Title: Wishes
Cast: VIXX - Ken, Leo
Pairing: Keo
Rate: T
Chapter: 1/5
Genre: Drama, Romance
A/N: Hai~ Author Sha sudah kembali... (lagi) Oh ya, bagi readers kalau ada yang bingung, panggil author Sha aja yah, hehe~ btw, bawa ff lama lagi nih, tapi sudah remake dari fandom lain wkwk. Satu chapternya bakal pendek banget, mungkin cuma sekitar 1000w. Tapi mohon dimaafkan. OKeh, langsung ke cerita saja!
Enjoy~
CHAPTER 1 : The Meeting
Sesosok lelaki tinggi dan berparas tampan terlihat tengah berjalan menuju sebuah halte bus, hendak menuju tempat kerjanya. Sebenarnya ia sudah sangat terlambat, karena sejujurnya ia sangat malas untuk pergi ke kantor. Namun hanya itu satu-satunya cara agar ia bisa menghidupi dirinya sendiri, yang hidup di sebuah apartemen kecil. Pria ini bernama Jung Taekwoon.
Di dalam bus, Taekwoon duduk di dekat jendela, menatap ke jalanan di luar dengan pikiran kosong. Tapi tak lama, sebuah pikiran masuk ke otaknya secara tiba-tiba. Orang tuanya. Orang tuanya yang sudah meninggal beberapa tahun yang lalu. Orang tuanya yang ia cintai sepenuh hati. Orang tuanya yang meninggal terbunuh oleh sekelompok perampok saat dirinya masih berusia 15 tahun. Bayangan ketika dirinya pulang dari sekolah menemukan rumah yang berantakan serta keadaan orang tuanya yang sudah tak bernyawa. Sungguh dalam hatinya ia tak akan pernah memaafkan orang-orang itu.
Butir air mata hampir jatuh dari mata musangnya. Namun dalam sekejap ia menghapusnya saat seseorang duduk di sampingnya sambil menatapnya. Taekwoon menyadari tatapan orang itu, kemudian menatap tajam pada pria bertubuh lebih kecil darinya itu.
"Sedang lihat apa, kau?" Ucapnya dingin.
Pria itu tersenyum kuda pada Taekwoon, menunjukkan gigi putihnya. "Tidak. Maafkan aku, Taekwoon hyung..."
Taekwoon memutuskan untuk tidak mengindahkan sosok di sampingnya itu. Ia mencoba menyembunyikan matanya yang sembab dengan kembali memfokuskan pandangan ke jalanan di luar jendela. Keadaan hening, sampai Taekwoon menyadari sesuatu yang aneh. Ia menoleh kembali pada pria di sampingnya, rupanya pria itu masih tersenyum padanya.
"Tunggu! Bagaimana kau tahu namaku? Kurasa kita belum pernah bertemu sebelumnya. Kau siapa?"
Taekwoon bertanya dengan wajah kebingungan. Sosok bersurai pirang itu berhenti tertawa, kemudian tersenyum dengan sangat manis pada Taekwoon.
"Namaku Ken. Aku guardian angel-mu!"
Taekwoon masih menatap bingung kepadanya, kemudian ia mulai tertawa, "Apa kau gila? Mana ada yang begituan jaman sekarang, huh? Haha.."
Taekwoon terus tertawa, cukup kencang hingga menarik perhatian orang-orang di dalam bus. Ken menatapnya, alisnya naik. Kemudian ia menghela nafas dan menepuk lengan Taekwoon.
"Kau tahu, sebaiknya kau berhenti tertawa."
"Kenapa?"
"Semua orang menatap ke arahmu." Ucap Ken datar.
Taekwoon melihat sekeliling, dan terkejut. Semua orang dalam bus itu menatapnya dengan tatapan aneh. Bahkan sang supir bus menatapnya lewat cermin, tatapannya tak berbeda dengan orang lain. Kemudian ia membungkuk, berharap tak ada lagi yang melihatnya.
"Kenapa mereka menatapku begitu?"
"Aku ini guardian angel-mu. Jadi satu-satunya manusia yang dapat melihatku hanyalah kau. Dan saat kau bicara padaku, di mata orang lain, kau seperti sedang bicara sendiri."
Taekwoon terdiam, dan kembali menatap Ken. Kemudian ia menegakkan tubuhnya dan kembali menatap ke jalanan.
"Kalau begitu aku tak akan bicara lagi padamu."
"Eh, kau yakin? Ya sudah, tidak masalah. Berarti kau tidak mau permintaanmu dikabulkan." Ucap Ken santai.
Taekwoon meliriknya sejenak, "Permintaan- apa?"
"15 Permintaan! Aku guardian angel-mu, dan kau punya 15 permintaan yang akan kukabulkan. Kalau tidak percaya, kau punya satu permintaan percobaan."
"Cih, lebih baik aku jatuh dari bus sekarang juga." gumamnya, tapi Ken dapat mendengar.
"Baiklah! Akan terkabul!" Ken menjentikkan jarinya, sedang Taekwoon hanya memutar bola matanya, tidak peduli.
