."

"Bangke tomcat."

"Blablablabla"

"WOI! WOI! JANGAN BERANTEM!" Rilliane meledak. Allen dan pria biru pun kicep. Rilliane tersenyum penuh kemenangan. "Siapa namamu?" tanya Rilliane ke arah sang pria biru. "Nama saya Gallerian Marlon. Bendahara OSIS Marlon Highschool." jawabnya. "Saya ingin bertanya, apakah Anda mau bergabung dengan OSIS?" tanyanya. Rilliane kelihatan bingung. Tapi dia jaim dan bersikap sotoy seolah ia tahu-tempe-kacang soal OSIS. "Oke! Aku mau bergabung dengan OSIS!" seru Rilliane semangat. Allen yang berada di sebelahnya tahu kalau Rilliane sebenarnya tidak tahu apapun tentang OSIS dan semacamnya. "Kalau begitu, mari ikut saya." ajak Gallerian. Rilliane pun mengikuti Gallerian. Ia menatap Allen dengan pandangan yang bisa diartikan sebagai ikut-gue-atau-lo-gue-penggal. Allen pun mengikuti Rilliane dengan senang hati (baca : terpaksa).

~('O'~) ~('_')~ (~'O')~

"Ini dia. Inilah ruang OSIS Marlon Highschool." jelas Gallerian. Rilliane mengangguk. Ia mengamati desain ruangan itu. Ngamatin melulu. Kagak bakal ada tomcat kok, neng. Slow aja. Ruang OSIS Marlon Highschool sangat luas dan mewah. Gak heran, sekolah anak orang kaya. Author jadi iri. Iyalah secara. Author kan kere, pemalas, idiot, IQ lebih rendah dari Hidan(?), tingkah laku mirip sama Tobi anak baek *kenapa jadi pindah fandom*. "Ada anggota lain selain aku?" tanya Rilliane mulai sotoy tapi untungnya bener. Gallerian mengangguk. "Siapa saja?" Rilliane mulai tertarik. "Ketua OSIS, Kayo Sudou. Seorang penjahit pakaian jenius dari Enbizaka. Tepatnya di Levianta. Hati-hati dengannya. Dia suka membawa gunting besar dan menghunuskannya kepada siapapun yang membuatnya cemburu atau marah." Gallerian menunjuk seorang gadis muda berambut merah muda yang terlihat sedang menyusun dokumen-dokumen tapi ia sempat menatap Rilliane dengan pandangan horror. Rilliane merinding. Ia merasa agak ngeri. Tapi ia cuek saja karena ada Allen yang menjaganya di belakang. Allen sih... kalau dia bukan servant-nya Rilliane, dia udah lari lari sambil teriak gaje gara-gara ngeliat si Kayo. Jaim gituh~(?).

"Wakil Ketua OSIS, Banica Conchita. Ratu dari Beelzenia. Dia pemakan segala. Banyak barang-barang di ruang OSIS yang habis ia makan. Jangan macam-macam padanya atau kau akan menjadi santapannya." jelas Gallerian sambil menunjuk seorang gadis berambut coklat dengan seragam serba merah yang sedang memakan kertas. Rilliane lagi-lagi merinding. Allen udah berkeringat dingin. Gallerian kembali memperkenalkan anggota OSIS lain, "Sekretaris OSIS, Sateriajis Venomania. Seorang duke dari Asmodean. Pemilik harem terbesar sedunia-akhirat di mansionnya. Hati-hati juga padanya. Bisa-bisa kau dirape tiba-tiba." Rilliane mebelalakan matanya. Anggota OSIS Marlon Highschool unik-unik semua. Allen udah bergidik ngeri. Takut dirape juga. Gak nyadar kalau dia itu cowok.

"Lalu, bendahara OSIS, saya. Setelah itu... Sekretaris kedua dari OSIS, Margarita Blankenheim. Jangan ganggu jika dia sedang tidur." Gallerian menjelaskan sambil menunjuk seorang gadis berambut hijau tosca yang sedang tertidur. Allen yang penasaran pun bertanya, "Kalau diganggu bakal diapain?". Gallerian dengan santainya menjawab, "Bakal dicekokin racun tidur."

Allen pun kembali merinding disko. Rilliane sweatdrop. Gallerian cuek. Author makan chiki. Readers tenggelem di jamban *dibacok*.

"Nah, itu semua anggota OSIS Marlon High School. Anda akan menempati posisi Bendahara 2. Pulang sekolah nanti, kumpul di ruang OSIS ya." jelas Gallerian lagi. Rilliane lagi-lagi cuma ngangguk. Rilliane dan Allen pun kembali ke kelas mereka dan memulai hari pertama mereka di Marlon High School. "Allen~ Kapan pulangnya? Aku capek~" bisik Rilliane ke arah Allen sambil mengusap-ngusap matanya. "Tunggu bel pulang berbunyi, Ojou-sama. Lagipula, kita disuruh kumpul di ruang OSIS oleh Tuan Gallerian, bukan?" jawab Allen setengah berbisik. Rilliane ingat dan mengucapkan sumpah-serapah untuk Gallerian. Allen sweatdrop sendiri ngeliat Rilliane.

KRRIINGGG!

'Yes!' batin Rilliane girang. Allen memasukkan buku-bukunya ke dalam tas. Rilliane mengikuti hal yang dilakukan oleh Allen. "Ayo ke ruang OSIS." ajak Allen. Rilliane ingin sekali teriak-teriak gaje karena gak mau ngumpul. Tapi demi estetika kebangsawanannya, ia mengurungkan niat nistanya itu. Rilliane pun terpaksa pergi ke ruang OSIS bersama Allen untuk kumpul. Ia mengucapkan sumpah-serapah, memanggil gadis neraka, ayun-ayunin sotoba-nya Undertaker, memanggil Sasuke untuk memanggang Gallerian, dan masih banyak lagi.

Kenapa ini jadi pindah fandom?

Bek tu stori.

Padahal sih, Rilliane yang salah. Siapa suruh main ikutan OSIS padahal gak tau apa-apa. Huuu.. sotoy sih #dibom

"Kita sudah sampai, Ojou-sama." ucap Allen mengingatkan Rilliane agar tidak menyalahgunakan sotoba milik Undertaker. Rilliane menghela nafas dan masuk ke dalam ruang OSIS diikuti oleh Allen. "Aku datang." kata Rilliane dengan nada malas. Anggota OSIS yang lain menatap Rilliane dengan pandangan yang bisa diartikan sebagai siapa-lo?-gue-gak-kenal-iyeuwh-kamseup— cukup, cukup. Gallerian yang kelihatannya mengerti pandangan anggota lain terhadap Rilliane pun mulai berbicara, "Teman-teman, dia Rilliane Lucifen d'Autriche. Bendahara ke-2 kita. Dia ratu Lucifenia."

Anggota lain pun mengangguk tanda paham. "Aku Kayo Sudou. Salam kenal, Rilliane." ucap Kayo dengan santai dan gak sadar kalau Rilliane itu ratu terhormat. Rilliane pengen banget ngebejek-bejek Kayo, tapi niat nista itu lagi-lagi dia urungkan. Ia gak mau mati cuma karena ditusuk dengan gunting besar. Masih muda gituh~ Belum mau mateeee~~~~~~

"I-iya, salam kenal." balas Rilliane. "Aku Banica Conchita. Salam kenal. Hmm.. kau terlihat lez— ehm! Maksudku, betah-betah di sini ya!" Conchita memperkenalkan dirinya. Rilliane bergidik ngeri. Takut dimakannn~~~~~~~~ *udah woi*

"Salam kenal juga." balas Rilliane dengan senyum palsu. Allen yang gak masuk dalam adegan ini ngambek di belakang layar sambil main tap jongkok. "Ehm~ Saya Sateriajis Venomania~ Salam kenal, Milady Rilliane." ucap Sateriajis sambil meraih tangan Rilliane. Tapi sebelum itu terjadi, Rilliane sudah menendang Sateriajis ke planet Neptunus. "JANGAN SENTUH AKU SEMBARANGAN, OM-OM MESUM!" teriak Rilliane ke arah Sateriajis yang terbang ke langit(?). Yang lain cengo.

'Buset, si Ratu. Lo ratu Lucifenia apa King Kong nyasar di U.S.E?' batin semua orang yang melihat adegan tadi minus Rilliane.

"Ehm! Mari kita lanjutkan perkenalannya?" kata Rilliane santai. Yang lain sweatdrop. "Saya Gallerian Mar—"

"Iya, iya. Gue udah tau lo. Lewat." ucap Rilliane nge-jleb. Gallerian ngambek dan kemudian ikutan main tap jongkok bareng Allen. Sekarang giliran Margarita, tapi... mana dia?