Saat itu juga, bus yang Taekwoon naiki berhenti di halte depan kantornya. Dengan alasan sudah terlambat, Taekwoon buru-buru keluar dari bus. Saat pintu baru terbuka, kaki Taekwoon tiba-tiba tersandung sesuatu yang entah apa itu. Ia pun hampir jatuh, namun ketika wajahnya hampir mencium aspal, Ken menarik tangannya. Taekwoon terkejut, dan menoleh ke arah Ken.
"Terkabul! Hehe... Sekarang apa kau percaya padaku?" Ucap Ken dengan senyum kudanya. Taekwoon terdiam, entah kenapa ia merasa ada yang aneh.
"Terserah. Sekarang lepaskan aku! Aku sudah terlambat!" Teriaknya, dan Ken melepas tangan Taekwoon yang kemudian langsung berlari masuk ke gedung kantornya.
Taekwoon mengendap-endap ke meja kerjanya yang berada tepat di depan ruang kantor atasannya. Ia takut bertemu bosnya karena datang terlambat. Namun gagal. Bosnya menemukannya saat itu juga. "Jung Taekwoon! Dari mana saja kau?! Kau tahu sekarang jam berapa?!"
"Jeosonghamnida!" Taekwoon hanya berani minta maaf, sambil membungkuk.
"Kau dapat hukuman karena tiga hari berturut-turut datang terlambat! Scan semua berkas yang ada di mejamu!"
Taekwoon mengintip ke arah mejanya. Ia lihat bertumpuk-tumpuk kertas di atas mejanya.
"Um... Sajangnim, bukankah mesin scan kita sedang rusak?"
"Oh, begitu ya? Kalau begitu ketik ulang saja." dengan cepat sang atasan langsung masuk ke ruangannya.
"NE?!"
Sebelum menutup pintu, sang atasan masih berbicara, "Oh, dan aku mau semua file di kirim ke e-mail-ku sebelum jam 2 siang."
Sudah 10 menit Taekwoon hanya duduk dan menatap tumpukan berkas di hadapannya. Tatapannya tajam, seolah hanya dengan tatapan itu semua pekerjaan dapat selesai. Tapi ia tahu itu mustahil. Ia pun menghela nafas dan meletakkan keningnya di pemukaan meja. Well, Taekwoon bukan pengetik yang handal, jadi bagaimana ia bisa mengetik ulang semua berkas ini dalam waktu 4 jam?
"Kau tahu, pekerjaanmu tidak akan selesai kalau hanya ditatap begitu." Suara yang sudah tak asing itu muncul. Taekwoon dengan cepat mengangkat kepalanya, dan ia lihat si guardian angel itu dengan duduk santai di meja kerjanya. Seketika Taekwoon merasa lega.
"Aku mau tugasku selesai sekarang!"
"Wah, tunggu dulu! Kau tidak bisa minta yang seperti itu!"
"Kenapa?"
"Dengar! Guardian angel itu tidak bisa menghilangkan beban kehidupan manusia begitu saja. Yang bisa kami lakukan adalah meringankannya. Jadi, manusia tetap harus menjalani bebannya sendiri, dengan keringanan dari guardian angel. Mengerti?" Jelas Ken. Tersenyum pada Taekwoon, yang kini hanya menatapnya dengan alis dinaikkan.
"Cih. Aku jadi tidak yakin kau benar-benar guardian angel." Ucap Taekwoon dengan senyum sinis. Dan kata-katanya itu membuat Ken naik pitam.
"Ck... Baiklah, sini biar aku tunjukkan!" Ken turun dari meja kerja Taekwoon dan berdiri di samping pria bersurai hitam itu. "Ulurkan tangamu!"
"Untuk apa?"
"Sudah, diam! Ulurkan saja tangan besarmu itu!" teriak Ken. Taekwoon dengan cepat menguluskan kedua tangannya pada Ken. Ken menggenggam tangan Taekwoon, kemudian muncul sebuah cahaya selama beberapa detik. Ken pun selesai, "Sekarang mulai kerjakan tugasmu!"
Taekwoon masih kebingungan. Tapi ia tak mau membuat malaikat itu lebih marah. Karena kalau Taekwoon boleh jujur, Ken sangat mengerikan saat marah.
Taekwoon pun memulai pekerjaannya. Ia terkejut ketika ia sadari jari-jarinya menari dia atas keyboard secepat kilat. "Lu- luar biasa!"
"Begitu maksudku. Aku hanya bisa membuat pekerjaanmu lebih ringan." Ucap Ken dengan nada bangga. Namun ia sadari Taekwoon tak merespon kata-katanya. "Ya! Aku bicara padamu!"
Masih tak ada respon sama sekali. Ken hanya menghela nafas melihat Taekwoon kini sudah sangat fokus dan tenggelam dalam pekerjaannya.
Ken pun mencibir, "Ck. Manusia ini."
.
.
.
.
.
TO BE CONTINUED
A/N : oh iya, Author lupa bilang. Di sini Leo agak OOC. gapapa ya ? wkwk
Please review! criticisms are allowed as long as you guys are not rude! Thank you ^^