Ah! Itu dia! Dia sedang tidur dengan tenangnya di meja sekertaris. "Nyam~ Ehn? Oh... Giliranku? Aku Margarita Blankenheim. Sekian. Hoaaahhm~ Nyem nyem." Margarita memperkenalkan dirinya secara singkat kemudian kembali tidur.

"Saya kembali."

Sateriajis kembali dari planet Neptunus. Entah bagaimana caranya. Kayo menoleh sebentar lalu kembali duduk di kursinya sambil menyilangkan kakinya. Sehingga, kaki Kayo yang indah pun terekspos dan menggoda Sateriajis.

(Author : WOI WOI WOI! KOK JADI AMBIGU BEGINI?)

"Kaichou~ Anda cantik sekali~~" kata Sateriajis sambil berlari ke arah Kayo. Niatnya ngerape Kayo kelihatan banget. "WUA! TIDAAAKKK!" teriak Kayo menghindar. Banica diam saja melihat Kayo lari-lari gaje. Bukannya ngebantu.

"BANICA! KAU SIALAN! BANTU AKU!" teriak Kayo histeris kayak dikejar gorilla. Yang lain (minus Kayo, Banica, dan Sateriajis) sweatdrop ngeliat adegan nista bin gaje ini. "Kenapa aku harus membantumu?" tanya Banica santai. "OH, AYOLAH! Bantu aku! Nanti aku bisa dikotori oleh makhluk iniiiiii!" Kayo mulai frustasi sambil tetep lari-lari gaje. "Untuk apa?" tanya Banica dengan begonya. "BANTU GUEEEE! NANTI PAS PULANG, GUE TRAKTIR DI MC'DONALDS!" teriak Kayo mulai OOC. Banica langsung jingkrak jingkrak kegirangan. Tenaga Banica pun gede mendadak. Ia melempar Sateriajis ke planet Namek(?). Kayo berhenti lari-lari gaje dan mengatur nafasnya.

"Bagaimana Kayo~? Jadi 'kan traktirnya~?" kata Banica sambil jingkrak-jingkrak kayak Tobi anak baek. Kayo mengangguk. 'Sialan. Gue salah ngucapin janji. Nanti dompet gue makin tipis~' batin Kayo. "Gallerian, kenapa Kayo tidak menghunuskan guntingnya ke arah Sateriajis?" tanya Rilliane. Gallerian hanya bisa menjawab, "Kayo lupa bawa gunting besar hari ini. Jadi dia gak bisa ngapa-ngapain deh~"

Gallerian terlihat senang melihat kaichou sengsara.

"Sudah ah. Ayo bubar! Pertemuan hari ini selesai!" bubar Kayo. "Siap, kaichou!" jawab yang lain. Tentunya minus Rilliane dan Allen.

"Allen.. Ayo, pulang. Aku lapar." ucap Rilliane sambil menarik-narik lengan baju Allen. "Kau lapar? Ikut saja yuk ke Mc'Donalds bareng kami!" ajak Banica. Tumben baik. "Tapi bayar sendiri-sendiri." ucap Kayo dengan singkat, padat, dan (gak) jelas. "Kita semua bareng-bareng ke Mc'Donalds saja! Sekalian sebagai syukuran anggota baru!" jelas Gallerian. Rilliane menatap Allen. Allen mengangguk. Jujur saja, Allen malas menyiapkan makanan untuk ratu ababil ini.

"A-aku dan Allen juga ikut!" kata Rilliane. "Ayo!" ucap mereka semua. Margarita akhirnya bangun. "Hee? Mau ke Mc'Donalds ya? Ikut dong. Aku lapar~" kata Margarita sambil mengelus perutnya. Gimana caranya lo laper? Lo kan tidur terus.

"Ayo! Ayo! Semua ikut!"

~('O'~) ~('_')~ (~'O')~

Rilliane dan Allen ikut berjalan dengan mereka ke Mc'Donalds. Rilliane sebenernya nolak ide untuk jalan kaki, tapi 'kan Mc'Donalds-nya deket banget. Ya terpaksa deh.

Gimana ya nanti di Mc'Donalds? Apa bakal seru kayak tadi? Tunggu dulu! Mereka semua kan abnormal!

Bagaimana nanti di Mc'Donalds?

~To be Continued~

Ending Song : Daughter of White – Yowane Haku


HURYAHHH~~~ Akhirnya publish juga!

Sudah lama saya ingin membuat fic bertema seperti ini! Huahahaha~ Saya akan berusaha update A.S.A.P~!

Review?